NovelToon NovelToon
Menikahi Mantan Idola

Menikahi Mantan Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:728
Nilai: 5
Nama Author: Rumi Midah

Vina sangat terobsesi diterima menjadi pemeran wanita utama di casting sebuah drama. Dia juga seorang penggemar garis keras dari seorang aktor. Suatu hari saat melakukan casting, ia ditolak tanpa di tes dan parahnya lagi, orang yang menolaknya adalah si idola. Merasa terhina, Vina pun berubah menjadi pembenci sang aktor. Belum juga mulai menabur benih kebencian, ia justru terpaksa menikah secara kontrak dengan sang Aktor.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumi Midah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri menyebalkan

Seiring lumatan yang semakin dalam dan panas, berahi yang mulai menguasai membuat Arka membawa tubuh Anna berbaring. Tangan lelaki itu turun dan manyelinap masuk kedalam gaun liernge yang dipakai gadis itu.

Ketika siap meremas buah dada Anna dari luar bra, tiba-tiba, bayang  Vina yang tersenyum padanya, menyadarkan Arka kalau yang ia sedang melakukan hal salah. Dengan cepat Arka menjauhi Anna.

"Kenapa, Ar? Kenapa tiba-tiba berhenti. Aku sudah sangat menginginkannya."

Arka menggeleng kecil. "Aku sudah menikah dan tidak pantas untukku mengkhianatinya seperti ini."

Anna membelai sebelah pipi Arka. "Hey, Vina tidak akan tahu selama kita berdua tutup mulut."

Arka melarikan tangan Anna dari pipinya. "Aku sudah berkomitmen dan aku tidak boleh melanggar itu. Atau aku akan selalu menghinati istriku, Anna," ucapnya.

Anna menghela napas. "Berjutaan pria beristri diluaran sana melakukan hubungan intim dengan wanita lain, lalu apa salahnya jika kau menjadi salah satu di antara mereka, hah?!"

Arka beranjak dari duduknya, lalu menatap Anna. "Aku tidak mau menjadi salah satu pria brengsek itu, Anna." Ketika lelaki tampan berhidung mancung tersebut ingin melangkah pergi, Anna menahan dengan memegang tangannya.

"Kumohon Arka!"

"Lepaskan, Anna atau setelah hari ini aku tidak akan mau menemuimu lagi!" Ancaman serius dari Arka membuat Anna terpaksa melepaskan tangan lelaki itu. Mungkin suatu saat nanti ia bisa kembali mencoba, pikirnya.

Sebenarnya sah-sah saja jika Arka berhubungan intim dengan Anna karena tidak ada kontrak yang melarang kedua pihak memiliki hubungan diluar pernikahan mereka.  Namun, entah mengapa akhir-akhir ini Arka selalu bersikap seperti sebuah rasa cintalah yang mejadi landas pernikahan ia dan Vina.

****

Sesampainya di dalam unit apartemen, Arka cukup terkejut melihat Vina yang masih terjaga.

"Kau belum tidur?"

Vina beranjak, ia mendekati suaminya. Wanita  itu mengendus, memastikan apakah Arka minum-minum dulu sebelum pulang dan ternyata tidak.

"Aku mau memastikan kau pulang dan tidak minum-minuman alkohol."

Melihat perhatian yang diberikan Vina, Arka pun mencubit kedua pipi istrinya.

"Istriku ini ternyata sangat perhatian, ya," ujarny sambil menggerakkan cubitannya pada kedua pipi sang istri.

Dengan cepat Vina menepak tangan Arka agar lelaki itu melepaskan cubitannya. "Sakit!!"

Mendengar kekesalan di suara istrinya Arka terkekeh. Kemudian lelaki itu memeluk Vina erat.

"Maaf kalau aku membuatmu kuatir, istriku."

Merasa aneh dengan sikap Arka, Vina melepaskan pelukan mereka. Ia membandingkan suhu tubuhnya dan sang suami. Akan tetapi, suhu tubuh suaminya itu normal-normal saja.

"Kau ini kenapa tiba-tiba bersikap menjijikan seperti ini, hah?!" Perkataan Vina memantik rasa kesal di diri suaminya itu.

"Apa? Kau bilang menjijikan?" Arka mendengkus sebal. "Aku mencoba menciptakan suasana romantis. Namun, dengan entengnya kau bilang menjijikan. Sungguh terlalu!" Arka menyesal karena telah menolak Anna demi wanita seperti Vina. "Kau sungguh menyebalkan!" Tanpa basa-basi, Arka langsung berjalan menunu kamarnya.

