Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 16 — Perang Dua Aliran
"Apa ini rencana Tuan?" Tanya Aruna saat mereka sudah berada di penginapan.
Liu Yuwen seperti biasa duduk di kursi yang terlihat seperti singgasana itu sementara Aruna dan ras elf lain berada dihadapannya sambil berlutut.
Sebelumnya Liu Yuwen melarang semua anggota Asosiasi Terang Bulan memakai topeng sebagai identitas Organisasi Arcana Aurora ketika ingin masuk ke istana.
Kini semua orang sudah mengetahui kekuatan Asosiasi Terang Bulan yang sesungguhnya, padahal sebelumnya Aruna berusaha untuk menutupi kekuatan tersebut.
"Kalian sudah menjadi sosok yang kuat sekarang, tidak perlu lagi memakai topeng atau menyembunyikan identitas lagi..." Liu Yuwen tersenyum. "Di Kekaisaran Langit Utara, kekuatan kalian setidaknya setara dengan sekte-sekte besar. Seharusnya tidak ada lagi kultivator yang ingin mengusik kehidupan kalian sebagai ras elf."
Liu Yuwen kemudian melanjutkan. "Dengan permintaanku pada Kaisar tadi, seharusnya bangsa kalian juga bisa hidup dengan nyaman di masa depan. Tidak perlu mendapatkan diskriminasi lagi seperti sebelum-sebelumnya."
Aruna mengangguk memahami, untuk hal ini dirinya sangat berterimakasih pada Liu Yuwen. Aruna tidak menyangka Liu Yuwen akan sepeduli itu pada bangsanya.
Liu Yuwen kemudian membicarakan tentang rencananya yang ikut campur dalam perang. Liu Yuwen akan membawa 50 gadis ras elf yang ditingkatan Alam Kaisar Tahap 4 bersamanya untuk membersihkan markas-markas sekte aliran hitam yang baru saja mereka ketahui.
Anggota sisanya berjaga di setiap desa-desa sementara sebagian kecilnya tetap ditugaskan untuk menjaga bisnis asosiasi seperti biasanya.
Aruna dan anggota asosiasi yang lain tidak keberatan terhadap rencana tersebut.
Liu Yuwen memberikan mereka waktu tiga hari untuk melakukan persiapan dan semacamnya, barulah sesudah itu Liu Yuwen berangkat bersama lima puluh ras elf dibelakangnya.
Liu Yuwen bergerak ke arah markas sekte aliran hitam yang paling dekat dari ibukota.
Meski dikategorikan dekat, Liu Yuwen dan rombongannya membutuhkan waktu sampai tiga hari agar bisa sampai di sana.
"Tuan, apa ini salah satu markas yang kita cari?" Tanya Aruna yang berdiri di samping Liu Yuwen.
"Markas sekte aliran hitam memang cenderung dibangun ditempat yang tidak terlalu mencolok, biarpun meragukan tetapi disana terdapat ratusan atau bahkan ribuan kultivator yang bersembunyi." Jelas Liu Yuwen.
Liu Yuwen mewajari keraguan yang dirasakan Aruna karena markas sekte aliran hitam yang pertama kali mereka datangi berupa gua yang berada di dasar lereng bukit.
Lima puluh markas yang sudah Liu Yuwen ketahui merupakan sekte besar aliran hitam, baik secara jumlah anggota maupun kekuatan mereka sangat besar.
"Sebelum bertindak, kita harus memeriksa dulu jalan kabur dari gua ini. Kita harus memastikan tidak ada dari mereka yang berhasil lolos." Perintah Liu Yuwen.
Aruna kemudian memerintahkan beberapa anggotanya untuk mengelilingi area lereng bukit tersebut sejauh puluhan kilometer. Setelah dua jam, mereka kembali dan melaporkan memang ada satu mulut gua lain disisi lereng ini.
Liu Yuwen menyuruh Aruna dan semua anggota asosiasi pergi ke mulut gua itu sementara dirinya akan masuk di mulut gua yang berada disini sendirian.
