NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Dapat bonus

Keesokan harinya setengah jam sebelum jam kerja dimulai Shaina sudah sampai ke perusahaan. Iya, dia sengaja datang lebih awal karena ingin mencari bonekanya. Iya, siapa tahu saja wanita yang menurut pekerja bagian kebersihan mengambil boneka itu di dapan lobby membuangnya kembali di sekitar halaman perusahaan.

Shaina berjalan berkeliling halaman perusahaan sambil matanya melihat ke bawah mencari bonekanya yang hilang.

"Kak... lagi ngapain....?'' tanya petugas kebersihan yang waktu itu bertemu dengan Shaina.

"Eh si abang... Abang, sudah boneka milikku sudah ketemu apa belum ...?'' tanya Shaina.

"Oh boneka teddy bear itu...? Belum kak..." jawab petugas kebersihan.

"Kalau saya menemukannya, pasti sudah saya kasihkan ke tuan Sagara..." sambung petugas kebersihan.

"Kok dikasih ke tuan Sagara sih, dikasihkan ke saya dong bang, kan boneka itu milik saya, bukan milik tuan Sagara..." ucap Shaina.

"Tapi satu minggu yang lalu tuan Sagara memerintahkan pada semua pegawai di sini, jika menemukan boneka itu untuk segera memberikan padanya. Dan siapa yang menemukannya akan dikasih hadiah..." sahut petugas kebersihan.

"Hah...? Begitu ya ..?'' tanya Shaina.

"Iya kak..." jawab petugas kebersihan.

"Wah ternyata tuan tanggung jawab juga ya, dia benar- benar berusaha mencari bonekaku...." batin Shaina.

"Tapi kan boneka itu sudah diambil oleh perempuan tua yang waktu itu ke sini. Kita tidak akan mungkin menemukannya..." ucap pegawai kebersihan.

"Hah... Kamu melihat perempuan tua itu kan.? Kamu masih ingat nggak ciri- cirinya seperti apa..?'' tanya Shina.

Pegawai kebersihan itu diam seperti sedang berfikir.

"Ehm... Umurnya sih mungkin sekitar lima puluh tahunan lebih. Rambutnya lurus sebahu, kulitnya putih..." jawab petugas kebersihan.

"Hah... Siapa ya.... Aduhhh..." ucap Shaina.

Shaina lalu masuk ke lobby utama kemudian naik ke lantai tujuh menuju ruang kerjanya karena sebentar lagi jam kerja akan dimulai.

"Selamat pagi..." ucap Shaina pada Bimo yang sudah datang lebih dulu.

Kemudian menyusul Arsil, Alvian dan terakhir adalah pak Fandi manager divisi keuangan. Ini hari pertama Fandi kembali bekerja setelah satu minggu absen karena sakit DBD.

"Hah.. . Pak Fandi sudah masuk kerja...?'' Shaina nampak senang melihat atasannya mulai masuk kerja lagi.

"Syukurlah pak Fandi sudah masuk lagi. Jadi nanti saya tidak harus ikut meeting lagi. Pusing tahu pak, harus presentasi di depan para klien, apa lagi kalau kliennya dari luar negri, aduuh... Deg - degan terus..." ucap Shina.

Pak Fandi pun hanya tersenyum saja mendengar penuturan Shaina.

"Pak Fandi tahu tidak, Shaina sampai stres gara- gara dia beberapa kali ikut meeting dan disuruh mempelajari materi hanya beberapa menit saja...." ucap Alvian.

"Iya pak apa lagi kemarin, Shaina sampai kayak orang kesurupan karena mikirin materi meeting. Dia tidak bisa tidur dan pinggiran matanya sampai berwarna hitam...." imbuh Arsil.

"Hah...? Benar sampai begitu Shaina...? Kamu sampai tidak bisa tidur karena stres mikirin materi untuk meeting...?'' tanya pak Fandi.

"Ehm..ti..tidak...

"Ya ampun Shaina... Apa susahnya sih...? Begitu saja kamu tidak bisa. Trus apakah kamu bisa menjalankan tugasmu dengan baik...? Atau jangan- jangan kamu dihukum lagi sama tuan...?'' tanya pak Fandi.

"Ehm..i..itu..."

