NovelToon NovelToon
Buku Nabi

Buku Nabi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan / Persahabatan
Popularitas:769
Nilai: 5
Nama Author: Equinox_

Sebagai pembaca novel akut, Aksa tahu semua tentang alur cerita, kecuali alur ceritanya sendiri. Hidupnya yang biasa hancur saat sebuah buku ungu usang yang ia beli mengungkap rahasia paling berbahaya di dunia (para dewa yang dipuja semua orang adalah palsu).

Pengetahuan itu datang dengan harga darah. Sebuah pembantaian mengerikan menjadi peringatan pertama, dan kini Aksa diburu tanpa henti oleh organisasi rahasia yang menginginkan buku,atau nyawanya. Ia terpaksa masuk ke dalam konspirasi yang jauh lebih besar dari cerita mana pun yang pernah ia baca.

Terjebak dalam plot yang tidak ia pilih, Aksa harus menggunakan wawasannya sebagai pembaca untuk bertahan hidup. Ketika dunia yang ia kenal ternyata fiksi, siapa yang bisa ia percaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Equinox_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyusup Di Ruang VIP

Sang Kaisar adalah sosok yang banyak dihormati oleh semua kalangan. Prestasinya yang menyatukan semua kuil saat peperangan antar kuil merupakan prestasi gemilang yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

Di dunia yang penuh kekacauan dan peperangan antarideologi ataupun memperebutkan sumber daya, hanya Kekaisaran Shepnia-lah yang damai dan tidak ada peperangan internal di dalam kekaisarannya sendiri.

Hal ini tak luput dari peran Kaisar yang menstabilkan arus politik di dalam negerinya sendiri. Akan tetapi, saat ini sang Kaisar terlihat sudah terlalu tua untuk mengatur Kekaisaran Shepnia.

Sehingga, keempat pangeran yang ada di istana sekarang sedang mencoba untuk mendekatinya agar dicalonkan menjadi kaisar selanjutnya.

Untuk saat ini, masih belum ada perang politik yang terbuka antarpangeran. Akan tetapi, banyak orang yang berpikir ini hanyalah ketenangan sebelum badai.

Mata Brian melirik sang Kaisar setelah ia memberikan penghormatan dengan membungkukkan tubuhnya.

Ia melihat seorang pria yang seperti singa tua. Walaupun ia sudah tua, tapi wibawanya tak pernah hilang.

Kumisnya yang berubah berwarna putih, rambutnya yang sudah beruban, dan terdapat keriput pada kulit wajahnya.

Dengan penampilan seperti itu, tak pernah ada satu pun orang yang meremehkan sang Kaisar.

Kaisar berdiri dan membalas penghormatan semua yang ada di ruangan itu, tak terkecuali Brian yang tepat di sampingnya.

'Apakah dia akan menyadari bahwa aku seorang penyusup?' Ia sedikit panik, walaupun sudah mencoba sekuat tenaga untuk menghilangkan kekhawatirannya. Mencoba untuk bersikap biasa, ia duduk kembali di tempatnya.

Saat dia sudah mengira usahanya sudah cukup, sang Kaisar perlahan memandangnya. “Wajahmu tampak asing. Asalmu dari mana?” tanya Sang Kaisar.

'Waduh,' pikir Brian. 'Ia bertanya padaku. Aku harus menjawab bagaimana? Sial, tetap tenang, tenang, dan jangan ketahuan.'

Dua penjaga ksatria berbaju besi itu memperhatikan jawaban apa yang akan keluar dari mulut Brian.

“Ah, saya bukanlah siapa-siapa. Saya hanyalah anak buah dari Ms. Jenna dari Badan Penyidik Kekaisaran,” jawabnya, berakting seolah sudah biasa menghadapi sosok penting.

“Ms. Jenna, ya...? Hmm...” Tangan Kaisar mengetuk meja, beriringan dengan ucapan selanjutnya, “Aku tak tahu Ms. Jenna sekarang mempunyai anak buah yang lantang menyebutnya.”

'Apa aku salah ucap? Tidak... mungkin saat ini aku akan membuat kebohongan dahulu, walaupun entah apa yang terjadi ke depannya.' Brian tersenyum tipis, membalas reaksi singa tua yang di depannya itu.

Ketika mereka berdua selesai berbincang basa-basi, sang pembawa acara mencoba menarik perhatian kembali semua orang. “Halo, semua! Apakah kalian tahu berapa artefak yang akan dipublikasikan oleh Galeri Artefak Kekaisaran?”

Suara hening menyelimuti setiap sudut. Mereka benar-benar tak tahu artefak apa yang akan dipublikasikan. Yang mereka tahu adalah pembuatan artefak dari Tuan Ox selalu luar biasa, seperti seorang revolusioner.

Seseorang wanita membawa gerobak dari ujung sudut panggung ke tengah panggung dengan kain sutra yang menutupinya.

Pembawa acara itu memegang kain gerobak dan lalu melepaskan kain itu ke atas.

“Saksikanlah! Artefak pertama yang akan dipublikasikan adalah sebuah jubah yang bisa membuat penggunanya menghilang tak terlihat hingga 70 persen.”

Semua orang yang menyaksikan tak percaya akan apa yang dipamerkan karena ini benar-benar mirip seperti sebuah artefak spesial yang memberi sang pengguna kekuatan khusus.

Sang pembawa acara mencoba memakaikan jubah berwarna hitam seukuran setengah badan itu kepada dirinya. “Mungkin banyak dari kalian yang tak percaya dengan artefak ini, tapi lihatlah artefak yang mendekati spesial ini.”

Ketika orang itu memakainya secara utuh, perlahan setelah tiga detik, sosoknya menghilang. Walaupun begitu, masih terlihat buram, tak menyatu dengan lingkungan di sekitarnya, seolah-olah seperti binatang bunglon.