Vina melihat punggung Arka yang mulai menjauh. "Ckckck, apa kepalanya terbentur stir mobil, sampai bikin otaknya sengklek." Gadis itu menggeleng.

Sedetik berikutnya Vina pergi ke kamarnya

Keesokan paginya, Arka dan Vina duduk bersama untuk sarapan. Hari ini Vina menyempatkan diri, pergi membeli bubur ayam.

"Nanti aku menumpang denganmu, ke tempat syutingku, ya?" tanya Vina membuka suara.

"Tidak mau!" Arka menyuap bubur ke mulutnya.

"Hey, kenapa? Bukannya kemarin kau tidak keberatan?"

"Itu sebelum kau mengatakan perlakuan romantisku adalah hal yang menjijikan."

Vina tertohok mendengar itu. "Jadi ini karena semalam. Hey, tapi kau perlakuamu padaku itu sangat menjijikan," katanya, "memangnya sejak kapan kita sedekat itu sampai kau memelukku seperti semalam. Meski akhir-akhir ini kita tidak bertengkar, tapi sangat tidak wajar jika kau memelukku seperti itu. Lagi pula kedua pipiku jadi sakit karena dicubit olehmu."

"Hoho, kau bilang tidak wajar? Aku ini suamimu, jadi memelukmu adalah hal yang biasa, bahkan menggaulimu sekali pun!"

Vina mendengkus dingin. "Lihatlah kau mulai lagi bertingkah seperti kita adalah suami istri yang menikah karena rasa cinta!" tekannya, "perlukah kuingatkan lagi kalau pernikahan kita ini hanya berdasarkan kontrak!"

"Kenapa, sih, kau selalu berkata seolah pernikahan kita ini tidak sungguhan. Aku saja selalu menganggapmu istri sungguhanku. Aku bahkan repot-repot menggunakan koneksiku agar kau dapat mendapatkan kembali peranmu, aku juga sudah bersikap sok marah saat memergokimu jalan dengan lelaki lain," kata Arka penuh emosi, "lalu tidak bisakah kau menganggap pernikahan kita tidak hanya di atas kertas."

Vina menatap lelaki di depannya itu dengan saksama. "Apa pagi ini kau jatuh dari tempat tidur, hingga kepalamu membentur lantai?"

Kembali Arka mendengkus, padahal dia sudah bicara panjang lebar dengan serius, tapi malah ditanggapi remeh oleh istrinya. Merasa marah, Arka berdiri dan memilih tidak menghabiskan sarapannya.

"Kau menyebalkan! Jangan harap aku akan menumpangi, melihatmu di lokasi syuting atau menjemputmu!" ujarnya kesal, "dan bubur ini sangatlah tidak enak!" Arka menjeda ucapannya. "kau wanita kejam dan menyebalkan yang pernah kukenal seumur hidupku. Menyebalkan!"

Setelah melupakan rasa kesalnya pada sang istri, Arka langsung pergi, meninggalkan Vina yang kebingungan setengah mati.

****

Di tempat syuting kekesalan Arka belumlah berakhir. Ia kembali menyesal karena tidak menggauli Anna, demi seorang wanita menyebalkan seperti Vina.

Menejer yang melihat wajah Arka yang tertekuk pun merasa penasaran. "Kenapa wajahmu seperti orang yang sedang kesal, Ar?"

Arka memandang menejernya. "Aku tanya padamu, seorang suami sangat wajar 'kan memeluk istrinya?" katanya menggebu.

"Tentu saja, memangnya kenapa?"

"Tapi kau tau, Vina dengan kejamnya mengatakan perlakuanku menjijikan hanya karena aku memeluknya."

Menejer Arka terkekeh geli. "Dasar! Jadi itu alasanmu nampak kesal," kata lelaki bertubuh agak gempal itu, "mungkin saja istrimu sedang haid."

1
Fathi Raihan
Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯
Decapitator
Jangan tanya deh, aku udah addicted banget sama cerita ini!
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
Cô bé mùa đông
Bisa nggak si thor update cepat-cepat ya? Jangan biarkan kami tinggal menunggu terus.
Rahman: ayo mampir kak, kali aja suka sama cerita nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!