"Hah... Kamu ini bagaimana sih, makanya kalau saya kasih arahan, kamu perhatikan dong Shaina..." ucap pak.Fandi.

"Iiihh... Kalian iniiii... Saya stres bukan gara- gara ituuuu...." sahut Shaina kesal karena temannya pada sok tahu.

"Lalu kalau bukan stres karena soal materi meeting, kenapa muka kamu kusut sekali seharian...?'' tanya Bimo.

Shaina menghela nafas.

"Ah.. atau jangan- jangan kamu digodain sama kliennya tuan Sagara ya....?'' tanya Arsil.

"Hei Shaina, ngapain kamu stres... Kalau kamu digodain sama kliennya tuan, kamu balas godain aja. Kamu porotin duitnya kan lumayan ya..." sahut Alvian.

"Enak saja...! Kamu pikir saya cewek apaan...! Kalau sampai mereka berani godain aku, aku hajar dia, enak saja...." jawab Shaina sambil memukul lengan Alvian. Dan Alvian pun meringis sambil mengusap lengannya.

Melihat apa yang dilakukan oleh Shaina kepada Alvian, Arsil dan Bimo pun mentertawakan Alvian.

"Sudah...sudah... Lebih baik kalian mulai pekerjaan kalian. Sekarang sudah jam kantor..." ucap Fandi.

"Oya Shaina... posisi kamu di sini kan untuk menggantikan Mona. Jadi kamu dan saya akan selalu ikut meeting sebagai perwakilan dari divisi keuangan..." sambung Fandi pada Shaina.

"Baik...pak Fandi..." jawab Shaina.

Shaina dan yang lainnya pun mulai mengerjakan pekerjaan mereka masing- masing. Dan tak lama kemudian Sagara dan Sekertaris Jo datang melewati ruang divisi keuangan.

"Selamat pagi tuan Sagara..." ucap para pegawai divisi keuangan.

Sagara menghentikan langkahnya, begitu juga dengan sekertaris Jo yang berjalan di belakang Sagara. Sagara melihat satu persatu pegawai di divisi keuangan. Dari mulai Fandi hingga Shaina. Saat melihat Shaina, tiba- tiba Sagara ingat akan mimpinya tadi malam.

Iya, karena seharian kemarin Sagara terus mengingat- ingat ciumannya terhadap Shaina namun tidak ingat juga, tadi malam Sagara sampai terbawa mimpi. Dalam mimpinya pun dia mencium bibir Shaina di sebuah kamar hotel.

"Arrhhk,..sial...." gumam Sagara lalu dia melanjutkan lagi langkahnya menuju ke ruang kerjanya.

Begitu juga dengan sekertaris Jo yang langsung masuk ke ruang kerjanya. Tak lama kemudian Sagara menelpon Fandi dan memintanya agar Shaina menemuinya di ruang kerja.

"Sha...kamu dipanggil tuan Sagara...'' ucap Fandi begitu selesai menerima telpon.

"Saya...? Ada apa lagi pak...?'' tanya Shaina.

"Saya tidak tahu. Ya sudahlah, kamu ke sana saja sekarang. Jangan membuat tuan menunggu lama, nanti dia marah..." jawab Fandi.

Shaina pun segera pergi ke ruang kerja Sagara.

"Masuk..." ucap Sagara begitu mendengar pintu ruang kerjanya di ketuk.

Shaina lalu masuk.

"Tuan panggil saya....?'' tanya Shaina sambil berdiri di depan meja kerja Sagara.

Namun Sagara tidak langsung menjawab. Dia yang sedang duduk di kursi meja kerjanya malah diam sambil memperhatikan wajah Shaina.

"Jadi bibir mungil itu yang kemarin malam saya cium...?'' ucap Sagara dalam hati sambil menatap bibir Shaina yang menggunakan lipstik warna nude.

"Kenapa saya tidak merasakannya...? Lalu bagaimana saya menciumnya...? Apa hanya mengecupnya sekilas, atau sampai melumatnya...?"

"Aarrrkkh....sial.... Apa yang saya pikirkan..."

Sahara lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

"Tuan....tuan kenapa...?'' tanya Shaina heran melihat tuannya sejak tadi bengong sambil menatapnya dan kemudian mengusap wajahnya sendiri.

