NovelToon NovelToon
Mafia Tampan Dan Gadis Manja

Mafia Tampan Dan Gadis Manja

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / CEO
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

hana, seorang gadis remaja yang tiba-tiba menikah dengan seorang mafia tampan karena desakan posisinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dekat dan manja

Sean kembali mengingat bagaimana Silva masuk dalam kehidupannya, dari seorang wanita yang biasa-biasa saja, hingga menjadi wanita yang paling istimewa dalam hidupnya, meskipun tanpa cinta.

Silva di bawa oleh Sean karena telah menyelamatkan nyawanya. Dan bahkan wanita itu rela di usir dari keluarganya hanya karena dirinya.

Silva sudah jatuh cinta pada Sean dari pandangan pertama, meskipun saat itu Sean penuh darah dan luka, bahkan hampir mati karena luka yang ada di sekujur tubuhnya. nyatanya tetap tidak bisa menutupi ketampanan wajahnya.

Waktu itu, Silva memilih bersama Sean untuk merawatnya. Dia begitu tergila-gila pada Sean karena ketampanannya. Dan itu di balas oleh Sean dengan menjadikan Silva menjadi wanita istimewanya meskipun tanpa cinta.

Silva selalu menjadi yang pertama di cari oleh Sean jika ingin di puaskan. dan mungkin, Sean tidak akan merasa puas jika bukan Silva yang memuaskan hasrat seksualnya. Dan Sean mengakui kenikmatan Silva ketika melayaninya di atas ranjang.

Sean tidak menyangkal jasa baik Silva padanya. Namun, sekarang hana datang, membawa cinta yang sesungguhnya dalam hati Sean. Sama seperti Silva, yang dulu rela meninggalkan semuanya demi Sean, dan kini Sean juga bisa melakukan apa saja demi hana.

Dan setelah merenung sejenak , Sean pun berlalu meninggalkan Silva sendiri di dalam penjara itu. Padahal niatnya tadi dia ingin menguliti sendiri daging dan kulit wanita itu. Karena kemarahan atas tindakannya pada hana.

Namun, setelah dia menatap wajah Silva, keinginan itu menjadi lenyap. Dia tidak ingin menggunakan tangannya sendiri untuk menguliti silva.

Dan ketika sean hampir menghilang dari pandangan. " AKU HAMIL ANAKMU SEAN,,,! " jerit Silva menggema ke seluruh ruangan.

Sean langsung menghentikan langkahnya. Tangannya seketika mengepal, matanya yang memerah  kembali menatap pada Silva  . "Apa katamu.. ? " Tanyanya penuh geraman.

" Ya,,, aku hamil,,,! "

" Bukankah kamu selalu meminum obat pencegah ..!"

" Aku tidak pernah lagi meminumnya sejak setahun yang lalu..!"

" Apa tujuanmu  dengan melakukan itu..?"

" Aku ingin anak darimu,,, Untuk mempertahankan kamu tetap berada di sisiku..!" Jawab Silva tegas.

Sean terdiam ,entah bingung atau redam. Tapi yang jelas niatnya untuk menghabisi Silva mengendur , setelah mendengar kalau di dalam perut silva ada benihnya. Dia merasa sedikit tidak tega jika harus membunuh darah dagingnya.

Silva tahu kalau ini adalah kelemahan Sean. dan akhirnya dia bisa memanfaatkan anak dalam kandungnya untuk dia jadikan tameng. Dan pada akhirnya, dengan nafas yang tertahan, Sean berkata "berapa usianya?"

"Empat bulan! " Jawab Silva.

Sean menatap Silva dengan dalam "lepaskan dia,,!" Katanya pada anak buah yang berdiri di samping silva. Setelah itu dia benar-benar pergi.

Sebrengsek-brengseknya Sean, ternyata punya rasa belas kasih kepada anaknya. Dan entah mengapa dia langsung berpikir untuk membuatnya tetap hadir, padahal menjadi penerusnya adalah sesuatu yang berisiko. karena pada prinsipnya, dunia mafia selalu menganggap nyawa hanyalah sebuah barang tak berharga yang hanya menempel di tubuh saja.

Silva membuang nafas berat dengan penuh air mata, karena pada akhirnya Sean mau membiarkan dirinya tetap hidup bersama dengan janinnya.

Sean kembali ke kamar dengan perasaan kacau. Dan di buat semakin panik ketika dia mendengar tangis hana setelah masuk ke kamarnya.

"Hiksss,,! " ...

" Ada apa? " Tanya Sean pada hana yang menangis sambil memegangi pipinya.

"Sakiit,,, !" Adunya dengan meringis.

Tangannya bergerak cepat memegang ponsel dan langsung menghubungi seseorang.  "Sebentar lagi dokter datang...!" Katanya setelah ponsel dia matikan.

Hana terlihat memegangi kedua pipinya dengan wajah yang benar-benar menahan sakit . " Apakah sesakit itu? " Tanya Sean yang seolah tak percaya. Karena menurutnya , jika hanya luka seperti itu seharusnya tidak sampai sesakit itu.

"Iyyaa,,, sangat sakit,,,!" Jawab hana.

Sean langsung mendekati hana lalu duduk di depannya . Tangannya terulur membelai pipinya yang  terlihat mengembang karena bengkak. Dia mengusapnya pelan dan lembut.

" Apakah sudah enakan..? " Tanya sean karena hana terlihat anteng.

" Masih sangat sakit,,, bahkan rasanya menjalar sampai ke telinga..!"

" Hmm,,, Dokter akan segera datang,, " .

Tok... Tok..

