Bayu yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung kehidupannya berubah semenjak mendapatkan sepatu antik yang ternyata sepatu Gatot Kaca,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
niat belajar jurus
Dini hari Bayu terbangun ,ia kembali berlatih pernapasan , perlahan udara di sekitarnya membentuk pusaran angin kecil dan perlahan masuk ke dalam tubuhnya ia terus berlatih hingga pagi menjelang, , tubuhnya terasa sangat segar setelah berlatih dan matanya kini kian tajam. namun ia bingung ia memiliki tenaga dalam tetapi tak memiliki kemampuan jurus , karena. Resi Padacarma tak meninggalkan jurus padanya.
" apa aku mencari di toko buku yah" gumam Bayu. Ia merasa perlu mempelajari gerak jurus , agar nanti ia tak kaku saat bertarung, ia hanya mengandalkan kekuatan tenaga dalam braja mustinya saja untuk menghadapi lawannya lawannya selama ini .
" aku ke pasar loak saja ,banyak buku kuno yang orang tak tahu , siapa tahu bisa mendapatkan sesuatu yang berharga di sana" gumam Bayu
Bayu menghentikan latihannya saat sudah jam 6 pagi ia memasak sejenak dan menghidangkan di meja makan, sementara gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi
" mandinya buruan de, kita sarapan bareng" ucap Bayu sambil masuk ke dalam kamarnya.
" iya mas, tunggu sebentar yah" sahut Retno ayu , tak lama ia keluar , mas aku udah beres mandinya mas mandi juga sana .
" iya " Bayu menyambar handuk yang tergantung di pintu .
Jam setengah delapan Bayi dan Retno ayu berangkat kerja, hari ini Bayu yang mengantar karena ada motor inventaris,
" sepertinya aku harus membeli motor " gumam Bayu , tapi ia berpikir lagi uangnya belum cukup kalau beli baru, kalau beli motor bekas ya kalau kebetulan dapat yang bagus ,kalau dapat yang jelek kan ngerongrong nantinya .
" de, kalau uang dari pak Asmoro kita belikan motor bagaimana?" tanya Rangga pada Retno ayu.
" aku takut ada kejadian seperti kemarin mas" sahut Retno ayu ,
" ini kan berupa motor de ,kalau dia ngungkit ya pulangin sisa uangnya dan kasihkan saja motornya " kata Bayu lagi,
" sepertinya bisa begitu juga mas" jawab Retno ayu. Ia mengambil atm nya dan menyerahkan pada Bayu .
" ini mas, pin nya 28 02 2002" Retno ayu memberitahukan pin ATM nya.
" ya udah nanti siang mas beli motor," Bayu berhenti saat sudah sampai di butik Yulia,
" mas, aku kerja dulu, mas juga beli hp biar kalau ada apa apa bisa di hubungi " ucap Retno ayu sambil mencium punggung tangan Bayu
" iya , nanti mas beli sekalian" sahut Bayu sambil melanjutkan perjalanannya ke rumah Angel.
namun saat sampai di rumah Angel, Angel malah sedang santai belum bersiap sama sekali.
" non ga ke kantor ?" tanya Bayu saat menemui Angel yang berada di pinggir kolam renang.
memakai baju renang ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya
Angel mendelik mendengar Bayu memanggilnya non
" he he he, maaf" ucap Bayu melihat angel mendelik.
" hari ini aku ga ke kantor dulu, kamu boleh libur" ucap angel
" maaf Angel, uang yang dari kamu aku belikan motor yah" ucap Bayu , angel mengernyit
" itukan uang kamu, ya terserah kamu , aneh kamu mah" sahut Angel tak mengerti.
" eh kamu mau beli motor,?, aku ikut yah" ucapnya langsung berdiri ,dari duduknya ,
" tapi ,saya kan mau pake angkot " ucap Bayu
" pake mobil aja, nanti biar sopir papa yang nganterin, kayanya enak jalan jalan pake motor " sahut Angel , matanya menatap langit membayangkan berkeliling kota dengan motor bersama Bayu.
" jangaaan, nanti bisa hitam " ucap Bayu , ia malas berpergian dengan wanita apalagi kalau belanja.
