NovelToon NovelToon
Nona, Kau Hanya Milikku

Nona, Kau Hanya Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:981
Nilai: 5
Nama Author: SiskaahmaristhaBie95

Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Justin Akan segera Menikah dengan Arena!

Chapter 16

Halooo...maaf baru Up lagi!!! kita lanjut ya...😁😁😁

Setelah beberapa hari di rawat, Tuan Muda sudah kembali pulih dan mulai aktif lagi kekantor. Dua hari sejak pertemuan terakhir, Justin belum bertemu Arena sama sekali!Dia merasa Gadis itu seperti sedang menghindarinya, apa...perhatian waktu itu karena kasian saja? Justin mulai memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya Dia pikirkan. Dia pun berusaha menelpon Arena berkali-kali namun tidak ada jawaban. (" Arena, apa Kamu bahagia mempermainkan perasaan Saya?") Justin kesal melihat Arena berubah-rubah dalam sekejap. "( Apa Saya harus sakit dulu baru Kamu akan peduli?") kepalanya terasa sakit, namun Dia berusaha untuk tidak memikirkannya.

pulang dari kantor, Justin langsung Istirahat di rumah sembari menunggu Mama dan Papanya pulang dari kesibukan mereka masing-masing. Hari ini Justin pulang lebih awal, Dia takut drop lagi dengan kondisi moodnya yang kurang baik jadi Dia lebih memilih pulang saja untuk istirahat.

sedang asik berbaring, Justin menerima telpon saat melihat ternyata panggilan dari Arena!tidak membuang waktu Dia langsung mengangkat telpon tersebut.

" Halo, Sayang?" Justin terlihat sangat bahagia

" Maaf Tuan, tadi Saya sibuk jadi tidak bisa menerima telpon dari Tuan Muda" jelas Arena pelan.

" Ehm, tidak apa-apa Saya mengerti"

" Ada perlu apa Tuan?"

" Rena, Saya...Saya merindukan Kamu"

" Tuan, baru beberapa hari tidak bertemu!bagaimana kalau Saya menghilang dari kehidupan Tuan?"

"Itu tidak akan Saya biarkan terjadi Arena, Saya bisa gila!tolong jangan bicara seperti itu" Justin mulai panik

" Tuan jangan banyak berpikir, Saya hanya bercanda"

" Hah, jangan membuat Saya takut Arena!Kamu...dimana sekarang?"

" Saya di tempat kerja Tuan!"

" Apa hari ini kita bisa bertemu?"

" Sepertinya Saya lembur Tuan!"

" Perusahaan itu milik Saya, Kamu tidak di izinkan lembur Arena!Kamu adalah Nyonya Justin"

" Tuan, Saya akan bertanggung jawab!tolong jangan beda-bedakan Saya dengan karyawan yang lain"

"Maaf Rena, Saya...tidak bermaksud!Baiklah Saya akan tunggu Kamu sampai selesai"

" Baiklah!"

telpon terputus...

(" Kamu masih saja bersikap dingin terhadap Saya!Apa...sesulit itu untuk mencoba mencintai Saya Arena?") Justin berusaha untuk menerima dan tidak mudah terpancing, tapi sikap Arena yang tiba-tiba berubah setelah Dia sembuh membuat Justin kembali tidak bisa menerima. kenapa saat itu Arena harus berpura-pura seolah peduli terhadap dirinya?.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Nyonya Wanda dan suami baru tiba dirumah, Dia melihat mobil Justin sudah terparkir!Karena khawatir Nyonya Wanda langsung mengecek kamar putranya.

terlihat didalam Justin sedang berbaring sembari melamun, dengan langkah pelan Nyonya Wanda mendekat.

" Anak Mama sedang mikirin apa sih?" Nyonya Wanda menyapa dengan lembut

melihat kedatangan Mamanya Justin langsung bangun

" Ma!"

" Kamu kenapa Nak, apa ada yang tidak nyaman di tubuh Kamu?"

Justin hanya menggeleng...

" Ada masalah di kantor?"

Justin kembali menggeleng

" Lalu kenapa?Ayo cerita"

Justin menatap lekat wajah Nyonya Wanda kemudian langsung memeluknya...

