⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 - Memikat Vera
Yofan dan Vera telah tiba di sebuah restoran. Keduanya baru saja turun dari motor.
"Wah... Kita akan makan di tempat ini, Mas?" Vera berdecak kagum saat menyaksikan restoran mewah tempat dirinya dan Yofan akan makan.
"Kau ini kayak nggak pernah lihat restoran aja. Padahal kau kerja di restoran kan?" tanggap Yofan.
"Aku kerja, bukan makan. Lagian restoran tempatku kerja itu kan nggak berbintang. Ini bintang lima loh restorannya, ada label michelin juga. Pasti mewah banget kan?" ujar Vera panjang lebar.
"Kalau begitu, izinkan aku mengajakmu makan di sini untuk pertama kali." Yofan berjalan lebih dulu sambil menarik tangan Vera.
"Hah?" Vera terkejut saat Yofan menggenggam tangannya. Namun meskipun begitu, diam-diam dia merasa senang. Kapan lagi dirinya akan diperlakukan begini oleh pemuda tampan seperti Yofan.
Kini Yofan dan Vera sudah memasuki restoran. Keduanya duduk saling berhadapan.
"Pesan apapun yang kau mau, dan jangan khawatirkan harganya," ucap Yofan.
"Jangan gitu, Mas. Aku harus tahu diri juga kali," sahut Vera.
"Aku serius, Ver. Setelah semakin mengenalmu, sepertinya aku semakin tertarik. Jadi aku nggak mau menyia-nyiakannya. Plis, nggak usah segan kalau kau minta sesuatu padaku. Apapun yang kau mau, aku akan belikan," tutur Yofan. Dia berusaha keras untuk membuat Vera tertarik kepadanya.
Vera lantas tersenyum. Dia mencoba bersikap biasa saja. Padahal hatinya merasa sangat senang. Jelas dirinya telah jatuh dalam pesona Yofan.
Setelah memesan makanan, Yofan dan Vera mengobrol. Keduanya membicarakan banyak hal, dan Yofan memanfaatkannya untuk memastikan keperawanan Vera.
"Jadi kau benar-benar belum pernah dekat sama sekali dengan cowok?" tukas Yofan.
"Begitulah. Aku jelek begini kok. Makanya sebenarnya aku heran kenapa kau mau sama aku," balas Vera seraya mengaitkan rambut ke telinga.
"Jelek? Siapa yang bilang begitu? Orang kau cantik kok!" Yofan berlagak seperti mengomel.
Vera terkekeh sambil memegangi mulut. "Nggak ada yang bilang sih, Mas. Cuman perasaanku aja," ungkapnya.
"Aku akan buktikan kalau kau itu cantik. Kita pergi ke salon setelah makan," ujar Yofan.
"Salon?" Mata Vera mengerjap cepat.
Bersamaan dengan itu, makanan yang di pesan Yofan dan Vera tiba. Mereka segera menikmati makanan tersebut.
Selepas makan di restoran, Yofan benar-benar membawa Vera ke salon. Ia menyuruh gadis itu menikmati layanan lengkap di sana.
Sementara itu, Yofan akan pergi sebentar untuk membeli pakaian baru. Ia membelikan Vera beberapa dress cantik.
"Nggak apa-apa lah uangku kepakai, tapi nanti bayarannya berlipat ganda," gumam Yofan saat membayar mahal dress-dress yang dibelikannya untuk Vera.
Usai membeli pakaian, Yofan kembali ke salon. Sekarang dia hanya perlu menunggu Vera selesai.
Kala itu Yofan sibuk berkirim pesan dengan Marvel. Justru cowok itulah yang memberi segala hal yang harus dilakukan Yofan untuk memikat Vera.
"Mas... Aku sudah selesai," ujar Vera.
Yofan otomatis menoleh. Dia tercengang saat melihat penampilan baru Vera. Gadis itu tampak lebih cantik dengan rambut panjang bergelombang.
"Kau cantik sekali. Sekarang kau sadar kan?" ungkap Yofan. 'Anjir! Dia kok jadi cantik banget,' komentarnya dalam hati.
"Sekarang aku nggak bisa membantah," sahut Vera.
"Biar sempurna, kau harus pakai ini." Yofan memberikan dress pembeliannya pada Vera.
"Apa ini?" Vera terkejut.
"Ini baju. Aku membelikannya untukmu," jelas Yofan.
"Mas Yudha kok jadi repot-repot gini. Aku--" ucapan Vera terhenti saat jari telunjuk Yofan menyentuh bibirnya, wajah lelaki itu juga mendekat. Membuat jantung Vera seketika berdegup lebih kencang dari biasanya.