Kisah ini tampak normal hanya dipermukaan.
Tanggung jawab, Hutang Budi(bukan utang beneran), Keluarga, cinta, kebencian, duka, manipulasi, permainan peran yang tidak pada tempatnya.
membuat kisah ini tampak membingungkan saat kalian membacanya setengah.
pastikan membaca dari bab perbab.
Di kisah ini ada Deva Arjuno yang menikahi keponakan Tirinya Tiara Lestari.
Banyak rahasia yang masing-masing mereka sembunyikan satu sama lain.
____________
Kisah ini sedang berjuang untuk tumbuh dari benih menjadi pohon.
Bantu aku untuk menyiraminya dengan cara, Like, Komen dan Subscribe kisah ini.
Terimakasih
Salam cinta dari @drpiupou 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aerishh Taher, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa sebenarnya penjahatnya?
Kana tidak tidur semalaman, dia sangat khawatir dengan kondisi Deva.
Syukurnya Yasmin berhasil menyelinap masuk tanpa ketahuan oleh Barbara.
Malam tadi Yasmin berbicara dengan Kana lewat ponsel Deva yang Masih terhubung, cukup lama untuk Yasmin bisa menyusup kerumah itu.
Saat sampai Yasmin berkata dia melihat Deva meringkuk sambil memeluk dirinya sendiri dilantai kamar.
Dan terus meracau tentang kejadian sepuluh tahun lalu.
Saat mendengar kondisi Deva, Kana menyuruh Yasmin untuk membawa Deva secepatnya keluar dari kediaman Alfod.
Mereka akan bertemu di rumah Yasmin.
Setelah telpon itu mati.
Kana mendadak bingung, pertanyaannya bagaimana bisa Yasmin melewati keamanan kediaman keluarga Alfod.
Apa lagi Barbara orang yang sangat detail.
Tapi Kana tidak masalah karena dia tau teman kecilnya itu memang ahli dalam hal seperti ini.
Kana sedang duduk di meja sarapan saat suara ponselnya berdering.
Bertepatan dengan Kana mengangkat ponselnya.
Mama Tamaya masuk keruang makan.
"Halo Yasmin.... Kamu dimana sekarang? Ah, syukurlah. Aku akan kesana sore ini, pagi ini aku ada pasien. Pastikan dia meminum obatnya."
Kana mengakhiri panggilan itu, lalu menatap mamanya yang sedari tadi telah memperhatikan dirinya.
Kana tetap tersenyum walah hatinya sudah gelisah tak karuan. "Ada apa ma?"kata Kana lembut.
"Tu plaisantes ? Tu m'as demandé ce qui n'allait pas ? Tu es sérieuse, Kana ?
(Apa kamu lagi bercanda Kana? Kamu masih bertanya ada apa? Kamu serius Kana?)
"Ya ampun ma, nggak semuanya harus mama tau. Kan capek! Coba ngertiin Kana juga ma." Kana menjawab mamanya dengan nada letih.
"Kana! Mama peringatan sama kamu! Jangan melewati.... batasan keluarga Morgez."peringat mamanya.
Kana mengepalkan tangannya lalu berkata. "Ma Kana tau percaya Kana bisa ngehandle semuanya. Oke.
Kana beranjak dari tempatnya dan mengecup pipi kanan Tamaya dan berlalu pergi meninggalkan Tamaya yang masih menatap kepergian Kana dengan hati yang tak tenang.
_________
Sedangkan saat ini Tiara yang masih dirumah Omanya itu sedang bersantai di dalam kamarnya.
Saat ini Tiara sedang asik mengborol dengan Robert lewat telpon.
"Maaf yah sayang, kemarin aku capek banget jadi nggak sempat video call kamu.... Ih sayang... Kan aku udah minta maaf."ucap Tiara membujuk Robert yang kesal karena Tiara lupa untuk menelponnya kemaren.
"Makasih sayang."sambung Tiara dengan suara yang di buat-buat.