" Ma...Aku takut kehilangan Arena!"

" kalian kan sudah bertunangan!apalagi yang Kamu takutkan?"

" Ma, sejak awal Dia tinggal di sisiku karena paksaan!Aku terlalu mencintainya sampai-sampai segala cara aku lakukan agar Dia tetap bersamaku. tapi sungguh, Aku tidak pernah sedikitpun ingin menyakitinya" Justin akhirnya mengakui semuanya

perlahan Nyonya Wanda melepas pelukan Tuan Muda.

" Mama sudah tau!" Nyonya Wanda tersenyum

" Maksud Mama?"

" Nak, semua perbuatan ada konsekuensinya!apalagi soal hati. Kamu memaksakan kehendak Kamu sementara Arena tidak menginginkannya!bahkan penyakit Kamu yang sudah lama pergi sekarang datang lagi karena ambisi Kamu yang terlalu dominan untuk memiliki yang tidak seharusnya"

" Ma, Aku tidak pernah seperti ini!kenapa di saat Aku jatuh cinta Dia malah menyukai orang lain? Apa...Aku tidak berhak bahagia?"

" Waktunya saja yang belum tepat, Kamu akan bahagia Justin!Kamu percaya kan bahwa nasib bisa merubah takdir?"

Justin mengangguk pelan...

" Maka bersabarlah, waktu itu...di rumah sakit Mama tidak sengaja mendengar Arena bicara dengan seseorang melalui telpon, Dia bilang...selama Kamu sakit, Dia akan berusaha bersikap baik!Dia tidak akan memancing emosi Kamu berusaha menuruti keinginan Kamu apapun itu. Ini menyakitkan tapi Kamu harus bisa terima"

" Pantas saja sekarang Dia berubah, ternyata semua yang Dia lakukan atas dasar kasian" Justin kecewa sembari tertunduk lesu.

" Mama tau cara Kamu ini salah, tapi demi kebahagiaan Kamu Mama akan support apapun itu jalan yang Kamu ambil"

" Mama...benar-benar akan berpihak ke Aku?!"

" Ehem, selama Kamu bahagia Mama akan lakukan"

Justin kembali memeluk nyonya Wanda, hanya mereka berdua yang selalu mengerti dan menuruti keinginannya.

" Ma, ayo besok kerumah Arena untuk menentukan tanggal pernikahan!"

" Justin, apa... ini tidak terlalu terburu-buru" Nyonya Wanda kaget dengan keputusan Justin yang secepat kilat

" Ma, Dikta selalu di sekelilingnya!Kalau Aku lengah Aku akan kehilangan Arena"

Wajah Justin terlihat panik, putranya ini benar-benar sedang jatuh cinta!bahkan cinta Buta yang haus akan keinginan untuk memiliki.

" Baiklah, kalau itu mau Kamu!besok kita kesana"

" Terimakasih Ma,"

" Ehm!Sekarang Kamu lanjut istirahat jangan banyak berpikir. Mama keluar dulu"

setelah Nyonya Wanda keluar, Justin kembali berbaring sebentar lagi Dia akan ke perusahaan tempat dimana Arena bekerja...

saat ini tidak ada yang membuatnya bahagia selain memiliki Arena seutuhnya. Justin tidak akan mundur apapun yang terjadi, Arena hanya akan menjadi miliknya.

jam sudah menunjukkan pukul setengah enam, Justin sudah membelikan beberapa cemilan untuk Arena dan kedua kakaknya, Dia menunggu dari sore di ruangannya lembur Arena di percepat yang seharusnya sampai jam sepuluh menjadi jam delapan malam saja, dan Justin merubahnya tanpa sepengetahuan Arena.

waktu yang ditunggu sudah tiba, Arena sudah selesai dengan pekerjaannya. Justin keluar dari ruangan sembari menunggu pujaan hatinya di depan pintu kantor.

melihat kedatangan Arena Tuan Muda langsung semringah

" Sayang, Kamu sudah selesai?"

" Ehm!" jawab Arena singkat

" Ayo pulang!"

" Saya bawa motor Tuan!"

