Sinopsis :
Berkisah tentang Berlian yang bucin dengan tunangannya tapi menikah dengan kakak tiri tunangannya.
Seorang wanita bucin bernama Berlian Puspa Lingga mengalami amnesia setelah mencoba bunuh diri. Ketiga kakak Berlian, Miko, Dirli dan Vito sepakat merahasiakan tentang tunangan Berlian yang toxic, Nino Atmaja. Takdir membawa Berlian bertemu kakak tiri mantan tunangannya pada satu malam yang romantis dan panas. Malam itu menjadi awal tumbuhnya benih cinta di hati seorang Saka Cakra Tama yang anti wanita.
Dengan berbagai cara, Saka mengikat Berlian dengan tali pernikahan. Lambat laun hati Berlian pun tertawan, cinta Saka bersambut. Namun, rintangan hubungan mereka datang silih berganti. Berkat itu, ikatan cinta antara mereka malah semakin kuat.
Tak ada yang dapat memisahkan mereka, selain maut. Apakah perasaan Berlian akan berubah jika seandainya ingatan Berlian tentang Nino kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Bertemu Mantan
Pesta pertunangan cucu tunggal pemilik Sion group diadakan mewah dikediaman keluarga Sion. Alex Sion yang kini berusia 65 tahun sangat bahagia, akhirnya cucu tercantiknya memiliki calon suami dan segera menikah meskipun usianya masih 20 tahun, usia yang masih sangat muda.
Kakek Alex menderita berbagai macam komplikasi penyakit, jadi dia sedih karena usianya sudah tidak lama lagi dan akan meninggalkan cucunya sendirian di dunia ini. Itulah sebabnya dia mencarikan jodoh untuk cucunya. Pilihan kakek Alex jatuh pada Ray Dirga, anak rekan bisnisnya. Orang-orang yang menjadi tamu undangan adalah dari kalangan atas.
Saka datang bersama Berlian di pesta pertunangan hari ini. Kedatangan mereka membuat orang-orang sedikit kaget. Orang-orang pun berbisik.
"Bukankah itu Presdir Tama group? Dia sudah punya kekasih?" kata orang-orang. Mereka tidak kenal siapa Berlian, karena Berlian jarang keluar dengan ibunya. Mereka malah berpikir kalau Raima lah putri bungsu keluarga Lingga.
"Mereka pasangan yang serasi, satunya tampan, satunya lagi cantik. Tidak seperti cucu keluarga Sion yang jelek dan gendut. Untung keluarga Sion banyak berjasa pada keluarga Dirga, jadi mau tidak mau keluarga itu menikahkan putra tunggal mereka dengan cucu Pak Alex," bisik mereka lagi.
Begitulah rata-rata bisikan beberapa tamu undangan.
Ray Dirga memang terpaksa bertunangan dengan Intania Sion.
"Hei Ray, selamat atas pertunanganmu," ucap Nino.
"Aku bilang tidak usah datang. Makanya aku tidak undang kalian," sahut Ray.
"Kenapa begitu? Kamu takut aku bertemu dengan calon istrimu?" Nino tertawa kecil, menertawakan Ray yang memiliki calon istri jelek dan gendut.
"Bro, kamu mengejekku? Kamu tidak ngaca? Kamu sendiri memanfaatkan Berlian, adik teman kamu sendiri!" jawab Ray.
"Setidaknya Berlian cantik," jawab Nino lagi, yang masih tertawa. "Mana tunanganmu? Dia belum keluar?" lanjut Nino.
"Belum. Mungkin sedang berdandan. Padahal mau berdandan seperti apapun tidak akan mengubah penampilan jeleknya," jawab Ray lagi.
"Nino, itu Berlian? Dia sudah punya pacar lagi?" tunjuk Ray.
Nino melihat ke arah tunjukan Ray. Betapa terkejutnya Nino melihat Berlian bergandengan mesra dengan Saka.
"Wow, dia sudah move on, padahal dulu dia sangat bucin. Pacar barunya lebih ganteng dari kamu. Sementara pacar kamu yang sekarang masih cantikan Berlian kemana-mana," kata Ray lagi, mengejek Nino balik.
"Diam kamu!" kesal Nino. Nino pun menghampiri Berlian dan Saka.
"Berlian, sejak kapan kamu bersama orang ini?" tanya Nino dengan jutek.
"Dia Nino Atmaja, mantan tunangan kamu," kata Saka, memberitahu Berlian.
"Oh," jawab Berlian singkat.
"Setelah putus dariku ternyata selera kamu semakin rendah. Kamu tiba-tiba berkencan dengan pria berandalan seperti dia. Dia ini CEO Tama group yang terkenal berdarah dingin dan suka membunuh lawannya," kata Nino.
"Masa sih? Bagiku Saka lebih baik dari kamu. Dia lebih tampan. Dan dia setia pada satu wanita, bukan tukang selingkuh seperti kamu," jawab Berlian.
"Berlian, itu karena kamu sedang amnesia, dulu kamu sangat mencintaiku. Bagimu, aku adalah segalanya," kata Nino lagi.
