Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai bermain api
Semalaman Mia tidak tidur, dia terus menunggu Asril pulang, bolak balik dia mengecek ponselnya untuk melihat pesan dari Asril namun tidak ada sama sekali pesan yang masuk. Mia pun enggan rasanya untuk mengirimi Asril pesan.
Lamunan Mia tersadarkan karena mendengar suara pecahan kaca yang jatuh ternyata itu poto pernikahan mereka jatuh begitu saja kelantai sehingga kacanya berserakan dikamar mereka. tiba tiba saja hati Mia merasakan hal yang tidak enak.
Mia mengambil poto pernikahan mereka yang kacanya sudah berserakan dilantai. tanpa di sadari serpihan kaca mengenai jari Mia.
"aww" jerit Mia. entah mengapa air mata Mia mengalir dari sudut matanya, Mia merasa hatinya sangat sakit dan sedih sekali. "ada apa ini? mengapa aku merasa hatiku sakit dan sedih sekali" lirih Mia.
Dengan cepat Mia menghapus air matanya dan bergegas membersihkan serpihan kaca di kamarnya. setalah itu Mia duduk di atas kasur namun malam ini Mia benar benar tidak merasakan matanya mengantuk, hingga Mia mendengar adzan shubuh berkumandang gegas dia pergi mandi dan menunaikan shalat shubuh tanpa berjamaah dengan Asril.
Mia berdoa agar kehidupan rumah tangganya dengan Asril jauh dari perpisahan karena Mia tidak ingin menyandang status janda lagi. lantunan doa terus dipanjatkannya untuk keluarga kecilnya sehingga Mia menangis tersedu sedu.
Selesai shalat Mia melanjutkan aktivitasnya di dapur sambil membangun kan anak anaknya untuk bersiap ke sekolah, melihat Asril yang belum pulang juga Mia memutuskan untuk mengantar anak anak pergi ke sekolah. setelah mengantarkan anak anak ke sekolah Mia bertujuan menemui Asril ke bengkel.
Sesampainya dibengkel Mia tidak menemukan Asril. kata Anto Asril belum ada datang ke bengkel. "kemana dia pergi semalam?" gumamnya dalam hati. "apakah kalian sedang bertengkar?" Anto berpura pura tidak mengetahui pertengakaran mereka.
"emmm tidak, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mas Asril karena tadi pagi tidak sempat berbicara padanya" tutur Mia yang tidak ingin orang lain mengetahui pertengakaran mereka.
Melihat raut wajah Mia tampak wajah yang kurang tidur, sehingga kelopak matanya sudah seperti panda hitam sekali. Anto bener benar kasihan pada Mia. "sudah dulu ya, aku mau pulang" pamit Mia kepada Anto. "iya, hati hati Bu" pesan Anto.
Begitu Mia sudah tidak terlihat lagi dengan cepat Anto merogoh ponsel yang ada di saku celananya dan membuka aplikasi berwarna hijau lalu mengetik pesan untuk seseorang. [bos, cepat ke bengkel ada tamu yang ingin bertemu dengan bos] isi pesan Anto yang dikirim ke Asril. tanpa menunggu lama ponsel Anto langsung masuk notif, "ok" balasan pesan dari Asril.
Sekitar dua puluh menit Asril sudah tiba di bengkel, dan dia langsung mencari keberadaan Anto. "Mana Anto?" Asril bertanya pada salah satu anak buahnya. "oh Anto, itu bos didalam" menunjuk ke arah dalam bengkel. dengan cepat Asril melangkahkan kakinya kedalam bengkel. "mana tamu yang ingin bertemu denganku?" tanya Asril ketika sudah melihat Anto di dalam bengkel.
Anto hanya melirik sesaat ke arah Asril dan fokus kembali ke pekerjaannya. "ck, aku bertanya padamu kenapa kamu tidak menjawab" ucap Asril kesal melihat Anto. Anto dengan santainya berjalan ke arah Asril dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kamu kenapa begitu menatapku? apa aku ada salah padamu? sepertinya selama ini kita juga tidak pernah ada Masalah," ucap Asril terheran heran.
Anto membuang napas kasar dan menatap Asril dengan jarah yang sangat dekat sekali, "istrimu si Mia mencari keberadaan suaminya, kemana kamu kemarin malam tidak pulang?" tanya Anto sinis.
