NovelToon NovelToon
LEPASKAN AKU SUAMIKU

LEPASKAN AKU SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: El khiyori

Anjani, seorang aktris multitalenta yang terpaksa menerima pinangan kakak angkatnya atas perjodohan yang diatur orang tua. Sekian tahun menikah, tak ada sentuhan apapun yang terjadi. Pria bernama Mahaka Wiratama itu sibuk dengan wanita yang ia cintai.

Di tahun ke 5 pernikahan, Anjani nekat kabur dan hidup sendiri. Semua itu berkat bantuan Devan, sahabat Mahaka, tetapi masalah baru justru hadir dalam hidupnya.

Hampir setiap malam ia merasakan kehangatan seorang pria dalam tidurnya. Ia bahkan harus kehilangan mahkotanya, tapi Anjani tak pernah tahu siapa yang melakukannya.

Semuanya semakin rumit saat dirinya dinyatakan hamil dan vidio asusilanya dengan seorang pria misterius tersebar di jagad maya. Hidup Anjani hancur dalam sekejap, lalu apa yang akan ia lakukan demi bisa memperoleh harga dirinya kembali.

Follow Instagram El khiyori

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El khiyori, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Keduanya hampir saja berdebat namun seorang pelayan datang menemui mereka dan mengatakan Bu Marta dan Pak Arga sudah datang. Mahaka menarik nafas dalam dalam sebelum akhirnya meminta Anjani untuk segera berpakaian yang rapi, namun sebelum memenuhi permintaan Mahaka, Anjani kembali bertanya.

"Apa yang akan kau katakan pada papa dan mama?"

"Aku akan mengakui jika pria di dalam video itu adalah aku, memangnya apa lagi yang bisa kulakukan selain itu," jawab Mahaka.

"Apa menurutmu mereka akan percaya?"

"Entahlah tapi aku akan berusaha meyakinkan mereka."

Mendengar itu Anjani bukannya segera beranjak. Ia malah terdiam dan tampak bengong tanpa beranjak dari tempatnya.

"Ayolah Anjani apa yang kau pikirkan?" tanya Mahaka mengingatkan.

"Aku takut Mahaka," jawaban Anjani lirih, membuat Mahaka mengusap kedua bahunya.

"Percayalah padaku, tapi kalau kau tak sanggup menemui mereka, biar aku yang bicara lebih dulu."

Akhirnya Anjani setuju. Ia pun menerima saran Mahaka untuk beristirahat di kamar baru mereka. Untuk berjaga-jaga kalau kedua orangtuanya bersikeras ingin bertemu.

"Dan satu lagi ... kita harus menjaga sikap," ucap Mahaka sebelum benar-benar meninggalkan kamar.

Sebenarnya tak hanya Anjani yang berdebar-debar. Mahaka juga merasakan hal yang sama, hanya saja ia sudah menyiapkan sesuatu untuk disampaikan.

"Dimana Anjani?" tanya Bu Marta saat melihat kalau yang datang menemui hanyalah putranya.

"Anjani sedang tak enak badan. Apa yang terjadi saat ini membuat kondisinya kurang stabil."

"Siapa pria dalam vidio itu?" cecar pak Arga yang sudah menahan rasa penasarannya sejak dari rumah.

"Tentu saja aku Pa, masa Papa sama Mama tidak bisa mengenali anak sendiri?! yang menjadi masalahnya bukan siapa yang ada di vidio itu tapi bagaimana vidionya bisa tersebar!!" ungkap Mahaka sambil menampakkan wajah gusar. Kedua tangannya pun meraup kasar wajah rupawan yang ia miliki.

"Bukannya harusnya kamu tahu?!"

"Nggak tahu Pa, tujuan aku merekam itu cuma buat seneng-seneng saja. Itu juga kurekam di ponsel pribadiku yang hanya menyimpan semua kenangan indahku bersama Anjani, tapi karena waktu itu kami sempat ada masalah, aku tidak sadar kalau ponselnya malah ketinggalan di hotel tempat vidio itu direkam."

Mahaka berusaha memberikan penjelasan panjang lebar agar bisa meyakinkan dua orang di hadapannya.

"Jadi maksud kamu, di waktu itulah seseorang dengan lancang mengambil ponselnya lalu menyebarkan vidio itu?"

