AYUMI

Pagi ini semua terasa berbeda,Aksa yang terlihat biasa saja,Kiara yang masih harus berpura-pura demi keadilan sang kakak dan Bu Shinta serta Pak Hendra yang masih misterius.

Kiara yakin keadilan pasti akan berpihak padanya,walau harus menunjukkan kepalsuan di depan mertuanya tapi itu adalah satu satunya cara agar ia bisa mengetahui fakta yang sebenarnya.

Rasa bosan menyelimuti Kiara,ia berpikir untuk melamar kerja di sebuah perusahaan ternama di kota itu,akan tetapi ia teringat bahwa Bu Shinta memiliki butik yang cukup besar dan mungkin saja ia bisa bekerja disana dan kemungkinan juga ada fakta di balik tempat itu.

Kiara berjalan menuju ruang kerja Bu Shinta,seperti biasa Bu Shinta selalu sibuk setelah makan pagi.

"Ma..!"

Bu shinta menatap Kiara yang berdiri di depan pintu ruang kerjanya.

"Kiara,ngapain kamu berdiri di situ,masuk sini nak!"ucap Bu Shinta.

"Ma,ada yang mau aku bicarakan sama mama."

Bu Shinta menghela nafas kasar dan berkata,"kalau masalah Ayumi sekali lagi mama minta maaf nak,mama sudah keterlaluan."

"Bukan ma,bukan tentang kak ayumi kok."

"Lalu?"ucap Bu Shinta penasaran

"Aku mau melamar kerja ma,aku bosan di rumah terus."ucap Kiara

Bu Shinta mengernyitkan dahi,ia merasa Kiara tak perlu bekerja keras karena kehidupan di rumah ini sudah sangat terjamin.

"Ngapain sih?kamu itu nggak usah mikirin pekerjaan Kiara,Kamu hanya menikmati hidup kamu dan enjoy your life in here don't waste time for work!" ucap Bu Shinta.

"Ma,bagaimana kalau aku kerja di Butik mama,bukan aku tidak suka tinggal di rumah ini,tapi di masa mudaku aku juga ingin bekerja ma."ucap Kiara memohon

Bu shinta menghela nafas kasar,tampaknya ia mempertimbangkan keinginan menantunya itu untuk bekerja di Butik.

"Butik mama ya?boleh kamu boleh kerja disana."

Kiara tersenyum mendengar ucapan Bu Shinta dan berkata,"terimakasih ma,aku akan segera menyiapkan cv ku untuk apply besok."

"Buat apa sih ki?nggak usah lah,besok kamu ke sana langsung hubungi Mbak Zara,dia nanti akan bantu-bantu kamu disana."

"Ma,tapi aku nggak enak sama karyawan lain."ucap Kiara

"Kiara please,kamu adalah menantu di keluarga kami,jangan biasakan hidup terlalu sederhana Kiara,mama tahu orangtuamu mendidikmu menjadi orang yang sederhana,tapi mama mau kamu mengikuti gaya hidup kami!"

"Baik ma,besok saya akan temui Mbak Zara."

"Oke,but wait kiara kamu besok harus berpakaian formal dan elegant karena mama juga akan datang untuk mengenalkan kamu kepada seluruh staff bahwa kamu adalah manager Shinta's Boutique yang baru."

"Ma...manager?ma tapi kemampuanku masih belum dikatakan mumpuni untuk mengelola butik ma,aku masih perlu belajar."

"Itu terserah kamu Kiara,tapi mama akan memberikan jabatan Manager untuk kamu,kamu bisa belajar dari keseharian kamu disana dan jangan khawatir Zara akan membantumu,dia adalah karyawan yang terlama dan terpercaya di Butik mama."

"Baiklah ma,terimakasih."

"Oke,mama mau lanjut kerjaan mama dulu ini adalah rencana bisnis mama di luar negeri,mama dan papa harus merencanakan ini secara matang."

"Iya ma,semoga semuanya lancar."

"Oke thanks nak."

Kiara pun berjalan menuju kamarnya,ia membuka lemari pakaiannya dan memilih baju untuk dikenakan besok.

Bu Shinta memiliki selera yang sangat elegant,ia membeli baju dengan ciri khas Kiara namun terlihat sangat mewah.

