NovelToon NovelToon
Gadis Dibalik Koma

Gadis Dibalik Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Misteri / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Caca4851c

Sinopsis:
Tertidur itu enak dan nyaman hingga dapat menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi banyak orang, namun jika tertidur berhari-hari dan hanya sekali dalam sebulan terbangun apakah ini yang disebut menyenangkan atau mungkin penderitaan..

Sungguh diluar nalar dan hampir mustahil ada, tapi memang dialami sendiri oleh Tiara semenjak kecelakaan yang menewaskan Ibu dan Saudaranya itu terjadi. Tidak tanggung-tanggung sang ayah membawanya berobat ke segala penjuru Negeri demi kesembuhannya, namun tidak kunjung membuahkan hasil yang bagus. Lantas bagaimanakah ia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya yang kini bahkan sudah menginjak usia 16 tahun.

Hingga pertemuannya dengan kedua teman misterius yang perlahan tanpa sadar membuatnya perlahan pulih. Selain itu, tidak disangka-sangkanya justru kedua teman misterius itu juga menyimpan teka-teki perihal kecelakaan yang menewaskan ibu dan saudaranya 3 tahun yang lalu.
Kira-kira rahasia apa yang tersimpan..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca4851c, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

"Sudah puas teriaknya Nona?", tanya santai Pemuda tampan di sampingnya itu.

"Ii-tu..,bba-bagai..mana itu..ter-jadi?", tanya Agatha terbata-bata melihat pemandangan di sekitar kereta kudanya yang kini telah menjadi lautan darah dengan banyak kepala manusia di sekitarnya.

"Tenang, Nona. Para Pelayanmu semua tidak ada yang terluka, Mereka semua hanya pingsan saja di atas genangan darah Para Perompak itu", jelas Pemuda yang ada di sampingnya itu tanpa ekspresi.

"Tap-pi..siapaah, yang mem-bunuhh Meereka..", tanya Agatha dengan begitu shock.

"Para Prajurit Kerajaan yang tadi lewat sini saat Saya secara kebetulan melihat Anda pingsan, sementara itu Para Pengawal Anda juga pingsan karena terkejut melihat kebrutalan Para Prajurit Kerajaan yang membantai Perompak", jelas Pemuda itu lagi.

"Tenangkan dirimu Nona?", tanya Pemuda Misterius itu.

"Agatha edelwis", seru Agatha.

"Nona Agatha, perkenalkan Saya Sean Lazard", ucap Pemuda Misterius itu memperkenalkan diri.

"Karena sudah saling kenal, bagaimana kalau untuk sementara ini Nona Agatha langsung Saya antarkan pulang ke Kediaman Anda?", tawar Pemuda dingin itu pada Agatha.

"Tapi Mereka bagaimana?", tunjuk Agatha pada Para pengawalnya yang masih pingsan itu.

"Tidak usah memikirkan Mereka Nona, nanti Mereka juga akan tersadar sendiri. Yang terpenting adalah diri Anda sendiri harus pergi dari tempat menjijikan ini", seru Sean dengan ekspresi datar.

"Mudah sekali bagi Anda mengatakan seperti itu, Asal Anda tahu Mereka yang selama ini telah menemaniku dan telah Ku anggap sebagai Keluargaku sendiri setelah kedua Orang tuaku", celoteh Agatha dengan menggebu-gebu. Sedangkan Sean tetap menatapnya dengan ekspresi datar.

"Baiklah Nona, apa boleh buat. Kalau begitu Mereka akan Saya tangani sesudah Saya mengantarkan Anda pulang terlebih dulu", tawar Sean yang langsung mendapat anggukan dari Agatha.

"Semenjak saat itu keduanya mulai sering bertemu secara tidak sengaja sehingga menjadi dekat dan saling mencintai. Hingga suatu saat..", seru sebuah suara dari balik panggung.

Tiba-tiba beberapa orang Laki-laki dan Perempuan yang mengenakan pakaian serba putih datang dengan tarian khasnya dari kedua sisi panggung diiringi dengan sebuah melody bahagia.

Kedua belah pihak Laki-laki dan Perempuan itu secara beriringan berjalan mengelilingi Agatha dan Sean seiras dengan nada pada melody yang berputar. Hingga tepat ketika lantunan melody berhenti yangmana pada saat itu pula semua orang yang melingkari Agatha dan Sean menghentikan tariannya dan merunduk secara serentak bagaikan kawanan angsa putih.

Disaat itu pula Agatha dan Sean terlihat dengan pakaian yang berbeda dari sebelumnya, Agatha tampak anggun dengan balutan dress putihnya yang bermotif bunga-bunga, sedangkan Sean tampak menawan dengan balutan jubah putihnya khas Raja-raja zaman itu.

Keduanya yang awalnya berdiri dan saling memandang satu sama lain dengan tatapan penuh cinta, hingga akhirnya Sean bertekuk sebelah lutut menghadap Agatha dan mengeluarkan sebuah cincin dari balik saku bajunya.

"Nona Agatha edelwis, maukah Anda menjadi Istri Saya?", tanya Sean dengan tatapan penuh keseriusan. Sementara Agatha hanya tersenyum malu-malu dan mengangguk, tanpa basa-basi lagi Sean langsung memasangkan sebuah cincin indah di jari manis Agatha.

