Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-17-RICHARD BERTEMU RIVALNYA!
Menjelang makan malam mereka sudah berkumpul dimeja makan, Zahra menuangkan air digelas suaminya juga ayahnya. Richard melihat putrinya begitu telaten mengurus putranya, tidak Salah Hassan memilihnya menjadi istri.
Richard dan Hassan memang menginginkan istri yang melayani suaminya dengan baik. Belum tentu wanita lain' mau melakukan Hal yang dilakukan Zahra, mereka akan merasa berat melepas semua itu.
Rasa kagum Richard pada putrinya semakin besar, Zahra mau meninggalkan seluruh karir yang dibangunnya selama ini demi mengabdi pada suaminya. Richard Tau semua tentang Zahra, beliau terus menatap putrinya dengan senyum, Hassan melihat ayahnya seperti itu langsung menegurnya
"Aku tidak suka caramu menatap istriku Dad!" Tegas Hassan, Richard menoleh kearah Hassan langsung tertawa
"Aku hanya kagum pada putriku yang rela melepas karirnya demi lelaki bodoh!" Ujar Richard santai sambil memotong rotinya, Hassan terkejut mendengar perkataan ayahnya
"Kamu semakin kurang ajar yaa Dad!' Hassan sewot, Richard bahagia tertawa keras.
Begitulah Hassan dengannya Ayahnya, mungkin untuk kita sebagai orang timur dianggapnya kurang ajar dengan orangtua seperti itu. Tetapi bagi Richard Tidak, karena memang dia yang mengajarkan Hassan seperti itu.
Abraham senior tidak merasa Salah mendidik Abraham junior seperti yang dia inginkan, Hassan seperti dirinya dimasa muda. Kelemahannya ada pada wanita, jika dia sudah menemukan wanita yang sesuai barulah mereka berhenti berpetualang.
Siang harinya dengan sangat terpaksa Hassan harus meninggalkan istrinya dirumah, dia menemani ayahnya kemarkas. Abimana dan Arya sudah menunggu disana, karena ayahnya ingin bertemu seseorang. Entah siapa Hassan belum mengetahui, perbedaan Hassan dengan ayahnya hanya satu.
Ayahnya sedikit sekali bicara, tatapan matanya sangat tajam, walau sudah berusia empat puluh tujuh tahun semakin menambah ketampanannya. Tetapi Hassan lebih tampan Dari ayahnya, karena Hassan mewarisi wajah ayah dan ibunya. Mereka sudah sampai dimarkas Hassan, ayahnya takjub melihat pemandangan didepan matanya
"Good!" Ujar Richard
"Masuk Dad! Kalau mau jajan nanti aja!" Ucap Hassan acuh, Richard lagi-lagi tertawa. anaknya sosok humoris. Hanya anaknya yang bisa buat dia tertawa
Hassan dan Richard masuk kedalam ruangan, Abimana langsung merangkul pamannya. Arya mencium tangan Richard, tetapi Richard langsung merangkul Arya. Arya sama seperti Zahra yang dia sayangi, Arya tersenyum lebar.
Richard menceritakan tentang rival abadinya, sekarang dia ada diindonesia. Richard menceritakan rivalnya pada anak-anaknya karena berhubungan dengan Abbatus, Richard minta menjaga Adelia dan Zahra diperketat. Mereka akan membalas dengan balasan yang keji, walau mereka sendiri yang mulai buka perang ini dengannya.
"GILA! serius Dad?!" Ujar Hassan tangannya mengepal sampai tulang-tulang nya terlihat, tatapan matanya sangat tajam, Richard menganggukkan kepala
"Informan Daddy yang mengatakannya juga memberikan bukti, lihat ini!" Ujar Richard bukti dikeluarkan dari dalam jas nya. Mereka bertiga melihat foto-foto Zahra dan Adelia, gerak-gerik keduanya dipantau oleh musuh-musuh nya.
"Aku harus pulang Dad!" Hassan mengambil kunci mobilnya dia berjalan menuju pintu, kemudian berbalik badan lagi melihat ayahnya "Kamu tidak mau pulang bersamaku, Dad?!" Tanya Hassan, Richard tertawa kecil beranjak dari duduknya menuju Hassan
"Pulanglah, aku bersama Abim dan Arya, aku janji Bereskan untukmu, Son!" Richard merangkul anaknya, Hassan mengangguk segera keluar menuju mobilnya.
Richard masih merasa bersalah dengan anaknya, dia akan temui rivalnya dan menyelesaikannya sampai tuntas. Richard tidak akan membiarkan siapapun yang mengganggu anak dan menantunya, nyawa sekalipun taruhannya akan dia lakukan.
Richard sudah berjanji pada dirinya tidak akan mengecewakan anaknya, hanya dia harta yang paling berharga dalam hidupnya. Apa lagi ada kehidupan baru yang sedang tumbuh didalam rahim menantu kesayangannya, siapapun yang berani menyentuhnya maka berhadapan dengan dirinya.