Ucapan Nino membuat Saka kesal. Saka tidak terima saat Saka mengatakan Berlian sangat mencintai Nino. Bagi Saka, cinta Berlian hanya untuknya seorang.
"Aku bersyukur mengalami amnesia. Semoga ingatanku yang dulu tidak pernah kembali. Dulu aku bodoh jatuh cinta pada pria bejat seperti kamu," balas Berlian. "Sayang, aku tidak suka di sini, aku muak melihat wajahnya," ucap Berlian pada Saka dengan manja.
"Aku juga tidak suka mantanmu di sini. Kita ke sana saja menyapa Pak Alex. Nino, Berlian milikku, mengerti?" kata Saka, dengan mata yang begitu tajam. Tatapan itu membuat Nino agak takut. Nino pun terdiam.
Saka membawa Berlian menyapa Alex Sion.
"Presdir Alex," sapa Saka.
"Presdir Saka, terima kasih banyak anda sudi sayang di pesta kecilku ini," jawab Alex Sion dengan senyuman.
"Karena anda mengundang saya, memang saya harus datang. Kenalkan, ini calon istri saja, Berlian Puspa Lingga, putri bungsu keluarga Lingga," kata Saka.
"Saya Berlian," ucap Berlian.
"Senang bertemu dengan nona," jawab Alex.
"Cucu anda dimana, Presdir?" tanya Berlian. "Boleh saya melihatnya?" sambung Berlian.
"Dia di ruang rias," jawab Alex.
"Sayang, aku ke sana dulu sebentar, boleh?" tanya Berlian, meminta izin.
Saka mengangguk. "Sebentar saja," jawab Saka.
"Iya," jawab Berlian, dia pun pergi ke ruang ganti.
Saka menatap kepergian Berlian, di setiap langkahnya. Saka tersenyum, karena hari ini Berlian sudah memanggilnya dengan sebutan sayang hingga beberapa kali. Saka berharap kedepannya Berlian bisa mencintainya dengan tulus, bukan terpaksa.
"Presdir Saka, bagaimana tentang proposal proyek yang perusahaan saya ajukan? apakah sudah anda setujui?" tanya Alex Sion.
Saka mengobrol sedikit dengannya sebentar membahas tentang proyek kerja sama.
Di ruang rias, saat Berlian hendak masuk, dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Ray dan Intan. Dari pembicaraan mereka terdengar bahwa Ray mengakui tidak suka pada Intan. Dia terpaksa bertunangan dengan Intan karena Alex Sion mengancam akan menghentikan investasinya di perusahaan Dirga. Intan juga dia beritahu agar tidak mengharapkan cinta darinya. Intan dia minta untuk berkaca, katanya Intan sangat jelek dan dia tampan, jadi mereka tidak cocok. Walaupun nanti mereka menikah sah, Ray akan menceraikannya tiga tahun kemudian. Intan menangis dan memohon pada Ray agar tidak meninggalkannya.
Berlian kesal mendengar perkataan jahat Ray pada Intan. Entah kenapa setelah mendengar perkataan Ray pada Intan, hati Berlian sakit, seolah dia pernah merasakan hal yang sama seperti yang Intan rasakan.
Berlian merasa kepalanya sedikit sakit. Tiba-tiba bayangan samar terlintas di benak Berlian. Bayangan seseorang yang berkata kejam padanya, lebih kejam dari yang Ray katakan pada Intan. Berlian mencoba menarik nafasnya dengan pelan, dia berusaha menenangkan diri untuk tidak hanyut dalam situasi.
"Apa tadi bayangan Nino? Nino bilang dia lebih mencintai Raima ketimbang aku? Kenapa rasanya sakit sekali? Tidak, jangan sampai ingatanku pulih. Aku harus melupakan Nino. Aku tidak mau jadi bodoh lagi," kata Berlian pada dirinya sendiri.
"Wanita itu harus di sadarkan. Dia tidak boleh bernasib sepertiku." Berlian pun langsung masuk ke dalam.
"Siapa yang mengizinkan kamu masuk? Kami sedang bicara?" ucap Ray dengan marah, karena Berlian masuk tiba-tiba.
"Kamu? Kamu mantan tunangan Nino kan? Dan kamu pacar barunya Saka? Ngapain kamu masuk ke sini?" tanya Ray.
"Aku pernah mengalami apa yang kamu alami. Tadi aku dengar semuanya. Kamu Intan kan? Dengar, lebih baik sakit hari sekarang dari pada setelah bertunangan dengannya kamu semakin menderita. Tidak ada yang berhak mengatakan diri kita penuh kekurangan. Ini hidup kita," nasihat Berlian pada Intan.
"Kamu bilang apa?" Ray semakin marah.
Plak
Tampar Berlian pada pipi Ray.
"Dia tidak butuh laki-laki seperti kamu. Dia cantik, kamu yang jelek," umpat Berlian pada Ray.
Miko aja la kk Thor,kan dia yang berjumpa di awal
jadi ingat kata suamiku waktu aku op SC darurat,dia bilang istri saya yang utama dok,tanpa dia saya gak akan punya anak ☺️
biar ketahuan biang kerok mu