Arsenio Elvarendra, mafia kejam yang dihianati orang kepercayaannya, terlahir kembali di sebuah singgasana yang sangat megah sebagai Kaisar Iblis. Di dunia barunya, ia bertemu seorang wanita cantik—Dia seorang dewi yang menyembunyikan identitasnya.
Bisakah Arsenio mengungkap jati diri sang Dewi? Akankah cinta mereka mengubah jalan takdir di antara kegelapan dan cahaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harga Sebuah Aliansi
Dengan raungan yang memekakkan telinga, Lucifer terbang ke langit, sayap iblisnya membentang lebar. Dia terbang menuju garis depan, siap untuk terjun ke tengah-tengah pertempuran dan melepaskan kemarahannya yang mengerikan kepada musuh-musuhnya.
Perang telah dimulai. Dan akan menggetarkan neraka.
Dari atas, Lucifer melihat pasukan iblisnya berbenturan dengan pasukan vampir dalam kekacauan yang mengerikan. Iblis-iblis itu, dengan kekuatan dan keganasan mereka yang luar biasa, berhasil menahan para vampir, tetapi jumlah mereka terus bertambah.
"Zarthus, kau lakukan pekerjaan yang bagus di bawah sana!" teriak Lucifer, suaranya menggelegar di atas medan perang. "Tapi sepertinya kau butuh sedikit bantuan!"
Dia menukik ke bawah, sayapnya menyapu, dan mendarat di tengah-tengah pertempuran dengan ledakan kekuatan yang dahsyat. Tanah bergetar saat dia mendarat, dan para vampir di sekitarnya terlempar ke belakang.
"Baiklah, para penghisap darah!" teriak Lucifer, matanya menyala dengan api neraka. "Siapa yang ingin menjadi yang pertama?"
Para vampir itu, meskipun ketakutan, menyerbu ke arahnya, cakar dan gigi mereka terhunus. Lucifer menyeringai dan melepaskan kekuatan penuhnya.
Petir dan api keluar dari tangannya, membakar para vampir menjadi abu. Dia menebas dengan pedangnya, setiap ayunan memotong beberapa musuh sekaligus. Dia adalah pusaran kematian, kekuatan yang tak terhentikan yang menyapu medan perang.
"Rasakan kemarahan Lucifer Morningstar!" teriaknya, saat dia terus membantai para vampir. "Rasakan neraka yang sesungguhnya!"
Namun, di tengah kekacauan itu, Lucifer melihatnya - Ratu Vampir, Seraphina, berdiri di atas bukit kecil, mengawasi pertempuran dengan tatapan dingin. Dia adalah vampir yang cantik dan mematikan, dengan rambut hitam panjang dan mata merah yang menusuk.
"Seraphina!" teriak Lucifer, suaranya penuh dengan kebencian. "Kau pikir kau bisa menyerang kerajaanku dan lolos begitu saja? Kau salah!"
Dia terbang menuju Seraphina, meninggalkan jejak kehancuran di belakangnya. Seraphina menyeringai dan menyambutnya dengan badai sihir gelap.
Mereka bertarung dengan kekuatan dan keganasan yang luar biasa, sihir dan pedang mereka berbenturan dalam ledakan energi yang dahsyat. Lucifer kuat, tetapi Seraphina juga bukan lawan yang mudah. Dia adalah penyihir yang terampil dan pejuang yang berpengalaman, dan dia tidak berniat untuk menyerah.
"Kau bodoh jika berpikir kau bisa mengalahkanku, Lucifer," ejek Seraphina, saat dia menangkis serangan Lucifer. "Aku memiliki kekuatan yang dasyat di sisiku!"
"Kau salah, Seraphina," balas Lucifer. "Akulah neraka yang sesungguhnya!"
Dia melepaskan ledakan energi yang dahsyat, mengenai Seraphina dengan kekuatan penuh. Ratu Vampir itu terhuyung mundur, wajahnya meringis kesakitan.
