Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liburan
Clara melangkah masuk ke kamar tamu yang letaknya berada tepat di samping kamar Tama, sementara Ny.Ratna masuk ke dalam kamarnya.
Di dalam kamar
Ny.Ratna menelepon Reza, tapi handphone Reza tidak aktif, Ny.Ratna ingin memberitahu Reza kalau Tama sudah tahu semuanya tentang kejadian di hotel waktu itu.
"Ini Reza kemana sih, masa iya sudah tidur."Gumam Ny.Ratna.
Ny.Ratna menaruh handphonenya di atas nakas lalu bersiap untuk tidur, besok pagi-pagi sekali Ny.Ratna akan menghubungi Reza lagi.
Keesokan harinya
Tama keluar dari kamarnya dengan pakaian kerja lengkap dan rapi, dia berjalan ke ruang makan lalu duduk di salah satu kursi.
"Mami mana Bi Nur?"Tanya Tama kepada Bi Nur yang sedang menyiapkan sarapan.
"Dari tadi pagi saya belum melihat Ny.Ratna, mungkin masih ada di kamarnya."Jawab Bi Nur.
"Baiklah."
Bi Nur pun pergi ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya, sementara Tama mulai makan.
Tak berselang lama dia sudah selesai sarapan, Tama segera pergi ke hotel dengan mengendarai mobil.
Clara membuka pintu kamarnya, bersamaan dengan itu pintu kamar Ny.Ratna terbuka.
"Clara."Sapa Ny.Ratna tersenyum.
"Maaf ya Ma aku kesiangan, soalnya semalam aku tidak bisa tidur.Tidak tahu kenapa."Ucap Clara tak enak.
"Tidak apa-apa Clara, lebih baik sekarang kamu mandi setelah itu sarapan."Ucap Ny.Ratna.Tapi Clara hanya diam saja, berdiri dengan memainkan jari-jemarinya."Tama sudah pergi ke hotel."
Clara menatap Ny.Ratna, Ny.Ratna tersenyum lalu membuka pintu kamar Tama, tidak dikunci.
"Sekarang kamu cepat mandi setelah itu kita sarapan ya."
Clara mengangguk, Ny.Ratna lalu pergi ke ruang makan sementara Clara segera pergi mandi.
...****************...
Tama sudah sampai di hotel, dia sedang duduk di kursi kerjanya sambil fokus menatap laptopnya.
"Sepertinya hari ini aku akan melakukan sesuatu, tapi apa ya aku lupa."Gumam Tama.
Tok
Tok
Tok
Terdengar pintu ruangannya Tama diketuk.
Ceklek
Pintu terbuka, terlihat Reza masuk ke ruangan Tama dengan membawa beberapa dokumen.
"Tuan, ini ada beberapa dokumen yang harus Anda periksa."Ucap Reza.
Seketika Tama pun ingat dengan kejadian di hotel waktu itu, dan saat berbicara dengan Ny.Ratna semalam.
Tama berdiri dari duduknya dan menghampiri Reza, tanpa basa-basi Tama langsung memukul wajah Reza.
Reza yang tidak menyangka Tama akan memukulnya dan tidak siap itu pun sedikit terhuyung, dan dokumen yang dibawanya jatuh berserakan.
"Kenapa Anda memukul saya Tuan?"Tanya Reza sambil mengusap ujung bibirnya yang berdarah.
"Karena kamu memang pantas untuk dipukul."Jawab Tama lalu mencengkeram kerah kemeja Reza dan memukulnya lagi.
*
Ny.Ratna dan Clara sedang sarapan dengan hening, tak berselang lama mereka sudah selesai makan.
Clara membereskan meja makan lalu pergi ke dapur untuk mencuci piring, gelas dan yang lain.
Sementara Ny.Ratna pergi ke kamarnya dan menelepon Marvel, dering pertama langsung diangkat oleh Marvel.
"Iya hallo Tan ada apa?"Sapa Marvel.
"Kamu dimana sekarang?"
"Di kantor Tan."
"Tante mau minta tolong sama kamu, tolong kamu pergi ke rumahnya Reza atau ke hotel untuk menemui Reza.Karena dari semalam Reza tidak bisa dihubungi."Ucap Ny.Ratna.
"Memangnya Reza kenapa Tan?"Tanya Marvel.
