NovelToon NovelToon
Kutukan Halaman Terakhir

Kutukan Halaman Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: dandelions_

Arwah sekarat Raveena bergentayangan di dalam sebuah novel yang pernah ia kutuk karena baginya memiliki ending yang paling buruk. Di novel itu, menjadi sosok Elira Maeven, tokoh utama yang memiliki sifat lugu dan feminin yang menyukai sosok Arsen Vaelric, si pria manipulatif yang berbahaya.

Sialnya, Raveena memasuki tubuhnya usai Elira mengalami adegan mati konyol akibat bunuh diri di bagian ending cerita. Seolah semesta menuntut pertanggungjawaban dari caciannya, ia dipaksa melanjutkan cerita hidup Elira yang mestinya berakhir setelah mati bunuh diri.

Raveena tak bisa keluar dari dunia itu sebelum menyelesaikan skenario takdir Elira yang tak pernah ditulis dan direncanakan oleh penulis novel itu sendiri.

Sampai tiba hari di mana Arsen mulai menyadari, bahwa sikap membosankan Elira yang selalu ia abaikan, kini bukanlah sosok yang sama lagi.

Namun, Arsen justru sangat menyukainya.

Apakah Raveena mampu kembali ke dunia nyatanya?
Atau justru terkurung selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dandelions_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Fyuh ... Fyuh ... Fyuh ..."

Di saat Elira masih berusaha melepaskan diri dari tali yang terikat ke kursi, Arsen justru bersiul menyebalkan sembari menggeser-geser telunjuk di tab-nya.

"Apakah kau tahu, jika sekarang kau tengah menjadi buah bibir di jagat maya?" seringainya membuat yang ditanya sontak menoleh tajam.

"Apalagi yang dia rencanakan?" gumam Elira sambil mengingat-ingat.

Arsen berjalan mendekat. "Lihat ini," pamernya seolah membanggakan diri.

Insiden Memalukan di Koridor Vaelric Corp: Putri Cedric Maeven Menampar Arsen Vaelric di Depan Publik.

"Uwah. Bagus sekali." Respons Elira di luar dugaan lelaki itu. Ia tersenyum lebar sampai lesung pipinya terbentuk. "Semoga semakin banyak orang yang sadar, jika anak kesayangan Tuan Cedric yang bergelimang harta ini tak secengeng dulu."

Arsen menarik diri sambil menghela napas. "Terima kasih sudah membuatku semakin yakin, jika kau benar-benar bukan Elira."

Elira berdecih. "Kenapa?" tantangnya. "Kau mulai merasa kehilangan diriku yang dulu? Sepertinya itu begitu mengganggumu."

Arsen menutup tab-nya. "Kau terlalu percaya diri, Tuan Putri," sindirnya, lalu mengikis jarak tatap pada lawan bicaranya. "Aku hanya ingin memastikan, kau benar-benar putri kesayangan pria keparat itu." Mata Arsen membelalak geram. "Aku hanya ingin dendamku tersalurkan dengan benar."

Sial memang! Lelaki itu seperti sengaja memancing amarahnya. "Ya, ya, ya. Terserah kau saja."

Elira mulai sibuk sendiri, menggesek-gesekkan kedua kakinya, berharap ikatan itu melonggar. Meski kaki mulusnya memerah dan sedikit terluka.

Arsen melirik ke bawah dengan tatapan dingin. Ia membiarkannya karena masih ingin menguji, seberapa lama wanita itu akan tahan dengan usahanya yang sia-sia.

Dor!

Keduanya sama-sama terperanjat. Arsen terlihat berjalan ke arah jendela untuk mengintip. Bersamaan dengan itu, seseorang datang dengan membawa pistol di tangannya. Elira membelalak dan hampir kelepasan berteriak saat sempat berkontak mata dengan orang tersebut.

"Ayo Cedric, tembak saja! Cepat!" gemas Elira.

Cedric mengisyaratkannya untuk diam dan putrinya pun mengangguk cepat.

"Sepertinya itu ayahmu-"

BUK!

Cedric memukul kepala Arsen dengan genggaman pistol. Lelaki itu meringis bercampur kejut saat tahu siapa yang datang. Elira sangat kecewa, karena Arsen tak langsung dihabisi.

"Tolong kerjasamanya, Cedric," batin Elira penuh harap.

"Kau ... menghabisi penjagaku?" Arsen bertanya kesal sambil memegang kepalanya yang sakit.

Cedric berkedip bangga. "Sudah kubilang, jangan macam-macam denganku."

Karena keduanya sadar saling membahayakan, mereka terlihat membuat ancang-ancang untuk menyerang.

"Ingat umurmu yang mulai layu itu, Tuan." Arsen memberinya peringatan. "Kalau kau memang ingin berperang denganku ... yakinkanlah dahulu hatimu berkali-kali."

Cedric hanya menatap tanpa ekspresi, seolah ucapan Arsen sama seperti ocehan anak kecil yang hanya perlu di'iyakan' saja supaya senang.

Di sisi lain, Elira mencuri kesempatan dalam kesempitan. Ia masih berusaha bergerak-gerak melonggarkan ikatan.

"Karena jika memulai, aku benar-benar tak akan pernah melepaskanmu," peringat Arsen tak main-main. Sosok Cedric membuat tatapannya selalu terasa penuh luka. Ia hanya tak menyangka, bahwa sohib ayahnya yang dulu senang mengasuhnya kini menjadi musuh bebuyutannya yang tak akan pernah ia maafkan seumur hidupnya.