" Dokter sudah datangkan..! " Kata Sean pada hana.

" Ada apa Sean,,, apakah kamu ter___! "

Hana langsung memeluk Sean dan kembali bersembunyi di ceruk lehernya . Karena hana mendengar suara pria masuk ke kamar, sedang dirinya belum memakai cadarnya. "biar dokter memeriksamu! " kata Sean.

Hana menggeleng "aku tidak memakai cadar..!"

" Memangnya kenapa? " .

Dari jarak yang sedikit jauh, calvin sang dokter yang merupakan teman Sean menatap aneh pada keduanya. "siapa dia? " Tanya calvin  lantang tentang wanita yang memeluk sean.

Sean melirik sedikit pada calvin yang menatap penuh ke arahnya. "berikan obat untuk bengkak !" Kata sean tiba-tiba .

" Siapa?" Tanya calvin dengan bingung . Atau lebih tepatnya karena dia tidak konsentrasi. dia hanya terlalu fokus pada apa yang di lihatnya saat ini.

Seorang wanita berada di dalam kamar sean adalah sesuatu yang sangat istimewa. Apalagi dia melihat sosok itu terlihat tertutup. Karena biasanya Sean lebih suka dengan wanita yang terbuka dan bahkan seperti telanjang.

Dari bentuk wanita yang memeluk sean, Calvin bahkan tidak bisa melihat kulit atau rambutnya. Semuanya tertutupi oleh kain dari pakaian yang di kenakannya, dan bukankah,,,, ini adalah sesuatu yang benar-benar amazing.

"Mau apa kamu? " Tanya sean pada Calvin dengan tatapan tidak suka.

" Siapa yang bengkak.? " Tanya calvin yang terus berjalan mendekat dengan santai.

"Pipinya bengkak karena tamparan..! " Kata Sean menjelaskan.

" Dia! " Tunjuk calvin pada hana.

Hana yang menyadari bahwa dirinya menjadi topik pembahasan semakin  mengeratkan pelukan.

"Buatkan saja resep obatnya dan jangan banyak tanya..!" Kata Sean dengan sedikit nada tinggi.

"Tapi tetap harus di periksa dulu... Siapa tahu lukanya serius .! " Bantah calvin.

Hana yang juga mendengar jelas suara calvin kembali mengeratkan pelukan.Memberikan isyarat kalau dia benar-benar tidak ingin di periksa oleh dokter tersebut.

" buatkan saja resepnya obatnya..dan jangan banyak bicara?" Kata Sean yang seolah paham.

"Ya tidak bisa seperti itu Sean ,,, bagaimana nanti kalau dosisnya terlalu tinggi atau terlalu rendah untuknya.. !" Balas calvin , Yang langsung membuat Sean melemah dan mengalah, karena merasa ucapan Calvin itu masuk akal.

"Kamu harus di periksa olehnya?" Kata Sean pada hana dengan nada yang sangat lembut.

Calvin yang melihat sean berbicara lirih dan lembut pada gadis itu sampai melongo dan tidak percaya. Meskipun dirinya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang di bicarakan oleh mereka .

"Tidak apa-apa,,, dia sahabatku.. " Kata sean membujuk.

" Aku tidak memakai cadar ku sekarang.. "

" Tidak apa-apa..!" Kekeh Sean, tapi hana tetap memberikan isyarat penolakan dengan semakin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher suaminya "memangnya kenapa?" Tanya Sean.

" Karena dia bukan muhrim,,, tidak boleh untukku menampakkan aurat ku padanya..! "

" Lalu kenapa aku tidak apa-apa? "

" Karena kamu adalah suamiku..!" Jawab hana.

" Jadi,,, apakah hanya aku yang boleh melihat wajahmu ?"

" Iyya..! "

" Tapi dia adalah dokter yang akan memeriksa saja ,,, apakah tetap tidak boleh? " Tanya Sean.

"Boleh,, tapi aku tidak mau memperlihatkan wajah dan kulitku padanya.. ".

Mendengar ucapan hana yang terakhir, membuat hati sean menghangat haru . Ada sesuatu yang begitu istimewa dalam diri seorang hana.

Setelah itu sean melihat pada calvin. "Apa yang akan kamu periksa nanti? "

" Ya tentu lukanya? "

" Tidak boleh.. " Tegas Sean, karena luka hana semua berada di wajahnya.

Dokter sekaligus sahabat Sean itu langsung melebarkan mata mendengar jawaban tegasnya, dia benar-benar tidak menyangka kalau cara berpikir Sean bisa setidak masuk akal itu.

" Kalau bukan lukanya,, memangnya apa yang harus aku periksa.. !" Kata calvin.

" Berikan saja salep pereda nyeri ..! " Kata Sean pada akhirnya. Dan pada akhirnya pula, calvin hanya bisa menghela nafas saja, lalu pergi berlalu dari kamar itu.

"Makasih ya.. ! " Ucap hana tiba-tiba dengan menahan tangis.

" Ada apa?" Tanya Sean bingung .

Hana hanya menggeleng lemah, tapi itu tidak di permasalahkan oleh Sean. Karena setelah itu hana kembali biasa meskipun dengan sesekali meringis menahan sakit.

Jujur, dalam hati hana sebenarnya berasa sangat bahagia dan senang dengan perhatian Sean. Sudah lama hana tidak pernah mendapatkan perhatian seperti ini selepas kepergian kedua orang tuanya .

1
saya
mulai panas dingin nich🤭
saya
lanjutt....
saya
bagus,,, mantap...
saya
lanjuuuuuttt👍
vatic
selamat membaca yaaaa....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!