NovelToon NovelToon
MERENDAH UNTUK MELANGIT

MERENDAH UNTUK MELANGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Kebangkitan pecundang / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa / Mengubah Takdir
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Dri Andri

​Di Desa Asri yang terpencil, Fajar Baskara, seorang pemuda multitalenta ahli pengobatan tradisional, harus menyaksikan keluarganya hancur—ayahnya lumpuh karena sabotase, dan adiknya difitnah mencuri—semuanya karena kemiskinan dan hinaan. Setiap hari, ia dihina, diremehkan oleh tetangga, dosen arogan, bahkan dokter lulusan luar negeri.
​Namun, Fajar memegang satu janji membara: membuktikan bahwa orang yang paling direndahkan justru bisa melangit lebih tinggi dari siapapun.
​Dari sepeda tua dan modal nekat, Fajar memulai perjuangan epik melawan pengkhianatan brutal dan diskriminasi kelas. Mampukah Fajar mengubah hinaan menjadi sayap, dan membuktikan pada dunia bahwa kerendahan hati sejati adalah kekuatan terbesar untuk meraih puncak kesuksesan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dri Andri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGUMPULKAN MODAL - HIDUP SUPER HEMAT

Keesokan harinya, Fajar memulai misi yang paling brutal dalam hidupnya: hidup super hemat ekstrem.

Ia membuat aturan ketat untuk dirinya sendiri:

PENGELUARAN MAKSIMAL PER HARI: RP 5.000

Itu artinya:

Makan hanya sekali sehari (di warung dapat makan gratis dua kali, jadi hanya butuh jajan minimal)

Tidak boleh beli apapun selain air minum

Jalan kaki ke kampus—hemat ongkos sepeda (bensin)

Hari pertama, Fajar mencoba aturan barunya.

Pagi hari, ia tidak sarapan. Perutnya keroncongan tapi ia abaikan. Ia minum air putih dari keran sebanyak mungkin sampai perutnya terasa penuh—trik yang diajarkan ibunya dulu saat mereka tidak punya uang untuk makan.

Jam tujuh pagi, ia berjalan kaki ke kampus. Jarak dari kos ke kampus sekitar 5 kilometer. Biasanya naik sepeda butuh 40 menit. Jalan kaki? Satu setengah jam.

Ia berangkat jam 6 pagi agar sampai kampus jam setengah delapan—tepat waktu untuk kuliah jam 8.

Kakinya sudah pegal di kilometer ketiga. Sepatu bolongnya membuat telapak kakinya langsung merasakan aspal yang panas. Terik matahari membuat keringatnya bercucuran. Kepalanya pusing—efek dari perut kosong dan jalan terlalu jauh.

Tapi ia terus jalan. Tidak berhenti.

Ini untuk modal. Ini untuk masa depan.

Sampai di kampus, ia langsung ke toilet, membasuh wajah dan leher dengan air keran. Kemudian ia ke perpustakaan, duduk di spot favoritnya, meletakkan kepala di atas meja sebentar untuk istirahat sebelum kuliah dimulai.

Amara yang kebetulan datang pagi itu melihat Fajar tertidur di meja dengan wajah sangat pucat.

"Fajar?" panggilnya pelan sambil menggoyangkan bahu Fajar lembut.

Fajar terbangun dengan tersentak. "A-Amara? Maaf, aku ketiduran."

"Kamu... kamu pucat banget. Kamu sakit?" tanya Amara dengan nada khawatir.

"Tidak. Aku baik-baik saja," bohong Fajar sambil tersenyum paksa.

Tapi Amara tidak percaya. "Kamu udah makan belum hari ini?"

Fajar terdiam.

"Belum kan?" Amara langsung membuka tasnya, mengeluarkan kotak bekal. "Ini. Aku bawa roti isi. Kebetulan aku buat dua. Satu buat kamu."

"Tidak usah. Aku—"

"Terima aja," potong Amara tegas. Ia meletakkan roti itu di depan Fajar. "Kalau kamu nggak mau, aku bakalan kesal."