" Nanti Bagas yang antar ke rumah, Kamu ikut Saya"

" Tapi..."

Justin langsung menggenggam tangan Arena kemudian membawanya masuk ke mobil.

setelah di dalam mobil Arena kaget melihat beberapa bingkisan yang berisi makanan ringan, apa...se kalap ini Tuan Muda melihat makanan? Namun Arena tidak berani bertanya Dia lebih memilih diam.

" Kamu mau makan dulu atau...?"

" Pulang saja Tuan" jawab Arena singkat

" Ehm, baiklah" Justin merasakan acuhnya Arena terhadap dirinya

mobil melaju meninggalkan perusahaan, sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Justin berusaha mencairkan suasana yang sedikit tegang.

" Apa pekerjaan hari ini melelahkan?" Justin membuka pembicaraan

" Mmm, lumayan!"

" Kalau begitu setelah di rumah langsung istirahat dan minum vitamin" Justin memberi perhatian kepada Arena

" Ehm!" Arena hanya mengangguk

Setibanya di halaman rumah Arena mereka pun turun. Justin mengambil bingkisan yang Dia bawa lalu memberikannya kepada Arena.

" Apa ini?" Arena bingung

" Makanan Ringan, untuk Kamu dan kedua Kakak Kamu" jelas Justin pelan

" Ini terlalu banyak, Tuan tidak perlu repot-repot"

" Saya tidak merasa di repotkan!Justru Saya senang"

" Baiklah, terimakasih Tuan Muda!"

" Sama-sama, !Oh, satu lagi di dalam ada beberapa vitamin jangan terlambat untuk meminumnya"

" Terimakasih Tuan!Kalau begitu Saya masuk dulu"

Justin berharap Arena menawarinya masuk, tapi sepertinya memang hanya harapan saja.

" Ah, Aren tunggu!"

" Ada apalagi Tuan?"

" Besok, Mama dan Papa akan kesini untuk membicarakan tanggal pernikahan Kita!Saya harap Kamu tidak marah, Saya benar-benar tidak bisa jauh dari Kamu Arena. rasa khawatir dan cemas terus saja menghantui, Kamu harus segera menjadi milik Saya" Justin berusaha menyampaikan dengan lembut

" Terserah Tuan saja!" Arena terlihat sangat pasrah Dia bahkan tidak melawan seperti sebelum-sebelumnya.

" Terimakasih Sayang," Justin bahagia

" Saya masuk duu Tuan!"

" Silahkan!"

setelah Arena tak terlihat, barulah Justin beranjak pergi dengan hati yang bahagia!setidaknya selangkah lagi Arena akan menjadi miliknya dan setelah itu terjadi Dia pastikan Arena akan menjadi satu-satunya Nyonya dalam hidupnya di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

kedua kakak Arena kaget melihat adiknya membawa beberapa bingkisan, saat melihat isi dalamnya ternyata cemilan semua.

" Ren, ini beneran makanan semua?" Kak Cahya bertanya kaget

" Justin yang kasih Aku Kak" jelas Arena

" ini cemilan mahal semua Ren, calon suami Kamu emang bener-bener ya" Kak Cahya kaget tapi bercampur senang karena stok cemilan tidak akan terputus selama satu minggu.

" Kamu benar-benar di cintai secara ugal-ugalan Ren, dan Kamu sangat beruntung!" sambung kak sofia

" Tapi Aku tidak pernah minta buat Dia ngelakuin ini Kak!"

" Itu namanya Cinta!pelan-pelan Kamu pasti bisa menerima, Kakak yakin Dia akan membuat Kamu wanita yang paling bahagia Di dunia ini,"

Arena hanya bisa diam, secara...Kakaknya hanya tau ini adalah pilihannya, tapi mereka tidak tahu apa masalah yang sebenarnya. Arena hanya bisa menyimpan entah sampai kapan Dia bisa menahannya.

Bersambung...🤗🤗🤗

1
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
marmota_FEBB
Gila, endingnya bikin terharu.
Siskaahmaristha Luvbiee
waah terimakasih kakak masih pemula saling support ya 🤗🤗🤗
Coykusayang
hai, cerita kakak menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!