NovelToon NovelToon
Lintang Sang Baga

Lintang Sang Baga

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy / Diam-Diam Cinta / Kencan Online
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Ada yang kayak mereka nggak sih? Jodoh lewat chat? Ya ampyuun CHAT?? Iya ho'oh! Mereka nggak pernah ketemu, cuma bertukar kabar melalui pesan ketikan, nggak ada pidio kol (video call). Cuma deretan huruf tapi membuat hidup mereka semprawut!

Giliran ketemu secara nggak sengaja di dunia nyata, mereka malah kayak musuh bebuyutan! Pas kembali ke aplikasi, weeeh sayang sayangan lagi.

Di sini yang koplak siapa sebenarnya? Lintang nya? Bang Baga? atau.... Yang nulis cerita??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan santan, katanya

"Pagi ku cerah ku, matahari di barat.. Ku gendong tas Hermes ku di puncaaak! Selamat--"

"Kagak selamat! Yakin kagak selamat kalau matahari ada di barat! Kiamat lah Ntang, jangan ngadi-adi kalo nyanyi! Udah nggak karuan nadanya, nggak karuan juga ngucapinnya!"

Tadinya Lintang udah girang banget mau berangkat kerja, muka full senyum, semangat berkobar menyala-nyala, hati berflower beraneka rupa tapi.. Teguran dari sang emak tadi membuat semua perlahan meredup lalu menghilang seketika.

"Mami kayak nggak suaka banget sama kehepian ai kenapa?" sengit Lintang melirik ke arah emaknya.

"Sss-su-su apa tadi? Suaka? Dikata tempat konservasi alam kali, tiba-tiba banget ngomong suaka." balas emak Tisya sengit.

Tahu kok tahu, emak Tisya ngerti apa yang mau diucapkan anaknya. Tapi kalau selalu didiemin, dibiarin dan nggak dilurusin.. Lidahnya si Lintang itu bakal terus typo sepanjang masa. Ya meski niat baik emak Tisya membantu meluruskan kosakata anaknya yang udah bengkok nggak tentu arah itu sebenarnya udah kadung espayet alias kadaluarsa!

"Ai mau breakfast di kampus aja deh. Mami nggak asik!" Lintang berpamitan dengan kedua orang tuanya, lalu melenggang kangkung bak putri duyung baru belajar jalan pake kaki di daratan. Agak dibuat-buat.. Tampak lebih lebay dari biasanya emang anaknya pak Den hari ini.

"Dia kenapa?" Emak Tisya menatap ke arah punggung Lintang yang kian menjauh tapi pertanyaan itu ditujukan untuk suami di sebelahnya.

"Kenapa?" bapak Den balik tanya.

Emak Tisya menatap tajam ke arah bapak Den sambil menghela nafas panjang. "Anakmu lho makin aneh tiap harinya, kadang bibir manyun semeter. Kadang pringas-pringis kayak kunti pamer abis sikat gigi. Apa menurutmu itu nggak aneh, Den? Aneh kan?"

Maunya sih jawab gini 'Lintang kan cerminan kamu pas lagi bucin akut sama pak Abhi dulu,' tapi nggak jadi. Dia memilih tersenyum sambil menaikkan kedua pundaknya ke atas. Mengisyaratkan ketidaktahuan. Cari aman aja ya pak ya.

Dan well.. Hari ini Lintang nggak kerja. Dia nggak diwajibkan selalu datang ke kantor, tugas dia cuma mengurai kerumitan yang sulit dipecahkan oleh para advokat dalam bidang IT, dan dia akan datang ketika dibutuhkan. Lalu sekarang, anak bapak Den ini sedang membawa mobilnya menuju fakultas seni dimana dia masihlah tercatat sebagai mahasiswa di sana.

"Ai hari ini mau sabuk apa ya..? Hmm.. Ai harus bikin schedule biar hidup ai terdusun dan tertata."

Ngerti kan? Dia tanya.. Hari ini dia mau sibuk apa ya? Ya terserah dia mau sibuk ngapain, nggak ngapa-ngapain juga sebenarnya dia aman-aman aja. Dia pewaris bukan perintis, hidupnya terjamin meski seharian cuma dlosoran aja. Segala dusun dibawa-bawa.. Hedeh!

Mobil berhenti. Lintang merapikan rambut berwarna hitam bergradasi merah dan birunya dengan jari sebelum keluar dari mobil. Masuklah itu kunci mobil dan gawai ke dalam tas, lalu Lintang berjalan riang gembira di payungi hangatnya sinar matahari pagi.