"Tapi Tuan, ini markas sekte aliran hitam, jumlah anggota mereka pasti banyak..." Aruna tampak tidak setuju dengan rencana Liu Yuwen, anggota asosiasi yang lain juga berpendapat serupa.
Meski mengetahui majikan mereka kuat, namun tidak ada yang bisa tenang ketika seseorang yang mereka pedulikan berada dalam situasi yang berbahaya.
"Bukan banyak tetapi memang sangat banyak..." Liu Yuwen tersenyum tipis, tangannya mengelus pucuk kepala Aruna namun pandangannya melihat ke semua gadis elf lain. "Aku ingin kalian lebih percaya pada kemampuanku daripada khawatir terhadap keselamatanku, itu yang ingin kuminta dari kalian."
Aruna terdiam sebentar sebelum mengangguk. "Baik Tuan, maaf karena aku sempat meragukan keputusanmu."
"Tidak perlu meminta maaf, aku mengerti perasaanmu dan juga kalian semua."
Setelah percakapan singkat itu, Aruna dan seluruh ras elf kemudian pergi ke mulut gua yang lain sementara Liu Yuwen tetap di sana seorang diri.
Liu Yuwen bersama kelompoknya tidak langsung bergerak, mereka menunggu malam hari sebelum menyergap markas tersebut.
Ketika penjaga di markas itu mulai menurunkan kewaspadaannya, disaat itulah Liu Yuwen mulai bertindak.
Liu Yuwen memasuki markas tersebut dan membunuh kultivator aliran hitam yang sedang berjaga di depan mulut gua.
Butuh satu gerakan untuk Liu Yuwen menghabisi setiap lawannya tanpa menimbulkan suara.
"Aku harus mematikan tidak ada dari mereka yang pergi lewat sini..." Liu Yuwen mengalirkan qi pada dua tangannya yang kemudian menciptakan serbuk es disekitaran telapak tangannya. "Elemental Es — Bongkahan Dinding Es!"
Liu Yuwen meletakkan telapak tangannya di permukaan tanah, seketika bongkahan es keluar dari sana, menutup mulut gua dengan dinding es yang tebal.
Liu Yuwen menggunakan teknik es tingkat tinggi untuk memastikan bongkahan es itu tak bisa dihancurkan kecuali oleh mereka yang berada ditingkatan Alam Kaisar.
Merasa sudah lebih terkendali, Liu Yuwen menarik Pedang Pembasmi Raja dari sarungnya dan siap melakukan pertarungan.
***
Di dalam gua, tidak gelap seperti yang Liu Yuwen bayangkan bahkan di sana sama terangnya seperti malam di sebuah kota.
Ada ruangan besar ketika Liu Yuwen menyelusuri gua itu lebih dalam, ruangan yang memiliki tinggi puluhan meter serta luas sekitar tiga puluh kilometer persegi.
Liu Yuwen menahan nafasnya saat melihat markas sekte aliran hitam yang ia temui sama besarnya seperti luas sebuah kota menengah.
"Akan membutuhkan waktu lama dengan kekuatanmu bisa menghabisi semua orang disini." Bai Huahua berbicara dengan wujud astralnya. "Kenapa kau tidak langsung hancurkan gua ini, dengan begitu mereka bisa terkubur dan terbunuh dengan mudah."
"Tidak bisa seperti itu, bagaimana jika ada sandera disini atau orang-orang yang mereka culik. Aku tak bisa membunuh manusia yang tidak bersalah." Jelas Liu Yuwen.
Bai Huahua melipat tangannya di dada, "Selalu saja seperti itu, kau tidak berpikir dirimu adalah pahlawan yang harus menyelamatkan semua orang bukan?"
Liu Yuwen tertawa kecil, "Tentu tidak, aku tidak senaif yang kau pikirkan."
Bai Huahua mendengus kesal. "Baguslah kalau kau menyadarinya." Selepas berucap demikian, Bai Huahua masuk kembali ke pedangnya.
Liu Yuwen menarik nafas yang dalam sebelum mencabut Pedang Pembasmi Raja dari sarungnya. Liu Yuwen kemudian mulai bergerak, membunuh semua kultivator aliran hitam yang ia temui di markas tersebut.
