Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama
Cicitan burung dipagi menjadi senandung indah,nathan meregangkan tubuhnya kekiri dan kekanan. Nathan bangun dari tidurnya ia membereskan tempat tidurnya lalu bergerak ke kamar mandi. Ia sudah diberitahu oleh boni jika dirinya sudah diterima bekerja.
"Aduh pakai baju apa ya?"bingung nathan
Ia pun memilih baju-baju yang ada dilemarinya,tak banyak sebenarnya namun ya mau bagaimana lagi adanya juga segitu.
"Nah udah selesai nih,rapi juga lah walaupun masih terlihat jelek"monolog nathan
Tok! Tok!
Pintu kost nathan diketuk,nathan yang sudah rapi pun berjalan untuk membuka pintunya. Ia terkejut ketika melihat kehadiran dewi dan boni.
"Pagi nakk"sapa dewi tersenyum
"Pagi buk ada apa ni tumben banget"ucap nathan lalu mempersilahkan mereka masuk
"Hari ini kamu kan kerja jadi ibu udah masakin kamu sarapan nih"sahut dewi sambil membuka rantangnya
"Kenapa harus repot-repot buk? Aku bisa makan diluar kok"ucap nathan tak enak karna dewi dan keluarga benar-benar baik
"Jangan boros-boros nath,ingat kamu itu perantau. Ibu gak pernah merasakan direpotkan sama sekali,kamu itu udah ibu anggap anak ibu sendiri"sahut dewi tersenyum begitu lembut
Nathan ikut tersenyum ia benar-benar merasa bersyukur saat ini karena dipertemukan dengan orang baik. Nathan pun memulai sarapannya,ia juga mengajak dewi dan boni sarapan.
15 menit sarapan pun selesai,nathan membantu dewi membereskan bekas makan mereka tadi.
"Nath diantar sama boni aja,daripada kamu telat"ucap dewi
"Ga usah buk aku cari ojek aja,boni kan juga harus kerja"sahut nathan
"Gapapa udah ayok berangkat,jam 7 abang udah ditungguin loh"ucap boni
"Yaudah aku pamit ya buk makasih sarapan nya"pamit nathan lalu mencium tangan dewi
Dewi tersenyum dan menganggukkan kepalanya,ia sudah menganggap nathan sebagai anaknya sendiri.
\~
45 menit perjalanan kini nathan sudah sampai diperusahaan GH CORP,boni mengantarkan nathan hanya diluar saja.
"Bang semangat ya untuk hari pertamanya"ucap boni
"Makasih ya bon kamu juga semangat"sahut nathan
Mereka saling melambaikan tangan,nathan berjalan masuk. Ia masih mengagumi perusahaan ini dan tak menyangka jika ia bisa bekerja disini.
"Nathan ya?'tanya satpam
"Iya pak saya nathan"jawab nathan sopan
"Mari saya antar ke ruang bos,beliau sudah menunggu anda"ucap satpam tersebut
Nathan menganggukkan kepalanya,ia mengikuti langkah kaki satpam tersebut. Nathan tak berhenti berdecak kagum melihat bagaimana luas nya perusahaan ini.
Tok!
Tok!
"Masuk"sahut sasha
Satpam tersebut masuk diikuti oleh nathan,nathan terkejut ketika melihat bosnya adalah wanita yang sudah beberapa kali ia temui.
"Silahkan keluar pak"ucap sasha kepada satpam tersebut
"Duduk"ucap sasha kepada nathan
Nathan duduk dikursi yang sudah disediakan disana,ia merasa canggung berhadapan dengan sasha.
"Kamu yang bernama nathan?"tanya sasha padahal ia sudah tahu namanya
"Iya mbak saya nathan"jawab nathan
"Jika ada yang mengajak berbicara tatap lawan bicara kamu"ucap sasha
Nathan langsung menegakkan tubuhnya dan menatap sasha yang juga menatap dirinya. Sasha menilai penampilan nathan yang juga tidak buruk.
