NovelToon NovelToon
Ku Dapat Dudamu

Ku Dapat Dudamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: housewife

Dalam perjalanan pulang dari kantor Sheryl tiba-tiba bertemu dengan cinta monyetnya waktu SMA yang pernah membuatnya patah hati, tapi ternyata dia sudah punya anak. Akankah cinta itu tumbuh lagi setelah 10 tahun berlalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon housewife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu kantor

Setengah tahun Kemudian

  Distrifast kini mempunyai kantor cabang baru di Bandung. Sepeninggal Lusi rencana pembangunannya sempat tertunda karena duka mendalam yang dirasakan oleh kedua belah pihak baik dari pihak Rendi maupun Darmawan. Namun perjanjian tetap berlanjut atas kesepakatan bersama. Dan sekarang kantor tersebut belum resmi beroperasi masih menunggu proses persiapan operasional dan juga perizinannya.

  Beberapa bulan terakhir ini Bimo sedang mengurus penutupan resmi restorannya yang semakin hari omsetnya semakin menurun dan sesuai janjinya pada Papanya, Bimo akan membantunya mengelola perusahaan. Oleh karena itu mau tidak mau restoran tersebut harus tutup secara pemanen. Semenjak kepergian istrinya, Bimo jadi kurang semangat dalam mengelola restoran. Belum lagi Bimo mempunyai seorang putri kecil yang masih sangat membutuhkan perhatiannya. Dalam mengurus putrinya yang bernama Chika, Bimo dibantu oleh asisten rumah tangganya.

  Sebagai seorang ayah Bimo sangat menyayangi putrinya. Chika adalah penyemangatnya untuk bangkit dari kesedihan setelah kepergian Lusi. Dan juga kesedihan karena harus menerima kenyataan anaknya harus tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. Sebisa mungkin Bimo selalu meluangkan waktu untuk menemani putrinya.

  Setelah urusan restoran selesai, sore itu Bimo mengajak putrinya bermain di taman kota. Di sana terdapat area bermain dan banyak juga anak-anak yang bermain di sana. Namun setelah selesai. bermain ada kejadian tidak terduga. Ketika Bimo sedang menggandeng Chika berjalan di taman, tali sepatunya lepas dan dia membetulkannya sehingga untuk sesaat dia melepaskan gandengan tangan Chika. Tapi ternyata Chika yang melihat ada sebuah balon terbang malah lari mengikuti arah balon itu pergi untuk berusaha meraihnya, sehingga Chika lepas dari pengawasan Bimo. Karena terhalang orang-orang yang berlalu lalang Bimo jadi kewalahan mencari-cari Chika.

***

  Sementara itu di kantor pusat tempat Sheryl bekerja, para staff sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk operasional kantor cabang. Di kantor pusat saat ini sedang membuka lowongan kerja untuk perekrutan karyawan baru yang akan di tempatkan di kantor cabang. Beberapa staff lama juga kemungkinan akan dipindahtugaskan untuk menunjang operasional kantor.

   Karena pekerjaan kantor yang cukup banyak terkadang Sheryl ataupun rekan-rekannya harus bekerja lembur. Karena itu akhir-akhir ini Sheryl dan Johan jadi jarang punya waktu untuk berdua. Seperti hari ini misalnya, Sheryl pulang kantor sendiri tanpa diantar Johan karena Johan harus lembur, padahal paginya mereka berangkat bersama menggunakan mobil Johan. Jadi hari ini Sheryl terpaksa harus pulang naik bus.

  Dalam perjalanan pulang Sheryl melewati taman dan mampir ke sebuah mini market untuk membeli beberapa camilan. Setelah keluar dari mini market dia bertemu seorang anak kecil yang menghampirinya sambil menangis mencari papanya. Sheryl pun membantu menenangkannya dengan menemaninya duduk di kursi depan mini market.

Tidak lama kemudian terdengar suara seorang pria yang berteriak memanggil " Chika... Chika..." sambil bertanya pada orang-orang yang berlalu lalang.

"Jangan-jangan itu papanya", gumam Sheryl.

"Dek,itu papa kamu bukan?" tanya Sheryl pada anak itu.

"Papaa... !",teriak anak itu sambil berlari dengan senang. Papanya pun langsung menghampirinya dan memeluk anaknya.

"Kamu dari mana Chika papa nyari-nyari kamu?", ucap pria itu.

Pria itu pun menghampiri Sheryl untuk berterimakasih.

"Terima kasih ya mbak sudah..... "

Pria itu menghentikan kata-katanya,' Kok kayak kenal ya?' pikir pria itu.

  Betapa kagetnya Sheryl melihat pria yang ada di hadapannya, begitu juga dengan pria tersebut yang ternyata adalah teman sebangkunya dulu di SMA, yaitu Bimo. Namun akhirnya mereka berdua saling ingat satu sama lain. Mereka pun mengobrol sebentar menanyakan kabar masing-masing, dari situlah Sheryl tahu bahwa Bimo teman SMA nya sekarang sudah menduda dan punya satu anak. Namun karena Chika sudah mengantuk dan minta pulang maka obrolan mereka terhenti sampai disitu.

