Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 (Pre-Stage 9 Spirit Channeler)
Setelah Julian keluar dari Support Tower, matanya melihat kearah langit yang sudah berwarna jingga menandakan sebentar lagi akan tiba malam yang dingin.
Mengambil kertas yang diberikan oleh Rani dan melihatnya. Kertas seukuran A4 yang pernah dilipat membentuk persegi terlihat dari bekas tekukan pada kertas itu. Gambar lingkaran sihir terlukiskan dengan detail diatas kertas putih menggambarkan lingkaran sihir untuk naik ke Stage 9. Serta dibelakang kertas itu ada note berupa syarat untuk melakukan ritualnya.
"..Menyiapkan kapur putih, menggambarkan lingkaran sihir diatas media yang rata,..." Julian membaca semua syarat dan langkah-langkah untuk melakukan ritual tersebut.
"..Jadi yang kubutuhkan hanyalah kapur putih saja" Gumam Julian. Kini Julian mencari toko yang menjual kapur putih sebelum dirinya pulang ke penginapan.
...
Malam itu Julian berada didalam kamarnya. Sunyi dan sepi ketika waktu menunjukkan tengah malam.
Kamar tidak terlalu besar hanya ada satu tempat tidur dan 1 laci meja. Tanpa ada lemari atau furnitur lainnya. Jendela yang sudah ditutup rapat dan pintu kamar yang juga sudah dikunci oleh Julian.
Ditengah kamarnya Julian menggambarkan lingkaran sihir itu sesuai dengan pola yang ada. Menggunakan kapur putih ditangannya Julian menggerakkan tangannya dengan lihai, meniru gambar dari lingkaran sihir yang penuh dengan pola-pola aneh.
"Seharusnya sudah mirip.." Gumam Julian menatap kearah lingkaran sihir yang sudah berhasil ia turu secara sempurna.
Julian berdiri dengan tegap dengan tubuhnya berada diluar dari lingkaran sihir itu.
"..Sekarang langkah selanjutnya adalah menggunakan darahku" Julian kemudian menggigit ujung jari jempolnya hingga berdarah, darah segar berwarna merah pekat keluar, Julian meneteskan darahnya ketengah lingkaran sihir.
Darah menetes dari jempol Julian menuju lingkaran sihir.
"Aku akan mengalirkan Mana ku" Gumam Julian sembari mengalirkan mananya. Mana keluar dari tubuh Julian seperti benang-benang berwarna biru yang secara perlahan bergerak dan menyentuh lingkaran sihir itu.
Seketika lingkaran sihir yang tergambar menggunakan kapur putih berubah menjadi merah ketika darah Julian yang diletakkan ditengah terserap kedalam lingkaran sihir. Mata Julian mulai menatap dengan serius.
"..Ritualnya sudah dimulai" Gumam Julian menatap lingkaran sihir itu berhasil merespon.
Lingkaran sihir itu bergetar, percikan listrik terlihat, Mana disekitar kamar Julian bergejolak, atmosfer disekitar berubah seketika. Lingkaran sihir itu yang terbuat dari kapur seketika tertiup oleh angin menghilang tanpa jejak. Digantikan sebuah proyeksi lingkaran sihir yang melayang dihadapan Julian.
Julian yang melihat ini terdiam tidak bisa berkata apapun. Matanya tiba-tiba memutih, seketika kesadarannya berpindah setelah melihat lingkaran sihir didepannya.
...
Julian dipindahkan menuju suatu dimensi lain. Julian berdiri seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. Berdiri kebingungan mencoba mencerna semuanya. Kakinya berdiri diatas air yang tenang namun terlihat sangat dalam.
Ketika matanya dialihkan kedepan sesuatu hal yang membuat Julian terkejut. Sebuah pohon hanya dengan rantingnya saja sudah menutupi hampir seluruh pandangan Julian. Tubuhnya bergetar tidak bisa bergerak.
'Julian!' Dari dalam pikirannya Julian mendengar Voidbringer memanggil namanya.
Tubuhnya langsung tersadar ketika Voidbringer memanggil namanya. '..Jangan takut, saat ini didepanmu adalah pohon kekuatan yaitu Sephiroth Tree' Voidbringer memberitahukan kepada Julian pohon didepannya.
"Jadi itu yang namanya Sephiroth Tree" Gumam Julian, tatapannya memandang takjub kearah Sephiroth Tree.
"Baiklah, langkah selanjutnya adalah menghubungkan kekuatanku dengan dia.." Julian kemudian mengarahkan tangannya kedepan dan mengalirkan Mana Julian kepada Sephiroth Tree.