"Kamu saya terima kerja disini sebagai OB,kerjanya juga gak terlalu berat. Dan tolong sebelum jam 8 pagi teh panas untuk saya sudah ada dimeja saya. Libur nya 2 kali dalam 1 bulan,gajian setiap akhir bulan. Gaji kamu 1,5jt,jika pekerjaan kamu bagus gaji akan saya naikkan lagi"ucap sasha
"Apa ndak kebesaran itu gajinya mbak? Saya kan kerjanya hanya nyapu,ngepel dan bikin minum aja"ucap nathan
"Jika ingin gaji kecil kamu balik lagi ke pasar. Bagi kamu gaji segitu besar? Kamu tidak tahu saja sudah ada beberapa OB mengundurkan diri karna gajinya kecil"sahut sasha
"Jangan pikirkan gaji,kerja saja yang benar"sambung sasha
"Baik mbak terima kasih,saya sudah bisa bekerja sekarang?"tanya nathan
"Iyaa silahkan kamu keluar dan temui sekretaris saya diluar bilang pada dia antarkan keruang ob"jawab sasha
Nathan menganggukan kepalanya lalu pamit undur diri. Sasha terus memperhatikan nathan sampai menghilang dibalik pintu.
"Gak ada yang menarik tapi kenapa gue seakan tertarik ya sama dia"monolog sasha
Sasha mengendikkan bahunya lalu ia kembali fokus pada pekerjaannya.
\~
Kini suasana dirumah joni terasa berbeda,sejak kemarin malam ia tak bertegur sapa dengan sang istri. Leni pun lebih banyak mengurung diri dikamar yang ia buat khusus untuk putranya.
"Mama yakin jika yang mama lihat malam kemarin adalah kamu nak,mama akan mencari tahu semuanya"ucap leni
Ia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang,pembicaraan mereka terlihat sangat serius.
"Mama akan terus mencari keberadaan kamu nak,umur mama mungkin tak lama lagi setidaknya sebelum mama dipanggil mama sudah bertemu dengan kamu"ucap leni dengan air mata yang terus mengalir
"Rasanya masih sangat sakit sayang,kenapa mereka begitu tega kepada kita. Ia yang menyebabkan kecelakaan ini dan hanya mendapatkan hukuman sebentar"sambung leni lagi
Joni yang hendak masuk ke kamar mendengarkan ucapan istrinya,ia mengepalkan tangannya ketika mengingat saudara kandungnya yang tega berniat membunuhnya hanya karena harta warisan. Dan yang lebih mengesalkan ia hanya dihukum selama 2 bulan.
Ceklek!
Joni membuka pintu kamar,leni tak menoleh ia tahu jika yang masuk adalah suaminya. Joni berjongkok didepan leni yang tak mau menatapnya.
"Maafkan papa ma,papa benar-benar tak ada maksud untuk menampar mama,papa tahu jika mama merindukan anak kita. Papa juga akan mencari tahu tentang pria yang mama anggap anak kita,kita tidak boleh gegabah ma,kita harus mencari tahu dulu semuanya. Kita juga akan menunggu informasi orang-orang papa yang sedang mencari info didesa rawasari"ucap joni
Leni masih diam dan tak menyahut,joni menghela napas panjang saat istrinya tak menyahut ucapannya.
"Kita akan cari sama-sama anak kita,mama masih ingat barang apa yang terakhir kali dipakai nathan?"tanya joni
"Gelang"jawab leni
"Baik kita mulai mencari tahu dari sana,jika memang pria yang mama temui kemarin adalah anak kita semoga saja ia masih menyimpan gelang itu. Tapi mama harus janji sama papa untuk selalu menjaga kesehatan dan selalu minum obat,mama gak mau kan disaat takdir mempertemukan kita dengan anak kita nanti mama malah sakit"ucap joni
"Tolong pa bawa anak kita kembali mama sangat merindukan dia,papa lihat sendiri kan kamar ini tak mama rubah,semua ini mama lakukan karna mama yakin jika anak kita masih hidup. Mama janji akan sehat demi nathan,mama janji"sahut leni tersenyum