  Sesampainya di rumah Bimo memindahkan Chika yang sudah tertidur sejak di mobil tadi, ke tempat tidur. Bimo pun ikut merebahkan diri sejenak dan pikirannya tertuju pada kejadian di taman tadi. ' Ya Tuhan aku ketemu Sheryl, aku nggak percaya aku ketemu dia, dan nametag yang dipakainya tadi itu logo perusahaan Papa. Besok aku harus memastikannya.' katanya dalam hati.

  Keesokan harinya Bimo mulai bekerja di kantor Papanya. Dia berangkat bersama Rendi dan juga Heru asisten Rendi. Heru menyetir mobil, Rendi duduk disampingnya sedangkan Bimo duduk di belakang. Sejak dari rumah dia kelihatan sangat bersemangat, Rendi memperhatikannya melalui kaca spion dan dia pun heran sudah lama dia tidak melihat Bimo sesemangat ini. Senyuman menghiasi wajahnya yang tampan. Rambut pendeknya tersisir rapi, dia mengenakan setelan kemeja berwarna biru muda yang dipadu dengan dasi berwarna biru gelap serta jas dan celana hitam. Ketika memasuki lobi kantor semua pandangan terarah padanya, aroma parfum maskulin yang segar menyeruak seiring langkah Bimo berjalan. Mereka bertanya-tanya siapakah gerangan pria tampan yang berjalan di belakang Rendi.

  Di hari pertamanya ini dia akan diperkenalkan kepada para karyawan sebagai calon kepala cabang. Bimo akan memperkenalkan dirinya di hadapan para karyawan pada saat meeting jam sembilan pagi ini.

  Seluruh staff manajemen yaitu Sheryl dan rekan-rekannya sudah hadir di ruang meeting. Kepala divisi mulai membuka meeting dengan membacakan materi-materi apa saja yang akan dibahas. Kemudian Rendi mulai memasuki ruang meeting. Sedangkan Bimo sengaja menunggu di luar ruangan ditemani Heru. Para staff mengucapkan salam pada Rendi.

"Selamat pagi Pak." ucap mereka serentak.

"Selamat pagi juga semuanya. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." ucap Rendi.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab mereka semua.

Kemudian Rendi memberikan pidatonya.

"Para staff karyawan yang saya hormati, hari ini, saya ingin memperkenalkan kepada Anda semua seseorang yang sangat penting bagi masa depan perusahaan kita yang akan memimpin cabang baru kita sebagai Kepala Cabang.

Dengan pengalamannya memimpin suatu usaha bisnis yang pernah dikelolanya, saya percaya bahwa putra saya memiliki kemampuan dan integritas yang diperlukan untuk memimpin tim ini dengan sukses.

Saya berharap Anda semua dapat memberikan dukungan dan kerjasama yang sama kepadanya seperti yang Anda lakukan kepada saya. Bersama-sama, Insya Allah kita dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar dan membangun masa depan yang cerah bagi perusahaan kita.

Saya percaya bahwa putra saya akan membawa semangat baru dan inovasi yang segar ke dalam perusahaan kita. Saya berharap Anda semua dapat menyambutnya dengan hangat dan memberikannya kesempatan untuk membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang handal.

Saya berharap kita dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan kita. Dengan bangga saya perkenalkan putra saya, penerus saya satu-satunya, Bimo Aditya."

Bimo memasuki ruangan disambut dengan tepuk tangan dari para staff. Senyuman menghiasi wajahnya. Namun hatinya berdebar, matanya mencari-cari keberadaan Sheryl diantara para karyawan yang bertepuk tangan.

  Sheryl pun tercengang, ternyata dia tidak salah mendengar ketika nama Bimo disebut. Ternyata benar Bimo yang dimaksud adalah Bimo cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan saat di SMA. Dia tidak menduga sama sekali bahwa selama ini Rendi adalah Papanya Bimo.

Mata mereka pun berpapasan sesaat. Bimo berkata dalam hatinya, 'Sheryl kamu benar-benar kerja di sini, kita satu kantor Sheryl.' Lalu Bimo melanjutkan dengan memberikan pidatonya.

"Terima kasih pada Bapak Direktur Utama. Selamat pagi, para staff karyawan yang saya hormati. Saya sangat bersemangat untuk bergabung dengan tim ini sebagai Kepala Cabang baru. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dirut kita dan seluruh tim manajemen atas kepercayaan yang diberikan kepada saya.

Saya percaya bahwa perusahaan kita memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang. Saya berkomitmen untuk bekerja keras dan berinovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mencapai tujuan kita.

Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda semua untuk membangun tim yang solid dan mencapai kesuksesan bersama. Saya terbuka untuk mendengar ide-ide dan saran dari Anda semua, dan saya percaya bahwa bersama-sama kita dapat mencapai hal-hal yang luar biasa.