"Nanti Tante ceritakan setelah kamu bertemu dengan Reza, nanti kasih tahu Tante ya kalau sudah bertemu dengan Reza."
"Baiklah, setelah ini aku akan pergi ke hotel.Kalau Reza tidak ada di hotel aku akan pergi ke rumahnya."
"Terima kasih banyak ya Marvel."
"Iya Tan sama-sama.'
Tut
Sambungan telepon terputus, Ny.Ratna meletakkan handphonenya di atas nakas.
Ny.Ratna mengambil kopernya lalu memasukkan beberapa bajunya ke dalam koper, setelah selesai Ny.Ratna pun pergi ke kamar Tama dengan membawa koper berukuran sedang.
Ny.Ratna memasukkan beberapa baju Clara ke dalam koper, setelah selesai Ny.Ratna pergi ke kamarnya dengan membawa koper yang berisi pakaian Clara.
Ny.Ratna pergi ke dapur untuk menemui Clara, sesampainya di dapur terlihat Clara yang baru saja selesai mencuci piring.
"Clara."Panggil Ny.Ratna yang sudah berdiri di samping Clara.
"Iya Ma?"Jawab Clara menatap Ny.Ratna.
"Bi Nur mana?"
"Oohh tadi katanya mau membersihkan halaman belakang, apa Mami butuh sesuatu?"
"Tidak, Mami ke sini mau bilang sesuatu sama kamu.Mami ingin mengajak kamu liburan, hanya kita berdua."Ucap Ny.Ratna.
"Liburan, liburan kemana Ma?"Tanya Clara.
"Ada deh, pokoknya kamu pasti bakalan suka.Sekarang cepat kamu siap-siap, Mami tadi sudah memasukkan beberapa baju kami ke dalam koper."Jawab Ny.Ratna.
"Tapi Ma-."
"Ada apa, apa kamu menolak ajakan Mami.Apa kamu tega membiarkan Mami pergi sendiri."
"Tidak, bukan begitu."Ucap Clara sedikit bergumam, dia merasa sedikit aneh saja tiba-tiba Ny.Ratna mengajaknya liburan.
"Lalu bagaimana, kalau soal izin dari Tama sudah Mami dapatkan.Mami diperbolehkan mau pergi kemana pun, mau liburan ke mana pun.Yaaa walaupun semalam Mami sama Tama sedikit cekcok, itu bukan masalah besar dan sekarang juga sudah baikan."Ucap Ny.Ratna.
"Baiklah Ma, aku mau ke kamar dulu ganti baju."
"Iya, cepat."
Clara segera pergi ke kamar Tama untuk ganti baju, sementara Ny.Ratna pergi ke pos satpam menemui Pak Dadang.
"Pak Dadang."Panggil Ny.Ratna berdiri di ambang pintu pos.
"Eh iya Nyonya, ada yang bisa saya bantu?"Ucap Pak Dadang berdiri dari duduknya dan menghampiri Ny.Ratna.
"Itu, Bi Nur sedang membersihkan halaman belakang.Pak Dadang tolong bantuin juga ya, biar cepat selesai."
"Baik Nyonya."
"Terima kasih ya Pak."Ucap Ny.Ratna.
"Sama-sama Nyonya."
Ny.Ratna pun segera masuk ke rumah, sementara Pak Dadang pergi ke halaman belakang.
Ny.Ratna mengecek kopernya dan juga mengecek tasnya, memastikan tidak ada yang tertinggal dan juga uang cash yang dibawa cukup.
Setelah selesai Ny.Ratna keluar dari kamar dengan menyeret 2 koper dan membawa 1 tas berukuran sedang yang disampirkan di bahu kirinya.
Tok
Tok
Tok
Ny.Ratna mengetuk pintu kamar Tama.
"Clara, apa sudah selesai?"Ucap Ny.Ratna.
Tama lama kemudian Clara membuka pintu.
"Ayo, cepat kita harus segera pergi ke bandara.Takut ketinggalan pesawat."Ucap Ny.Ratna.
"Sebentar ya Ma, aku mau pamit sama Bu Nur dan yang lainnya."
"Tidak usah, tadi Mami sudah bilang ke semuanya kalau kita mau pergi."Ucap Ny.Ratna berbohong.
"Baiklah kalau begitu."
"Yasudah ayo kita pergi."
Mereka pun segera pergi keluar rumah dan berjalan kaki menuju jalan raya untuk mendapatkan taxi.