Tekad Arsya adalah menyelamatkan anak panti asuhan dari pemilik yayasan yang bejat.
Demi mendapat uang dan kekuasaan, Arsya rela melakukan segalanya. Termasuk masuk geng gangster berbahaya dan menjadi personal trainer berkedok gigolo.
Meski menjadi gigolo, Arsya masih perjaka. Loh, bagaimana bisa? Padahal banyak wanita yang mengaku pernah tidur dengannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 - Panggilan Laluna
Arsya mendengus kasar. Ia tak berkomentar apa-apa saat mendengar Arin menyuruhnya untuk tidak jatuh cinta.
"Loh kok diam aja? Jangan bilang kau udah lama jatuh cinta sama aku?" timpal Arin. Maksudnya dia hanya bercanda.
"Kalau iya? Gimana?" tanggap Arsya.
Arin sontak terkesiap. Matanya tampak mengerjap beberapa kali.
"Bercanda kok. Jangan dibawa hati. Udah bantuin aku potong sayurnya. Katanya tadi mau bantu," ujar Arsya. Ia berusaha kembali mencairkan suasana yang mendadak canggung.
"Dari tadi kek!" balas Arin. Dia dan Arsya bekerjasama membuat makan siang.
Ketika asik mengaduk sup, ponsel Arsya berdering. Ia lantas memeriksa ponsel dan menemukan kalau Laluna meneleponnya. Namun karena ingin menghabiskan waktu dengan Arin, Arsya mengabaikan panggilan tersebut.
"Loh, kenapa dimatiin teleponnya?" tukas Arin.
"Nggak penting," sahut Arsya. Tapi belum sempat semenit, Laluna menelepon lagi.
"Yakin nggak penting?" Mata Arin memicing penuh selidik.
"Bentar ya." Arsya tersenyum kecut sambil beranjak dari dapur. Ia segera mengangkat telepon Laluna.
"Kenapa baru diangkat sih?! Lama banget!" Omelan dari gadis itu langsung menyambut.
"Maaf ya, Mbak Laluna... Tapi hari ini aku nggak masuk kerja." Arsya berusaha menahan amarah dan berbicara ramah tamah.
"Tapi kan ada jadwal kau melatih aku hari ini. Pokoknya aku mau kau datang ke gym sekarang!" desak Laluna.
"Aku nggak bisa, Mbak. Aku lagi ada kesibukan yang nggak bisa ditinggalkan," tolak Arsya.
"Pokoknya kau harus datang! Cepetan... Kalau nggak, aku akan nangis nih! Aku juga akan ganti personal trainer!" ancam Laluna.
"Iya, lakukan saja, Mbak. Aku sama sekali nggak masalah," tanggap Arsya tenang.
"Huaaaa... Kamu jahat! Jahat!" Suara tangisan Laluna seketika menggema. Arsya bahkan reflek menjauhkan ponsel dari telinga.
"Awas aja. Aku akan bilangin kamu ke Papah aku... Hiks!" ucap Laluna.
Mata Arsya langsung terbelalak mendengarnya. Dia akhirnya kalah. Arsya tahu kalau dirinya sekarang masih tak memiliki kekuatan melawan keluarga Alamsyah.
"Tunggu, tunggu! Ya sudah! Aku akan ke sana sekarang!" kata Arsya.
Suata tangisan Laluna seketika berhenti. Dia berucap, "Gitu dong dari tadi..."
Arsya memutar bola mata jengah. Dia masuk ke kamar dan berganti pakaian. Namun sebelum pergi, Arsya menyempatkan diri terlebih dahulu makan bersama Arin.
"Apa kau lagi dapat panggilan?" tanya Arin.
"Begitulah. Sorry ya, Rin. Aku harus ninggalin kamu bentar," jawab Arsya.
"Santai aja kali, Sya. Lagian aku ada di tempat aman sekarang," sahut Arin. Dia melanjutkan, "gimana ya nasib Deva sekarang..."
"Mengenai Deva... Aku kemarin melihatnya!" ungkap Arsya.
Mata Arin membulat sempurna. "Benarkah? Dimana? Kenapa kau baru bilang sekarang?" balasnya.
Arsya lantas menceritakan bagaimana pertemuannya dengan Deva. Dia juga memberitahu kalau Deva bersikap aneh.
"Berarti Deva sekarang tergabung dalam kelompok mafia... Itu lebih mengerikan dariku." Arin menggigit bibir bawahnya dengan gelisah.
"Kita akan pikirkan cara membantu Deva nanti. Tepatnya saat semua uangku banyak terkumpul," ujar Arsya.
"Uang?" Arin menuntut jawaban. Ia mengerutkan dahinya.
"Kebetulan aku punya rencana untuk membalas keluarga Alamsyah. Tapi rencana itu tak bisa dilakukan tanpa uang yang banyak," ucap Arsya.
"Oke, bisakah kau beritahu aku apa rencananya?"
"Maaf, Rin. Nggak sekarang ya."
Hening menyelimuti suasana dalam sekian menit. Sampai akhirnya Arsya pamit pergi dari apartemen. Arin lantas hanya bisa membiarkan. Perempuan itu segera membereskan meja makan.
Setelah selesai, Arin melihat-lihat unit apartemen Arsya. Atensinya tertuju pada buku-buku yang berjejer di dalam rak.
Arin mengambil salah satu buku. Namun sebuah foto mendadak jatuh dari buku itu.
bergabunglah dengan orang-orang yang berkhianat pada geng kalajengking itu Deva...
biar makin kuat...
itu si Edy jahat banget sih . anak SD Lo kok dihamilin... 😡😡
anaknya bohai kali ya... cantik gitu...
tebakan ku Laluna ini malah proo lohh 😂 tapi pura pura cupu.
Kna supraise juga Sean.
faktanya di real, jngn kan yg seusia Laluna, bocil SD juga phm yg kek gituan. itu kna pengaruh HP.
jadi buat ibu-ibu yg punya anak beranjak dewasa jngn dilepaskan, harus diawasin. antisipasi kitu ya istilahnya 🤭✌️
udah mau marathon aja ternyata d prank sama othornya 😭😭