Banyak orang menyatakan cinta itu indah. Apakah cinta LDR-an itu juga indah? Lalu bagaimana jadi nya, jika cinta LDR-an itu tumbuh subur.
Namun akan semakin menyakitkan. Karena realita nya cinta LDR-an tak selama nya indah dan berjalan mulus. Akan banyak batu sandungan dengan kerikil tajam yang menghampiri tuk menguji seberapa besar dan kuat cinta itu bersemayam di hati dua insan yang kini terpisah jarak yang terbentang.
"Tak ada alasan mengapa aku begitu mencintai nya. Tapi yang pasti aku hanya ingin selalu berada di dekat nya dan menjadi bagian dari cerita hidup nya"
Ini lah kisah dan cerita cinta hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bahagia Bersamamu
Selamat membaca...
🍁🍁🍁
Aliyah melajukan motornya melambat saat akan memasuki pintu gerbang kampus. Sesampainya di halaman parkir yang khusus untuk para mahasiswa, ia memarkir dan mengunci motornya. Melepaskan helm dan merapikan hijab nya, menyampirkan tas ransel ke pundak. Ia melihat ke arah cermin spion motor nya sambil melihat tampilan wajahnya.
Aliyah tersenyum simpul mengingat sesaat kata-kata Denis yang selalu menjadi kata penutup sebelum ia memutus sambungan telpon nya dengan Aliyah. Membayangkan wajah Denis, sosok laki-laki pujaan hati yang selalu ia rindukan. Sosok laki-laki yang sangat ia cintai, karena Denis sosok yang berbeda dari sekian banyak nya kaum adam yang mendekati nya. Denis selalu mempunyai tempat yang paling istimewa di hati Aliyah. Saat ini, gadis manis ini tengah tersenyum sendiri sambil memejamkan kedua mata, seolah tengah memandang senyuman manis dari bibir sexy Denis yang di terbitkan hanya untuk diri nya. Ya hanya untuk si Aliyah seorang.
Langkah pasti dan penuh semangat Aliyah menyusuri koridor kampus dengan mendengar kan sebuah lagu yang adem banget buat di dengarkan dan menyejukkan jiwa nya. Lagu itu, kini mengalun merdu masuk ke dalam indera pendengaran nya. Sejenak, ia kembali membayangkan wajah Denis Ah, bee.. ay selalu lindu bee. senyum bee adalah semangat ay. Seketika memerah lagi pipinya.
Bahagia Bersama mu..
Lagu Haico..
Bahagia bersamamu
Senang bila dekat dengan mu
Kamu makhluk yang aku tuju
Yang lainnya ku tak mau
Genggam erat tanganku sayang
Dan jangan pernah kau lepaskan
Karena aku butuh bimbingan
Cinta ku jangan kau lewatkan
Bahagia aku bila bersama mu
Tenang hatiku dalam pelukan mu
Tetap dengan ku hingga kau menua
Hingga memutih rambutmu
Senang hatiku hidup bersama mu
Belahan jiwa jagalah diriku
Karena denganmu damai lah hatiku
Menua lah bersamaku
***
Seseorang berlari menuju tempat parkir, tanpa melihat ke depan karena sesekali ia melihat ke ponsel dalam genggaman tangannya. bertepatan dengan Aliyah berjalan berlawanan yang sama-sama tak melihat ke arah depan, karena ia sedang mematikan layar ponsel nya.
Brugghh..
Tubuh Aliyah sedikit terpelanting dan jatuh ke lantai, setelah seseorang yang berlari menabrak Aliyah. Aliyah spontan mendongakkan kepalanya mengarah ke orang yang tidak sengaja telah menabrak nya.
"Kamu?" ucap mereka berdua bebarengan.
Selain di rumah, bisa-bisa nya Aliyah bertemu dengan lelaki yang tak henti menggoda nya saat bertemu di depan rumah.
Laki-laki itu melihat ke arah Aliyah dengan mengembangkan senyum termanis di wajah nya.
Kalau di lihat dari jarak sedekat ini. Aliyah langsung memberi jempol, bahwa lelaki yang ada di hadapan nya kini memang memiliki wajah yang sempurna, hampir tak ada cacat secuil pun.
Kembali ke laptop.. Eh, salah. Kembali lagi ke dunia nyata, setelah Aliyah terbang sesaat menggaggumi sosok laki-laki yang tengah berdiri di hadapan nya, mengembalikan lagi alam bawah sadar nya dan segera menepis rasa kekaguman nya, karena tetap yang teristimewa hanya Denis seorang di hati Aliyah.
"Eh, ma'af aku memang sengaja menabrak kamu." Krisna meminta ma'af sambil membantu Aliyah tuk berdiri.
"Tak lucu" jawab Aliyah cemberut.
