Sepasang kekasih yang bernama Arabella dan barra. sepasang kekasih yang sudah menjalin cinta dari masa sekolah harus kandas karena restu sang orang tua.
orang tua barra yang tak mau anak nya menjalin hubungan dengan seorang wanita miskin, meminta sang gadis itu pergi meninggalkan putra nya, dengan embel-embel akan memberikan nya uang sebesar 100milyar.
"Pergi,dan tinggal kan putra ku, aku akan memberimu uang 100milyar tapi jangan memanggangu putra ku lagi. kau hanya lah wanita miskin yang tak pantas bersanding dengan putra ku," ucap seorang wanita tua.
yukk mampir jika ingin tau kelanjutannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bersemu merah.
Malam pukul 02:00.
Ara terbangun dan menatap sekeliling nya.
Ruangan yang Begitu asing membuat nya bangkit.
"Ara, apa kamu butuh sesuatu,"ucap Brian mendekati.
"Tuan, ini di kamar anda,"lirih Ara.
"iya Ara, tapi, tapi aku tidak melakukan apapun kok, aku hanya ingin menjagamu,"ucap Brian.
"Apalagi Bilal yang terus saja menangis melihat mu membuat ku merasa sangat kasihan,"
"Eh tuan sekarang saya sudah lebih baik, saya ingin pindah ke kamar saya,"lirih ara.
"Tidur lah di sini dulu, besok baru pindah ke kamar mu, lagian aku tidur di sofa kok,"ucap Brian.
"Tapi tuan,"
"shhtt, tidur lah,"ucap Brian.
Ara pun akhir nya mengangguk.
Ke esokan pagi nya.
Ara sudah bangun lebih pagi.
"Ara, kan kamu sakit, jangan bekerja dulu,"ucap mbok Mey.
"Mbok, aku udah baikan kok, mbok tidak perlu khawatir,"ucap Ara.
"Tapi kamu sudah sarapan kan,? sudah minum obat nya juga,"ucap mbok Mey.
"Sudah mbok"ucap Ara.
"Ara, ternyata kau di sini,"ucap seorang pria.
Ara dan mbok Mey menoleh menatap pria itu.
"Barra,"lirih Ara.
"kenapa menatap ku seperti itu? Apa kau terkejut melihat kehadiran ku bersama calon istri ku ini,"ucap barra.
Ara yang malas meladeni kesombongan barra pun segera memalingkan wajah nya.
"Hey pembantu cepat siap kan minuman untuk calon istri ku,"ucap barra.
"Ba, baik tuan,"lirih Ara.
Setelah mengatakan itu barra pun pergi meninggalkan dapur menuju ruang keluarga.
Di sana sudah ada nyonya Kinan dan Albert yang duduk.
mereka juga benar benar terkejut melihat kehadiran barra sepagi ini.
"Maaf mengganggu libur anda, tapi aku ke sini hanya ingin meminta restu dari anda, karena biar bagaimanapun, ayah ku dan ayah kak Albert adalah saudara,"ucap barra.
"Dan sebagai keluarga yang baik, aku datang ke sini untuk mengundang anda untuk makan malam bersamaan di mansion ku, dalam rangka mendekati hari pernikahan ku,"ucap barra.
"Terimakasih atas undangan mu barra, kenapa kau harus repot-repot seperti ini, kan kamu bisa menghubungi kami,"ucap Albert.
"oh, atau jangan jangan kamu sekalian ingin Melihat Ara yah"ucap Albert.
Seketika barra terdiam, sedang kan Isabel, wanita itu menatap tak suka pada Albert.
"Barra, apa kau masih mencintai wanita itu,"ucap Isabel.
"Tidak, aku sudah melupakan nya, untuk apa aku mengadakan pesta pernikahan yang begitu besar bersama mu, jika aku masih mencintai wanita murahan itu,"ucap barra kikuk.
"Oh seperti itu yah, syukur lah kalau kamu sudah melupakan nya, soal nya kasian Brian kalau kamu belum bisa melupakan Ara,"ucap Albert.
"Kenapa?"ucap barra.
"Apa kamu lupa yah? kan Brian juga akan menikah dengan Ara, kalau kamu masih mencintai Ara, otomatis Brian harus lebih ekstra menjaga Ara dari mu,"ucap Albert.
"Barra, kamu jujur padaku, kamu tidak mencintai Ara lagi kan,"ucap Isabel.
"Diam"ucap barra kesal.
"Loh, kok kamu marah sih, kan aku cuma ingin tau saja,"ucap Isabel.
