NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Romansa / Fantasi Wanita / Pihak Ketiga
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 14- KSA, KDC

"Siapa dia?."

Rani Atmaja, gadis berdarah indo Prancis, teman kecil Arga, yang juga anak dari kerabat dekat keluarganya. Gadis yang pernah di lamar Arga namun di tolak. Di tempat yang menjadi awal pertemuan Keira dan Arga.

Rani berdiri tegak di depan Arga. Matanya menatap lekat laki-laki di depannya itu. Selama ini mereka berhubungan dekat bahkan bisa di bilang sepasang kekasih.

Namun, bukannya Rani tidak mencintai Arga dengan penolakannya waktu itu, tapi ia hanya ingin lulus kuliah dulu dan mengejar karir dengan anggapan jika Arga akan setia menunggunya.

“Arga, aku kira kamu akan menungguku. Aku kira kamu tidak akan cepat menyerah. Tapi akhirnya kamu menikah dengan gadis pilihan keluargamu,” ucap Rani dengan ekspresi sedih.

“Dia pilihanku. Bukan pilihan keluargaku," jawab Arga tanpa ekspresi.

Rani tertegun, lalu tersenyum getir. “Arga, aku tau siapa kamu. Kamu tidak akan semudah itu menyukai seseorang. Dan kamu—”

“Rani.” potong Arga. “Terima kasih karena sudah mau datang,” lanjutnya dengan nada dingin dan terdengar kejam.

Rani menatap mata Arga meski pria itu tidak menatapnya balik. Kata-kata itu jelas-jelas menutup percakapan mereka. Tapi Rani bisa melihat luka di dalam sorot mata Arga, yang jelas, Arga tidak benar-benar mengabaikannya saat ini.

Tak jauh dari sana, Keira menyaksikan semuanya. Ia menatap Arga lalu Rani, kemudian menerka-nerka, "Jangan-jangan... itu gadis yang dulu dia lamar?"

Namun Keira tidak mau tenggelam dalam keseriusan yang terasa mencekam itu. Ia menegakkan tubuhnya, lalu berjalan ke arah mereka dengan langkah yang ringan.

“Ehem!” Keira sengaja berdehem keras-keras, sampai beberapa orang menoleh padanya. “Wah, rupanya aku ketinggalan drama sinetron di sini, ya? Aku harus berdiri di sebelah mana biar kelihatan kayak pemeran utama, Arga?”

Semua orang yang menonton pun jadi tertawa kecil, termasuk beberapa sepupu Arga yang tadi serius menyimak.

“Keira, jangan bercanda," seru Arga.

“Tapi kan suasananya tegang banget.” Keira nyengir, lalu mengedipkan mata ke Rani. “Mbak, makasih sudah datang, ya. Kalau mau foto bareng pengantin, nanti antre dulu. Nanti takutnya disangka aku rebutan fans sama Arga.”

Beberapa orang benar-benar tak kuasa menahan tawa karena tingkah Keira itu.

Rani sendiri sempat terdiam, lalu tersenyum tipis menatap Keira. Senyum itu entah mengandung makna apa, tapi jelas Keira berhasil mencairkan suasana yang tadinya penuh ketegangan.

Arga hanya bisa menghela napas, sementara Keira malah berpose konyol di samping Arga seperti seorang gadis remaja yang baru saja memenangkan lomba.

Lanjut...

Keira masih sibuk bergaya konyol di samping Arga sambil mengacungkan dua jari ke arah kamera ponsel salah satu sepupu Arga.

Semua orang tertawa, bahkan beberapa tamu berbisik kalau pengantin perempuan itu benar-benar polos sekaligus menggemaskan.

Namun, wajah Arga sama sekali tidak santai. Ia menatap Keira dengan sorot tajam, bukan karena marah, tapi karena ia tidak ingin perbincangan dengan Rani tadi jadi bahan tontonan.

“Keira.” suara Arga dalam, rendah, tapi cukup membuat Keira berhenti berpose.

“Hm?” Keira pun menoleh dengan senyum yang masih terpasang.

Arga tidak menjawab. Ia hanya meraih pergelangan tangan Keira dan menariknya menjauh dari kerumunan.

“Eh! Arga! Jangan kasar, aku bisa jalan sendiri kok!” protes Keira sambil setengah berlari menyesuaikan langkahnya.

Beberapa orang memperhatikan mereka, tapi Arga tetap tidak peduli. Ia baru berhenti ketika mereka sudah berada di sisi gedung yang lebih sepi, dekat dengan taman kecil yang dihiasi lampu gantung.

"Lepas." Keira melepaskan tangannya dengan kasar. “Aduh, Arga! Tangan aku hampir copot ditarik begitu. Kayak narik kambing yang mau dijual di pasar aja!”

Arga mendengus. “Kau terlalu banyak bicara. Kau tau siapa dia?”

“Ya, aku tau,” jawab Keira. “Dia perempuan yang pernah kamu lamar, kan?” lanjut Keira dengan lebih serius.

Arga menatapnya dengan kaku, ia sedikit terkejut karena Keira bisa menebak begitu cepat. Padahal dulu ia hanya melihat Rani sekilas. “Kau dengar?” seru Arga.

Keira lalu menyilangkan tangannya di dada. “Aku tidak tuli, tuan dingin. Lagian... aku bukan anak kecil. Kalau kamu nggak mau aku salah paham, jangan tarik aku seenaknya begini di depan orang banyak.”

Lagi-lagi Arga menghela napas, lalu matanya menatap langit sejenak lalu kembali menatap Keira. “Aku hanya tidak ingin membuat suasana tambah ricuh.”

"Huh!" Keira mendengus, lalu melangkah mundur sedikit. “Ricuh? Justru karena kamu tarik-tarik aku kayak gini, orang-orang malah makin mikir yang aneh-aneh. Kamu tuh aneh, tuan dingin. Kadang dingin, kadang galak, kadang sok serius.”

“Dan kau terlalu seenaknya,” balas Arga, datar.

Keira langsung melotot, tapi detik berikutnya ia tersenyum jahil. “Tapi kamu tetap pilih aku buat dinikahin. Jadi... siapa yang sebenarnya aneh di sini?”

Arga terpaku dan tidak membalas perkataan Keira. Ia hanya menatap Keira dengan tatapan yang sulit diartikan.

Beberapa detik kemudian Keira menepuk bahu Arga ringan sambil terkekeh. “Sudahlah, Arga. Kita balik lagi sebelum orang-orang curiga kita kabur. Kalau nggak, nanti disangka kita lagi main petak umpet di acara nikahan sendiri.”

Arga akhirnya hanya menggelengkan kepalanya, seakan tidak bisa menahan reaksi kocak Keira, meski wajahnya tetap terlihat dingin.

"Gadis ini benar-benar...."

1
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
lanjut thor ,makin seru nih😍😍😍
Aurora: siap kak... jangan lupa kasih bintang juga ya... 😍😍🙏
total 1 replies
Wiwik Susilowati
hadir kk
Aurora: Terima kasih kakak... Semoga suka dengan karya barunya.. 😍🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!