Saya akan berusaha melakukan yang terbaik dalam kepemimpinan saya ini dengan integritas, transparansi, dan profesionalisme. Saya berharap dapat membangun hubungan yang baik dengan Anda semua dan bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan kita.

Terima kasih atas perhatian Anda semua. Saya berharap kita dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai kesuksesan yang besar. Aamiin."

"Aamiin." Jawab mereka semua.

   Rapat pun dilanjutkan dengan pembahasan materi. Semua berjalan dengan lancar dan mudah bagi Bimo untuk memahami poin-poin yang sudah dibahas. Kemudian setelah rapat selesai, Rendi dan Bimo meninggalkan ruang rapat dan mereka menuju ke ruang direktur utama.

"Gimana Bim di hari pertama ini? Apa kamu nervous?" tanya Rendi.

"Nervous sih Pa, sedikit." jawab Bimo.

"Papa perhatikan kamu sejak berangkat tadi ceria banget, tumben banget kamu senyum-senyum terus kayak mau ketemu pacar. Apa kamu sesenang itu berangkat ngantor? Heheh." tanya Rendi.

"Emang iya Pa? Perasaan Papa aja kali." sanggah Bimo. "Selanjutnya tugas aku ngapain lagi Pa?" lanjutnya bertanya.

"Sekarang Papa akan ajak kamu berkeliling menyapa beberapa staff supaya kamu kenal dan bisa melihat-lihat ruang-ruang kerja di sini." tutur Rendi.

Mereka kemudian keluar ruangan Rendi.. Sambil melangkah Rendi menjelaskan setiap ruangan yang dilewatinya.

"Di lantai tiga ini adalah ruang kerja Papa, ruang kepala divisi dan juga ada ruang rapat dan di depan ruang Papa ini adalah area kerja sekretaris Papa." jelas Rendi sambil memperkenalkan Bimo pada sekretarisnya.

Lalu mereka turun ke lantai dua.

"Di lantai ini ada ruangan tim HRD, lalu yang tengah ini ruang tim keuangan dan tim pemasaran dan yang di ujung adalah ruangan kerja tim IT." jelas Rendi.

Mereka yang sedang bekerja pun menghentikan pekerjaannya sesaat ketika melihat bos mereka mendatangi ruang kerja mereka. Mereka pun menyapa sejenak dan berjabat tangan dengan Rendi dan Bimo. Setelah itu mereka beranjak ke ruangan sebelahnya yang merupakan ruang kerja untuk tim keuangan. Begitu memasuki pintu semua staf berdiri dan menyapa bos mereka. Rendi pun memperkenalkan Bimo pada tim keuangan.

"Bimo kenalkan mereka ini tim yang membuat laporan keuangan. Yang ini namanya Pak Rudi."

"Halo Pak Rudi." sapa Bimo.

"Halo juga Pak Bimo selamat bergabung." jawab Rudi sambil berjabat tangan.

"Ini Bu Elsa." lanjut Rendi.

"Selamat bergabung Pak Bimo." sapa Elsa sambil berjabat tangan.

"Dan yang ini Bu Sheryl" lanjut Rendi.

"Halo Pak Bimo selamat bergabung." ucap Sheryl secara formal sambil menjabat tangan Bimo seolah mereka baru kenal.

"Halo juga, terimakasih Bu Sheryl dan terimakasih semuanya atas sambutannya mohon kerjasamanya ya." jawab Bimo secara formal, padahal hatinya berdebar-debar.

Kemudian mereka lanjut ke ruang IT, Bimo berkenalan dengan Johan dan rekannya dan lanjut lagi ke lantai dasar untuk melihat-lihat bagian lainnya.Setelah itu Bimo kembali ke ruangan bersama Rendi guna mempelajari beberapa dokumen penting.

  Hari pertamanya di kantor berjalan dengan lancar. Tidak terasa hari sudah petang. Para karyawan bersiap untuk pulang. Rendi tidak pulang bersama Bimo karena Bimo bilang ingin mampir ke suatu tempat, Rendi pun pulang duluan diantar supirnya.

  Begitu Rendi pulang, Bimo turun ke lantai dua untuk mengecek apakah Sheryl sudah pulang, siapa tahu Bimo bisa memberikan dia tumpangan jadi bisa punya kesempatan untuk berbincang dengannya di mobil. Tapi ketika dia melihat ruang kerjanya ternyata sudah sepi.

  Bimo pun turun menuju parkiran, dan dia melihat Sheryl ada di sana.

'Ah ternyata dia belum pulang .' ucapnya dalam hati lalu dia pun berniat menghampirinya.

Namun Bimo terlambat, ada sebuah mobil yang menghampirinya dan Sheryl pun masuk ke dalamnya. Bimo bergumam dalam hati, 'Yaa telat deh, Sheryl naik mobil siapa ya?'

...----------------...

1
Getoutofmyway
Ceritanya bikin merinding, ga bisa lepas ya!
Almendra Acevedo
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
KnuckleBreaker
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!