Semakin kamu cemberut, semakin gemesin. Rasa nya ingin aku mencubit pipi mu. bathin Krisna.
"Kapan lagi bisa menabrak gadis manis ini." goda Krisna cengengesan.
"Kamu, pagi-pagi kok sudah ada di sini?." tanya Aliyah sedikit kepo.
"Iya, ada urusan sebentar." jawab Krisna yang memang sengaja masih menutupi identitas sebagai dosen pengganti di kampus ini.
"Jangan-jangan kamu memang jodoh yang Tuhan kirim untuk aku, ya? Enggak di rumah, Enggak di kampus. Kita selalu di pertemukan." ucap Krisna terus menggoda Aliyah. Tapi, sebenarnya dalam hati Krisna pun berharap Aliyah menjadi jodoh nya.
Aliyah tersenyum palsu. "Garing tau, lawakan kamu! Sudah tak ada tempat lagi buat yang lain. That place is only one for my king in my heart." jelas Aliyah pasti.
"Di tanya, malah jawab nya gitu doang." Aliyah menggerutu pelan. Namun, Krisna tetap mendengar nya.
"Aku ke sini mau menemui teman ku, di suruh nunggu di kampus ini." ujar Krisna.
"Tak nanya." Aliyah hanya menimpali dengan singkat.
Aliyah segera berpamitan pada Krisna untuk masuk ke kelas. Karena, Aliyah melihat jelas dari gelagat Krisna yang masih ingin mengajak nya ngobrol.
Aliyah berjalan menuju kelas nya, sedangkan Krisna menuju ke tempat parkir, untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di dalam mobil.
***
Suasana di dalam kelas.
"Pagi Aliyah, gadis pujaan ku walau di hati saja." sapa doni dengan senyum seimut mungkin buat Aliyah.
Aliyah melotot ke arah doni sambil meletakkan jari telunjuk ke bibir nya sendiri. " Ini kampus, bukan pasar jangan berisik." omel Aliyah.
"Tau lah, yang bilang pasar siapa." jawab Riris sekena nya.
"Tuh lihat, kayak pasar dadakan. Kayak orang ngerumpi di mall. Ghibahin orang pagi-pagi." jawab Aliyah.
Namun, beberapa detik kemudian. Suasana kelas yang semula ramai bak pasar dadakan, seketika hening seperti kena obrakan satpol PP. semua pada kocar kacir segera duduk di kursi nya masing-masing. Karena mendengar suara bariton nan merdu sesorang yang memberi salam dari arah pintu masuk kelas.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi semuanya.
Suara bariton nan merdu dari sosok yang mempunyai postur tubuh tinggi dan gagah itu, seketika menghipnotis para kaum hawa. Aliyah yang duduk di pojok kursi barisan ke tiga dari depan. Bergegas mematikan layar HP dan memasukan ke dalam tas nya.
" Wih, keren juga nih cowok." ucap riris sambil menyenggol lengan aliyah tuk segera menoleh ke arah pintu kelas, yang kini tengah berdiri sosok laki-laki yang suara nya telah menghipnotis para mahasiswi.
Aliyah mendonggakan kepala nya dan melihat ke arah pintu.
"Waduh, mati aku!." ucap aliyah reflex menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan.
"Ngapain woi, pakai di tutupin segala tuh muka. Nikmat mana lagi yang kau dustakan." ucap riris sambil cengar cengir.
"Hahaha, pagi-pagi sudah dapat rezeki nomplok, lihat pemandangan yang bening-bening gini jadi pingin tidur lagi." seloroh riris sambil meringis seraya memukul lengan Aliyah.
"Sakit tau! pekik aliyah sambil melotot ke arah riris.
" Lagian kamu nya aneh, nikmati noh makhluk Tuhan yang dikirim pagi-pagi buat semangat kita." tambah riris yang tetap memandang ke arah pintu.
"Aneh, gundul mu. Dia itu tetangga baru ku, yang aku cerita kan kemarin." jawab Aliyah.
"What?." tanya riris kenceng. "Parah kamu aliyah, punya tetangga sekeren itu, enggak mau bagi-bagi." ucap riris sambil memonyongkan bibir nya.
"Kau kata permen di bagi-bagi." kata aliyah.
"Seandainya aku jadi kamu aliyah, aku pasti langsung menerima cinta Krisna, disaat dia menyatakan cinta. Tapi aku bukan aliyah. Karena kamu terlalu setia dengan cinta nya Denis. Aliyah." bathin riris.
🍁🍁🍁
bersambung..
Tetap tinggal kan jejak nya akak berupa like, komen, rate bintang lima, jadikan favorit juga ya. terimakasih 🙏
terus semangat ya u berkarya
God bless always🙏🤗❤️