Dave Seth Arkana adalah anak dari pemilik kampus swasta yang terkenal di kotanya. Namun Dave tidak memiliki niat untuk menjalankan bisnis pendidikan milik orangtuanya tersebut. Dave lebih memilih bisnisnya sendiri, hingga suatu ketika Ayah Dave sakit keras, yang membuatnya menjalankan kedua bisnis tersebut. Mengawali bisnis pendidikan dengan terpaksa, hingga Dave menemukan seseorang yang menurutnya begitu cantik dan memukau, hingga Dave memutuskan untuk memprioritaskan bisnis orangtuanya demi mengejar cinta ibu dosen tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16
Rachel membuka matanya, dia baru saja bangun dari tidurnya yang begitu nyenyak setelah dia dan Dave malakukan aktivitas yang begitu melelahkan.
Sejak jumat siang, sampai malam dini hari. Dave tidak memberi ampun kepada Rachel.
Tangan Dave masih setia melingkar di pinggangnya. Rachel bergerak dan hendak menuju kamar mandi, tapi Dave justru makin mempererat pelukannya.
“Masih terlalu pagi sayang, mau kemana” Ucap Dave dengan suara khas bangun tidurnya yang jika di dengar membuat bulu kuduk Rachel merinding.
“Disini aja, temani aku” Ucapnya lagi.
Rachel tidak bergeming, dia hanya tersenyum lalu memegangi tangan Dave yang masih erat memeluknya.
Sedangkan Dave kembali melanjutkan tidurnya untuk beberapa saat.
Ting! Ponsel Dave berdering.
“Hmm” – Dave
“Dave gak mau main golf?” – Luna
“Gak” – Dave
Tut! Dave mematikan sambungan telepon tersebut, lalu mematikan ponselnya supaya tidak ada yang mengganggunya.
“Aku ke kamar mandi dulu ya” Ucap Rachel.
“Cium dulu”
Cup!
“Lagi sayang”
Cup!
“Lagi, cium yang benar”
Rachel segera melu-mat bibir Dave dalam sekejap, setelah itu Dave membebaskan Rachel untuk menuju ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Rachel menahan perih pada bagian intim miliknya ketika ia sedang membuang air kecil.
“Ahkk. Sakit” ucap Rachel.
Setelah membersihkannya, Rachel segera mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Rachel keluar dengan menggunakan bathrobe, sedangkan Dave masih berbaring diatas ranjang dengan ukuran king tersebut.
Dengan menggunakan tangannya sebagai tambahan bantalnya, Dave terlihat begitu mempesona, lengan ototnya begitu terlihat dengan jelas.
Melihat Rachel yang terlihat aneh, Dave segera bangun dan menghampirinya.
“Sayang, kenapa?”
“Sakit”
“Hmm aku mandi sebentar, kita cari obatnya ya”
“Iya”
Dave segera masuk ke kamar mandi, dia segera mandi lalu menghampiri Rachel yang sudah begitu cantik menunggu Dave.
Rachel menggunakan pakaian yang Dave belikan dengan menitipkannya kepada Arga. Melihat Rachel menggunakan dress jenis bodycon, membuatnya terlihat begitu elegan.
“Ayo sayang” Ucap Dave.
Rachel menggandengan tangan Dave, mereka keluar dari kamar milik Dave dan menuju lobby hotel untuk mengambil mobil.
Dave mengusap rambut Rachel lalu mencium keningnya, sedangkan dari jauh ada Bara yang mengepalkan tangannya karena merasa kesal jika Rachel sudah memiliki gandingan baru dalam hidupnya.
“Sialan!” geram Bara.
Dave membawa Rachel ke apotek, lalu Dave segera turun untuk membelikan obat oles kepada Rachel, setelah mendapatkannya Dave segera memberikannya kepada Rachel.
“Hari ini ada kelas?” Tanya Dave lembut kepada Rachel.
“Ada, jam 2”
“Hmm Ya sudah, aku antar pulang supaya kamu bisa istirahat, setelah itu aku antar ke kampus”
“Aku kan ada mobil”
“Bara masih sering datang ke kampus, kamu mau diikuti dia lagi, hmm?”
“Iya deh”
Setelah sampai di depan rumah Rachel, Dave membiarkan Rachel turun untuk istirahat, kali ini Dave tidak menghalanginya seperti biasanya.
Dave meninggalkan rumah Rachel dan menuju rumahnya, begitu sampai dia melihat mobil Arga sudah terparkir di rumahnya.
“Hai bro, dari mana aja” Tanya Arga.
“Bertemu janda ya” sahut Luna.
“Sstt!” Kode Arga.
“You know? Rachel memang janda, tapi selama tiga tahun bahkan dia masih vir-gin. And I was the first”
“Kok bisa?” Tanya Arga.
