Cinta Di Atas Sajadah

Setelah kepergian Rani dan Yuda, ada tamu lain yang ingin memberikan selamat untuk mereka berdua. Nasya yang melihat tamu itu dari kejauhan dan semakin berjalan mendekat pun jantungnya berdebar kencang hingga seluruh tubuhnya gemetar. Dia mengalungkan kedua tangannya di lengan Zayn dengan sangat erat, hingga membuat Zayn yang sedang fokus dengan layar ponselnya segera menoleh menatap Nasya.

..."Selamat untuk kalian berdua."...

DEG !!

Setelah menoleh menatap Nasya, Zayn lalu mendongakkan kepalanya. Seketika ekspresi Zayn berubah terkejut melihat seseorang yang saat ini memakai dress berwarna hitam tanpa lengan hingga membuat bahu sampai dadanya yang mulus terlihat tengah berdiri di hadapannya.

..."Angel...?" terkejut Zayn dalam hati lalu berdiri di ikuti oleh Nasya....

Sedangkan Angel yang sudah berhasil membuat kedua mempelai itu terkejut pun hanya tersenyum manis seakan tidak terjadi apa-apa setelah kejadian tadi. Angel mengulurkan tangannya pada Zayn tapi tidak di balas olehnya.

..."Aku tidak mengundang mu, dan untuk apa kau datang kemari?" pertanyaan itu berhasil lolos dari bibir Zayn....

...Namun Angel hanya tersenyum licik mendengar pertanyaan Zayn dan kembali mengeluarkan suaranya. "Justru karena kau tidak mengundang ku, jadi aku datang agar kau mengingat aku, Zayn."...

Ibu Zubaidah yang melihat ada gelagat aneh di atas panggung pengantin langsung menghampiri mereka. Dia takut akan ada masalah hingga membuat dirinya malu di acara pernikahan putranya.

..."Angel?" Dengan ekspresi terkejut ibu Zubaidah menyebut nama wanita itu dan menoleh menatap Zayn juga Nasya. "Kau mengundang dia, Zayn?" lanjut ibu Zubaidah bertanya pada putra semata wayangnya itu....

..."Zayn tidak mengundangnya, Mah." sahut Zayn lirih menggelengkan kepalanya....

...Mendengar jawaban Zayn, ibu Zubaidah beralih menatap Angel dengan tatapan kebencian yang teramat dalam. "Kita tidak mengundang mu, jadi saya harap kau silahkan pergi sebelum aku menyuruh security untuk mengusir mu!"...

Angel tersenyum licik, dia tak memperdulikan ucapan ibu Zubaidah. Dia kembali menatap Zayn lalu menoleh menatap Nasya dengan sangat intens dari ujung kepala hingga kaki.

..."Jadi, dia istrimu yang menggantikan posisi ku?" ucap Angel menatap rendah pada Nasya. "Ternyata selera mu terlalu rendah ya, Zayn?" lanjut Angel kembali menoleh menatap Zayn....

Angel kemudian memajukan bahunya dan berbisik pada telinga Zayn, Nasya yang melihat itu pun hanya menunduk tak ingin melihat suaminya begitu intens jaraknya dengan wanita lain.

..."Kali ini kau menang, Zayn. Lihat saja apa yang akan aku lakukan setelah ini, aku tidak akan membuat istrimu tidur dengan nyenyak!"...

Setelah berbisik mengatakan itu, Angel menatap Nasya dan melambaikan tangannya dengan kedua pengantin beserta ibu Zubaidah menandakan dirinya pamit pergi dari sana. Suasana nampak tegang bagi Zayn dan Nasya, mereka bertiga sangat tidak menyangka bahwa Angel akan berani datang di acara pernikahannya.

~~

Acara resepsi pernikahan telah selesai, Nasya dan Zayn kini sudah nampak terlihat lelah seharian menerima tamu undangan. Kini kedua mempelai tengah berjalan menuju kamar yang sudah di sediakan secara khusus di hotel mewah tersebut.

Sepanjang Nasya melangkah, pikirannya nampak sedikit kacau. Dia berfikir tentang kehidupannya nanti bersama pria yang tidak mencintai dirinya. Dia kini hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti, yang pasti saat ini, dia sudah resmi menjadi istri sah dari pria tampan nan gagah yang bernama Aditya Zayn Alfarizi.

Tak lama, keduanya berhenti di depan pintu kamar hotel. Ibu Zubaidah yang turut mengantar mereka berdua juga masih ikut berdiri di sana.

..."Selamat istirahat ya menantu Mama." ucap ibu Zubaidah pada Nasya ketika berhenti di depan pintu kamar pengantin....

..."Terimakasih..." sahut Nasya dengan senyum anggunnya....

..."Jangan malu untuk panggil Tante dengan sebutan Mama. Sekarang kan kamu sudah menjadi anak Tante." lirih ibu Zubaidah mengusap kedua pipi Nasya....

Zayn melihat interaksi kedua wanita yang berdiri di hadapannya itu termangu. Ternyata mempunyai istri yang di sukainya membuat sang Mama sebahagia itu.

...Ibu Zubaidah yang melihat Zayn masih saja dingin dan kaku menepuk bahu sang putra untuk menyadarkan lamunannya. "Zayn... Dampingi istri mu, Nak! Jangan diam saja!"...

..."Lah kan Mama sudah mendampinginya sejak tadi?" sahut Zayn malas tapi masih tetap berdampingan dengan Nasya....

..."Kau ini, selalu saja begitu. Ya sudah, kalian istirahat ya? Mama balik ke kamar Mama dulu ya, Nasya? Selamat malam..." pamit ibu Zubaidah pada menantu kesayangannya, sedangkan Zayn masih memberikan ekspresi yang sama, dingin dan datar....

Setelah kepergian ibu Zubaidah, Zayn membuka pintu kamarnya. Saat masuk, betapa terkejutnya Zayn setelah melihat nuansa kamar yang sudah di hiasi dengan mawar merah berbentuk love dan sepasang hiasan merpati. Namun, Nasya hanya tersenyum melihat hiasan itu, yang di hias dengan sangat cantik.

Saat pintu tertutup dan terkunci, Zayn berjalan meninggalkan Nasya yang masih berdiri mematung. Dia tidak tahu selanjutnya harus bagaimana, karena ini kali pertama dia berada di dalam satu kamar bersama seorang pria. Zayn yang sudah duduk di sofa sudut lalu menepuk sofa itu menyuruh Nasya untuk duduk di sampingnya.

..."Duduklah..."...

Nasya berjalan pelan kemudian duduk di samping Zayn. Dia terus menunduk karena jujur Nasya sangat tegang kali ini.

..."Kau istirahatlah malam ini, jika ingin mandi atau berganti pakaian bisa kau lakukan sesuka mu. Aku masih ada pekerjaan yang tidak bisa di tunda, aku akan berada di balkon. Selesai mandi kau langsung saja tidur di kasur."...

Tanpa menunggu jawaban Nasya, Zayn berdiri melangkah menuju balkon kamar itu. Sedangkan Nasya melihat sikap Zayn yang masih dingin hatinya sedikit teriris. Tapi, Nasya masih tetap berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Ternyata, sesakit ini menikah dengan seseorang yang tidak mencintai ku. Ya Allah, Engkau sang maha membolak balikkan hati. Buka kan lah pintu hati kak Zayn untukku."

...****************...