Wajah mulus glowingnya bikin minder kaum hawa yang lain, tapi Lintang bukan tipe gadis yang suka menyombongkan diri dengan kelebihan yang dia miliki. Dia suka bersosialisasi. Dia suka berkumpul dengan sesama manusia lain, baik itu perempuan maupun laki-laki. Semua dianggap sama, semua temannya. Jadi nggak heran dong kalau anaknya bapak Den bisa seceria ini, lingkungan keluarga dan sekitarnya mendukung dirinya jadi pribadi yang segreen flag itu.

"Heh anakan Mickey mouse, kok baru muncul sih. Dicariin sama yang lain dari kemarin tauuuu..." seorang perempuan dengan wajah chubby, pipi tembem, mata sipit dan rambut warna perak menyapa Lintang.

"Ai sabuk, you know. Ai sekarang working." sepertinya mereka sudah akrab. Terlihat dari cara Lintang bicara nggak membuat si chubby berambut perak itu kebingungan.

"Lambemu minta dikepang! Modelan kamu bisa kerja? Ngerjain apa? Mulasin (warnain) bulu anak ayam?" ngejek banget betina satu ini.

Lintang mencebik. Bibirnya manyun, sambil duduk menempatkan pantatnya pada sebuah kursi kosong di dalam kelas, Lintang bersemangat menceritakan kegiatan dua minggu belakangan yang membuatnya sibuk. Sibuk versi dia sendiri tentunya.

"Wah, gila. Diterima tanpa interview di kantor hukum milik pak Abhi?! Kamu ngedukun di mana, heh!" kaget bercampur nggak percaya tergambar nyata dari nada bicara si pemilik rambut perak.

"You kikir muka ai mirip menyan apa, sampai kurus ke abnormal segala?! Ai itu berangkat!! I'm very talented, you know!" (You pikir muka ai mirip menyan apa, sampai harus ke paranormal segala?! Ai itu berbakat!! blablablaaaaaaaa)

"Hahaha.. Si bjiiir bjiiiir.. Modelan begini keterima kerja di kantor hukum? Apa nggak pitak kepala mereka di sana tiap denger kamu ngomong? Aduuh sumpah demi ungker ngomong mu ngaco banget deh Lin! Tobat tobat, hahaha."

"Cherry, ai kikir you harus ganti name jadi Jule aja!" Lintang mendengus kesal.

"Hahaha tiba-tiba banget kudu ganti nama jadi Jule? Kenapa emang hah??"

"Because you nyeselin!"

"Hahaha, jenis manusia paling nggak sadar diri ya kamu ini, Lin. Ngatain orang ngeselin padahal kamu sendiri tiap kali ngomong bisa bikin umur orang berkurang saking mumetnya mikirin apa yang lagi kamu omongin."

Ingin menjawab banget sebenarnya, tapi fokus Lintang teralihkan ketika mendengar ponselnya berbunyi menandakan ada panggilan masuk. "Remember, kita belum selesai. Jule!"

Bukannya marah, yang katanya bernama Cherry Cherry itu malah tertawa ngakak mendengar ancaman nggak menakutkan dari teman very typo nya.

"You ke sini? Ngapain?" Suara Lintang terdengar sedikit panik.

Secepat kilat dia sabet kembali tasnya. Berdiri kemudian berlari cepat meninggalkan temannya yang ikut kebingungan dengan gerak-gerik Lintang yang dirasa mencurigakan.

"Liiiiiin, woooooeeey anakan Miki Mos!! Tungguin wooooi!! Buset dah, itu bocah sekalinya mau olahraga kenapa milih lari pake jurus kecepatan cahaya gini sih, kan aku jadi engap ngejarnya elaaah!" padahal dia yang kayak buntelan lemper, gerak dikit langsung ngos-ngosan tapi masih bisa ngedumel.

Nggak lama si Cherry belek ini bisa juga ngejar pergerakannya Lintang, Lintang ada di parkiran ternyata. Berdiri bagai menantang teriknya sinar matahari yang mulai terasa panas membakar kulit.

Lintang tampak sedikit ngos-ngosan, sambil berjalan mendekati lelaki yang ikut bergerak untuk mengikis jarak antara mereka berdua. Kalau ini drama Korea bayangkan lampu sorot dan kamera sedang berputar mengitari Lintang dan.. Baga! Jika ini film India maka yang terjadi adalah fokus zoom dibuat sedramatis mungkin menyorot Lintang dan Baga bergantian.

Tapiiiiii nih, karena ini cuma kisah halunya penulis sok sibuk yang doyan ngilang... Bayangin aja mereka berdua lagi berdiri saling berhadapan dengan jarak nggak lebih dari dua langkah. Mereka masih diam, yang satu ngatur nafas, satunya lagi ngatur debaran jantung yang udah nggak karuan di dalam sana.