"Mungkin, karena handphonenya juga tak bisa kutemukan sampai sekarang."

"Kalau posisinya di hotel, bukankah kita bisa mencaritahu dari pihak hotel? kita bisa mengusut ini dengan melihat rekaman cctv agar tahu siapa saja yang masuk ke hotel itu setelah kalian pergi. Memangnya itu di hotel mana?" tanya Pak Arga menggebu-gebu.

"Di salah satu hotel kita juga Pa," jawab Mahaka yang mulai khawatir kalau kebohongan yang ia rencanakan tidak akan berjalan lancar.

"Kalau begitu ayo caritahu Mahakaaa ... jangan diam saja!!"

Bu Marta turut memberikan saran yang sama dan Mahaka jelas sudah menyangka hal itu akan terjadi.

Ia pun langsung berusaha menahan keinginan kedua orangtuanya.

"Aku dan Anjani sudah berusaha mencaritahu sendiri dengan meminta rekaman cctv hingga meeting dengan manager hotel, tapi tak ada apapun yang kita dapatkan justru kita berdua mendapatkan ancaman dari pembawa ponsel itu. Kalau kita terus berusaha mencaritahu, dia akan menyebar vidio yang durasinya lebih panjang."

"Apa kau kalah dengan ancaman semacam itu?!!" seru Pak Arga yang mulai geram karena menilai putranya terlalu lamban dalam mengambil tindakan.

"Tapi Mahaka mempertimbangkan mental Anjani Pa, orang itu menyebar vidio dengan menutupi wajah Mahaka. Tujuannya pasti untuk memfitnah Anjani kan?!"

Jika pak Arga mulai paham alur ceritanya, Bu Marta justru menangis. Ia mulai mengkhawatirkan kondisi rumah tangga anaknya.

"Yang pasti, dari peristiwa ini Anjanilah yang paling dirugikan. Mahaka sudah mentransfer sejumlah uang yang penyeber vidio itu minta. Mahaka juga sudah menyimpan pesan-pesan yang orang itu kirimkan jika suatu hari nanti ada hal-hal yang tidak diinginkan."

Sayangnya apa yang Mahaka katakan kali ini justru membuat Pak Arga semakin marah. Menurutnya apa yang putranya lakukan cukup konyol. Sebagai orang besar harusnya Mahaka bisa bertindak lebih dari itu dan menemukan pelakunya.

Akan tetapi Mahaka bersikeras kalau dirinya tak mau mengambil resiko akan tersebarnya vidio yang lebih panjang.

"Bukan Mahaka yang akan dihujat banyak orang Pa ... tapi Anjani. Tubuhnya akan terekspose kemana-mana dan itu akan membuat mentalnya hancur, sementara sekarang harusnya Anjani tak boleh stres sama sekali karena dia sedang hamil!!"

"Hamil?!!" seru pak Arga dan Bu Marta hampir bersamaan.

"Ya, Anjani sempat pingsan saat melihat berita yang tersebar di media soal vidio itu. Mahaka langsung membawanya ke rumah sakit dan ternyata ia pingsan tak hanya karena dilanda stres yang terlalu berat tapi juga karena ia sedang hamil. Usia kandungannya masih 4 Minggu."

"Dimana dia sekarang?" tanya Bu Marta dengan raut sedih.

"Sedang beristirahat di kamar. Aku mohon sama Papa dan juga Mama agar tak terus membahas masalah ini di depan Anjani."

Akhirnya kedua orangtua Mahaka bisa menerima hal itu. Membuat Mahaka benar-benar bisa bernafas lega. Hanya saja pak Arga masih penasaran dengan langkah selanjutnya yang akan diambil putranya.

"Mahaka akan melakukan jumpa pers untuk mengakui siapa yang ada di balik vidio itu dan mengorbankan satu orang untuk mengaku sebagai dalangnya. Agar beritanya berhenti sampai di sini saja."

"Siapa orang yang akan mau melakukannya Mahaka?" tanya Bu Marta khawatir saat mendengar rencana putranya.

"Itu bukan hal yang sulit Ma, ia tidak akan lama di penjara dan uang kompensasi yang akan Mahaka berikan akan lebih dari cukup untuk kehidupan keluarganya bahkan sampai pada saat ia keluar dari penjara nanti."