"Isabel, apa kamu tuli yah, kan tadi barra sudah bilang engga cinta lagi sama Ara, jadi kamu tenang saja, lagian juga ara sebentar lagi akan menikah dengan putra ku,"ucap nyonya Kinan.
Tak berselang lama Ara pun datang dan membawa nampan berisi minuman untuk tamu.
Ara meletakkan nya di depan barra.
setelah itu Isabel pun mengambil minuman itu.
Cuiiihhhh.
"Apa kau ingin membunuhku yah,"ucap Isabel kesal
"Ada apa"ucap barra.
"Sayang, liat lah, minuman ini sangat panas, dia ingin membuat mulut ku melepuh,"lirih Isabel.
"Itu bukan salah Ara, itu kesalahan mu sendiri yang terlalu ceroboh,"ucap nyonya Kinan.
" sayang, kamu tega yah melihat ku di tindas oleh mantan kekasih mu ini,"ucap Isabel.
"Ara, kenapa kamu tega melakukan itu pada Isabel hah? Dia tidak pernah menyakiti mu,kau juga harus menerima kenyataan ini bahwa Isabel lah yang akan menjadi istri ku, lagian kau sendiri kan yang tak mau menikah dengan ku,"ucap barra.
Ara mengerutkan keningnya " barra, kamu ini bicara apa sih, kalau ngomong tuh jangan ngelantur deh,"ucap Ara.
"Siapa juga yang ingin menyakiti calon istri mu ini, toh dia sendiri yang ceroboh,"ucap Ara.
"Ara, kau sudah berani melawa ku,"ucap barra.
"Kenapa? Apa kau ingin memukul ku? Ayo pukul saja,"ucap Ara.
"Arrggg,"geram barra dan pergi meninggalkan kediaman Brian.
"sayang, tunggu aku,"ucap Isabel.
Isabel yang baru ingin mengejar barra pun seketika terjatuh, karena nyonya Kinan yang sengaja menyenggol kan kaki nya.
"Isshh, dasar nenek nenek gila" ucap Isabel kesal.
"Ibu ada apa,"ucap Brian.
"Kamu selalu saja terlambat Brian,"ucap nyonya Kinan.
"memang nya ada apa, semalam aku tidak bisa tidur,"ucap Brian.
"Eh tuan maaf karena harus merepotkan anda,"lirih ara
"Tidak apa-apa sayang,"ucap Brian, yang membuat siapapun yang mendengarnya akan bersemu merah.
Ara yang mendengar nya saja sudah merah seperti kepiting rebus, begitu pun dengan nyonya Kinan.
"aduhh, aku ingin kembali ke kamar ah, mau cari istri aku, soal nya di sini jadi nyamuk,"ucap Albert.
"Ih dasar kamu ini, suami ku sudah ada di surga dan aku tidak bisa menemuinya, tapi kau malah membuat ku ingin di manja juga,"ucap nyonya Kinan.
"ibu ngomong apa sih, udah tua juga,"ucap Brian.
"Tua tua begini masih ada kok yang mau sama ibu, ibu juga masih cantik dan seksi,"ucap nyonya Kinan.
"ibu,"tegur Brian tak suka.
"Iya iya deh,"
"Apa sudah baikan,"ucap Brian.
"sudah tuan, kalau begitu saya permisi yah, saya ingin melanjutkan pekerjaan saya,"ucap Ara.
belum sempat Ara melangkah kan kaki nya, Brian sudah mencegah nya.
"tidak usah bekerja hari ini, bagaimana kalau kamu temani aku jalan jalan,"ucap Brian.
"Tapi tuan, pekerjaan saya sangat banyak,"ucap ara.
"Biar maid yang lain saja yang mengerjakan nya,"ucap Brian.
"sekarang kamu masuk ke kamar mu dan bersiap-siap,atau apa perlu aku mengantar mu,"ucap Brian.
"eh eh tidak tuan, saya bisa sendiri kok,"ucap Ara segera pergi dari hadapan Brian.
Bria yang melihat tingkah lucu Ara hanya tersenyum, tidak pernah dia merasa sebahagiaan ini sebelum nya.
Tapi saat Ara datang ke dalam hidup nya, semuanya seperti berubah, Ara membawa warna dalam hidup Brian.
Walaupun Brian tau, Ara masih mencintai barra, dan dia pasti akan sulit untuk mendapatkan cinta Ara.
Tanpa pikir panjang Brian pun segera bersiap, Sekitar 1 jam berikutnya, mereka pun sudah selesai.
Bahkan ke-tiga bocah itu juga sudah rapi dengan pakaian santai nya.
Jika orang melihat nya pasti mereka akan mengira bahwa mereka sepasang suami-istri yang memiliki tiga anak.