NovelToon NovelToon
Batu Kertas

Batu Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers / Pelakor jahat
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Kita tidak pernah tau bagaimana Tuhan akan menuntut langkah kita di dunia. Jodoh.. meskipun kita mati-matian menolaknya tapi jika Tuhan mengatakan bahwa dia yang akan mendampingimu, tidak akan mungkin kita terpisahkan.

Seperti halnya Batu dan Kertas, lembut dan keras. Tidaklah sesuatu menjadi keindahan tanpa kerjasama dan perjuangan meskipun berbeda arah dan tujuan.

KONFLIK, SKIP jika tidak sanggup membacanya..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Nampak titik terang.

"Kenapa kamu berbuat seperti ini, ucapanmu itu salah." Kata Bang Shano.

"Apa yang salah?"

"Kenapa kamu membiarkan dirimu tersakiti?? Bagaimana kalau saya sungguh mencintai perempuan lain?" Tanya Bang Shano.

Jena menatap Bang Shano sejenak lalu kembali menatap hamparan pemandangan yang hijau lagi tenang. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu Bang Shano.

"Sekarang kamu tau seberapa bejat diri saya. Kenapa kamu ingin bertahan?" Ujar Bang Shano sambil menahan diri, suaranya sudah kian serak parau.

"Karena pertanyaan ini membuat Jena semakin yakin bahwa Abang tidak seperti yang orang bicarakan. Jena tau Tuhan tidak akan menghukum dengan memberikan jodoh seburuk itu pada Jena. Mungkin Abang salah, mungkin Jena kecewa tapi Jena tau Abang tidak sengaja. Lalu apa yang bisa kita perbuat selain memperbaikinya? Kalau Abang tidak bisa menerima Jena karena ada perempuan lain, Jena sungguh ikhlas........."

Setiap bertemu dan berbicara dengan Jena pasti akan ada pembahasan yang memukul telak perasaannya.

"Saya takut menyakiti perasaan mu. Saya hanyalah sampah yang tidak bisa di perbaiki lagi." Kata Bang Shano.

Jena membuang nafasnya perlahan, perutnya terasa luar biasa nyeri. Bang Shano melirik ke arah Jena dan mendekapnya. Bang Shano menyangka Jena kedinginan karena hari pun menjelang malam.

"Awwhh.." Terdengar suara Jena merintih kecil.

"Kenapa, dek?" Tanya Bang Shano.

Tak ada jawaban dari istrinya, Bang Shano melihat sendiri di balik pakaian Jena dengan sedikit memaksa.

"Astaghfirullah.. Ini luka????? Kena dimana??"

Jena kembali menutup kembali lukanya namun sejenak kemudian Bang Shano tersadar.

"Lukanya karena saya???"

Jena diam saja dan Bang Shano menyadari keadaan dirinya semakin mengkhawatirkan. Ia sudah menyakiti hati Jena sedemikian parah.

Sungguh Bang Shano frustasi, bagaimana bisa dirinya menyakiti istri dan calon anaknya sendiri. Bang Shano mengusap Jena disana sini dengan penuh sesal. Ia pun menangis histeris.

" Dia selamat, dia anak yang kuat." Kata Jena.

"Saya tidak akan menyentuh barang itu lagi. Saya janji." Ucapnya serius.

...

"Darimana saja kamu???? Malam begini baru pulang. Apa kamu tidak tau istrimu sedang sakit???? Bisakah kamu tidak membuat ulah satu kali saja?????" Bentak Papa Rinto.

"Kalau memang saya sebr*****k itu, kenapa Papa tidak mencekik saya di nafas pertama saya lahir ke dunia???" Jawab Bang Shano.

Mama Dinar menangis sejadi-jadinya mendengar ucapan Bang Shano.

Papa Rinto sampai terhuyung dengan jawaban Bang Shano yang juga ikut melukai perasaannya.

"Kamu ingin mati???? Meminta tidak ada nafas??? Kamu belum menjadi seorang ayah dan kamu akan mengalami ketakutan seperti Papa kalau kamu berada di posisi Papa. Sekarang Papa akan mengirim mu jauh di perbatasan, sembuhkan tubuh, hati dan pikiranmu..!!" Perintah Papa Rinto. "Pergi kamu dari kesatuan ini, perbaiki diri..!!!!!"

Terdengar suara langkah berlarian. Bang Hananto menerobos masuk ke dalam mess. Sebagai seorang sahabat tentu dirinya merasa begitu kehilangan jika Bang Shano harus meninggalkan kesatuan tersebut.

"Jangan hukum Shano seperti itu, Dan..!! Tolong dengarkan dulu setiap penjelasan yang ada..!!" Kata Bang Hananto berteriak penuh permohonan.

Papa Rinto mulai melunak meskipun hatinya masih nampak keras. Beliau melangkah menjauh agar permasalahan tidak semakin meruncing namun Bang Hananto menghadang langkahnya.

"Tidak mau membantu juga tidak masalah, pindahkan saya juga..!!" Pinta Bang Hananto tanpa rasa takut pada pria yang sudah di anggapnya sebagai ayahnya sendiri.

"Baik, kalian berdua masing-masing menduduki kompi puncak, langsung di perbatasan..!!"

"Siap..!!"

Bang Shano hendak melawan tapi Bang Hananto melarangnya.

Mama Dinar sudah sedemikian histeris dengan keputusan suaminya. Ia memeluk nya erat dari belakang. Sungguh Mama Dinar paham perasaan Papa Rinto tapi bibirnya sulit untuk berucap. Mama Dinar juga paham posisi putranya tidak seluruhnya salah.