Seketika setelah Mana Julian terhubung, tiba-tiba ingatan mengerikan muncul didalam diri Julian. Tidak itu bukan ingatannya. Serpihan ingatan yang muncul bukan dari diri Julian yang sebelumnya.
Saat itu dikepala Julian, Hollow King muncul untuk kedua kalinya ketika mananya terhubung dengan Sephiroth Tree.
"Akhh!!!" Julian merasakan rasa sakit yang luar biasa ketika Mananya terhubung dengan Sephiroth Tree.
Julian harus menahan rasa sakit itu hingga lingkaran sihir Stage 9 berhasil terukir didalam Mana Corenya.
"..Sedikit lagi!!" Teriak Julian meratapi rasa sakit yang luar biasa dikepalanya.
Sosok Hollow King itu berpenampilan mengerikan, mengenakan armor yang diselimuti kegelapan dan memakai sebuah mahkota yang terbuat dari kekuatannya sendiri.
Mata itu, mata yang sangat dalam, mata dari seorang raja.
Julian saat itu hanya melihatnya dalam bentuk siluet punggung dari Hollow King. Ketika tubuh Hollow King hendak membalikan badannya, mata Spiral dengan wajah yang diselimuti kegelapan menatap kearah Julian hanya dalam sepersekian detik.
Untungnya sebelum hal itu terjadi lingkaran sihir Stage 9 berhasil terukir didalam Mana Core Julian. Kesadarannya kembali menuju tubuh aslinya. Seluruh tubuhnya merinding, keringat dingin mengucur deras, wajahnya pucat. Julian jatuh bertekuk lutut ketika kakinya sudah dalam kondisi lemas.
Kebahagiaan bercampur rasa takut.
"Voin, apa itu tadi!!!" Julian dengan nada yang keras bertanya kepada Voidbringer.
"..." Voidbringer terdiam membisu.
"Jangan berisik aku mencoba untuk tidur!!" Dari kamar sebelah menyatu teriakan Julian yang tiba-tiba menegurnya.
"Cih.." Julian mendecikan lidahnya mendengar hal ini.
'..Tuan' Voidbringer dengan nadanya yang bergetar memanggil Hollow King setelah melihat melalui penglihatan Julian, seseorang yang ia hormati dan takuti, Sang Hollow King.
"..Voin jawab aku, apa kemunculan dia ada hubungannya dengan mu??!" Julian bertanya dengan nadanya serius.
'Aku juga tidak tahu, sepertinya Sephiroth Tree berkehendak setelah ia juga merasakan Space Route yang ada ditubuhmu' Gumam Voidbringer mencoba memberikan penjelasan kepada Julian.
"...Kehendak dari Sephiroth Tree?" Julian bertanya penasaran.
"Aku juga tidak tahu bagaimana pastinya, Tuan pasti sudah meramalkan hal ini dan sudah menanamkan sedikit kehadirannya pada Sephiroth Tree" Ucap Voidbringer.
"..Jadi dia sudah mengetahui kalau aku akan datang kesana?" Mata Julian terbuka lebar seakan-akan terkejut mendengarnya.
"Iya" Voidbringer yang mendengar ini mengkonfirmasi pertanyaan dari Julian.
"Sebenarnya sosok seperti apa dia?" Sekarang Julian sangat penasaran dengan orang yang disebut sebagai Hollow King itu.
Namun ketika Julian sedang memikirkan hal itu tiba-tiba ditelapak tangan kirinya terukir lingkaran sihir Stage 9 berbentuk seperti tato yang bersinar. "Aku hampir lupa.." Ucap Julian yang teralihkan akibat kehadiran Hollow King.
Matanya menatap punggung tangan kirinya yang terukir lingkaran sihir Stage 9. "Sekarang langkah terakhir adalah ritual yang harus kulakukan sebagai syarat untuk mengaktifkan Stage 9 Spirit Channeler"
Julian kemudian mengingat-ingat lagi berdasarkan kertas yang ia bawa. "..Menyembuhkan siapapun menggunakan kemampuan ku hingga lingkaran sihir ditanganku menghilang" Ucap Julian memberitahukan persyaratan terakhir untuk naik menjadi Stage 9 Spirit Channeler.
Karena persyaratan terakhir ini lah proses untuk naik Stage akan menjadi lama.
"..Disini dikatakan bahwa, jumlah orang yang disembuhkan adalah acak, bisa puluhan, ratusan atau bahkan ribuan.." Julian membaca kertas itu sembari tersenyum kecil.
"Sialan, sepertinya besok aku harus cepat-cepat untuk mencicil tugas ini.." Gumam Julian agar dirinya bisa segera naik menuju Stage 9.