Pertemuan pertama yang kurang mengenakkan membawa kedua insan manusia kedalam sebuah pertengkaran .
Sean Adijaya , Tampan , kejam dan kaya raya , tiga kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Adijaya group .
Natasya putri Pratama , cantik , cerdas , lembut dan kaya , empat kata yang mampu menggambarkan sosok pewaris tunggal dari Pratama group .
Dua putra-putri sang penguasa itu terlibat perseteruan di kampus mereka kuliah , sosok Sean yang kejam beberapa kali mencoba memprofokasi Tasya and the gank , namun sayang sifat Tasya yang lembut tak merespon apa yang Sean lakukan .
Ditambah lagi dengan dua sosok gank paling berkuasa dikampus ini membuat seluruh mahasiswa tunduk dengan Tasya , dan membuat Sean murka dan semakin menjadi jadi .
Namun semua berubah ketika Tasya dan Sean tahu , bahwa mereka terlibat perjodohan dari orang tua mereka .
Apakah terjadi di kehidupan mereka kedepannya ?, gue juga gak tau sih wkwkwkw , kuy kita baca bareng bareng .
author
Ramles
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rama Ramles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"I love you Dirga "
Pagi yang yang indah pagi yang sangat cerah , Di sebuah kamar tidur terlihat seorang pria mulai menggeliat meregangkan otot-otot yang telah lama tidur itu .
"Heemmm" Gumam Sean merentangkan kedua tangannya mencoba menghilangkan kram .
Setelah beberapa saat akhirnya bola matanya berhasil terbuka dengan sempurna, Seperti Remaja pada umumnya dia segera meraih benda wajib yang sedang dia charger .
"Vhee kenapa dia call gue yaa , mana banyak benget lagi " Ucap Sean dengan terkejut melihat banyaknya panggilan tak terjawab Vhee .
Dia pun memutuskan menelpon balik sahabat yang baru beberapa hari dia kenal itu , Namun sayang Nomor Vhee tak aktif hingga Sean memilih menanyakan kabarnya kepada dua sahabatnya yang lain anggun dan Astrid .
"Hallo Anggun , Lo lagi bareng Vhee enggak ?" Tanya Sean ketika telpon nya tersambung.
"Enggak Se, dari kemarin dia gak bareng kita " jawab anggun di seberang sana .
"Oke oke thanks , nanti kalok ada kabar tentang Vhee Lo kabarin gue yaa " Pinta Sean dan mengakhiri Sambutannya.
Setelah itu dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap siap untuk berangkat ke kampus , tak butuh waktu lama Sean pun telah siap dengan Outfit yang dia kenakan .
Dia turun ke bawah menuju ruang makan , disana sudah ada Alex dan Rani yang tengah siap untuk sarapan pagi , tanpa membuat orang tuanya menunggu lama Sean segera gabung dan memulai kegiatan paginya .
Setelah selesai dia langsung menyetir mobil mewah keluaran Ferrari itu menuju kampus , dan tak butuh waktu lama Sean telah sampai di parkiran .
Tepat beberapa menit Sean sampai , terlihat sebuah mobil Rolls-Royce berhenti tepat di sebelah mobil Sean, tak berselang beberapa lama sang penumpang pun turun dengan di bukakan oleh pengawal nya .
"Kak Tasya " Panggil Sean dengan sopan membuat Taysa yang akan melangkahkan kakinya terhenti dan menoleh kepadanya .
"Why ?" Tanya Tasya sedikit ketus melihat orang yang paling dia hindari itu.
"Hemm boleh minta waktunya bentar enggak , aku mau ngomong sama kakak " Ucap Sean membuat Tasya sedikit aneh ketika Sean memanggil nya kakak .
Tasya nampak berpikir sejenak menerima atau tidak ajakan calon suaminya itu , dalam hati dia menginginkan masalah nya cepat selesai , namun dia juga takut jika kedua orangtuanya tetap ingin pernikahan ini terjadi , Karna dia belum siap atau bahkan tak akan siap .
"Kita pergi ke taman belakang kampus " Ucap Taysa dengan berjalan dahulu meninggalkan Sean .
Dengan hati yang berdebar-debar mereka berdua berjalan menuju taman , namun ketika baru setengah jalan langkah Sean terhenti ketika anggun dan Astrid secara tiba tiba menghadangnya .
Mereka berdua memberitahu bahwa Keluarga Vhee dalam Masalah besar, Ayah Vhee telah mengalami pencurian yang mengakibatkan dia rugi besar , dan yang paling parah sang mamah Helena Kim yang telah sadar meminta cerai kepada suaminya itu, yang mengakibatkan Richard marah besar .
"Tolongin SE , gue takut Vhee kenapa Napa " Ucap Astrid dengan memohon kepada Sean .