"Udah dapet siapa wanita yang dekat dengan Mas Deva, sayang? Hmm oke kalau gitu nanti kalau udah nemu kamu kasih kabar ke aku yaudah sayang aku mau siap-siap dulu. Rencananya aku bakal balik kerumah Mas Deva. Bye sayang muachh.." Tiara menutup telpon dengan wajah berseri-seri.
Setelah selesai bersiap-siap Tiara turun keruang makan.
Saat Tiara melangkah mendekat Tiara bisa merasakan ketegangan di ruangan itu.
Omanya sedang menatap nyalang kearah dua pengawal pria dan seorang pelayan wanita.
"Bagaimana bisa!!! Hahh????!!!!! Bodoh kalian! Saya tidak mau tau! Cari tau siapa yang berani menyusul kerumah ini! Bukankah ada cctv diluar dan di setiap sudut rumah ini kecuali kamar?."
Ucap Oma Barbara berang sambil mengepalkan tangannya.
Tiara yang penasaran akhirnya mengatakan sesuatu.
"Oma ada apa ini? Penyusup?"Dahi Tiara mengerut .
"Semua Cctv yang ada di rumah ini kemaren malem tiba-tiba rusak tanpa sebab. Oma curiga ada penyusup."jelas Barbara.
"Lah iya kok tiba-tiba sih, udah cek semua barang gitu siapa Taukan maling yang masuk Oma."jelas Tiara.
"Itu yang bikin Oma makin curiga! Setelah seluruh ruangan di periksa nggak ada satupun jejak!"ucap Barbara.
Mereka semua terdiam dengan pikirannya masing-masing.
Setelah terdiam beberapa menit Tiara akhirnya mengatakan sesuatu. "Oma..... Mama mana? Dari kemaren nggak keliatan. Ehmmm Deva juga."
"Mama kamu... Lagi nemenin papa kamu perjalanan bisnis. Kalau Deva, masih dikamarnya. Kamu ketuk aja pintu kamarnya."jawab Barbara. "Lagian suami istri kok tidur dikamar berbeda."sambungnya mendengus.
Tiara memutas bola matanya malas dan langsung
berdiri menuju ke arah kamar Deva.
Walau suaminya tak menerimanya, Deva tetap suaminya, dia mencintai pria itu. Dan saat ini dia ingin mengetahui keadaan suaminya.
"Tokk... Tokkk... "Mas... Mas Deva?"panggil Tiara dari luar kamar.
Tiara yang penasaran tak mendengar suara dari dalam kamar Deva akhirnya membuka pintu kamar .
Ternyata kamarnya tidak terkunci.
"Lah kok kosong sih?"gumamnya pada dirinya sendiri.
Ditengah kebingungannya Tiara melangkahkan kakinya kembali ke ruang makan.
"Oma, mas Deva nggak ada dikamarnya."ucapnya.
"Mungkin pulang kali, tapi—" belum sempat melanjutkan perkataannya salah satu pengawalnya memotong ucapan Barbara.
"Nyonya mobil tuan Deva masih ada di garasi."ucap pengawalnya yang bernama Hendrik.
Barbara mengigit pipi dalamnya, giginya bergemeletuk saat mendengar informasi itu.
"Penyusup itu membawa Deva! Aku yakin itu. Hah... Rusak sudah rencanaku."Barbara berteriak sambil menahan geram.
Tiara merasa Oma nya sedang merencanakan sesuatu yang besar tanpa memberi taunya.
Tiara memandang Omanya dengan pandangan dingin seolah tatapan itu mampu membekukan Barbara.
Bibirnya menyunggingkan sinis tanpa diketahui sang Oma.
Semalam Tiara melihat Deva di bawah oleh seorang wanita.
Wanita yang tak dikenalnya namun Tiara lihat Deva tak bersikap waspada.
Dia tak mencegahnya, karena Tiara tau Omanya telah memberikan obat halusinogen pada suaminya.
Tiara tau jika Barbara melihat Deva saat itu.
Dan Barbara juga tau kalau Deva mendengar semua pembicaraan Barbara dan Tiara kemarin. Tentang ingin melenyapkan dirinya.
"Mas... Aku harap kamu baik-baik saja."–batin Tiara.
Keren Thor... semangat terus ya