"Nak ...," kali ini Cedric yang bersuara. "Aku merasa kasihan padamu, karena kau membiarkan hidupmu terbakar amarah dari sebuah kesalahpahaman."

Kesalahpahaman?

Arsen mengulum senyum sinis. "Mendiang istrimu membunuh ayahku disaat dia telah berhasil menyelamatkannya!"

Elira berekspresi geli. "Hah, lelaki itu bisa merengek juga?" gumamnya terus memperhatikan, tanpa berhenti berusaha melonggarkan ikatan.

Cedric hanya tersenyum samar. Sejujurnya ia sudah sangat muak mendengar pembelaan yang keliru itu. "Aku ingin kita selesaikan masalah ini tanpa melibatkan putriku. Tolong lepaskan putriku," tekan Cedric serius.

"Lepaskan?" Arsen menyeringai, memandang Cedric seolah ucapan itu hanya sebuah lelucon murahan. "Tuan besar yang terhormat, kau pikir aku menyiapkan semua ini hanya untuk menyerah begitu saja? Putrimu adalah jaminanku. Dia akan tetap di sini, sampai aku puas melihatmu tersungkur."

"Brengsek!" Elira makin meronta kuat, wajahnya memerah menahan amarah. "Ayah, jangan dengarkan ucapannya!"

Cedric mengangkat tangan memberi isyarat agar Elira diam. Pandangannya kembali menyorot tajam pada Arsen. "Kau menyebut dirimu laki-laki, tapi kau sembunyikan keberanianmu di balik seorang gadis. Balas dendam yang benar bukanlah seperti itu, Arsen. Itu pengecut."

Tatapan Arsen menggelap, sorot matanya bergetar oleh emosi yang ditahan. "Pengecut?" ulangnya dengan mengikis jarak. "Kaulah pengecut itu, Tuan! Kau yang menusuk kami dari belakang!"

Cedric tidak bergeming, bahkan tidak bergeser sedikit pun. "Kau menutup telinga dari kebenaran, hanya agar kebencianmu tetap hidup." Cedric tetap terlihat tenang menghadapi lelaki tantrum di depannya. "Kau ingin menghabisiku? Lakukan di hadapanku dengan tanganmu sendiri. Jangan libatkan Elira."

Elira menggertakkan gigi, jantungnya berpacu cepat. Ikatan di pergelangan tangannya semakin longgar karena perjuangannya, ia hanya butuh sedikit lagi.

Arsen menunduk, menatap Elira dengan senyum sinis. "Putrimu begitu berani," sindirnya sambil menyungging geram. "Dan di dalam dirinya ada aliran darahmu. Itu cukup menjadi alasanku untuk menghancurkannya."

"Sentuh dia sekali lagi, Arsen," tekan Cedric dengan sorot tajam. "Aku bersumpah. Dunia ini tidak akan cukup luas bagimu untuk bersembunyi."

Atmosfer ruangan seketika menegang. Meski tertular geram, dengan jemari bergetar akhirnya Elira berhasil merobek sedikit simpul talinya.

"Sedikit lagi ..., jika aku bisa lepas, aku akan menusukkan gunting ini ke tubuhnya."

1
Keizo Aditama
wah apa tuh kacang lupa kulitnya, apakah berhutang Budi sesuatu, jadi penasaran 😁
dandelions_: Ikuti terus kisah mereka ya kak/Smile//Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
mantap kena gamparr
Keizo Aditama
waww, ternyata mereka 👀
Keizo Aditama
kebiasaan tomboy di dunia nyata🤣🤣
dandelions_: tuan putri tiba tiba jadi blangsakan/Chuckle/
total 1 replies
Keizo Aditama
out of the box sekali ceritanya 😭
dandelions_: hihihi /Chuckle/ makasih selalu mampir ya/Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
keren kak, bales komen aku dong please, aku fans sama cerita kakak 🙌
dandelions_: halo, makasih/Cry//Pray/
total 1 replies
KHAI SENPAI
Keren, btw jangan lupa mampir ya THOR!!
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
emang sus dia, Elira /Blush//Blush/ paling ga percaya sama orang yang baik tanpa alasan
dandelions_: Air yg tenang itu berbahaya/Blush//Bye-Bye/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ada gambaree👀
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Scowl//Cry/aku tim bapak, dia hanya mau melindungi mu Elira, walaupun kesannya anuu
dandelions_: Kasih sayang bapak/Scowl/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Cry//Cry//Sweat/sama sama keras kepala
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
sok yakin km grace😂
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
bkr aj gedungnya grace, biar angus kek gedung DPr eh—🙊
dandelions_: Eh pelanggaran /Awkward//Blush/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ദ്ദി(⎚_⎚) panjang umur
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
patah hati yang membuat segalanya jadi rumit 🗿🙏
dandelions_: Hati hati dengan hati/Chuckle/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Doge//Sly/tak percaye, ada udang di balik bakwan ik i/Doge/ sus
dandelions_: /Facepalm/hahaha
total 1 replies
Lady Orlin
benerr nih, go go girls
Lady Orlin
ngakakk 🤣🤣bodoh ampe akhir gk tuh
dandelions_: /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Lady Orlin
sabar Rav sabar🫠🫠itu cuma novel
Lady Orlin
grace sassy aku syuka/Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!