Lantunan irama musik semakin mengalun merdu menyertai kebahagiaan keduanya di pesta pernikahannya, sementara itu Para Lelaki dan Perempuan yang tadinya membatu di sekitar Agatha dan Sean kini mulai bergerak menari-nari di sekitar Mereka seiring dengan lantunan irama yang ada.

"Dikiranya kesedihan karena ditinggal kedua orangtua akan berganti menjadi kebahagiaan ketika sudah menikah dengan pria pujaan hatinya. Namun, itu perlahan pupus tatkala Sean membawanya ke tempat tinggalnya", seru sebuah suara dari balik panggung.

Tiba-tiba tirai merah kembali menutupi Mereka semua, yangmana tak lama setelah itu kembali lagi terbuka dengan menampilkan latar belakang yang berbeda dari sebelumnya. Dimana menampilkan sebuah Rumah megah yang ada di tengah-tengah hutan belantara.

Tak lama setelah itu terlihat sosok Agatha yang mengenakan Chiton bewarna sedikit keemasan di samping Sean yang mengenakan jubah hitam,  dengan rompi yang menjuntai panjang di bagian belakang jubahnya.

Mereka berdua perlahan-lahan memasuki Rumah megah itu yang ternyata adalah kediaman milik Sean. Kehadiran keduanya ke dalam Rumah di sambut oleh banyak Pelayan yang bekerja kepada Sean.

Namun, ada yang janggal dari semua penghuni Rumah itu, karena Mereka semua sama-sama berkulit putih pucat dengan ekspresi datarnya. Hari-hari Agatha lalui selayaknya seorang Istri pada umumnya dan melakukan pekerjaan Rumah juga, meski kebanyakan dilakukan oleh Para Pelayan Sean.

Jadi Agatha hanya mengawasi dan mengarahkan Mereka semua dalam melakukan pekerjaannya masing-masing, namun tidak jarang pula Ia turun langsung melakukan beberapa pekerjaan rumah yang membutuhkan penanganannya.

Akan tetapi, selama Ia tinggal di dalam Rumah megah itu meski dibebaskan untuk melakukan banyak hal, Ia tidak diperbolehkan untuk menjamah sebuah ruangan usang yang tertutup rapat di samping dapur.

Berkali-kali Ia kepergok akan membuka pintu ruangan terlarang itu oleh Para Pelayan di sana, namun tetap tidak menggoyahkan tekatnya untuk memuaskan rasa penasarannya selama ini. Pasalnya setiap malam bulan purnama, Agatha selalu mendengar suara-suara aneh dari dalam ruangan itu tatkala Ia terbangun tengah malam dan tidak mendapati Sean di sampingnya.

"Semua keanehan itu berlangsung lama hingga Sean dan Agatha memiliki seorang Putri yg sangat cantik. Tepat dihari ke 2 setelah kelahiran Putrinya tiba-tiba..", seru sebuah suara dari balik panggung.

Selang beberapa detik berlalu, Tirai kembali menutup dan membuka lagi dengan menampilkan latar belakang yang berbeda.

"Oekk..eakkk, oeekkk" 

Agatha terbangun mendengar tangisan Putri kecilnya yang ada di sampingnya itu, lagi-lagi Dia tidak mendapati keberadaan Sean di sampingnya.

Agatha segera meraih bayinya dan menimang-nimangnya pelan hingga akhirnya kembali tertidur pulas. Sekilas Agatha teringat bahwa malam ini adalah malam bulan purnama, saat-saat dimana Sean biasanya menghilang secara misterius.

Karena rasa penasarannya yang kian menggebu-gebu atas rahasia tersembunyi dari ruangan misterius itu, sekaligus juga karena kekesalannya yang memuncak mendapati Sean tak berada di sampingnya tatkala Ia sangat membutuhkan keberadaannya.

Agatha memutuskan untuk keluar dari Ruangan peristirahatannya itu dan berjalan menelusuri gelapnya lorong yang tampak sepi malam itu, karena secara kebetulan semua Pelayan hari ini ditugaskan oleh Sean di suatu tempat menggantikan pekerjaannya sementara Ia sendiri cuti untuk menjaga Agatha dan Putri mereka yang baru lahir.

Suara-suara aneh itu kian jelas ketika Agatha semakin mendekati ruangan itu, hingga Ia berhenti tepat di depan ruangan itu. Meski agak sedikit ragu, tetap Ia paksakan agar rasa penasarannya selama ini tuntas sudah.

Agatha meraih gagang pintu yang tertutup rapat itu dan memutarnya perlahan, namun tak kunjung membuka. Hingga hampir diakhir rasa putus asanya, dalam hati mungilnya Ia tetap berharap dapat membuka pintu di depannya itu dengan mudah.

Keajaiban terjadi, tak lama setelah itu, ketika Agatha kembali memutar gagang pintu untuk ke sekian kalinya, pintu dapat membuka. Dengan pelan Agatha buka sedikit pintu di depannya itu dan tanpa lebih lama lagi badannya condong ke depan dengan salah satu manik mata yang menatap ke dalam ruangan remang-remang itu.

'DEG' 

1
Zainuri Zaira
andi sllu menghilangkan jgn sengaja biar ara celaka
Zainuri Zaira
bingung bacax
Caca4851c
Terimakasih/Smile//Pray/
Iolanthe
Happy banget!
🔍conan
Gemesin banget nih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!