Peradaban modern dengan peradaban kuno seperti berdampingan satu sama lain. April memakai kalung berbentuk kubus yang sudah dipakainya sejak masih bayi. April sering terjebak di dalam roh lubang hitam kubus yang tak dikenal asal-usulnya. Gejolak-gejolak yang dialami April saat umurnya masih sangat muda, membuatnya kehilangan arah. Jalan apa yang akan April ambil saat dirinya diambang dilema panjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keypi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XVII : Kita akan bertemu sekali lagi
A Chengyou dengan Aoren membeli sebuah paket makanan serta minuman yang akan dimakan di ruang medis.
“Terimakasih banyak, bu”
Ibu kantin itu tersenyum. A Chengyou dengan Aoren pun meninggalkan kantin dan segera menuju ruang medis.
Ruang Medis Agen Angkasa
A Chengyou memberikan snack kucing pada Aoren. A Chengyou masuk ke ruang rawat April. Dirinya mendekati April yang tergeletak tak sadarkan diri. A Chengyou hanya bisa berharap, April bangun secepatnya.
Alam roh April
Tubuh April tergantung yang dililiti benang-benang tipis berwarna merah. April benar-benar tidak sadarkan diri.
“April~~”
“April~~”
“April~~”
3 bisikan ini memanggil nama April. Seolah-olah ingin berbicara dengan April. Kedua mata April bergerak. Kaki dan tangannya juga bergerak. Sosok bayangan wanita dewasa dengan pakaian bak dewi yang dari kayangan berjalan mendekati April yang tergantung.
Wanita itu benar-benar bak dewi. Rambutnya yang panjang melambai-lambai, aksesoris mewah, elegan yang dikenakannya, kain penutup setengah wajah menghiasinya, selendang tipis yang ada di tubuhnya, matanya indah seperti bunga sakura, tanda bunga sakura di dahinya, pakaian yang menjulur sampai menutupi kakinya, serba warna merah muda daluti warna putih.
Wanita bak dewi itu melihat ke arah April. Menjentikkan jarinya, kekuatan sihirnya sekejap melepaskan April dari benang-benang yang mengelilit dan menggantungnya. April terbebas. Kekuatan sihirnya menarik April mendekat ke arahnya. Bibirnya tersenyum. Wanita bak dewi itu memberikan sebuah tanda di dahi April. Tubuh April mulai bergerak dan kesadarannya terbangun. Kedua mata April melihat sosok wanita yang sangat cantik di hadapannya. April terbangun sepenuhnya dan terkejut.
“S-s-siapa?”
Wanita bak dewi itu menurunkan April. Tersenyum sangat indah. April begitu kagum. April heran, bagaimana bisa ada sosok wanita bak dewi muncul di rohnya sendiri alias di dalamnya lubang hitam kubus besar.
“Kamu.. bagaimana bisa ada disini?”
Wanita bak dewi itu hanya terdiam dan tersenyum ke arah April. April benar-benar bingung.
“Kau, akan mengetahui jawabannya,”
“Kita akan bertemu sekali lagi,”
“Di tempat asalmu berasal.”
Wanita bak dewi itu secara perlahan menghilang.
“Hah? Tunggu! Maksudmu, apa??”
“Tunggu!”
Wanita bak dewi itu sudah menghilang. April memandang ke arah wanita bak dewi itu menghilang.
'Dia.. siapa? Maksudnya apa?'
Sudah 10 hari di timeline yang berjalan, April masih belum menandakan kesadarannya. Di dalam rohnya, April sudah sadar dan berusaha untuk keluar dari roh lubang hitam kubusnya itu. Akhirnya, usahanya tidak sia-sia dan berhasil keluar. Tangan dan mata April bergerak. Aoren yang menjaga April menyadari pergerakan tubuh April. Aoren pun lari keluar dan memanggil A Chengyou.
“Meoonggg~~~”
A Chengyou menoleh dan mengikuti Aoren berlari. A Chengyou menghampiri April dan A Chengyou sangat terkejut.
Kedua mata April membuka, melihat sekeliling dan melihat ada sosok A Chengyou yang melihat ke arahnya. April melihat A Chengyou meneteskan air matanya. April terkejut.
“April,”
Nama April yang terucap dari bibirnya A Chengyou begitu dalam. A Chengyou tidak bisa berkata-kata.
“Senior...”
JLEB!
Hati A Chengyou berdetak kencang. Suara yang dinantikan olehnya akhirnya terdengar di telinganya.
“Syukurlah,”
April tersenyum ke arah A Chengyou. Aoren sangat senang, April akhirnya sudah bangun.
“Meongg~~”
April melihat Aoren.
“Aoren...”
April tersenyum.
A Chengyou memanggil petugas medis untuk cek lebih lanjut mengenai kesehatannya. Petugas medis pun masuk dan mengecek April.
“Sudah sepenuhnya baik, tapi hanya perlu istirahat yang cukup untuk kembali normal.”
“Terimakasih banyak pak”
“April sudah bisa kembali ke kamar pribadinya dan beraktivitas seperti biasa.”
“Baik, terimakasih sekali lagi, pak dokter.”
A Chengyou memberikan penghormatan. Petugas medis itu pergi keluar. April memanggil A Chengyou.