"Tidak mungkin..." terengah-engah Seraphina. "Aku... aku tidak bisa kalah..."
"Sudah berakhir, Seraphina," kata Lucifer, mendekatinya. "Kau kalah."
Dia mengangkat pedangnya, siap untuk memberikan pukulan yang mematikan. Tetapi pada saat itu, Seraphina melepaskan serangan terakhir - ledakan sihir gelap yang kuat yang mengenai Lucifer tepat di dada.
Lucifer terhuyung mundur, merasakan rasa sakit yang membakar di sekujur tubuhnya. Dia jatuh ke tanah, napasnya tersengal-sengal.
"Mungkin aku akan mati hari ini," kata Seraphina, suaranya lemah tetapi penuh kemenangan. "Tetapi aku akan membawamu bersamaku!"
Dia mengangkat tangannya, siap untuk melepaskan serangan lain. Tetapi sebelum dia bisa melakukannya, Lucifer mengumpulkan semua sisa kekuatannya dan melepaskan ledakan energi yang dahsyat. Seraphina terkena serangan itu dengan kekuatan penuh, dan dia hancur menjadi abu. Dengan kematian Seraphina, pasukan vampir kehilangan semangat juang mereka. Mereka mulai melarikan diri, dikejar oleh iblis-iblis yang mengejar mereka. Pertempuran telah dimenangkan. Tetapi kemenangan itu datang dengan harga yang mahal. Lucifer terbaring di tanah, terluka parah dan berdarah. Dia bisa merasakan kesadarannya memudar.
"Zarthus..." gumamnya lemah. "Zarthus... di mana kau?"
Zarthus bergegas ke sisi Lucifer, wajahnya penuh dengan kekhawatiran. "Yang Mulia! Apa yang terjadi? Kau terluka!"
"Aku... aku baik-baik saja, Zarthus," kata Lucifer, meskipun dia tahu itu bohong. "Aku hanya butuh sedikit istirahat."
Dia menutup matanya, dan kegelapan menyelimutinya. Lucifer Morningstar, Kaisar Iblis, telah jatuh di medan perang. Kegelapan menyelimutinya, dan dia merasa seolah-olah dia tenggelam ke dalam jurang yang tak berujung. Rasa sakitnya tak tertahankan, dan dia tahu bahwa dia berada di ambang kematian.
"Zarthus..." gumamnya lemah, tetapi suaranya hanya berupa bisikan.
Tiba-tiba, sebuah suara familiar membelah kegelapan.
[Sistem: Deteksi Kondisi Kritis. Mengaktifkan Protokol Darurat.]
Lucifer mengerutkan kening. "Sistem...?"
[Sistem: Memulai Urutan Pemulihan. Mengalihkan Energi Cadangan untuk Penyembuhan.]
Lucifer bisa merasakan gelombang energi mengalir melalui tubuhnya, meredakan rasa sakitnya dan menyembuhkan luka-lukanya. Itu adalah sensasi yang aneh dan tidak menyenangkan, tetapi dia bersyukur atas hal itu.
"Apa yang kau lakukan, Sistem?" tanya Lucifer, suaranya sedikit lebih kuat.
[Sistem: Memulihkan Tubuh Anda ke Kondisi Optimal. Harap Bersabar.]
Lucifer tidak punya pilihan selain mempercayai Sistem. Dia telah bergantung padanya selama bertahun-tahun, dan dia tidak pernah mengecewakannya.
Dia menutup matanya dan membiarkan Sistem melakukan pekerjaannya. Dia bisa merasakan luka-lukanya sembuh, tulangnya menyatu kembali, dan energinya pulih. Prosesnya lambat dan menyakitkan, tetapi dia tahu bahwa itu perlu.
Setelah beberapa waktu yang terasa seperti selamanya, Sistem akhirnya menyelesaikan pekerjaannya.
