Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 10.
Malam semakin larut menunjukkan pukul 11 malam, sepasang suami istri itu sudah terlelap bergelung selimut tapi Bastian terbangun karena merasa haus, setelah minum, kedua matanya tak bisa ia pejamkan, ia lalu menatap sang istri yang tidur disebelahnya.
"Ara..bisakah kau membuka hatimu untuku, aku ingin tetap bersamamu " lirih Bastian.
Dan setelah mengatakan itu, ia pun perlahan lahan memejamkan mata.
Pagi menjelang.
"Pagi ma."..sapa Bastian.
"Pagi bas..kamu gak ke kantor..?" tanya mama Lena.
"Iya ke kantor ma, hari ini ada rapat penting".
"Kemaren samar samar mama denger suara Soraya, dia dateng kesini?" tanya mama Lena.
"Iya ma, kemaren dia minta aku carikan pekerjaan diperusahaan..tapi aku tanya Toni dulu ada yang kosong gak" lanjut Bastian.
"Oh...ya kamu jadikan dia sekretarismu aja, lagian si Nina kan lagi hamil 8 bulan, suruh si Nina cuti biar digantikan Soraya" usul mama Lena.
"Nanti deh ma aku coba pikirkan lagi".
"Soraya itu anak baik bas dari kecil kamu udah kenal, udah tau bibit dan bobotnya juga, bentar lagi aja dia lulus kuliah, lagian kamu juga tahu tahu udah menikah sama Ara".
"Bas, mama itu ingin yang terbaik buat kamu jangan sampai salah milih orang seperti istri kamu yang dulu" jelas mama Lena.
"Mah, sudahlah ini pilihan hidup Bastian, Bastian yang jalaninya, please mama gak perlu ikut campur rumah tangga Bastian ".
Tanpa disadari percakapan ibu dan anak itu didengar Ara dibalik dinding pembatas,,sebenarnya ia ingin memberikan dompet Bastian yang tertinggal dikamar.
"Mas ini dompetnya ketinggalan,,tadi ada dimeja belum kamu ambil,," kata Ara seraya memberikan dompet itu.
"Oh i..iya aku lupa mengambilnya, terimakasih Ara".
"Apa Ara mendengar ucapan mama ya" ..batin Bastian.
"Ya sudah aku berangkat dulu ma, Ara" pamit Bastian.
Sebastian pun mencium takzim tangan mama Lena, tak lupa ula ia mencium kening sang istri.
Suara mobil pun terdengar menjauh.
"Ara..aku harap kamu tidak lupa dengan janjimu" ingat mama Lena.
"I..iya ma aku secepatnya akan mengajukan gugatan cerai pada mas Bastian".
"Baik aku tunggu janjimu" kata mama Lena tegas.
Didalam kamar Ara.
"Sudah lama aku tidak menghubungi Nadia..bagaimana kabarnya sekarang apakah ia masih mengingat ku.."gumamnya.
"Oh iya ponselku,semoga ada nomor telponnya".
Setelah mencari cari kontak dihape nya, "nah ketemu".
Dan Ara pun mencoba untuk menghubungi sahabatnya semasa SMA itu.
Tut..Tut terdengar nada sambung telepon dan klik.
"Ha haloo Nadia" sapa Ara.
"Ya ini siapa..?" suara seseorang diseberang sana.
"Ini aku Ara nad".
"Ara, kemana saja kamu selama ini,aku mencari mu sudah 4 bulan berlalu,,aku mencari mu kemana mana,,ketempat paman bibimu tapi meraka juga tidak tahu" cerocos Nadia .
"Ceritanya panjang nad..kapan kita bisa ketemu nad..aku kangen sama kamu".
"Pokonya kamu harus cerita panjang kali lebar sama aku..kamu harus janji ..oke?"
"Oke oke..besok gimana dikafe depan SMA dulu".
"Oke siap ara..jam 12 ya sekalian makan siang..hehehe kamu yang traktir" pinta Nadia.
"okeeeeh okehhhh nad...aku traktir kamu sampe kamu kenyang...hehehe" janjinya.
'"Siap bos", 2 sahabat itu pun tertawa melepas rindu dan telepon pun ditutup.
Ara sudah tak sabar bertemu dengan sahabatnya sejak kecil itu.