" dah diem, tunggu di depan aku mau ganti baju dulu" ucap Angel yang ngotot mau ikut, Bayu hanya bisa menghela napas saja .
" mudah mudahan , ga ikut belanja juga. "doa Bayu dalam hati.
Bayu sempat terpana melihat dandanan Angel yang berbeda kini Angel tampil seperti anak baru lulus SMA, berbeda jauh saat ia sedang mengenakan pakaian kantornya.
" lihat apa?" tanya Angel malu
" Kamu cantik memakai baju itu " ucap Bayu jujur. Angel tersipu dan langsung masuk ke dalam mobilnya .
dengan diantar oleh sopir pak Asmoro Bayu dan Angel menuju dealer motor terdekat ,
mereka melihat lihat motor yang di pajang
" bay, itu bagus kayanya " ucap Angel saat melihat motor matic berwarna pink , Bayu mengernyit mendengar itu
" masa pink angel" ucap Bayu sambil nyengir.
" kan bagus warnanya cerah " sahut Angel polos,
" ga ah, nanti aku di panggil pinky boy lagi sama beni" ucap Bayu, ia sudah membayangkan jika Beni akan tertawa terpingkal pingkal melihat Bayu mengendarai motor berwarna pink.
" he he he iya yah" sahut Angel saat sadar .
Bayu akhirnya mengambil motor matic dengan warna hitam ,
" nah , sekarang motor udah, yuk ke mall" ajak Angel, Bayu mengeluh dalam hati, ini yang mau di hindari oleh dia sebenarnya .
" ga bisa Angel, ini belum ada surat nya ," ucap Bayu mencari alasan,
" kan tadi ada surat jalan!?" tanya Angel yang melihat bayu di beri surat jalan
" iya tapi itu untuk sekali jalan ke rumah, ga boleh di bawa ke luar " sahut Angel ,
" terus ga jadi ini ke mall nya!" gerutu Angel kesal,
" nanti. ,kalau udah ada plat no nya kita ke mall ,kalau sekarang kita di tilang polisi" ucap Bayu lagi, berusaha menyakinkan Angel.
" janji!" Angel mengangkat jari kelingkingnya , Bayu tersenyum dan mengait kelingking Angel dengan kelingkingnya
" ya ,janji " jawab Bayu.
" ok deh, aku pulang sama sopir aja kalau gitu " sahut ucap Angel ia menelpon sopirnya agar memutar kembali untuk mengantar kan ia pulang.
Setelah Angel pergi, Bayu mengarahkan motornya ke pasar loak , di Mana buku buku kuno berada .
Bayu menyusuri pasar Poncol di mana banyak barang barang yang tergeletak , ia menghampiri seorang penjual buku yang sudah tua, ia melihat. beberapa buku yang menarik, buku pengobatan , buku Mujarobat dan juga buku buku jurus . Bayu membeli dua buku pengobatan yang ada, dan semua buku jurus yang ada di sana. ia akan menyeleksi nya nanti di rumah .
Bayu menghabiskan uang dua ratus ribu , untuk membeli buku buku semua itu namun Bayu tak merasa rugi. ,ia bisa mempelajari semua dan menyaring nya , untuk pengobatan tentu saja ia butuh ,teringat akan adiknya yang kemarin sakit tak bisa jalan , membuat Bayu merasa belajar pengobatan itu perlu.
sedangkan untuk kitab Mujarobat dia iseng saja melengkapi apa yang dia beli.
" ini ada buku bagus mas, tapi pakai aksara Jawa, mas mau lihat" ucap pedagang itu,
Bayu bingung ia tak bisa membaca dan menulis bahasa Jawa walau pun dia suku Jawa ,karena dia lahir dan besar di jakarta , tak pernah ia sedikitpun belajar huruf Jawa ho no co ro ko
Tapi ia mengangguk saat pedagang itu menawarkan , toh tak ada salahnya ia melihat lihat ,
bapak itu mengeluarkan peti kayu berukuran 30 X 50 , ia membukanya dengan sangat hati hati, di dalam peti sebuah buku kuno berada di sana ,
walau tak mengerti, ia tetap mengambil buku itu , ada aura yang familier yang berada di dalam kitab itu , makanya dia berani membelinya dengan harga cukup mahal.