Ijab Kabul Paksaan

Arlo duduk di kursi kerjanya sambil melamun. dia mengingat kembali kenangan kenangan mereka dulu. Dulu Arlo dan Valeria sangat bahagia, mereka saling mencintai dan menyayangi.

dan sekarang semuanya hancur. Hancur hanya karena nafsu Arlo saja. Seandainya dia lebih bersabar dan Menunggu sampai mereka sah. Pasti sekarang mereka sangat bahagia.

" maafin gw dia, gw emang bodoh. Gw bodoh Banget" batin Arlo.

Arlo bisa membayangkan apa yang sedang di lakukan Valeria dan Felix saat ini. Mereka suami istri, jadi bebas melakukan apapun. Apa lagi Felix adalah pria yang sudah sangat dewasa. Tentu saja lebih bernafsu dari Arlo.

" dulu bibir itu hanya milik ku, sekarang aku tidak bisa lagi merasakan bagaimana manis dan kenyal bibir itu. Aku merindukan rasanya"

Arlo meraup wajahnya prustasi. Fantasi liarnya menganggu pikiran nya saat ini. Seharusnya dia tidak lagi membayangkan hal itu tentang Valeria.

Tapi jujur saja, setiap dia melakukan hal itu dengan Veronica, yang di bayangkan oleh Arlo adalah Valeria. Dia membayangkan Veronica itu menjadi Valeria. sekotor itu pikiran Arlo.

" jika pak Felix tahu aku bisa di hajar habis habisan" ujar arlo

" kamu melakukan kesalahan?" tanya rekan kerja Arlo yang tempat nya berada di samping arlo.

" ha? Tidak" jawab Arlo sedikit terkejut. Dia terlalu larut dalam lamunannya sampai melupakan jika saat ini dia sedang berada di kantor.

•••••••••

" papa sudah memutuskan, kamu tidak punya pilihan" ujar seorang pria pada putri nya yang tidak lain adalah Hana.

pria itu adalah Mohan Joshi, bokapnya Hana. Saat ini Hana sedang berada di ruang keluarga bersama kedua orang tuanya.

" tapi pa, aku sangat mencintai fazzal, aku yakin kami pasti akan bersama hanya tinggal menunggu waktu saja" ujar Hana.

" tidak ada yang membuat kedua orang yang berbeda keyakinan bisa bersatu kecuali salah satu dari mereka mau mengalah " ujar Mohan.

Hana menunduk lesu. Memang tidak ada yang mau mengalah di antara mereka. lebih tepatnya tidak ada yang bisa mengalah.

Fazzal sudah siap untuk pindah, tapi orang tuanya melarang. Sedangkan Hana tidak siap untuk pindah, tapi jika memang tidak ada jalan lain maka dia akan mengalah. Dan masalah nya tetap saja di orang tua mereka. Orang tua hana juga tidak mengizinkan Hana untuk pindah.

" sayang, kamu terima saja perjodohan ini. Mama yakin ini yang terbaik untuk kamu, pria yang mama papa pilih ini pria baik baik dan tentunya memiliki keyakinan yang sama dengan kita" ujar Laura, ibunya Hana

" tapi ma, hati aku cuma buat fazzal. aku hanya mencintai fazzal " ujar Hana mulai menangis" aku nggak mau sama cowok lain ma, aku nggak mau hidup sama pria asing"

Membayangkan nya saja Hana tidak sanggup. Jika memang dia dan fazzal tidak bisa bersatu maka biarkan saja begini. Biarkan saja mereka terus berpacaran tanpa harus menikah. Hana mau ko asalkan bersama fazzal.

" usia kamu sudah 25, kamu wanita. Mau menikah di usia berapa? mau jadi perawan tua kamu?" ujar Mohan " kamu putri kami satu satunya, anak kami satu satunya. jika bukan dari kamu lalu dari siapa kami mendapatkan cucu dan penerus Joshi"

Hana menunduk sambil menangis. dia tidak ingin membantah orang tuanya. tapi kenapa permintaan orang tuanya begitu berat untuk dia wujudkan. kenapa harus perjodohan? Memang nya ini masih zaman Siti Nurbaya apa.

