NovelToon NovelToon
Story Of April

Story Of April

Status: tamat
Genre:Menikah Karena Anak / Hamil di luar nikah / Teen School/College / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:577
Nilai: 5
Nama Author: Hyeon Gee

Aku pernah merasakan rindu pada seseorang dengan hanya mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagiku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyeon Gee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Story 14

“Kau masih akan tetap bekerja?” tanya Jun Su usai menguyah habis suapannya.

“Iya. Paling tidak tiga bulan lagi genap satu tahun aku menjadi intern. Setelah itu aku menjadi karyawan tetap dan bisa langsung ambil cuti. Setidaknya selama tiga bulan,” jelas Seol Hee.

“Itu berarti umur kandunganmu sudah enam bulan setelah lulus menjadi intern?”

“Iyap.”

“Apa rumah sakit tidak akan menuntutmu karena baru bekerja beberapa bulan sudah mengajukan cuti?”

“Hei, kan, aku sudah bilang, satu tahun sudah aku menjadi intern. Setelah itu aku akan langsung mendapat kontrak lima tahun termasuk keringan cuti setelah melahirkan.”

“Jadi, kapan rencana kau akan mengambil cuti? Apa tidak lelah selama ini? Kalau ada yang membuatmu letih dan mempersulitmu, katakan padaku. Aku akan mengurusnya.”

“Setidaknya profesiku tidak membuatku harus berlari ke sana kemari. Aku hanya perlu menyiapkan obat sesuai resep. Dan kalau ada hal yang tidak bisa kulakukan setidaknya ada Kak Kim Sung Hyun yang siap membantu.”

Hampir, Jun Su hampir menyemburkan minumannya usai mendengar nama yang disebutkan Seol Hee dengan begitu bangga.

“Pria yang selalu bersamamu sejak kau magang di sini?”

“Hmm,” sahut Seol Hee sembari mengunyah makanannya, “kenapa?” tanyanya kemudian.

“Tidak. Apa dia baik?” tanya Jun Su.

“Kalau dia tidak baik, aku tidak akan berteman dengannya.”

“Apa kalian sangat dekat?”

“Mmm, dibilang dekat, iya. Dibilang akrab, mungkin tidak terlalu.”

“Dia menyukaimu?”

“Entah. Dia baik untuk jadi teman tapi, aku tidak tahu kalau untuk jadi pasangan. Lagipula dia bukan tipeku.”

“Bagaimana denganku?”

“Hmm? Mmm…”

Segera Seol Hee menggeleng singkat.

“Kau juga bukan tipeku. Biasa saja.”

“Tapi, kau hamil anakku dan…”

“Dan aku juga tidak butuh kau bertanggung jawab.”

Kesekian kali, sahutan Seol Hee membuat Jun Su yang telah menyeruput air putihnya hampir menyemburkannya lagi.

“Tapi, kau ingin aku mendam…”

“Kau ingin kita berdebat lagi masalah yang sama?” tanya Seol Hee datar, “jika boleh memilih, aku juga tidak ingin memiliki anak darimu. Nanti tes DNA. Aku akan buktikan kalau aku suci. Aku selesai. Aku kembali dulu.”

Terdengar Jun Su menghela napas cukup keras setelah Seol Hee beranjak dari duduknya dan melangkah pergi ke pintu keluar. Dia diam melamun memandangi Seol Hee yang kini telah melangkah santai dari dalam kafe sampai dering ponsel menyadarkannya.

“Oh! Halo, dengan Ho Jun Su.”

“Aku tahu. Aku di kantormu sekarang,” sahut suara datar dari seberang.

Kening Jun Su berkerut sebelum kemudian kedua bola matanya terbelalak usai melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Ia bergegas lari keluar kafe dan segera melaju dengan mobilnya.

...🌸🌸🌸...

“Jadi, ada penjelasan tentang kejadian bulan lalu? Kau tahu, Ibu hampir masuk rumah sakit karena syok tentang kabar kehamilan Seol Hee. Aku rasanya ingin membunuhmu detik itu tapi, mengingat gadis itu Seol Hee, aku langsung mengurungkan niatku.”

Sosok dengan setelan jas merah jambu dengan kemeja putih santai itu tak lain adalah Ho Jun Ho, Kakak Tertua dari Ho Jun Su yang tetap tampak mencolok dengan rambut merah kecokelatannya.

“Kalau bukan Seol Hee? Apa benar kau akan membunuhku? Bagaimana kalau wanita itu Choi Yu Mi?”

“Kalau dia Choi Yu Mi, aku akan langsung membunuhmu.”

“Kenapa?”

Langsung Jun Ho melemparkan sebuah amplop cokelat yang sempat ia letakkan di sisinya. Kening Jun Su berkerut namun, Jun Ho mengisyaratkan untuk segera membukanya dan berlembar foto ia dapati di dalamnya.

“Aku yakin kau kenal orang itu? Choi Yu Mi, calon istrimu. Foto itu aku dapat dari Chi San tiga bulan sebelum kau menikah.”