"You ngapain ke sini?" tanya Lintang memulai obrolan.

"Kangen... Mantan."

Jawaban nyeleneh Baga yang dibarengi senyum tengilnya berhasil membuat Lintang memukul lengan Baga ringan. Nggak kenceng namun tetap aja terasa. Tapi kok Baga malah tampak seneng-seneng aja tuh dikasarin Lintang kayak gitu. Wajahnya nggak bisa bohong, dia terlihat kegaringan eh kegirangan!

"You ke kantor sana lah. Ai mau kuliah. You Jauh-jauh ke sini cuma mao bilang kangen santan doang?" pertanyaan mengandung rasa ingin tahu yang tinggi.

"Tadinya mau bilang kangen kamu sayang, kangen my Star tapi nggak ah.. Wong aku udah diputusin. Diajak nerusin hubungan di real nolaknya kayak orang dipaksa lompat dari atas tebing, ya udah.. nggak mau maksa lagi aku. Jadi.. Kangennya ya buat sang mantan aja." berani beraninya itu jari nyolek hidung bangir Lintang.

Lintang sampai ngeblush hanya dengan perlakuan sederhana dari sang mantan.

"Ebuset anjrrr.. Itu si Lintang beneran ngedukun apa bagemana? Pantes aja keterima kerja tanpa interview di kantor hukum nya pak Abhi, lha wong pewaris tunggal Abhista grup nya aja terkintil-kintil sama dia kayak gitu. Tuh anakan Miki Mos emang ada aja gebrakannya, mau heran tapi dia seorang Lintang.. Nggak jadi heran lah."

Belajar gila ya Cherry ya? Ngomong sendiri dijawab sendiri, but nggak apa-apa.. Apapun asal nggak ngilang tiba-tiba kayak authornya aja kali ya? Huehehehe.

1
𝐙⃝🦜Ro
ikut terapi wicara lagi yok tan
Arin
Mau ngajak ngobrol apa mau nampol Baga sih Ntang🤭🤭🤭🤭.....
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
ngompol enak mah nikah dulu Nyang elahhh🤣🤣🤣🤣🤣
bikin malu Buapkmu aslii bisa2 camer mikir ke arah anuu🤣
Dewi kunti
kesuwen le golek trasi ,up gur siji🙈
Dewi kunti: tp bikin randu kaaaannn
total 2 replies
𝐙⃝🦜Ro
akhirnya up juga
kencannya kemaren jadi gak mereka Thor?
Dfe: aku nganti lali ada scene kencan😭
total 1 replies
Mrs. Dinold
huuh bener ngilangnya lama banged LG...😄😄😄
Mrs. Dinold: tak tunggu..meskipun sering ngilang ..🤭🤭
total 2 replies
Yurni Yurni
lanjut🤭
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
nonggol juga Thor etdahh🤣🤣🤣

lagi semedi jadi abnormal tah🤣🤣
hmmmm
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐: lha wes tuwek kog🤣🤣
pakdhe yo oleh🤣🤣
nangung wes diwoco akeh mosok gak dilanjut moco🤭
sehat Thor
total 2 replies
Yurni Yurni
😘
Rita Ariani
🤣🤣🤣ancuurrr kata²nya lintang,, mumet mumet dh tu si baga 😄
Rita Ariani
ngakak baca ni novel🤣🤣
мaya🎐ᵇᵃˢᵉ
Mantan di dunia virtual tetapi di Kenyataannya akan memulai hubungan baru 👏🏻👏🏻
мaya🎐ᵇᵃˢᵉ
Baga senang menjahili ntang sekarang ☺️
мaya🎐ᵇᵃˢᵉ
Kamar Mandi ahh di sikat
𝐙⃝🦜Ro
gassss
𝐙⃝🦜Ro
gak perlu di translate kita dah paham koq dah terlatih
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
ikot oe ikot..
gak baik klo jalan cuma berdua doang..
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍
paham Thor paham 😌
gosah pake translate, soalnya saya sudah biasa menghadapi teman yg jarinya melebar hingga menciptakan deretan kalimat yg perlu kejelian dalam memahaminya😌
Arin
Kalau aku yang ngobrol sama Lintang kudu dan harus siapkan kamus khusus nih buat terjemahin yang dia ucapin. Di Mbah Google pasti ada semua yang lain ucapin, cuman artinya pastinya lain🤣🤣🤣
Kalau gak lola alias loading lama nih buat artiin yang dia omongin😁😁😁😁😁
♏®️𝕯µɱσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
kencang tipis2 tak apa
sambil kikir mau kecang kemana lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!