Terlahir dari penjaja cinta satu malam membuat Eleanora Davidson menjadi sosok yang tidak mempercayai cinta.
Hidup karena pengasihan kakek Robert Birdie sesudah kematian misterius ibunya membuat Eleanora bertekad harus sukses demi misi menghukum ppembunuh ibunya dengan tangannya sendiri tapi dunianya seakan jungkir balik karena ONS yang menghasilkan benih-benih kehidupan dalam rahimnya sedangkan pria penanam benih ternyata anak penjahat yang selama ini dicarinya
Don't judge by the cover..
Jangan tertipu dengan sinopsis..
Let's check it out 😎
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LOST IN MISSION #17
Yuhu tak bonusi 1 bab lagi... jangan lupa like dan tinggalkan komentar kalian ya all.. Terimakasih🩷🩷🩷
...****************...
" Sialan... Di pikir, dia siapa? mengubah kontrak kerja begitu saja!" gerutu William seraya membuka pintu mobilnya, kemudian ia masuk dan menutup dengan kencang.
Pria itu baru saja meninggalkan restoran, setelah pertemuannya dengan mr. Smith yang diakhiri pertikaian kecil diantara mereka. Hingga ia memutuskan kontrak kerjasama dengan pria itu.
William mencengkram kuat pegangan.tangannya pada stir mobil, lalu membuang napasnya dengan kasar untuk meredakan emosinya.
"Sebaiknya aku pulang sekarang." William menghidupkan mobilnya, namun dengan tiba-tiba ada seseorang yang menyerangnya dari belakang dengan menyuntikan obat di bagian lehernya.
Argh.... Pekik William, tangannya bergerak untuk menjauhkan tangan pelaku dari lehernya, namun obat yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuhnya membuat William lemah, dan tidak sadarkan diri.
Melihat misinya berhasil, sosok pria itu tersenyum tipis. Ia merogoh ponselnya, dan menghubungi seseorang.
"Halo tuan. Aku sudah melakukan sesuai perintah anda. Baiklah, aku akan membawanya kesana."
🍂🍂🍂
Seorang pria memakai stelan jas formal berwarna hitam melangkah masuk ke sebuah bangunan yang tidak di pakai. Di dalam sana sudah ada empat anak buahnya yang sedang menunggu kedatangannya.
"Selamat datang, tuan." sapa pria bernama Bancroft kepada sosok pria yang telah memberinya tugas untuk menangkap William Dixon.
Pria itu hanya mengangguk, kemudian ia mendekati William yang duduk bersandar dengan kedua mata tertutup. Seringai tipis di ditunjukkannya, penuh kebencian. Lalu, ia berbalik dan mengeluarkan lembaran kertas dari saku jasnya. "Ini bayaranmu Bancroft" ucapnya seraya memberikan cek uang kepada Bancroft.
"Terimakasih tuan, " balas Bancroft mengambil alih kertas tersebut, kemudian ia menyeringai menatap nominal angka yang ia terima. Sangat banyak.
"Pekerjaan saya sudah selesai, saya pergi dulu tuan." lantas, pria bertubuh besar itu membalikkan tubuhnya.
Saatnya unyuk party, gumamnya tersenyum lebar seraya mengecup sebentar kertas yang berada di tangannya, dan ia pun melangkah pelan dengan mengukir senyuman.
"Jack sekarang lakukanlah." pria yang kini sudah menduduki sebuah kursi pun menggerakkan kepalanya memberi perintah kepada Jack, yang sudah ia rencanakan bersama anak buahnya itu.
Jack pun mengangguk. Ia mengeluarkan pistol jenis Revolver dari dalam saku celana, lalu dengan segera ia mengarahkan pistol ke arah Bancroft, dan menekan pelatuknya.
DOR....
Benda timah meluncur, mengenai punggung Bancroft membuat pria itu terhuyung, ke belakang dan terjatuh dengan bersimbah darah.
Pria itu tergelak menyaksikan apa yang ia lihat barusan. "Good luck, Jack." ucapnya lagi di sela tawanya. "Sekarang ambilah cek yang berada di tangannya, untuk kalian bersenang-senang." Jack mematuhi lagi perintah atasannya untuk mengambil cek yang berada di tangan Bancroft.
Satu jam berikutnya, William membuka matanya dengan perlahan. Dalam keadaan temaram, Ia merotasi pandangannya, melihat keseluruhan ruangan yang terlihat kosong. Hanya ada, beberapa barang di sana yang ditutupi kain berwarna putih.
Sialan!! siapa yang telah menangkap ku? batin William berusaha melepaskan ikatan pada tangannya. Namun, tidak bisa.
Terdengar derap langkah dari arah luar, membuat William meluruskan tatapannya, menunggu sosok yang menangkapnya. Dari kejauhan, ia bisa melihat siluet dari sosok pria itu. Bertubuh besar, dan juga tinggi.
"Kau sudah bangun rupanya." suara bariton yang terdengar keras pun mengudara, dan tidak asing di indra pendengarannya. William memicingkan matanya memperhatikan pria yang sudah mulai terlihat wujudnya. mr. Smith!