[Sistem: Pemulihan Selesai. Kondisi: Stabil.]
Lucifer membuka matanya dan menarik napas dalam-dalam. Rasa sakitnya telah hilang, dan dia merasa jauh lebih kuat.
"Terima kasih, Sistem," katanya. "Kau menyelamatkan hidupku."
[Sistem: Itu Adalah Fungsi Saya, Yang Mulia.]
Lucifer mencoba untuk duduk, tetapi tubuhnya masih terlalu lemah.
"Zarthus..." gumamnya. "Aku butuh bantuan."
Pada saat itu, Zarthus muncul di sisinya, wajahnya penuh dengan kelegaan.
"Yang Mulia! Kau sudah sadar!" seru Zarthus. "Aku sangat khawatir!"
"Aku baik-baik saja, Zarthus," kata Lucifer, menerima bantuan Zarthus untuk duduk. "Sistem menyelamatkanku."
Zarthus mengerutkan kening. "Sistem? Apa maksudmu, Yang Mulia?"
"Itu cerita panjang, Zarthus," kata Lucifer. "Untuk saat ini, yang perlu kau ketahui adalah bahwa Sistem adalah bagian dari diriku, dan itu membantuku untuk tetap hidup."
Zarthus mengangguk, meskipun dia masih tampak bingung. "Aku mengerti, Yang Mulia. Tapi apa yang terjadi? Bagaimana kau terluka?"
"Aku bertarung dengan Ratu Vampir, Seraphina," jawab Lucifer. "Dia adalah lawan yang tangguh, tetapi aku berhasil mengalahkannya. Sayangnya, dia berhasil memberikan pukulan terakhir sebelum dia mati."
Zarthus mendengus. "Ratu Vampir itu akan membayar atas apa yang telah dia lakukan. Aku akan memburu semua vampir yang tersisa dan memastikan bahwa mereka semua mati."
"Tenang, Zarthus," kata Lucifer. "Pertempuran sudah berakhir. Kita telah menang. Sekarang, kita perlu fokus untuk membangun kembali kerajaan kita dan memperkuat aliansi kita dengan Kerajaan Penyihir."
Zarthus mengangguk. "Seperti yang Anda perintahkan, Yang Mulia. Tapi apa yang akan kita lakukan dengan Kerajaan Vampir?"
"Kita akan mengambil alih wilayah mereka dan menggabungkannya ke dalam kerajaan kita," jawab Lucifer. "Kita akan menggunakan sumber daya mereka untuk memperkuat diri kita sendiri."
"Ide yang bagus, Yang Mulia," kata Zarthus. "Aku akan segera mengurusnya."
Zarthus membungkuk dan pergi, meninggalkan Lucifer sendirian.
Lucifer menatap langit, pikirannya dipenuhi dengan pikiran. Dia telah selamat dari pertempuran yang mengerikan, tetapi dia tahu bahwa masih ada banyak pertempuran lain yang akan datang. Dia harus bersiap untuk apa pun yang menantinya.
[Sistem: Misi Baru Telah Tersedia!]
Lucifer mengerutkan kening. "Misi baru? Sekarang?"
[Sistem: Misi: Konsolidasi Kekuatan. Deskripsi: Kerajaan Anda Telah Memenangkan Pertempuran Melawan Kerajaan Vampir, Tetapi Wilayah Anda Sekarang Tersebar Luas dan Rentan Terhadap Serangan. Konsolidasikan Kekuatan Anda dengan Membangun Pertahanan, Melatih Pasukan, dan Memperkuat Aliansi Anda dengan Kerajaan Penyihir.]
Lucifer menghela napas. "Sepertinya aku tidak akan pernah bisa beristirahat."
Tapi dia tahu bahwa Sistem itu benar. Dia harus mengkonsolidasikan kekuatannya dan bersiap untuk pertempuran di masa depan.
"Baiklah," gumam Lucifer. "Mari kita lakukan ini."