Mama Dinar yang paling mengerti situasi tersebut, sebagai seorang ibu jelas beliau ingin segalanya berakhir damai. Hanya saja kerasnya hati seorang pria tidak lantas mudah dipecahkan dengan sebuah 'palu'.

***

Jena menghampiri Papa mertuanya di kala jam lewat tengah malam, saat semua sedang tidur. Jena tau mungkin saat ini tidaklah tepat tapi hanya malam ini waktu yang tersisa karena perintah wakil Panglima seakan mutlak adanya untuk di laksanakan meskipun skep harus menyusul.

"Maaf Jena tidak sopan mengganggu Papa." Kata Jena.

"Nggak apa-apa, ndhuk. Kenapa belum tidur?? Bagaimana kandungan mu??" Tanya Papa Rinto.

"Alhamdulillah baik, Pa. Jena nggak bisa tidur kepikiran Abang dan Papa. Sebenarnya... Bolehkah Jena tau apa yang terjadi sampai Papa sekeras itu dengan Abang."

Siapa sangka Mama Dinar belum tidur. Beliau hanya mendengarkan dari balik kaca jendela mess transit.

"Dulu, di antara semua anak-anak Papa hanya Suami mu saja yang paling 'nakal', Bang Shano yang paling berani mengambil tindakan apapun. Sebelum Si Mbok Sutinah yang ini bersama kita, ada Mbok Jum dan cucunya Shada bersama kami. Beliau tiada karena saat itu suami mu sedang tawuran di pasar, Mbok Nah yang saat itu sedang berbelanja melindungi suamimu dari bacokan para preman dan kami merawat Shada sepenuh hati." Papa Rinto menghentikan sejenak ceritanya. Mungkin setelah batinnya di rasa kuat, Papa Rinto mulai melanjutkan ceritanya.

Jena menunggu hingga Papa yang masih menata nafas dan perasaan.

"Dari sinilah awal mula Bang Shano mu menjadi brutal, sulit di kendalikan dan nyaris menjadi seorang pembunuh bahkan dia sempat ikut kelompok mafia lipan merah, kamu pasti pernah dengar."

Jena mengangguk sambil menerka segala cerita dari pihak Papa Rinto.

"Papa terpaksa tidak mengabulkan keinginannya menjadi seorang pengusaha. Namun.. petaka kedua terjadi, ada seorang pria yang......... memperkosa Syahila.. hingga sekarang keadaannya sulit untuk 'di jelaskan'. Peristiwa itu menjadi pukulan bagi Papa terutama Bang Shano. Papa menjebloskannya ke dalam kesatuan pendidikan militer dengan penjagaan ketat berharap semua beres namun petaka ketiga terjadi, kekasihnya kabur di hari pertunangan dan semua itu karena Shada. Dari sini semua abu-abu, Papa tidak tau pasti apa yang terjadi sampai Shano bisa mengkonsumsi barang haram itu. Yang Papa tau.. Shano semakin liar dan tidak ada yang bisa melunakan hatinya, untuk itu Papa menjodohkan mu dengan Shano. Maaf Papa merepotkan mu. Shano jadi sering menyakiti mu."

Sampai di sini Jena mulai paham apa yang terjadi meskipun tidak sepenuhnya ia ketahui.

"Tidak masalah, Pa. Jena akan berusaha sebisa mungkin. Papa tenang saja, Abang tidak seburuk itu, sebenarnya Abang sangat lembut dan penuh kasih. Beliau tidak akan menyakiti Jena apalagi si kecil ini membuatnya tunduk, meskipun di dapatkannya tidak sengaja." Jawab Jena.

"Hati-hati ya ndhuk dalam setiap tindakan. Pekerjaan mu ini tidak mudah." Pesan Papa Rinto.

"Apapun pekerjaan Jena, Jena tetaplah istri Bang Shano."

.

.

.

1
cipa
ruwet ruwet
makanya bang cerita ma istri biar ga salah paham
si Hananto jg ikutan aja mlh bikin makin panas
dyah EkaPratiwi
walah apalagi ini
Lendra malayu
kacauuuu /Facepalm//Facepalm/
Nia nurhayati
lanjutttt mbk naraaa
cipa
emosi duluan yg maju
penyesalan datang belakangan
sri wulandari
lanjut kak
Lendra malayu
next kak naraaa /Kiss//Kiss//Rose/
dyah EkaPratiwi
semoga jena g salah paham
Nia nurhayati
udah bang elll jangn di ledekekin terus bang shano nya di lagi bahagiaa kita harus mendukung nya
Lendra malayu
suatu saat bang el akan merasakan jg /Angry//Angry/
dyah EkaPratiwi
jangan ngledek bang el sebelum merasakan sendiri
Lola Maulia
🥰🥰🥰🥰
Nia nurhayati
🙈🙈🙈🙈🙈 dasar kau shanoooo
dyah EkaPratiwi
hahaha emang ya bang shano
Nia nurhayati
duhhh mSih banyak mistsri nya niii
Nia nurhayati
kas8han jena yang jadi korban
Lendra malayu
Bang shano mumet /Bye-Bye/
dyah EkaPratiwi
jena banyak menyimpan rahasia
Igo Wardana
jhane Syafa kie sopo kok ya makin penasaran aku. . up lg ya kak..
Nabil abshor
dari apaaa??? ayolaaah,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!