Tertegun, dan ada senyum pahit yang terukir di sudut bibir Jun Su tatkala mengamati lembaran foto di tangannya satu per satu. Jantungnya berdebar kencang dan hampir air mata yang terkumpul di pelupuknya terjatuh. Namun, Jun Ho yang menyaksikan hal itu hanya mengalihkan pandangan dan tersenyum sinis.

“Ibu dan Ayah sudah lebih dulu melihat foto-foto itu. Bahkan Ibu sudah peringatkan untuk menelusuri calonmu lebih dalam lagi tapi, apa? Kau tetap terbuai dengan permainan bodohnya dan hampir menikahinya.”

“Aku tidak terbuai. Aku…”

Jun Su meremas lembaran foto di tangannya dan membuat Jun Ho menahan senyum geli.

“Kau hanya ingin meyakinkan diri kalau Ibu yang salah tentang Yu Mi tanpa kau tahu, kalau Ibu sudah melihat foto-foto itu sebulan sebelum kalian hampir menikah.”

“Tapi, kenapa Ibu marah saat Seol Hee datang dan mengakui dirinya mengandung anakku?” tanya Jun Su yang kemudian menatap tajam Kakaknya.

“Bagaimana Ibu tidak marah kalau dia berteriak-teriak di depan seluruh keluarga dan teman-teman Ayah. Pikir pakai otak, aku pun malu. Apa kau memiliki jawaban dan penjelasan tentang hal ini?”

“Dia baru memeriksakan hal yang aneh karena tidak datang bulan selama dua bulan sore hari sebelumnya. Jadi, dia ikut pesawat pagi di hari berikutnya untuk membatalkan semuanya. Waktunya benar-benar mepet.”

“Hmm,” sahut Jun Ho seraya mengangguk pelan, “jadi, kapan kalian akan menikah? Tapi, apa benar dia tidak berhubungan dengan pria lain selama di Seoul?”

Ada senyum getir di wajah Jun Su usai mendengar pertanyaan Sang Kakak.

“Mungkin aku ragu. Tapi, sejak awal dia tiba di Seoul hanya untuk bertemu Chang Yi. Sedikitpun tidak pernah aku melepas pengawasanku darinya. Aku tahu beberapa teman prianya tetapi, aku yakin tidak pernah satu pun yang pernah menginap dengannya apalagi sejak kejadian Chang Yi, dia seperti menarik diri dari lingkungan sosial.”

“Kau yakin?”

“Di depan rumahnya aku pasang kamera pengawas tanpa dia tahu. Selama setahun dia tidak ingin bertemu denganku. Tetapi, setiap hari aku selalu mengecek dengan siapa dia keluar masuk apalagi setelah Chang Yi meninggal dan dia yang aku tahu, salah satu dari orang yang benar-benar terpukul.”

Ada rasa sedih dari setiap penjelasan Jun Su yang membuat Jun Ho mengerutkan keningnya.

“Lalu? Kenapa kau menidurinya?”

Segera, Jun Su tersenyum dan setitik air mata akhirnya jatuh membasahi kedua pipinya.

“Ho Chang Yi, anak brengsek itu bahkan sampai mati pun tetap membuatku di sisinya.”

Isaknya pun tidak terbendung dan membuat Jun Ho begitu terkejut mendapati adiknya yang tidak pernah ia lihat menangis kini tampak begitu payah di depannya. Dia turun dari duduknya dan menepuk pelan pundak Jun Su yang hanya bisa tertunduk mencengkeram semakin kuat foto yang ia pegang sebelumnya.

“Kau tidak pulang selama setahun untuk merayakan tahun baru bersama kami pun karena dia?” tanya Jun Ho melemah.

“Eung,” sahut Jun Su seraya mengangguk cepat.

“Kau pun tersakiti karena kami, kan?”

“Ti, tidak. Aku tahu. Aku yang salah,” sahut Jun Su disela isaknya.

Ada rasa sakit yang ikut Jun Ho rasakan tatkala menyaksikan kesakitan yang Jun Su tahan selama ini dan membuatnya perlahan menarik Sang Adik ke dalam pelukannya.

“Maaf. Maaf untuk adikku yang selalu memaksa untuk kuat. Kau sudah melakukan hal yang benar. Menjaga amanat dengan baik dan mempertaruhkan dirimu sendiri untuk melindungi apa yang Chang Yi sayangi. Maaf, tidak menjadi Kakak yang baik untukmu. Maaf,” jelas Jun Ho sembari penepuk pelan punggung Jun Su.

Ada masa di mana kesakitan di masa lalu itu kembali dan menyisakan air mata yang telah mengering. Ada masa di mana kesedihan di masa lalu serta bahagianya mengukir kenangan yang bahkan waktu pun tidak mampu menghapusnya. Karena itu yang Tuhan ajarkan untuk menjadi manusia, harus mengingat sedih agar kuat dan harus mengingat bahagia agar tahu rasanya air mata…

1
Mystorios _ Writer
Menarik
goyangi13: Terima kasih banyak kak 🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!