NovelToon NovelToon
Senja Tanpa Bayangan

Senja Tanpa Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu / Zombie / Kisah cinta masa kecil / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Joi momo

Joi, siswa SMA kelas 2 yang cuek dan pendiam, memiliki kemampuan indigo sejak kecil. Kemampuannya melihat hantu membuatnya terbiasa dengan dunia gaib, hingga ia bersikap acuh tak acuh terhadap makhluk halus. Namun, pertemuan tak terduga dengan Anya, hantu cantik yang dikejar hantu lain, mengubah kehidupannya. Anya yang ceria dan usil, terus mengikuti Arka meskipun diusir. Pertikaian dan pertengkaran mereka yang sering terjadi, perlahan-lahan mencairkan sikap cuek Joi dan menciptakan ikatan persahabatan yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joi momo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terganggu

Joi dan Bella duduk berhadapan di sebuah restoran kecil yang sederhana. Suasana restoran cukup ramai, tercium aroma makanan yang menggugah selera. Namun, Bella tampak kurang nyaman. Ia berulang kali mengeluh tentang kebersihan restoran, menunjuk ke meja yang sedikit kotor dan peralatan makan yang tampak kurang higienis. "Restoran ini kurang bersih, ya?" gumamnya, suaranya terdengar sedikit cemberut. "Aku tidak yakin dengan kebersihannya."

Joi mencoba menenangkan Bella. "Tenang saja, makanan di sini cukup enak kok," ujarnya, sambil tersenyum. Ia mencoba mengalihkan perhatian Bella dari kekhawatirannya tentang kebersihan restoran. Ia memesan beberapa menu andalan restoran tersebut, yakin bahwa Bella akan menyukai rasa makanannya. Namun, Bella tetap saja menggerutu, mengeluh tentang kondisi restoran yang kurang memuaskan.

Joi mulai merasa tidak nyaman. Suasana romantis yang ia harapkan tidak tercipta. Ia merasa Bella terlalu cerewet dan terlalu fokus pada hal-hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu penting. Ia ingin menikmati makan malam bersama Bella dengan tenang dan nyaman, tetapi kekhawatiran Bella tentang kebersihan restoran terus menghantuinya. Ia merasa ada sesuatu yang kurang pas dalam pertemuan ini.

Tiba-tiba, Joi teringat Dimas. Ia memutuskan untuk menelepon Dimas, mengajaknya untuk bergabung bersama mereka. "Dimas, kamu lagi di mana? Aku lagi makan malam sama Bella, tapi dia agak… gimana ya… kurang nyaman di sini. Mungkin kamu bisa ikut gabung?" ujarnya melalui telepon. Dimas langsung setuju, dan mengajak Sukma dan Gilang untuk ikut bergabung.

Tak lama kemudian, Dimas, Sukma, dan Gilang datang. Suasana restoran yang tadinya agak tegang, seketika berubah menjadi ramai dan penuh gelak tawa. Kehadiran Dimas, Sukma, dan Gilang berhasil mengalihkan perhatian Bella dari kekhawatirannya tentang kebersihan restoran. Mereka bercerita dan bercanda, membuat suasana menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Bella yang awalnya tampak cemberut, kini mulai tersenyum. Ia ikut bergabung dalam obrolan mereka, tertawa lepas bersama teman-teman Joi. Suasana romantis yang diharapkan Bella memang tidak tercipta, tetapi suasana kocak dan penuh gelak tawa yang tak terduga justru muncul. Joi merasa lega. Ia menyadari bahwa terkadang, kehadiran teman-teman bisa mengubah suasana hati dan membuat semuanya menjadi lebih menyenangkan.

Joi dan Bella duduk berhadapan di restoran kecil itu. Bella tampak kurang nyaman, berulang kali melirik jam tangannya. Dalam hati, ia sebenarnya tidak menyukai kehadiran Dimas dan teman-temannya. Ia berharap bisa menikmati momen berdua dengan Joi, menciptakan suasana romantis yang selama ini ia impikan. Namun, kehadiran teman-teman Joi telah merusak suasana tersebut. Ia menggerutu dalam hati, merasa rencana kencannya telah gagal total.

Joi, di sisi lain, tampak santai saja. Ia memesan makanan dan mengobrol ringan dengan Bella, tanpa menyadari kekecewaan yang tersirat dalam raut wajah Bella. Sebenarnya, Joi tidak memiliki perasaan khusus kepada Bella. Ia menganggap Bella sebagai teman, dan ajakan kencan itu hanya dianggapnya sebagai sebuah kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama seorang teman. Ia tidak berharap ada sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan.

Kehadiran Dimas, Sukma, dan Gilang semakin membuat Bella frustasi. Ia merasa momen berdua dengan Joi telah benar-benar sirna. Ia mencoba tersenyum dan ikut berpartisipasi dalam obrolan mereka, namun hatinya dipenuhi kekecewaan. Ia merasa Joi terlalu cuek dan tidak peka terhadap perasaannya. Ia berharap Joi bisa lebih memperhatikannya, lebih memahami perasaannya. Namun, harapannya tampaknya mustahil terwujud.

Joi, yang tidak menyadari perasaan Bella, terus mengobrol dengan teman-temannya. Ia menikmati suasana ramai dan penuh gelak tawa. Baginya, makan malam itu terasa menyenangkan, tanpa beban dan tekanan. Ia tidak menyadari bahwa di balik senyum Bella tersimpan kekecewaan yang mendalam. Ia tidak menyadari bahwa Bella sebenarnya mengharapkan sesuatu yang lebih dari sekadar makan malam bersama teman-teman. Ia terlalu lugu dan terlalu polos untuk memahami perasaan rumit yang sedang dialami Bella. Malam itu, tercipta dua suasana yang berbeda dalam satu meja makan yang sama. Bella yang menyimpan kekecewaan, dan Joi yang menikmati kebersamaan dengan teman-temannya. Dua dunia yang berbeda, bertemu dalam satu momen yang tak terlupakan, namun dengan makna yang sangat berbeda bagi masing-masing orang.

1
JOI momo
semoga kalian suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!