Fajar menatap roti itu dengan mata berkaca-kaca. Roti isi sederhana—roti tawar dengan selai kacang dan potongan pisang. Tapi bagi Fajar yang perutnya sudah keroncongan sejak semalam, ini adalah makanan terindah di dunia.

"Terima kasih," bisiknya dengan suara bergetar.

Ia makan roti itu dengan perlahan, berusaha tidak terlihat terlalu lahap meskipun ingin sekali melahapnya dengan cepat.

Amara duduk di sebelahnya, menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kekhawatiran. Ada kesedihan. Ada sesuatu yang lain yang Fajar tidak mengerti.

"Fajar," kata Amara pelan. "Kamu... kenapa sih? Kenapa kamu kayak lagi nyiksa diri sendiri?"

Fajar berhenti mengunyah. Ia menelan ludah.

"Aku lagi kumpulin modal," jawabnya jujur. "Untuk usaha kecil-kecilan."

"Usaha apa?"

"Laundry kiloan. Khusus mahasiswa. Murah, jujur, berkualitas."

Mata Amara berbinar. "Itu ide bagus! Emang banyak mahasiswa yang butuh jasa kayak gitu."

"Iya. Makanya aku harus kumpulin modal dulu. Target aku dua juta lima ratus ribu. Dalam empat bulan."

"Dan kamu hidup super hemat untuk itu?"

Fajar mengangguk.

Amara terdiam lama. Kemudian ia berkata dengan suara pelan tapi tegas: "Aku respect keputusanmu. Tapi jangan sampai sakit. Kalau kamu sakit, semua usahamu sia-sia."

"Aku akan hati-hati," janji Fajar.

Tapi janji itu sulit ditepati.

Minggu-minggu berikutnya adalah minggu terberatnya.

1
ceuceu
Alhamdulillah ya Allah
ceuceu
Padahal fajar udh sembuhin pak ganes yg kritis krn sakit jantung,knp ga ngobati ayahnya yg sakit jantung jg waktu itu sampai operasi.
Dri Andri: takut gagal karena yang dia obati adalah ayahnya tapi akan saya buat di bab berikutnya
total 1 replies
Wanita Aries
ya ampunn jgn meninggal dlu
Wanita Aries
petcahh pokoknya si juve
Wanita Aries
syedih kl inget perjuangan fajar
Wanita Aries
akhirnya perjuangan fajar yg penuh airmata skrg menjadi airmata bahagia
Wanita Aries
makin melebarkan sayapnya fajar
Wanita Aries
selalu aja ada kelakuan kocak mereka
Dewiendahsetiowati
perjuanganmu tidak sia-sia Fajar
Dewiendahsetiowati
Jupri dan Dodi bikin ngakak berjamaah 🤣🤣
DISTYA ANGGRA MELANI
Smg fajar mengingat pengobatan nya.. Aminnnnn
anton riyadi
Izin thor mohon dikoreksi ini fajar Kuliah ambil jurusan kesehatan masyarkat atau jurusan ekonomi diskripsi fakultas kesehatan masyarakat tapi lulus wisuda fakultas ekonomi🙏🙏
Dri Andri: jurusan ekonomi
kalo masalah cerita bidang kesehatan warisan dari kakek nya

maaf ya kalo sedikit membingungkan ceritanya
total 1 replies
ceuceu
Ya Alllah demi anak kebanggaan ayah bisa berdiri/Sob//Sob/
ceuceu
ikutan nangis thor/Sob/
inget awal perjalanan fajar baju lusuh sepatu bolong/Sob/
Dri Andri: Terima kasih
total 1 replies
ceuceu
BUMI SEHAT INDONESIA SUKSES
Adek Denu
good job thor💪
Dri Andri: terimakasih
total 1 replies
Dewiendahsetiowati
resepsionis juga Pak Aruna,pecat sekalian.
Dewiendahsetiowati
cari mati mereka,semoga Pak Aruna segera tahu kelakuan anak buahnya dan Fajar dapat keadilan
Wanita Aries
wahh mod gede tuh bs bahagiain org tuanya, renov rmh dan adiknya rani bs lanjut skolah tp jarang di nongolin kluarga fajar
Wanita Aries
sebel ihhh ma org yg suka meremehkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!