🌸🌸🌸💞🌸🌸🌸
Hassan tiba dirumah langsung keluar dari mobilnya berlari kedalam rumah, tanpa matikan mesin mobil terlebih dulu, mang Suep sudah hafal dengan sifat majikannya jika panik langsung lari kedalam. Hassan langsung berteriak memanggil istrinya, Zahra terkejut mendengar teriakan suaminya. Dia berlari kearah suaminya, Hassan langsung berjalan menangkap istrinya, kesalnya Hassan melihat Zahra berlari
"Kenapa lari sayang!" Hassan menaikkan suaranya "Bukan hanya anak kita yang celaka, kamu juga bisa celaka sayang!" Tatapan Hassan sangat tajam pada Zahra, dia berkata
"aku lari karena kamu penyebabnya mas, aku takut kamu kenapa-napa!" Zahra matanya berkaca-kaca, Hassan merasa bersalah
"Astaqfirullah! maaf sayang, iyaa aku yang Salah, karena aku panik pikirnya kamu pergi keluar sayang, maaf yaa!" Jelas Hassan, dipeluk erat istrinya, Zahra menganggukkan kepala berkata
"Aku ga akan keluar rumah selama kamu tidak bolehkan aku mas, aku kedepan aja ga mas. Aku lagi buat kue brownies, aku lagi pengen maka nya aku buat" Ucap Zahra masih dalam pelukan suaminya,
"Kenapa ga telpon aku kalau mau kue brownies sayangku? Hum" Hassan memegang wajah istrinya lalu diciumnya bibir Zahra yang tebal sensual, bibir yang menjadi kesukaannya.
"Aku ga mau ganggu kamu dan Daddy, mas" Jelas Zahra, Hassan menggelengkan kepala
"Ga ada istilah ganggu sayang! Next kamu harus bilang kalau mau apa! Satu lagi jangan kemana-mana sekalipun diteras! Lihat ini sayang" Tegas Hassan, lalu dia menyuruh Zahra melihat bukti-bukti yang dibawanya. Karena Hassan tau Zahra kuat, Hassan berkata lagi "Aku sudah menyuruh orang-orang kita menjaga Adelia" Zahra menatap suaminya tersenyum, dia berkata
"Terus Daddy mana mas?? Kok kamu pulang sendirian?? Humm pasti kamu terlantarkan Daddy kan?! Hayoo..!" Mata Zahra menyipit, dia menusuk pinggang suaminya dengan jari telunjuknya, Hassan tertawa gemas lihat istrinya
"Daddy yang ga mau ikut aku sayang! bukan aku yang tinggalkan Daddy....sumpah sayang!" Hassan tertawa keras, Zahra terus mengitik pinggang suaminya
⚔️⚔️⚔️🔔⚔️⚔️⚔️
Richard membawa serta Abimana dan Arya serta para bodyguard bayangannya, rivalnya sangat menginginkan kejatuhannya sejak dulu. Mereka memanfaatkan hubungan dia Dan anaknya yang sedang rusak, siapa sangka kehadiran Zahra justru membongkar kebusukan Tania dan menyatukan dirinya dengan anak tercintanya.
"To the point ! Saya datang berikan Agreement! Jika mau!" Richard Tidak suka berbasi-basi dengan musuh-musuh nya.
"Apa?! katakan!?" Ujar Danial
"Saya berikan district delapan belas untuk Anda! Ada syarat!" Tegas Richard, Danial menyeringai lalu mendekati Richard
"Jauhi anak buahmu dari kedua putriku! Yaitu Istri dan adiknya Abraham!" Tegas Richard, Danial terkejut Richard mengetahuinya sedangkan Richard ada nya diluar. Pengintaian yang mereka lakukan pada Zahra dan Adelia, jauh sebelum Richard ada dinegeri Konoho.
Richard menyeringai lalu berkata
"The real man does not use women as a tool to bring down his enemies!" Danial memerah wajahnya, dia bukan Abbatus yang menjadikan wanita untuk melemahkan musuhnya. Danial memang melihat kebiadaban Abatus pada keluarga istrinya Abraham, tapi dia sangat membenci Richard.
Richard tau Danial galau pikirannya sedang dua arah. Abimana dan Arya tersenyum, Richard berkata lagi "Saya yang anda BENCI, jadi bunuhlah yang anda BENCI! Bukan memberikan ruang pada sesuatu yang anda sendiri mengetahuinya!" Richard terus mempermainkan pikiran Danial, Richard duduk dengan kaki menyilang dan terlihat tenang. Danial akhirnya berkata dengan Tegas tanpa keraguan atas keputusannya, walaupun beberapa dari anggotanya yang tidak setuju.
"Saya setuju! District delapan belas milik Kami!" Richard tersenyum kecil, lalu dia menempelkan keningnya dengan kening Danial. Lalu Richard berkata "If you cheat, I will burn your entire district! I never play around!" Tegas Richard, Danial menganggukkan kepala. Richard langsung menghampiri Abimana dan Arya, mereka keluar bersama dengan senyum.
Bersambung
