Claudia Jonson seorang detektif swasta yang cukup hebat dan juga ahli dalam melakukan apapun.
Claudia seorang wanita yang di paksa harus memiliki semua kemampuan untuk menunjang keberhasilan nya dalam bekerja.
Namun saat melakukan salah satu misi yang berbahaya Claudia yang sedang di kejar-kejar para penjaga malah tidak sengaja memasuki sebuah portal ajaib yang membawa nya ke sebuah dunia yang seluruh orang nya bergaya zaman abad pertengahan di mana era kerajaan kuno.
Lebih parah nya lagi ternyata wajah Claudia malah mirip dengan seorang putri kerajaan Weaver yang jatuh dan menjadi buronan.
"aku bahkan tidak mengenal mereka tapi entah kenapa mereka sangat ingin aku mati!!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17. SATU KENYATAAN TERKUAK
Setelah pulang dari istana kekaisaran Aldrich saat ini hanya terdiam di dalam kamar nya. Pria itu sejak tadi duduk dengan tatapan kosong namun dengan pikiran penuh yang menggangu nya. Ini semua tentang putri Claura yang sekarang ada di rumah nya lebih tepat nya ada di samping kamar nya. Sejak tadi Aldrich terus memikirkan gadis itu.
Entah kenapa Aldrich tidak bisa melihat gadis itu terluka. Tadi rasa nya pria itu ingin sekali menghancurkan orang-orang yang ada di tempat itu namun sekali lagi dia tidak memiliki alasan untuk melakukan nya. Aldrich bingung dengan apa yang terjadi pada diri nya saat ini.
Padahal yang di katakan Claudia tadi ada benar nya. Dulu dia bahkan tidak peduli saat putri Claura meminta pertolongan pada nya. Aldrich mengingat kembali kejadian beberapa bulan lalu saat dirinya melihat Claura babak belur di tangan para lady dan juga permaisuri. Tapi saat itu Aldrich tidak memperdulikan nya. Bahkan dirinya dengan kejam malah mendorong tubuh Claura yang berlutut meminta pertolongan di kaki nya.
Tapi sekarang kenapa dirinya merasa sangat bersalah.
"apa yang terjadi pada diri ku!!". Gumam Aldrich pada dirinya sendiri yang saat ini sudah terduduk di bibir ranjang dengan memegangi kepala nya.
Sekarang bahkan dia ingin Claura lebih dekat dengan nya. Tapi Aldrich tidak tau alasan kenapa dirinya ingin Claura.
Saat pikiran nya di penuhi dengan wajah Claura yang sekarang berambut pendek pintu kamar Aldrich tiba-tiba terbuka begitu saja.
Aldrich terkejut dengan siapa orang yang menggangu nya saat ini. Claudia berjalan masuk ke dalam kamar dan menatap lekat ke arah Aldrich.
Di pandangan Aldrich Claudia berjalan mendekat ke arah nya dan tanpa memutuskan pandangan menggoda gadis itu. Lalu tanpa di duga oleh Aldrich, Claudia malah duduk di pangkuan nya dan dengan cepat mencium dan melumat bibir pria itu. Aldrich tak mampu menahan gejolak yang ada di dalam diri nya saat mendapat kan perlakuan tersebut.
Gaun tidur yang lembut milik Claudia kini menggelitik kulit lengan pria itu. Dengan semangat Aldrich membalas ciuman panas tersebut dengan wajah yang bahagia.
Namun dengan cepat sebuah tamparan keras kini malah mendarat di pipi pria yang berstatus sebagai Duke of Velarian itu.
"HEI!! SADAR LAH!!". Teriak Claudia yang sebenarnya sedang berdiri di depan Aldrich yang duduk dengan pandangan kosong menatap aneh ke arah Claudia.
Semua adegan berciuman panas itu ternyata hanya ada di dalam hayalan gila Aldrich saja. Pria itu tersadar dan menatap Claudia dengan ekspresi bodoh nya.
"maaf aku menampar mu. Itu semua karena sejak tadi aku mengetuk pintu kamar mu kau tidak menyahut dan juga saat aku masuk kau malah terdiam seperti orang bodoh". Jelas Claudia yang kini sudah duduk di salah satu sofa yang ada di dalam kamar tersebut.
Gadis itu datang ke kamar Aldrich karena ingin menanyakan sesuatu tentang fragmen tua yang di curi Claura. Claudia ingin tau apa bentuk fragmen itu sama dengan fragmen yang dia ambil di dunia nya.
Jika sama maka hal ini pasti berhubungan. Dan Claudia mungkin bisa kembali ke dunia asal nya.
