NovelToon NovelToon
Ayah Untuk Ayasya

Ayah Untuk Ayasya

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:129.5k
Nilai: 5
Nama Author: ShasaVinta

Tak pernah terpikirkan bagi Owen jika dirinya akan menikah dengan selebgram bar-bar semacam Tessa. Bahkan di sini dialah yang memaksa Tessa agar mau menikahinya. Semua ia lakukan hanya agar Tessa membatalkan niatnya untuk menggugurkan kandungannya.

Setelah keduanya menikah, Tessa akhirnya melahirkan seorang putri yang mereka beri nama Ayasya. Kehadiran Ayasya, perlahan-lahan menghilangkan percekcokan yang awalnya sering terjadi di antara Tessa dan Owen. Kemudian menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya.

Empat tahun telah berlalu, satu rahasia besar akhirnya terungkap. Seorang pria tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ayah biologis Ayasya.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Owen dan Tessa?

Apakah Ayasya akan lebih memilih pria yang mengaku sebagai ayah biologisnya dibanding Owen, ayah yang merawatnya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShasaVinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Ketahuan

Polesan lipstik berwarna merah di bibirnya menjadi pelengkap riasan Tessa malam ini. Dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat, ia memeriksa kembali riasannya melalui pantulan cermin di meja riasnya. Memastikan semuanya pas, tak berlebihan dan sesuai pada tempatnya. “Semoga Bang Owen tak menganggapku aneh,” gumam Tessa.

Entah kapan terakhir kali Tessa memakai riasan di wajahnya. Beruntung ia tak lupa caranya menggunakan alat-alat riasan wajah itu. Tessa bahkan sempat menertawakan dirinya saat menyadari betapa banyak hal yang berubah dari dirinya.

Setelah merias wajahnya, kini waktunya Tessa memilih pakaian yang akan ia gunakan malam ini. Bukan gaun glamour untuk menghadiri pesta, melainkan gaun tidur yang bisa menarik perhatian suaminya.

Pilihan pertama berupa lingerie warna merah yang dikirimkan oleh Sea seminggu yang lalu. Tessa menelan salivanya saat melihat tampilannya di cermin. Berani, itulah satu kata yang terlintas di benak Tessa jika ia diminta menilai penampilannya.

“Apakah selera Sea sudah berubah?” tanya Tessa pada dirinya sendiri. “Dan bagaimana ya, reaksi Bang Owen jika aku memakai ini saat menyambutnya?”

Tessa bungkam beberapa saat, sebelum ia menggeleng dan tertawa. Membayangkan suaminya, mungkin saja akan menganggap dirinya gila.

Saat melirik ke arah jam di dinding, “Sebentar lagi Bang Owen akan pulang.” Tessa akhirnya berlari ke walkin closet dan kembali dipusingkan untuk memilih gaun tidur yang pas untuknya.

Hingga empat kali mengganti gaun tidur, rasanya tak ada yang pas ditubuhnya. Tessa berputar-putar, ke kiri dan kanan, berpose di depan cermin, kemudian wajahnya berubah cemberut. “Bentuk tubuhku tak seindah dulu,” gumamnya lirih diikuti helaan napas beratnya.

Tessa yang disibukkan dengan pikirannya, tak menyadari kehadiran suaminya. Owen sudah menekan bel berkali-kali, namun tak ada sahutan dari dalam rumah. Pria itu sempat berpikir, mungkinkah Tessa dan putrinya pergi berbelanja lagi seperti yang sebelumnya.

Namun mengingat hari yang sudah larut, Owen segera menampik dugaannya. Beruntung kunci rumahnya selalu ia bawa bersama dengan kunci mobilnya. Hening menyapa saat pintu rumah telah terbuka.

“Bun … Aya …” panggil Owen, namun ia tak mendapat jawaban.

Melihat makan malam yang terhidang di meja makan, seutas senyum akhirnya tampak di wajah tampan Ayah Ayasya. Tak ada lagi tujuan lain, ia yakin … istri dan putrinya pasti berada di kamar.

Ceklek.

Saat pintu kamar ia buka, netra Owen membelalak melihat istrinya yang duduk bergeming di kursi meja riasnya. Apakah ini kejutan? Padahal aku tak berulang tahun, batin Owen.

Ya … bagi Owen, kini istrinya tampil bagai sebuah kado istimewa yang menanti untuk di buka. Tapi apa yang dipikirkan istrinya hingga tak menyadari kehadirannya, masih menjadi pertanyaan dalam benaknya.

“Bun,” panggil Owen lirih. Tak ingin ia membuat istrinya terkejut.

“Eh, Bang! Kok ada di sini?!” pekik Tessa. Pertanyaannya jadi tak karuan karena terkejut dan salah tingkah.

“Aku kan baru saja pulang kerja, Bun,” jawab Owen.

“Oh iya, kamu sudah pulang.” Tessa semakin salah tingkah saat Owen menatapnya mulai dari ujung kepala hingga ke ujung kakinya.