Hening sejenak.

Seseorang dari kursi VIP menepuk tangannya di antara keheningan itu.

'Luar biasa... artefak itu benar-benar keren. Bagaimana Tuan Ox menciptakan artefak seperti itu?' pikir Brian sambil memberi tepuk tangan.

Para hadirin yang melihat artefak jubah juga turut serta memberikan tepuk tangan yang diinisiasi oleh Brian.

'Seumur hidupku, aku baru membuat artefak dengan sempurna hanya sepuluh.'

Walaupun Brian sering membuat artefak gagal yang tak berfungsi, tapi ada kalanya ia bisa membuat artefak yang berfungsi, seperti artefak yang ia lempar kepada dua sosok berjubah misterius dan penggosok gigi otomatis yang disinggung oleh Aksa.

“Baiklah, hadirin, mari kita lanjutkan ke artefak yang kedua.”

Semua orang memandangi wanita cantik bertubuh sempurna yang membawakan sebuah kotak seperti kotak cincin. Ia memberikannya kepada sang pembawa acara.

“Hadirin pasti bertanya-tanya, artefak apa yang sekecil ini? Sangat jarang ada artefak berukuran kecil, bukan?”

Beberapa orang mengangguk setuju.

“Baiklah, lihatlah semua. Ini adalah cincin artefak yang berfungsi membuat penggunanya bisa terbang maksimal sejauh dua meter,” ujar pembawa acara itu sambil mencoba memakaikannya di jari telunjuknya.

Untuk kali ini, semua orang berdiri memperhatikan orang yang di atas panggung. Pembawa acara mulai terbang perlahan-lahan sejauh dua meter.

Semua orang tak percaya dengan apa yang mereka lihat, terkecuali sang Kaisar yang hanya menatap pembawa acara seperti tak tertarik sama sekali. Berlainan dengan penjaganya, mereka berdua melongo tak karuan.

'Bukan anti-gravitasi murni, namun bisa membuat melayang?' Brian berdiri kembali dari duduknya. 'Mekanisme apa yang dilakukan oleh Tuan Ox untuk cincin sekecil itu?'

“Sial, ini benar-benar luar biasa! Revolusioner!” teriak Brian.

Teriakannya menarik perhatian sosok di sampingnya. ”Kau anak muda yang penuh semangat, ternyata,” ucap sang Kaisar, melirik Brian sedikit.

Brian menggarukkan kepalanya yang tak gatal. ”Ah, maaf, Yang Mulia. Ini terlalu luar biasa dan untuk pertama kalinya saya melihat artefak biasa mengeluarkan efek seperti ini.”

Yang Mulia tak membalas perkataan Brian dan kembali fokus menyimak panggung.

“Hahaha, para hadirin pasti tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini, tapi ini bukanlah puncaknya,” tawanya sambil berbicara di depan mikrofon. “Baiklah, untuk yang terakhir, sebuah artefak yang akan dipublikasikan secara khusus.”

Wanita yang tadi membawa kotak kecil kini membawa sebuah kain panjang yang membaluti sebuah artefak yang entah apa bentuknya.

Pria bertopeng dengan jas itu kembali memamerkan barang yang telah dilepas dari kain panjang.

Terlihat di tangan kanannya, ia memegang sebuah tongkat kayu yang penampilannya seperti tongkat kayu yang bisa ditemukan di mana saja.

“Hadirin, ini adalah artefak terakhir yang akan diperlihatkan. Mungkin ini seperti tongkat kayu pada umumnya, akan tetapi fungsi aslinya, Anda sekalian akan melihat setelah ini.”

Ia memutar tongkat itu tiga kali hingga muncul sosok bayangan dari bawah yang membentuk tampilan yang sama persis dengan sang pembawa acara.

“Ya, seperti yang hadirin lihat, bahwa fungsi artefak ini adalah menciptakan satu bayangan yang sama persis identik dengan sang pengguna.” Perlahan, ia mencoba mengayunkan tangan untuk memukul bayangannya sendiri. “Akan tetapi, bayangan tetaplah bayangan. Ini hanya membuat bayangan saja, bukan klon yang sama persis.”

“Baiklah, itu semua yang bisa kita publikasikan. Total hanya tiga untuk saat ini. Ciptaan dari Tuan Ox akan membawa perubahan besar yang signifikan pada dunia. Jangan lupa, tetap dukung terus kemajuan teknologi artefak kekaisaran,” tutupnya yang diiringi oleh tepuk tangan kembali.

Brian berdiri memberi tepuk tangan. Ia benar-benar puas dan tak ada penyesalan dalam wajahnya.

'Huhuhu... tak sia-sia aku menipu semua orang untuk ini,' pikirnya, rencananya berjalan mulus.

Sang Kaisar yang sudah selesai menonton mulai melangkahkan kakinya, meninggalkan ruang VIP. Dua penjaga mengikutinya.

Akan tetapi, satu penjaga yang berambut biru dengan mata biru seperti samudra mendekati Brian dan menepuk bahunya. “Berbohong itu tak baik, Nak,” ujarnya dengan tersenyum lebar, lalu meninggalkan Brian.

'Huh?!' Detak jantungnya berhenti sejenak.

'Sudah kuduga aku kelewatan batas.'

1
Osmond Silalahi
mantap ini kelasnya
Osmond Silalahi
author, "misteri 112" mampir ya
indah 110
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Taufik: Terimakasih atas feedbacknya
terus tunggu update selanjutnya ^^
total 1 replies
Phedra
Masa sih, update aja nggak susah 😒
Taufik: hehehe tunggu kelanjutannya ya ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!