"oh Mia datang kemari mencari ku? dan dia mengatakan kepadamu aku tidak pulang, dasar wanita itu mau mengumbar aib keluarganya sendiri" gerutu Asril.
"dia memang datang kemari untuk bertemu dengan mu tapi dia tidak mengatakan kalau kamu tidak pulang kerumah dan dia juga tidak ingin orang luar mengetahui permasalahan kalian dan asal kamu tahu sepertinya istrimu itu tidak tidur semalaman" jelas Anto sudah mulai emosi melihat Asril.
Asril terdiam sesaat karena dia sudah salah menilai Mia. "terus kamu mengatakan apa pada Mia tentangku?" tanya Asril.
"aku mengatakan kalau kamu belum datang" balas Anto ketus dan pergi keluar karena dia sudah jengah melihat Asril.
Asril memutuskan untuk pulang kerumah karena dia ingin menyelesaikan Masalahnya dengan Mia.
"assalamualaikum" ucap Asril.
"wa'alaikum salam" sahut Mia dan membukakan pintu untuk Asril. Mia tetap mencium punggung tangan suaminya meski mereka masih terlibat masalah karena Mia tidak ingin hanya perkara begitu dia tidak berbakti pada suaminya.
Selesai menyambut Asril pulang mia langsung bergegas ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan sampingannya, sebenarnya dia tidak sanggup mengerjakannya namun Mia tidak enak hati jika membatalkan pesan dari peminatnya jadi dia tetap mengerjakannya sendiri tanpa dibantu Lisa. Lisa tidak dapat datang lantaran ada keperluan mendadak.
Asril memahami Mia yang masih sangat terlihat cuek padanya, dengan itu Asril menurunkan egonya dan menghampiri Mia ke dapur. perlahan Asril mendekati Mia dan sekarang sudah berdiri sejajar dengan Mia. Mia dapat melihat Asril dari sudut ekor matanya yang kini Asril sudah berdiri tepat disampingnya.
"sayang, mas mau kita menyelesaikan masalah ini, mas tidak ingin kita berlarut larut dari masalah ini" ucap Asril perlahan lahan.
"aku sudah tidak ingin membahas masalah kemarin, karena percuma saja kalau aku bahas yang ada aku juga yang salah lebih baik aku fokus ke pekerjaanku yang sekarang." balas Mia dengan tidak menatap Asril, Mia terus fokus ke adonan kue yang dia buat.
"dan satu lagi kalau Ida datang kerumah ini, mas mohon tolong biarkan dia dekat dengan Tara karena Tara sudah empat tahun ini tidak pernah bersamanya."
"aku sudah katakan barusan tadi, aku lebih baik fokus ke pekerjaanku dari pada yang tidak penting bagiku. dan perlu kamu tahu ya mas, aku tidak pernah melarang Tara untuk dekat dengan ibu kandungnya tapi malah Tara sendiri yang enggan bertemu dan dekat dengan ibu kandungnya, seharusnya kamu bertanya pada Tara bukan berkata padaku." Mia menatap Asril dengan sinis.
"baiklah nanti malam aku ingin berbicara dengan Tara, aku hari ini tidak ke bengkel, kamu mau aku bantuin" ucap Asril mencoba meluluhkan hati Mia.
"tidak perlu, aku bisa sendiri" sahut Mia ketus.
Mendengarkan ucapan Mia yang begitu ketus Asril memilih untuk pergi dari dapur dan melangkahkan kakinya menuju kamar tidur, sebab Asril merasa lelah akibat permainan terlarang kemarin malam.
Sampai dikamar Asril langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan memandang langit langit kamarnya, sesekali dia tersenyum senyum sendiri mengingat waktu bercinta dia kemarin dengan Ida. "dia sungguh menggoda dan dia yang sekarang sangat ganas permainannya" gumamnya dalam hati.
Baru saja mulai memejamkan matanya "ting" satu pesan masuk kedalam ponsel asril. dengan cepat Asril merogoh ponselnya yang ada di saku celananya. [mas, kamu lagi apa, kok aku kangen ya] pesan itu ternyata dari Ida, tak butuh waktu lama langsung Asril membalas pesannya [aku lagi mikirin kamu, sama aku juga kangen kamu, besok malam kita ketemu lagi ya] tidak ada lagi balasan dari Ida Asril pun mulai memejamkan matanya perlahan dan kini sudah terlelap .