Baik pak Arga maupun Bu Marta hanya bisa menerima semua yang Mahaka kehendaki meski ada rasa sedikit kecewa saat Mahaka juga turut menegaskan kalau mulai saat ini Anjani akan berhenti dari dunia selebritis. Pak Arga sendiri tak bisa melarang meskipun ia tahu sebesar apa uang yang akan digelontorkan untuk mengganti rugi kontrak-kontrak yang sudah terikat dengan Anjani.

"Baiklah kalau begitu, mungkin lebih baik saat ini Mama dan Papa tidak menemui Anjani dulu," ucap Bu Marta yang sudah pasti sangat memahami kondisi menantunya meskipun ia sangat ingin mengucapkan selamat atas kehamilannya.

"Iya Ma ... nanti kalau kondisinya sudah lebih baik, Mahaka pasti akan mengajak Anjani ke rumah Mama."

Akhirnya pembicaraan keluarga di malam itu berakhir dengan baik. Membuat Mahaka tersenyum puas sebelum akhirnya kembali ke kamar untuk menemui Anjani.

Begitu melihatnya datang wanita itu langsung mencercanya dengan berbagai pertanyaan dan dengan bangganya Mahaka mengatakan kalau semuanya sudah berhasil ia bereskan.

"Tapi itu tidak gratis," ucap Mahaka tiba-tiba.

"Maksudnya? apa aku harus membayarmu?" tanya Anjani bingung.

"Hmm ... satu misi satu sentuhan."

"Apaaa?!" pekik Anjani tak percaya.

Ia sungguh tak habis pikir, kenapa sekarang Mahaka begitu ingin menyentuhnya.

"Aku tidak mau," jawabnya tanpa ragu.

"Baiklah, kalau begitu tak akan ada lagi bantuan untuk membersihkan namamu. Silahkan buka akun sosial mediamu dan nikmati semua hujatan yang ada di sana."

Setelah berkata demikian Mahaka hendak melenggang pergi begitu saja, namun dengan cepat tangan Anjani menahan.

"Jangan seperti ini Mahaka .... "

Anjani mencoba untuk memohon, namun Mahaka tetap pada pendiriannya.

"Pilihannya hanya dua, ikuti semua kemauanku atau tak ada lagi bantuan dariku."

"Iya baiklah," sahut Anjani pada akhirnya.

Keduanya pun kini saling berdekatan, tapi ternyata Mahaka sudah tak bisa lagi menahan diri. Ditariknya dengan kasar piyama yang menutupi tubuh Anjani hingga beberapa kancingnya jatuh berhamburan.

Tak sampai di sana, begitu tubuh indah semulus porselen itu dibaringkan ke ranjang, indera penciuman Mahaka langsung mengendusnya dengan lapar.

"Aku sangat merindukan aroma ini Anjani .... " bisik Mahaka di dalam hati.

1
partini
ayo ka buktikan kamu layak jadi suami Anjani,,hadapi selingkuhi mu dan para anteknya selamat menikmati Mahaka
agak lama Shok terapi Thor biar dia merasakan apa yg di rasakan Anjani 👍👍👍👍
partini: ini keren ortunya best jadi ingat karya Susi Sartika kalau ga salah,,ortunya jg gitu tapi itu cerita Casanova yg suka masuk lobang sana sini lanjut Thor i like 👍👍👍👍
total 2 replies
partini
bagus Thor masuk konflik nya keren,,aku tau Anjani wanita bucin tapi kalau udah kaya gini dia masih bucin jg rada gimana gitu harus nya kasih Shok terapi suaminya,,jadi ada penyelesaiannya dari lubuk hati yg paling dalam,, untuk dia kaya itu mah hal biasa selingkuh minta maaf udah kelar happy lagi
partini
good story 👍👍👍👍👍
partini
akan lebih seru kalau keluarga besar Mahaka tau kelakuan anaknya,,
Hatus
Anjani kamu kuat banget nutupin perselingkuhan suamimu, kamu enggak ada niat buat ganti suami gitu😠
El khiyori: /Facepalm/
total 1 replies
Hatus
Kenapa ya.. kebanyakan pelakor itu tidak punya malu🤔
Febrianto Ajun
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!