"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 16
Oscar yang sudah sampai di Swiss langsung menuju tempat kerja karena Nicholas sudah menunggunya. "Ya Tuhan kalau seperti ini kapan aku bisa istirahat" keluhnya karena perjalanan seharian membuatnya lelah walaupun dia bisa istirahat di dalam pesawat tapi tetap saja tidak seperti istirahat di dalam kamar dengan kasur yang empuk dan selimut yang tebal.
Nicolas memeriksa dengan teliti dokumen yang dibawa oleh Oscar, dia tak mengatakan sepatah kata apapun yang tandanya sudah tidak ada masalah dengan perusahaannya yang ada di Indonesia. "Kerja bagus" Ujarnya sambil meletakkan dokumen kembali keatas meja kerjanya. Membuat Oscar senang dengan pujian bosnya itu.
Oscar pun menyerahkan sebuah iPad kepada Nicolas dan menunjukan sebuah video tangkapan dari cctv perusahaan Bryan grup, Nicolas melihat dengan seksama gadis yang ada didalam video di layar iPad. Senyum pun tersungging dibibir seksi miliknya. " Gadis bodoh! Kenapa dia tidak memberi tahu ku kalau dia datang ke perusahaan?." Nicolas mengembalikan iPad kepada Oscar. " Bagaimana bos menurut anda?" Tanya Oscar bingung dengan tingkah bosnya itu yang terkesan senang melihat wanitanya salah paham.
"Apanya yang bagaimana?" Tanya Nicolas heran sambil mengernyitkan dahinya.
" Bukannya bos harus meluruskan kesalahpahaman ini kepada non Mora, apa bos tidak takut? Jika non Mora cari yang baru!" Ujar Oscar blak-blakan karena dia sudah melihat foto profil calon nyonya nya itu sudah berganti, mungkin bosnya itu belum mengetahuinya kalau dia tau, Oscar tidak bisa membayangkannya apa yang akan
terjadi.
"Sejak kapan kau itu menjadi orang bodoh?" Kesal Nicolas kepada asisten pribadinya. Sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya. Membuat Oscar memasang kuda-kuda.
" Bos mau telpon siapa? " Tanya Oscar waspada
" Ada apa denganmu?" Tanya Nicolas yang mulai kesal dengan tingkah asistennya itu.
Nicolas mencari kontak gadisnya sambil mengukir senyum di bibirnya. Senyum Nicolas seketika hilang membuat Oscar pelan-pelan memundurkan langkahnya melihat gelagat Nicolas yang mulai berubah. " Banci!" Ujar Nicolas geram sambil melemparkan ponsel miliknya, membuat Oscar yang sedang memutar gagang pintu terkaget saat melihat bosnya itu menatap kearahnya.
"Sejak kapan dia mengganti foto profilnya dengan foto profil kawanan banci?" Tanya Nicolas sambil beranjak dan berjalan kearah dimana Oscar sedang berdiri, membuat Oscar kalang kabut lari kebelakang Sopa!. Nicolas tak percaya kekasihnya berani sekali merubah foto profil mereka, menjadi foto profil wanitanya yang digandrungi para pria yang mengenakan anting-anting, menjijikan pikirnya. Karena Nicolas kurang gaul dan tidak tau siapa yang berfoto bersama kekasihnya itu.
"Bos mereka itu boyband K-Pop, bukan banci!" ujar Oscar yang masih berlindung dibelakang sopa. Membuat Nicolas makin kesal.
"Sebaiknya kau cepat kemari dan jelaskan semuanya!" Dengan nada beratnya Nicolas menyuruh Oscar untuk segera mendekat kearahnya.
" Bos ga bakalan gigit kan?" canda Oscar yang takut digigit oleh Nicolas.
" Kau pikir aku ini anjing" ujar Nicolas membuat Oscar menggelengkan kepalanya
" Anda bukan anjing tuan tapi bapaknya anjing" kata-kata yang hanya bisa diucapkan nya, hanya dalam hati.
" Panggil manager" perintah Nicolas kepada bawahannya.
pria sekitar berumur sekitar 60 tahun itu mengeluarkan keringat dingin sejak setengah jam yang lalu dia berdiri dihadapan Nicolas, yang sedang duduk di kursi empuknya sambil menatap kearahnya membuat pria yang tak lagi muda itu pucat pasih.
Nicolas bangkit dari duduknya dan menghampiri pria yang sudah puluhan tahun mengabdi di perusahaan miliknya.
" Sudah berapa lama anda bekerja disini?" Tanya Nicolas sambil membenarkan jas sang manajer yang terlihat tidak rapi, dan mengibas-ngibaskan punggung jarinya ke bahu pria yang sedang berdiri didepannya seperti orang yang sedang membersihkan debu. Nicolas kembali duduk tapi sekarang duduknya di pinggiran meja sehingga posisinya masih berhadapan dengan sang menejer. Tetap Dengan gaya arogan nya membuat sang manajer salah tingkah.
"Hampir 30 tahun tuan Nicolas semenjak ayah anda masih memimpin perusahaan tapi sayangnya semenjak beliau pergi perusahaan tidak seperti dulu" Ujarnya mengingat pemilik perusahaan yang dulu yaitu tuan Bryan sangat lah bijaksana tidak seperti yang sekarang. Tapi menejer bingung kenapa tiba-tiba anak atasannya itu menanyakan hal itu.
" Kenapa anda tidak menyusul ayah saya?" Ujarnya sambil menampilkan senyum devil nya, membuat pak menejer susah untuk menelan ludahnya sendiri.
" Maksud anda tuan Nicolas?" Tanya menejer tak mengerti, "apa dia menyuruh ku menyusul tuan Bryan ke akherat" Pikirnya membuat menejer makin gemetar ketakutan.