Sean yang sedari tadi kawatir dengan sang sahabat , mau tidak mau memilih ikut dengan Anggun dan Astrid untuk mencarinya , dengan berat hati meminta kepada Tasya untuk menunda dulu pembicaraan mereka , dan tentu saja dengan senang hati Tasya membatalkan .
"Hemm kau telah memilih circle yang salah Se ,and gue tak akan ikut campur jika suatu hari nanti terjadi sesuatu " Ucap Tasya ketika melihat Sean , Anggun dan Astrid berjalan menjauh dari padangan nya .
🍂🍂🍂🍂
Markas besar Hercules group .
Tringggg tringggg tringggg
Terdengar keras bunyi jam Walker memenuhi seisi ruangan , namun semua itu tak berhasil mengusik tiga manusia yang tengah tidur dengan lelap di sebuah rumah bawah tanah .
"Hemm " Ucap Dirga mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan ,dengan menggerakkan tangannya .
Dia tampak menutup kedua telinganya dengan bantal ketika mendengar bunyi cempreng dari jam Walker , setelah beberapa saat akhirnya dia menyerahkan dan mulai menyipitkan mata , Dirga nampak terkejut melihat tempat asing ini , namun ingatan nya kembali ketika melihat Steven dan Nindi .
Dengan berat dia melangkah berjalan dengan gontai menuju jam Walker dan mematikan nya , ketiaka ingin berbalik arah langkahnya terhenti ketika matanya tak sengaja melihat jarum jam.
Deg
Jantungnya seolah berhenti ketika melihat jarum jam berada tepat di angka 08.00 , dan mereka harus sampai kampus satu jam lagi.
"Kak Stev , kak Nindi bangun!!!!!!!!!" Teriak Dirga menggelegar di bersamaan dengan bantal dan guling yang dia lempar ke arah dua manusia itu .
"Apaan sih " Ucap Stev dengan suara khas bangun tidur , sedangkan Nindi dia nampak meraba Nakas dan mengambil handphone nya .
"Huaaaa gila jam 08.00 " Teriak Nindi tak kalah histeris , Steven langsung melebarkan matanya ketika mendengar jam 08.00 ,itu artinya dia hanya punya waktu satu jam untuk ke kampus .
Mereka langsung kalang kabut berebut untuk mencari kamar mandi yang kebetulan hanya punya 2 , setelah berdebat akhirnya Steven dan Dirga memilih mandi di satu kamar mandi .
"Kak " Ucap Dirga dengan menggosok gosok badan nya.
"Why ?" Tanya Stev yang sedang membasuh kepalanya di bawah shower .
"Itu belalai Lo gede bangat hahahaha " Ejek Dirga ketika melihat begian tubuh Steven yang menjuntai bak belalai gajah .
Menanggapi ejekan Dirga , Stev segera berjalan mendekat kearah Dirga dengan senyum menyeringai , Dirga yang menyadari ada hal buruk yang akan terjadi kepadanya segera berjalan mudur mencoba menghindari Stev .
"Kak gue laki Lo , kak huaaaaaa " teriak Dirga ketika Stev berhasil memeluknya dari belakang , Dirga semakin histeris saat Stev menggesekkan belalai nya di bokong Dirga .
"I Love you Dirga " Ucap Steven berbisik dengan tangan berotot nya yang melingkar sempurna di perut Dirga .
"Huaaaaaaaaaaa " Teriak Dirga bahkan sampai mengeluarkan air mata .
"Cih Lo nangis anjirrrr hahahaha " Ucap Steven berlari keluar setelah berhasil mengerjai Dirga .
Dirga yang merasa di kerjai nampak kesal dan melempar Stev dengan botol sabun di depannya .
"Bener bener si Stev , awas aja yaa Lo gue bales " Ucap Dirga dengan kesal dan meneruskan kembali ritual mandi nya yang tertunda dengan ulah Steven .
🍂🍂🍂🍂
Sebuah restoran Jepang milik Ghipson group .
Di Restoran itu terlihat Anton , Sindi , Alex, Rani dan Sarah sedang berkumpul , mereka sengaja berkumpul untuk membahas sebuah berita besar yang pasti akan ikut membawa salah satu sahabat nya .
"Jadi apa yang akan kita lakukan ?" Tanya Sindi dengan sangat Kawatir .
"Aku sudah memberitahu pada Jay , dan dia sudah dapat siapa pencurinya " Ucap Alex membuang nafas secara kasar setelah mengakhiri sambutannya pada Jay .
"Oh yaa siapa ?" Tanya Anton dengan sangat penasaran , siapa pencuri hebat itu yang bahkan bisa mengelabui polisi elit di negara ini.
"Mereka adalah Nindi , Steven dan yang satu lagi pewaris Kusuma group , Dirga Kusuma " jawab Alex membuat semua orang terkejut dan selanjutnya tertawa bersama .
Next
Telah up author lagi pusing , and jangan lupa like coment and faforit 😁🙏
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