“Ternyata dia menikahi laki-laki ca-cat”
“Well, congratulations, you got there first. But, apa dia bisa melewati orangtuamu Dave?”
“Luna, apa kamu lupa? Dia bahkan lebih kaya dari kamu. Dia memiliki tas limited edition, yang bahkan kamu gak punya”
“Wuhh, mantap bro” potong Arga menengahi pertikaian tersebut, karena Arga mengetahui jika Luna memiliki perasaan terhadap Dave.
Arga menerima telepon dan sedikit menjauh dari teman-temannya, sedangkan Luna masih merasa kesal karena Dave sama sekali tidak meliriknya lagi.
“Dave, apa dia bisa menjinakkan ini, seperti aku” Ucap Luna dengan meraba milik Dave.
Jika biasanya Dave akan bereaksi, kali ini dave tidak bereaksi sama sekali meski menerima usapan lembut dari Luna.
“Shitt!” Batin Luna.
Dave menyingkirkan tangan Luna, dia segera masuk ke dalam rumah, lalu mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai, sambil menunggu jam untuk mengantar Rachel.
Luna yang sudah kesal, meninggalkan rumah Dave lalu segera pulang kerumahnya. Berbeda dengan Arga, dia tetap berada dirumah Dave.
“Bro, yang kemarin di kantin sama Rachel, siapa?” Tanya Dave.
“Elsa”
“Dosen?”
“Hmm”
“Bro”
“Usaha sendiri, minta nomor ponselnya langsung jangan minta tolong” sarkas Dave dengan tatapan mematikannya.
Arga langsung menciut nyalinya, namun karena dia mengingat jika masih menyimpan nomor Rachel, Arga mengirimkan pesan kepada Rachel untuk meminta nomor ponsel Elsa.
Setelah mendapatkan, Arga tidak menunggu lama, dia segera mencoba berbasa-basi kepada Elsa.
“Elsa, right?” – Arga
“Siapa? – Elsa
“Arga, yang sempat kamu tabrak di club, and we meet again on campus” – Arga
“Oh, asisten Pak Dave” – Elsa
“Betul, how are you?” – Arga
“Baik Pak, Pak Arga?” – Elsa
“Baik, aku baru tahu kamu ternyata teman Bu Rachel” – Arga
“Iya Pak benar, kami berteman sudah cukup lama dari masih kuliah” – Elsa
“Wow, awet sekali pertemanan kalian. Like me and Dave” – Arga
“Wah sama ternyata” – Elsa
“Elsa, next time mungkin kita bisa ketemu? Only if you’re not busy” – Arga
“Boleh Pak, berkabar saja nanti biar saya yang menyesuaikan” – Elsa
“Oke, thanks” – Arga
Melihat Arga yang tengah sibuk membuat Dave mendelik, apa yang membuatnya terlihat sibuk dengan ponselnya.
“Woaah, aku pulang dulu bro” Ucap Arga.
“Hmm”
Dave kembali memejamkan matanya yang tajam, kemudian dia tertidur di sofa yang berada di ruang tengah.
Sementara dirumah Rachel, ada Elsa yang terang-terangan memperlihatkan pesan singkatnya kepada Rachel, yang membuat Rachel tergelak.
“Jadi gimana Chel baiknya?”
“Hmm jalanin aja, siapa tahu cocok”
“Aduh tapi dia terlalu friendly”
“Dari pada yang cool”
“Bukannya yang cool justru buat kita makin melayang”
“Hahaha Elsa, apa sih”
Elsa dan Rachel berbaring di kamar tamu, mereka memang sering bersama setelah perceraian Rachel dengan Bara. Bahkan beberapa kali, Elsa lah yang membantu Rachel menghadapi Bara dengan kegilaannya.
“Pak Dave ada rencana untuk Cita?” Tanya Elsa.
“Kurang tahu Sa, gak ada cerita. Tapi, waktu itu dave pernah bilang dia tahu soal Bu Cita dan Pak Tio”
“Kira-kira dari siapa Chel?”
“Pak Joni, mungkin”
“Menurut kamu Pak Joni mau melaporkan hal begituan ke owner?”
“Terus?”
“Bukannya kamu bilang Pak Dave memiliki adik perempuan”
“Dara?”
“Oh Dara itu adiknya”
“Iya”
“Bisa jadi Dara, karena coba kamu lihat Dara setiap melewati Cita, dia akn buang muka bahkan gak mau menyapa”
“Iya next time”
Rachel membuka ponselnya, membaca beberapa pesan masuk. Termasuk pesan dari Bara. Bahkan Bara mengirimkan fotonya bersama Dave hari ini.
“Dari mana dia tahu?” Batin Rachel.