"Semua ini dari mama,mertua mana yang baiknya seperti ini bahkan melebihi ibu kandungku sendiri."gumam Kiara

Tapi dia sadar,dia hanyalah pengantin pengganti yang tidak pernah dicintai oleh sang suami dan dia tidak pantas untuk mengharapkan cinta dari Aksa.

...****************...

"Pak Aksa,itu bukan jasad Bu Ayumi."ucap seorang pria memakai masker hitam.

"kamu yakin,itu bukan jasad Ayumi?"

"Saya 100% yakin pak."

"Baiklah,sekarang kamu cari tahu dimana keberadaan Ayumi!"

"Baik pak,saya akan mengerahkan seluruh anak buah saya untuk menyisir seluruh tempat yang ada di wilayah ini."

"Barly,jangan sampai ada yang tahu misi kita,karena orangtuaku juga memiliki orang kepercayaan yang sangat pintar,jika mereka tahu kalian adalah orang suruhanku,mereka tidak segan-segan untuk membunuh kalian."

"Iya pak,kami tahu dan kami sudah menandai mereka,kami memiliki anggota yang terorganisir dengan cara kerja yang rapi,bahkan siapapun tidak akan tahu siapa kami sebenarnya."

"Baiklah Barly,bayaranmu untuk informasi ini akan segera saya transfer,dan tolong temukan calon istri saya dengan selamat!"

"Baik pak,saya akan usahakan."ucap pria bernama Barly itu.

......................

Rupanya,Aksa telah menemukan orang kepercayaan yang sangat bisa diandalkan,Barly and Team bekerja secara rahasia dan mereka juga sangat misterius,dengan bayaran yang fantastis itu tidak membuat Aksa mengurungkan niatnya untuk mencari Ayumi.

"Ayumi,kamu akan segera ditemukan dan kita akan kembali bersama sayang."gumam Aksa

Aksa menatap laptopnya,ia selalu memasang foto Ayumi untuk membangkitkan semangatnya bekerja,dalam hati kecilnya tidak ada nama Kiara sama sekali,bahkan sedetikpun Aksa tidak pernah memikirkan Kiara.

...----------------...

Kiara menghubungi sang ibu untuk mengabarkan bahwa ia akan bekerja besok.

"Halo Assalamualaikum Bu."

"Waalaikumsalam sayang,apa kabar nak?"

"Baik,ibu dan bapak gimana?"

"Kami sehat nak,ada apa Kiara kok tumben jam segini telfon ibu?"

"Bu,Kiara besok kerja."

"Kerja?tapi kata mama kamu dulu.."

"Iya bu,awalnya mama nggak ngizinin aku buat kerja,tapi aku bosen bu di rumah terus akhirnya mama ngizinin aku kerja di Butiknya."

"Alhamdulillah sayang,tapi kamu beneran nggak apa-apa kalau kerja?maksud ibu kamu kan belum pernah kerja sama sekali nak."

"Aku nggak apa-apa bu,aku malah seneng banget bisa kerja dan belajar bagaimana cara mengelola butik,ya walaupun kerjanya di butik punya mertua sendiri tapi it's okay ma aku hanya perlu belajar."

"Baiklah nak,kalau itu keputusan kamu ibu harap itu yang terbaik untuk kamu."

"makasih bu,oh iya bu Kiara mau sholat dulu,ibu dan bapak sehat-sehat ya disana."

"Iya nak,kamu sekeluarga juga sehat-sehat ya,kapan-kapan kalau ada waktu luang kalian kesini ya,kamu dan Aksa."

"Iya bu,InsyaAllah yaudah bu Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam sayang."

Kiara terdiam,ia memikirkan permintaan ibunya untuk membawa Aksa ke sana,sedangkan ia dan Aksa tidak terlihat sebagai pasangan suami istri,bahkan Aksa tidak pernah menganggapnya sebagai pendamping hidup.

"Saat ini aku harus fokus dengan kasus Kak Ayumi,aku tahu aku memiliki perasaan lebih untuk Mas Aksa,tapi aku tidak akan pernah membuat Mas aksa berpaling dari kak ayumi walau dadaku semakin sesak jika aku memikirkan Kak ayumi akan kembali bersama dengan Mas Aksa,tapi aku adalah orang yang tidak akan merebut kebahagiaan siapapun itu prinsipku."ucap Kiara.

------Bersambung------