Sementara itu Aldrich yang masih terdiam kini dia mengumpulkan kesadaran nya. Rasa perih yang di sebabkan oleh tamparan dari tangan lembut Claudia kini menyadarkan pria itu.
Aldrich memandang wajah Claudia dengan telinga yang memerah karena malu. Dia malu karena bisa-bisa bermimpi tentang Claudia dengan mata yang terbuka. Aldrich berfikir dia benar-benar sudah gila.
Sedangkan Claudia yang tidak mendapatkan tanggapan dari Aldrich yang masih terdiam melanjutkan perkataannya.
"hei!! Tuan Aldrich.. Apa kau baik-baik saja. Apa kau mendengar apa yang ku ucapkan?".
"ya aku mendengar mu. Katakan saja apa yang membuat mu ingin bertemu dengan ku malam ini". Balas Aldrich yang kini sudah mampu mengontrol diri nya dari hayalan gila tentang Claudia.
Aldrich kini berjalan ke arah Claudia yang duduk dan bergabung dengan gadis itu. Kembali Aldrich melihat sudut bibir Claudia yang sudah membiru akibat kejadian tadi di istana.
"aku ingin tau bentuk fragmen yang di curi putri Claura yang asli". Ucap Claudia dengan nada yang cukup serius dan tatapan tajam menusuk ke arah Aldrich.
Pertanyaan tersebut mengembalikan Aldrich kepada mode serius pria tersebut. Apalagi pandangan pria itu tidak luput dari gaun tidur Claudia yang hanya selapis.
Ingin menegur tentang pakaian yang di pakai Claudia alih-alih Aldrich malah berdiri dan menyambar jubah milik nya lalu memberikan nya pada Claudia.
"lain kali jangan berkeliaran di mansion ku dengan pakaian seperti itu". Ucap Aldrich sedikit kesal karena membayangkan jika orang lain melihat tubuh Claudia hanya memakai gaun tidur seperti itu.
Sedangkan Claudia hanya menerima nya tanpa berkata apapun. Karena tujuan nya datang ke tempat ini hanya ingin menanyakan hal fragmen kuno yang membuat nya terjebak di nya lain ini.
"kenapa kau tertarik dengan fragmen tersebut?". Tanya Aldrich lagi yang kini sudah kembali duduk di sofa yang berhadapan dengan Claudia.
"entah lah aku hanya penasaran dengan apa yang di ucapkan permaisuri pada ku. Dia tadi terlihat marah karena aku kata nya mencuri fragmen kuno milik nya". Jawab Claudia tanpa memberitahukan rahasia yang dia miliki pada pria itu.
"fragmen kuno itu sebenarnya bukan milik permaisuri. Saat mengalahkan kerajaan Weaver kami menemukan ruang bawah tanah yang menyimpan tiga peti harta dan di salah satu nya menyimpan benda tersebut". Jelas Aldrich dengan serius yang melihat ke arah Claudia.
"bisa kau tunjukkan pada ku seperti apa gambar dari fragmen tersebut".
"ikut dengan ku".
Aldrich bangkit dari duduk nya dan meminta Claudia untuk mengikuti nya ke arah perpustakaan yang cukup besar milik nya. Claudia memakai jubah yang cukup besar itu ke tubuh nya. Dan mengikuti langkah kaki dari Aldrich.
Dengan langkah pelan kedua orang itu kini berjalan di lorong-lorong mansion menuju perpustakaan.
Para pelayan dan juga prajurit yang melihat nya hanya diam dengan pertanyaan tentang sikap tuan nya pada Putri terbuang itu.
Langkah keduanya kini sampai di dalam perpustakaan yang cukup besar itu. Mata Claudia kini melihat dengan kagum ke arah hamparan rak yang penuh dengan buku-buku tua. Dan Claudia rasa dia akan sering berada di tempat ini untuk membaca.
Salah satu hobi Claudia sebagai detektif adalah membaca buku pengetahuan.
Aldrich kemudian mengambil sebuah buku dengan sampul biru gelap dengan judul tulisan berwarna emas. Di buku itu tertulis "sejarah kerajaan Weaver".
Aldrich meletakan buku itu di atas meja dan membuka nya. Di lembaran ke lima fragmen yang di cari oleh Claudia tergambar jelas di sana.
"ini dia fragmen kuno yang di curi putri Claura. Sebenarnya fragmen itu milik nenek moyang keluarga nya. Tapi permaisuri malah mengakui jika benda tersebut sudah menjadi hak milik nya".
Mata Claudia membulat terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini. Bentuk fragmen tersebut sama dengan yang membawa nya ke tempat ini.
"tidak mungkin!! Bagaimana bisa fragmen itu ada dua!!".
Apa bisa kembali pulang ?
seru nih ...