"Apa gajimu terlalu besar? Apa perlu aku menurunkan gajimu hingga 70 %!" ujar Nicolas tanpa melepaskan tatapan matanya kepada mangsanya.
" Tuan Nicolas saya mohon kebijaksanaan anda, saya akan berusaha lebih keras lagi untuk membereskan semua masalah ini " ujar pria tua itu dengan nada tak berdaya karena selama satu Minggu ini bosnya itu terlalu mengekang nya.
"Baiklah! dalam dua hari anda harus menyelesaikannya, apa anda mengerti?" Ujarnya sambil kembali ketempat duduknya
" Tapi tuan Nicolas bukan kah anda memberikan tambahan waktu 5 hari untuk menyelesaikan semuanya?" ujar menejer yang tak direspon oleh Nicolas. Akhirnya sang manajer meninggalkan ruangan ceo dengan hati was-was karena takut tak bisa menyelesaikan tugas dari bosnya karena tenggang waktu yang sangat singkat.
" Kasian sekali pak Endro, bos memberikan waktu hanya dua hari untuk menyelesaikan masalah perusahaan" ujar staf kantor yang menyayangkan sikap bosnya itu.
"Kenapa kita tidak minta tolong saja sama nona Jessica, mungkin dia bisa bantu kita, untuk berbicara dengan bos, agar bisa bersikap bijaksana. " ujar yang lain memberi usulan.
" Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya Oscar yang tiba-tiba sudah berada dikrumunan.
"Apa anda tidak tau? Jika bos kita yang kejam itu hanya memberikan waktu dua hari untuk menyelesaikan semuanya" ujar staf memberi tahu
"Percuma bicara dengan anda karena anda sama saja dengan bos anda! Kami pikir kedatangan anda akan membuat tenang situasi tapi sebaliknya sibos sikapnya makin mengerikan, anda sungguh tidak berguna. " Ujar mereka sambil meninggalkan Oscar.
"Haaaa.., hei kenapa kalian menyalakan aku!, dia juga bos kalian" Ujar Oscar yang tak terima disalahkan
" Kalau anda tidak ingin disalahkan cepat cari solusi agar sibos jadi kucing manis" ujar staf lainnya sambil kepalan tangannya di gesekan kepipi "meong"
" Nicolas aku membawakan mu makanan" ujar Jessica tanpa mengetuk pintu ruangan Nicolas
" Apa kau tak bisa mengetuk pintu sebelum masuk" ujar Nicolas dingin. "Maafkan aku" ujar Jessica sambil tersenyum sambil menghampiri Nicolas yang sedang berdiri di depan jendela sambil melihat pemandangan dari dalam ruangannya yang ada dilantai 24.
Perlahan Jessica mendekat dan memeluk tubuh Nicolas dari belakang , dia menghirup aroma tubuh yang pernah ia rasakan, Nicolas tak menghentikan perbuatan Jessica seolah menikmatinya, jesica yang merasa tak ada penolakan dari Nicolas melanjutkan aksinya, dia terus bergerilya menyentuh tubuh kekar dengan delapan kotak roti sobek milik Nicolas.
Nicolas memutar tubuhnya, hingga kini mereka saling berhadapan, membuat Jessica tersenyum sumringah tapi tidak dengan Nicolas, tatapannya masih tetap dingin tanpa ekspresi, Jesica mulai mengalungkan tangannya ke leher Nicolas dan menekan kepala nicolas agar sedikit menunduk agar bibirnya bisa menyentuh bibir seksi milik pria yang pernah menjadi kekasihnya itu. Ia rindu akan sentuhan-sentuhan pria yang ada didepannya.
Jari Nicolas mulai menelusuri wajah mantan kekasih yang pernah menghianati nya itu, jarinya terhenti dibawah dagu lancip milik Jessica membuat Jessica tersenyum, karena berpikir Nicolas akan menyantap bibir seksi berwarna merah miliknya, tapi sayang itu hanya hayalan belaka. Nicolas menekan dengan kasar dagu itu dan mengangkatnya keatas hingga wajah Jessica ikut mendongak dan tatapannya terkunci oleh tatapan mata Nicolas, Nicolas mendekatkan wajahnya, bukan kebibir merah itu melainkan mendekatkan wajahnya ke telinga Jesica " jangan melewati batasan mu" bisik Nicolas sembari melepaskan tangan Jessica dengan kasar dari lehernya. Tapi Jesica tak menyerah begitu saja dia berusaha meraih bibir Nicolas dan membungkam bibir Nicolas dengan bibir miliknya.
" Kalian sedang apa?" Oscar Pergoki karyawan yang sedang menguping di daun pintu ruangan bosnya.
"Kami hanya lewat tuan Oscar" ujar mereka segera kabur
"Dasar tukang nguping, ada siapa didalam?" Ujarnya sambil ikut menempelkan telinganya kedaun pintu.
membuat Nicolas kaget dan langsung mendorong tubuh sintal itu hingga hampir terjerembab jatuh ke lantai.
" Aauuu" jeritnya kesakitan
" Sayang aku tau aku salah, tapi semua ini bukan keinginan ku, se' karang kita bisa bersama lagi tidak ada yang menghalangi kita. Aku mencintaimu dan aku juga tau kau masih sangat mencintaiku!." ujarnya sambil menangis.
"Oscar " panggil Nicolas kepada asisten pribadinya, Oscar yang di panggil lansung gelagapan karena bosnya itu tau kalau dia sedang menguping.
" Bawa nona Jessica keluar" perintah Nicolas , Oscar yang akan menyentuh jesica mengurungkan niatnya
" Aku bisa keluar sendiri, dan ingat kau akan menyesal Nicolas karena sudah menolak ku" Ujarnya sambil bangun dan pergi.