“Senior...”
A Chengyou menoleh ke arah April.
“Aku ingin bertanya. Apakah senior akan menjawab pertanyaanku ini?”
“Tentu.”
April memenggam tangannya dan menaruhnya di dada.
“Selama ini, berapa lama aku disini?”
A Chengyou menatap mata April.
“10 hari.”
April menghela nafasnya.
“Maaf.”
A Chengyou terkejut.
“Maaf? Untuk apa?”
“Maaf untuk semua ini,”
“Ga!”
April terkejut.
“Lu ga perlu meminta maaf untuk apa yang ga bisa lu kontrol sendiri. Jangan menyalahkan diri sendiri dan tidak merasa enak.”
A Chengyou tersenyum. Mata April berbinar. Suasana hening.
“Terimakasih,”
“Senior.”
***
April, A Chengyou dan Aoren keluar dari ruang medis. A Chengyou mengantarkan April ke kamar pribadinya. April membuka pintu kamar. A Chengyou berpamitan pada April.
“Istirahatlah. Sampai ketemu di kelas pedang, nanti.”
A Chengyou pergi meninggalkan April dengan Aoren. April tersenyum lebar.
'Sekali lagi, terimakasih, senior...'
April dan Aoren masuk ke dalam kamar. Aoren menatap April dengan rasa lega, senang.
“Aoren, aku mandi dulu ya.”
“Meoong~~”
April masuk ke dalam kamar mandi. Aoren berubah wujud menjadi manusia.
“Akhirnya, anak perempuan itu sadar juga. 10 hari tanpanya, rasanya seperti aku kehilangan kedua tuanku. Tidak, bagaimana pun juga, aku akan selalu melindungi dan di sisi, anak perempuan itu. Ini sumpahku!”
Kantor Pribadi Kasim
Kasim tengah sibuk mendapati banyak laporan mengenai kejanggalan kematian tim Jaguar, salah satunya Rawa. Jasadnya tidak ditemukan bahkan barang bukti sedikitpun mengenai jejak darah dari Rawa tidak ada sama sekali. Kasim juga mendapatkan laporan mengenai kasus kematian Halim yang berasal dari anak buah cabang mafia. Kasim merasa, ada keterikatan antara kematian Halim dengan Rawa.
Kasim mendapatkan laporan soal April yang sudah tersadar. Kasim merasa lega dan senang. Ini membuatnya terhenti sejenak dari pusingnya kasus-kasus yang terjadi di Agen Angkasa.
“Syukurlah, anak itu sudah kembali sadar,”
Kasim meminum secangkir kopi di depannya yang sudah dingin karena sedari tadi tidak diminum.
Kasim melanjutkan dan mengumpulkan laporan-laporan yang masuk kepadanya. Mencari, mencoba menghubungkan dan menyelidiki kejanggal-janggalan.
***
Istana kegelapan
“Lapor, tuan, saya sudah melaksanakan misi ini sesuai perintah anda.”
Biru membungkuk.
Sosok laki-laki dewasa dibalik batas kain hitam yang menutup antara singgasananya dengan orang yang melapor.
“Oh?”
“Selanjutnya, kau harus bisa membunuh anak perempuan yang disukai oleh anak laki-laki dari keluarga bangsawan itu.”
“Anak laki-laki bangsawan itu sepertinya sangat cocok menjadi kandidat selanjutnya disini dan menjalankan mega rencana ini.”
“Perintah tuan, saya terima.”
“Bunuh anak perempuan yang disukai anak laki-laki bangsawan itu setelah ujian arena di Agen Angkasa.”
“Saya mengerti.”
“Pengingat, jangan sampai ketahuan sedikitpun di Agen Angkasa, terutama Kasim!”
“Saya akan mengingat dan berhati-hati, tuan.”
“Kembalilah.”
“Baik!”
Biru pergi meninggalkan tempat laporan di hadapan singgasana dan kembali ke Agen Angkasa.
“Hahahaha! Tidak akan lama lagi, sedikit lagi!”
“Hahaha!!”
Biru mengetahui, Agen Angkasa menutup pintu masuk maupun keluar di Agen Angkasa akibat kasus kematian Rawa dan timnya. Biru menggunakan teknik menyamar menjadi orang lain. Biru melihat ada penjaga di gerbang. Biru menatap penjaga itu dan menjiplak kesuluruhan dari penjaga. Tubuh asli penjaga itu terdiam kaku, samar. Biru pun masuk dengan tubuh penjaga itu. Kamera pengawas yang terpasang benar-benar tidak merekam tindakannya Biru. Biru tersenyum dan masuk ke gedung Agen Angkasa.
Semua sudah aman. Biru menonaktifkan penyamaran ini dan mengembalikkan penjaga itu seperti semula. Teknik penyamaran yang digunakan oleh Biru adalah teknik terlarang sepanjang zaman. Teknik yang langka, sudah ada di peradaban kuno, terukir di sebuah perpustakaan terbesar yang ada di peradaban kuno pada eranya. Teknik itu sudah menghilang selama berabad-abad dan tidak tahu bagaimana bisa Biru menggunakan teknik tersebut.
Banyak sekali misteri dan keanehan yang terjadi di peradaban modern saat ini.
TO BE CONTINUED...