" tidak ada penolakan, nanti malam keluarga calon suami mu akan kerumah. Kamu harus bersiap siap dan dandan yang Cantik" ujar Mohan memaksa.

••••••••

hari sudah mulai gelap. Felix masih berada di kantor. Dia menunggu Valeria bangun sedari tadi. Tapi sudah 2 jam menunggu Valeria belum juga bangun.

" CK! Itu cewek kebo banget sih, gw tinggalin juga di sini" ujar Felix kesal.

Felix kembali masuk ke kamar untuk melihat Valeria. Dan ternyata Valeria masih nyenyak dalam tidurnya. Bahkan tidak ada tanda tanda jika Valeria akan bangun.

" gw tinggalin aja lah, dia juga bawa mobil sendiri"

Felix keluar dari kamar lalu mengambil jas nya yang dia letakkan di sofa. Setelah itu dia mengambil tas dan segera pergi meninggalkan Valeria yang masih tertidur.

Setelah tidur dari jam 3 sore, Valeria terbangun di tengah malam dengan keadaan gelap tanpa Cahya sedikit pun.

Valeria panik, matanya bergerak menatap sekeliling yang gelap gulita. tangan nya Bergetar, keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya. Dadanya terasa sesak, nafasnya jadi terasa berat.

" mama" gumam Valeria lirih dengan nada bergetar dan ketakutan.

Valeria merasa ada seseorang yang menindihnya. Sesekali yang tidak terlihat wajah dan tubuhnya namun terasa aura yang menyeramkan.

Nafas Valeria semakin sesak. Tubuhnya semakin Bergetar dan keringat dingin terus keluar. Bayangan yang asing yang menakutkan terlintas di pikirannya.

" lepas... lepaskan aku"

" mama...!"

" stop, please berhenti "

" sakit.... ARGHHHHH sakit "

" mama tolong bella ma"

" papa tolongin bella, sakit... Berhenti "

" kakak tolong bella kak "

Suara suara itu terus berputar di pikiran Valeria membuat Valeria semakin kesakitan. Kepala nya ikut Terasa pusing dan sakit. Dadanya sangat sesak. Nafasnya tertahan seperti ada orang yang menutup mulutnya.

air mata Valeria menetes, bayangan gelap yang tidak jelas terus berputar. kedua tangan Valeria meremas sprei dengan kuat.

" kakak" ujar Valeria lirih. setelah itu kesadaran nya menghilang.

••••••

Ezra terbangun dari tidurnya. Dia merasa dada nya sangat sakit dan sesak. Ezra meremas dadanya sendiri. Dia perlahan bangun dari posisi tidurnya lalu mengambil obat di dalam laci dan menelan nya tanpa bantuan air.

Ezra bersandar di kepala ranjang, dia memejamkan matanya sambil memegang dadanya yang perlahan membaik. Ezra menghirup nafas dalam dalam lalu kembali menghembuskan nya.

" Bella" gumam Ezra lirih.

Ezra mengambil pigura foto yang terletak di atas nakas yang ada di samping tempat tidurnya. di pigura itu ada 2 anak kecil berusia 4 tahun saling merangkul tersenyum cerah ke arah kamera. Keduanya terlihat begitu bahagia.

" Bella" gumam nya lagi, kali ini bersamaan dengan air mata yang menetes keluar " maafin aku, tolong maafkan aku" gumamnya memeluk foto tersebut sambil menangis tanpa suara.

Ezra mengingat kembali masa lalunya bersama Bella. Bayangan indah yang tidak akan pernah dia lupakan.

" kamu harus makan sayur biar sehat, kek aku ni cantik dan sehat" ujar Bella dengan suara imut nya khas anak kecil.

" danging juga sehat, banyak vitamin nya" jawab Ezra .

" lebih sehat sayur lah, hijau dan segar"

" lebih sehat daging lah, enak, manis dan nggak pahit " ujar Ezra nggak mau kalah.

Ezra tersenyum tipis mengingat kembali masa lalu nya dengan bella. Dulu dia sangat sering memperdebatkan hal hal kecil dengan Bella karena selera mereka tidak sama.

" i Miss you so much, Bella" gumam Ezra