Ternyata Aku Adalah Yang Kedua

Di perjalanan menuju pulang Didalam mobil milik martin sepasang manusia masih larut dalam pikiran masing-masing, martin masih tidak percaya akan fakta yang baru saja ia ketahui bahwa Aisyah adalah seorang janda,

Dan Aisyah pun masih memikirkan apa yang Dafa ucapkan tadi, bahwa Dafa merindukan nya, apa itu benar? Aisyah Tidak percaya apa yang Dafa kata kan tadi, kenapa? Kenapa harus merindu kan Aisyah padahal jelas-jelas Dafa tidak menginginkan nya, Dafa sendiri yang meminta nya pergi dari hidup mereka, tapi kenapa Dafa mengatakan kalau dia merindu kan aisyah.

"syah, apa gue boleh bertanya?" ucap Martin memecahkan keheningan di dalam mobil itu

membuat Aisyah pun tersadar dari lamunannya dan menoleh kepada martin

"boleh, mau tanya apa?" jawab Aisyah datar

"apa benar tadi itu mantan suami lo?, hmm sejak kapan lo memiliki suami?" tanya Martin gugup, saat ini ia takut kalau sampai salah bicara kepada Aisyah

"iya dia Dafa mantan suami gue, kenapa?" jawab Aisyah lagi masih dengan nada yang datar

"tidak apa, gue hanya kaget saja, gue kira lo masih gadis ternyata sudah janda" ucap Martin,ia tidak menyangka wanita yang masih menjadi pemilik hati nya ternyata seorang janda, bagaimana bisa ia tidak tau akan hal ini, padahal ia sering mencari tau tentang Aisyah sewaktu ia masih berada diluar negri

"kau mengejek ku" tanya Aisyah melotot sambil melihat wajah martin, ia tidak terima kalau dia di ejek oleh martin bahwa dia adalah seorang janda , padahal itu memang fakta nya kalau Aisyah sekarang adalah seorang janda, tapi entah kenapa Aisyah tidak mau kalau dia di ejek oleh martin

"eh tidak syah, lo gampang sekali marah ya , gue kan nggak tau kalau Lo sudah menikah "

"sudah lah kenapa juga kita membahas ini tidak penting , dia itu sudah masalalu gue" jawab Aisyah tidak mau membahas tentang Dafa lagi karna dia tidak mau kalau sampai Martin tau dia sangat bersedih bertemu dengan Dafa

"tapi Syah apa gue boleh bertanya sekali lagi" Martin belum puas akan fakta ini, dia harus tau semua tentang aisyah, walau pun resiko nya bakal menerima kemarahan aisyah lagi

"apa?" jawab aisyah mata nya tetap fokus ke dapan tanpa menoleh ke arah martin

"apa lo memiliki anak bersama pria tadi " tanya martin lagi dia sudah sangat gugup karna menanyakan hal itu kepada Aisyah , Martin takut Aisyah marah dan tidak mau berdekatan dengan nya tapi martin juga sudah sangat begitu penasaran dengan hidup Aisyah dan mantan suami nya itu.

"tidak" jawab Aisyah datar, tidak marah atau pun sedih, dia malah mau tertawa dengan pertanyaan martin, bagaimana dia mau punya anak kalau Dafa saja tidak pernah menyentuh nya.

"berapa lama kalian menikah?"tanya martin lagi dia masih belum puas dengan jawaban Aisyah,

Mendengar apa yang martin tanya kan lagi membuat Aisyah menatap ke arah nya, "aku sudah bilang jangan membahas nya lagi" kata Aisyah geram, terhadap martin kenapa juga dia mau tau semua nya, toh itu juga tidak penting menurut aisyah.

"eh sorry-sorry gue nggak akan tanya lagi mengenai pria tadi, " dia sudah menduga kalau Aisyah bakal marah kalau terus bertanya mengenai pernikahan nya "kita sudah sampai" ucap Martin lagi, sambil memarkirkan mobilnya di tempat parkir apartemen itu .

"Lo yang bawa semua belanjaan itu" kata Aisyah dan turun dari mobil sambil berjalan masuk ke pintu apartemen menuju lift tanpa menoleh ke arah martin yang masih mematung di dalam mobil nya

"Aisyah, aku akan membuat mu jatuh cinta pada ku" kata Martin sambil mengacak rambut nya, ternyata mendekati aisyah tidak segampang mendekati cewek-cewek pada umum nya yang sudah pernah ia taklukkan ,Aisyah sangat berbeda menurut nya.

Sesampai nya di dalam apartemen milik Azzam, Aisyah langsung menuju dapur ia akan langsung bertempur dengan belanjaan nya dan juga memasak makan siang untuk Azzam, Dan akan mengantar nya ke perusahaan Alcantara, memikirkan tentang mengantar makan siang untuk Azzam membuat Aisyah jadi senang juga kesal

SENANG akan bertemu dengan Vera sahabat yang paling ia sayang dan

KESAL akan bertemu dengan azzam, si beruang kutub, kulkas sepuluh pintu, dan si mulut berbisa "semua ada pada pria itu, pertanyaan nya, apa kah dia mempunyai kekasih? apa ada wanita yang tertarik pada nya ? Kalau di bilang tampan si tampan, cuma dia itu tidak bisa menjaga lisan nya , semua yang keluar dari mulut nya seperti pisau bermata tujuh" batin Aisyah belum bertemu saja dia sudah kesal duluan, dia sudah membayangkan kalau tuan nya bakal mengeluarkan kata-kata pedas untuk nya untuk Aisyah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...