Astaga! Aku belum mengganti gaun tidurku, keluh Tessa dalam hati. Di pikirannya, Owen akan menilai buruk penampilannya.

Tak seperti dugaan Tessa, di dalam hatinya kini Owen tak henti memuji istrinya. Istrinya, dalam balutan gaun tidur warna putih bergaya vintage … sungguh mempesona. “Sempurna. Kamu seperti seorang putri kerajaan,” puji Owen.

Mendapat pujian seperti itu, Tessa semakin salah tingkah. Wajahnya bahkan memerah seperti tomat , membuat Owen semakin tak sabar ingin memakannya.

“Eh … Bang, kamu lapar?” tanya Tessa mengalihkan perhatian Owen.

Owen mengangguk. Namun tatapannya tetap tertuju pada satu titik, istrinya.

“Ya sudah, aku siapkan makanan dulu.”

Tessa menunduk, namun kakinya melangkah menuju pintu. Sebelum ia pingsan karena kerja jantungnya yang tak stabil, sebaiknya ia menghindari Owen. Ia merutuki dirinya yang memiliki ide gila seperti yang ia lakukan malam ini.

Sayangnya, sudah terlambat bagi Tessa untuk menghindar. Sesuatu yang tertidur dalam diri suaminya, sudah berhasil ia bangunkan. Owen menarik tangan Tessa, mencegah Tessa keluar dari kamar.

Dibawanya istrinya itu ke dalam dekapannya. “Hem, kamu mau ke mana? Makananku sudah ada di sini,” ucap Owen dengan suara beratnya. Lirikan matanya tertuju pada dada istrinya.

Tessa menelan salivanya. “Bang … a-aku a-aku.” Sudah dipastikan, Tessa tak mampu melanjutkan ucapannya.

“Aya sudah tidur?” tanya Owen yang dijawab Tessa dengan anggukan kepala.

“Di kamarnya?” tanya Owen sekali lagi. Tessa pun menjawab masih dengan anggukan kepala.

Owen tersenyum penuh arti sebelum ia menggendong istrinya ke atas tempat tidur. Dengan lembut ia baringkan Tessa, dan secepat kilat melepaskan kemeja yang seharian ini dipakainya bekerja.

Saat ia mengungkung tubuh istrinya, Owen lebih dulu merapikan helaian rambut yang mengganggu di wajah Tessa. “Kamu sangat cantik, Bun.”

“Apa kamu memang bersiap untuk malam ini?” tanya Owen.

Tessa mengangguk. “Terima kasih. Aku tersanjung dengan hadiah istimewa ini.” Lalu dikecupnya kening istrinya cukup lama.

Napas Owen semakin berat, sementara jantung Tessa seperti hendak melompat keluar dari tempatnya. “Jadi, apa aku boleh membuka hadiahku sekarang?”

Tessa menggigit bibir bawahnya, lalu perlahan mengangguk. Melihat itu, Owen tak ingin membuang waktu lebih lama. Segera ia satukan bibirnya dan bibir istrinya, menandakan jika malam yang penuh kenikmatan akan segera Owen dan Tessa mulai.

...…...

Malam semakin larut, semakin sunyi dan yang terdengar hanya suara embusan napas Tessa dan Owen yang saling memburu. Pergulatan panas telah terjadi, mengantarkan keduanya berkali-kali ke puncak nirwana.

Tessa merebahkan kepalanya di atas dada bidang suaminya. Sedangkan Owen bermain dengan rambut istrinya. Entah sejak kapan hal itu menjadi kegiatan yang paling ia sukai.

Tessa memejamkan kedua netranya. Mendengarkan bunyi detak jantung suaminya yang awalnya tak beraturan, kini mulai tedengar lebih stabil. Ini saatnya aku jujur. Semoga Bang Owen menyetujuinya, batin Tessa.

“Bang … makin hari, Aya makin pinter berpose di depan kamera,” ucap Tessa dengan riang.

“Tak heran … dia pasti menuruni keahlian Bundanya,” komentar Owen.

“Apa mungkin ya, Aya yang akhirnya mewujudkan mimpiku yang ingin jadi bintang terkenal?” tanya Tessa. Ia berusaha tampak seantusias mungkin dan berharap Owen pun sama dengannya.

“Mungkin saja. Tenang saja, putri kita akan selalu menjadi bintang.” Owen mengubah posisinya, kini ia berbaring ke samping hingga bisa menatap wajah cantik istrinya.

“Bagaimana jika kita mengasah bakatnya sejak dini? Banyak kok anak seumur Aya yang sudah memulai karirnya,” ucap Tessa semakin bersemangat. Ia pikir Owen akan menyetujuinya.

“Tak masalah jika itu anak lain. Tapi tidak dengan putri kita, Bun,” ucap Owen.

“Aku ingin Aya tumbuh besar dengan bebas. Aku ingin dia tak terbebani apa pun. Aku ingin dia menikmati masa kecilnya yang tak akan terulang lagi,” lanjut Owen.