Smith menyeringai, mengerikan. "Kita bertemu lagi, dude." ucapnya seraya melangkah, mempersempit jarak di antara mereka. Begitu sampai di depan William, pria itu meluruhkan kakinya, lantas ia berjongkok.
"Kenapa anda membawa ku kesini, hah!? " tanya William berusaha dengan setenang mungkin.
"Aku ingin menghancurkan dirimu, William Dixon. " balasnya di iringi gelak tawa anak buahnya.
William tersenyum remeh menanggapi ancaman pria itu, tidak ada rasa takut sama sekali di dalam dirinya. "Lakukanlah jika kau bisa." balas William dengan menantang balik pria itu.
Mendengar jawaban William, semakin membuat hati Smith memanas. "Cih, " Pria itu meludah mengenai sisi kiri wajah William. "Kau sangat percaya diri, tuan Willy." kekehnya mendominasi ruangan.
"Sebenarnya apa mau mu, tuan Smith? " tanya William masih terlihat sangat tenang.
"Seperti yang aku katakan tadi, aku ingin menghancurkan mu." geramnya karena William tidak terpancing sama sekali.
"Apa karena kontrak kerja yang aku batalkan, hah!"
Smith menggeleng. "Aku ingin membalas dendam, karena kau telah menghancurkan kehidupan adikku. Kau harus bertanggung jawab, William Dixon! "
William menautkan kedua alisnya, tidak mengerti. "Adikmu?? "
Smith membuang napas dari mulutnya. "Odelia Jovanika, " pria itu mengeram kesal dengan mengingat ketika ia menemukan adiknya sudah tidak bernyawa, kejadian itu terjadi satu tahun yang lalu.
William melambungkan tawanya, setelah ia mengingat wanita itu. "Oh Odelia adalah adikmu? teryata sikap kalian tidak ada bedanya!"
"Apa maksudmu, hah! " mata legam miliknya menyala dengan murka. Ia membelalak kemudian menukik alis tebalnya.
William tersenyum smirk. "Sama-sama ambisius. Asal anda tau tuan Smith, adikmu lah yang telah menjatuhkan harga dirinya untuk bersamaku, dan aku menolak karena tingkah adik mu itu sangat menjijikkan."
Smith mengeram kesal. "Berengsek!" pekik pria itu seraya menarik jas yang di pakai William, sehingga membuat tubuh William sedikit terangkat. "Seandainya kau menerimanya, dia tidak akan mengakhiri hidupnya! ini semua karena ulahmu!" bentak Smith melayangkan kepalan tangannya menghantam sisi kiri wajah William dengan keras.
Brugh... William pun terjatuh dengan tubuh meringkuk.
William berdecak pelan. "Apa hanya ini kemampuanmu? " tanya William menantang kembali, memicu kemarahan Smith. Sudah lama ia tidak berkelahi dengan seseorang.
Smith menggertak, karena merasa di remehkan. Pria berusia 35 tahun itu membungkukkan punggungnya, seraya menarik lagi tubuh William sehingga terangkat. Dengan gerakan cepat, Smith melayangkan tinjunya. Kali ini mengenai hidung William dan darah pun mengalir dari sana.
"Bagaimana rasanya apa itu terasa sakit? " tanya Smith mengejek.
"Tidak sama sekali." jawab William mencoba melepaskan ikatan pada tangannya, dan ia berhasil.
"Kau benar-benar brengsek, Will!!" teriak pria itu dengan amarah yang semakin menggebu-gebu.
Smith hendak kembali menyerang, dengan segera William menangkis serangan. Ia menangkap tangan Smith, lalu memutarnya sehingga tubuh smith membelakanginya. "Bagaimana rasanya?" William mengulang ucapan Smith barusan.
"Argh, lepaskan aku brengsek!! " teriak Smith merasakan tangannya di cengkram William dari balik punggungnya.
William pun mendorong keras tubuh Smith. Pria itu jatuh tersungkur, lalu berbalik. "Baru seperti itu saja, kau sudah mengeluh." ujar William seraya melangkah mendekati Smith berniat menghajar pria itu.
Namun langkahnya terhenti ketika ada dua orang yang menahan tubuhnya dari belakang. Dua anak buah Smith, Alex dan Arthur.
gw nunggu bomnya nih...
hebat tp Angela mau berbesar hati memaafkan dan menemui ibunya walau ibunya udh jahat
kmna pikiranmu saat lg asyik2 sama calon mertuamu sendiri
kok Fabio mau aja sama emak2..apa lebh pengalaman lbh aduhai kahh
Milih kok sama yg emak2..apa krn yg pengalaman lebih aduhai kah..wkwkw
pacar anaknya main embat kayak ga ada laki2 lain😱🤦♀️
Fabio mauu aja lagi..
anak angkatnya Robert yg sdh sangat dipercaya ternyata anak dr pmbunuh kekasihnya...
tp bukan salah William kann..semoga saja mereka mengerti walau Will pasti merasa bersalah