“Sabarlah, Bun. Nanti … saat Aya dewasa dan bisa memilih jalan yang ia inginkan, aku dan kamu akan ada di sana untuk menuntunnya.”

Tessa mengangguk perlahan. Niatnya untuk berkata jujur akhirnya ia urungkan. Ia kecewa, untuk kedua kalinya Owen tak mendukungnya.

...…...

Disebuah kafe, Tessa dan Aya sedang melangsungkan pertemuan dengan pihak perusahaan yang ingin menjadikan Aya sebagai brand ambassador perusahaannya. Jawaban Tessa sudah ia siapkan, tentu ia akan menolak penawaran kerjasama tersebut.

Namun, setelah berdiskusi cukup lama akhirnya Tessa goyah. Ia akhirnya menyetujui untuk bekerja sama namun dalam cakupan yang lebih kecil. Hanya promosi beberapa produk di halaman sosial media Aya. Seperti yang selama ini mereka lakukan.

Kata sepakat telah terjalin dan kontrak kerjasama telah ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

“Aya … ini yang terakhir, ya.”

“Kita harus mengikuti ucapan Ayah. Tunggu sampai kamu dewasa dan bisa bilang ke Ayah kalau kamu menyukai ini semua,” lanjut Tessa.

Setelah pertemuan berakhir, Tessa dan Aya tak langsung kembali ke rumah. Keduanya bertolak ke rumah sakit tempat Owen bekerja, untuk memberikan kejutan.

Dan benar saja, Owen terkejut dengan kehadiran dua wanita spesial dalam hidupnya. “Kalian dari mana?” tanyanya seraya menggendong Aya.

“Dari rumah, aku ingin mengajak kamu makan di luar malam ini,” ucap Tessa beralibi.

“Ide bagus. Sudah lama kita tak pergi bersama.” Owen menyambut baik ajakan istrinya. “Ayo, kita pergi sekarang!”

“Sebentar, aku harus ke toilet dulu,” pinta Tessa. Saat Tessa ke toilet, ia meninggalkan tas miliknya di atas meja kerja Owen.

Saat mencari botol susu Ayasya di dalam tas milik Tessa, Owen menemukan beberapa lembar kertas di dalam amplop coklat. Ia tahu jika perbuatannya salah, namun rasa penasarannya lebih besar. Sebelum Tessa kembali, Owen segera membaca isi dari kalimat yang tertera pada lembaran-lembaran tersebut.

Wajah Owen seketika memerah, menahan emosi di dalam dadanya. Ketika Tessa kembali, Owen meletakkan lembaran kertas itu dengan kasar di atas mejanya.

“Jelaskan padaku, apa maksudnya ini?!”

...——————...

1
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
akhirnya setelah melalui beragam.rintangan kebahagian itu datang juga...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
benarkah???
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
keguguran keknya...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
saatnya kamu panen apa yg kamu tanam nawra...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
good job ben.. wis alih profesi jd aktor aja ...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
hhmmm gmn buuuu calon menantunya hamil anak laki lain mboh siapa bapaknya.....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
iiihh dasar ben sedeng 11 12 sm.nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mungkiniah owen diauruh danira bertanggung jawab pd nawra? kalo.iya .. angel wis angel....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
weh dasar nawra stress berat menjurus depresi... dah bawa aja nawra ke rsj...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
kok.melu panas bacanya 🙈🙈
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
sabar owen dengerin penjelasan alfio dl... tp jgn syok ya nanti...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mereka lg sibuk anu bang alfio 🤭😅😅✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
wis waktunya bezuk debay 🤭😅😅✌✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yah danira gampang pisan dihasut nawra... bgtulah kalo di hatinya tertanam kebencian ga punya pendirian ..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
makanya alfio jan krn ambisi/nap su ingin bertemu/ merebut ayasya sembarangan milih patner kan runyam...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben ga usah kepo gitu urus aja urusan sendiri gmn caranya tobat dr maksiat...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
tessa menikah dg owen stelah melahirkan bkn saat hamil.. makanya ben jgn mudah percaya sm omongan nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben percaya sama nawra.. syirik 🤭😅😅✌✌
nawra wanita licik, ben..
༄⃞⃟⚡𝙼𝙰𝙼𝙰ᶠᵉⁿᶦ𒈒⃟ʟʙᴄ 🍒⃞⃟🦅
Ye akhirnya happy ending. selamat ya tes doa dan harapan akhirnya tercapai dengan smua kejadian yang sudah kamu lalui akhirnya bisa berakhir bahagia.

wah alfio serius kamu suka ama qanita aunty dari putri mu, takdir cinta seseorang ga ada yang tau sih ya.

kak shasa setelah ini kasih bonchap kak pengen tau momen tessa melahirkan anak kedua nya, pengen tau raut bahagia dari owen, aya dan semua menyambut kelahiran adik nya aya...
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
mewek betulan lah aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!