"Oh...ti...tidak...sa...saya tidak memikirkan apapun..." Sagara nampak panik.

"Hah...? Ada apa dengan tuan. Sikapnya aneh sekali..." gumam Shaina.

"Ehem..." Sagara berdehem lalu melonggarkan dasinya. Sagara lalu menghela nafas.

"Tuan panggil saya...? Ada apa...?'' tanya Shaina.

"Kenapa sekarang gadis berandal itu bersikap biasa saja...? Dia tidak marah lagi seperti kemarin...? Apa dia sudah tidak mempermasalahkan kejadian malam itu...? Atau dia sudah tidak perduli dengan kejadian malam itu...?'' tanya Sagara dalam hati lagi- lagi sambil menatap wajah Shaina.

"Tuan..." ucap Shaina.

"Oh i..iya..." jawab Sagara.

"Tuan kenapa sih...? Dari tadi bengong terus sambil lihatin saya...? Memangnya ada yang salah dengan saya...? '' tanya Shaina.

"Oh ti...tidak...Ehm...apa suasana hati kamu sudah baik- baik saja...?" tanya Sagara.

"Hah...?'' sahut Shaina tidak paham dengan pertanyaan Sagara.

"Ehm...maksudnya apa kamu sedang tidak kesal...?'' tanya Sagara.

"Tentu saja saya dengan kesal tuan..." jawab Shaina sambil memanyunkan bibirnya.

"Ma...maafkan saya ya... Saya benar- benar...

"Saya tidak mau tahu ya tuan... Pokoknya tuan harus bertanggung jawab...." ucap Shaina.

"A..apa...? A..apa yang harus saya lakukan...." Sagara terlihat panik.

"Pokokonya tuan harus secepatnya menemukan boneka saya. Saya tidak bisa hidup tanpa boneka itu tuan. Apa tuan tidak mengerti perasaan saya...? Bagaimana jika tuan ada di posisi saya...? Kehilangan barang yang sangat berharga pemberian dari orang yang sangat berarti dalam kehidupan kita, pasti tuan juga akan sedih kan..." ucap Shaina terus mengoceh.

"A..apa...? Ja..jadi kamu minta saya bertanggung jawab untuk menemukan boneka itu...?'' tanya Sagara.

Iya, karena Sagara mengira, Shaina meminta pertanggung jawaban karena dia telah mencium bibirnya malam itu.

"Tentu saja , kan tuan sendiri yang membuang boneka itu. Jadi tuan dong yang harus mencarikannya untuk saya..." jawab Shaina nampak kesal.

"Oh astaga... Rupanya saya salah paham... Ah.. Dasar sial... Apa yang saya pikirkan sih...?'' batin Sagara sambil memijit keningnya.

"Tuan..." ucap Shaina.

"I..iya..." jawab Sagara kaget.

"Bonekakuuuuu...." rengek Shaina.

"I..iya... Sa..saya sudah menyuruh semua pegawai di perusahaan ini mencari bonekamu. Kamu harus sabar ya, pasti boneka kamu ketemu kok..." sahut Satria.

Shaina menghela nafas.

"Tuan tadi memanggil saya ke sini kan, apa apa tuan...?" tanya Shaina.

"Oh iya...berikan nomer rekeningmu..." ucap Sagara.

"Untuk apa...?'' tanya Shaina.

"Kemarin kan saya sudah janji sama kamu akan memberimu bonus karena pekerjaanmu bagus...'' jawab Sagara.

"Hah...? Ja..jadi tuan mau memberikan bonus itu sekarang...?'' tanya Shaina dengan mata berbinar.

"Giliran soal bonus saja langsung ceria..." batin Sagara.

"Ini tuan..." ucap Shaina menunjukkan nomor rekeningnya pada Sagara.

Sagara menghela nafas melihat Shaina yang grecep sekali memperlihatkan nomer rekeningnya melalui ponselnya.

Sagara lalu mengirimkan nominal uang ke nomor rekening Shaina.

"Sudah saya transfer ya... Coba kamu cek.." ucap Sagara.

Dengan cepat Shaina mengecek saldo masuk ke nomer rekeningnya.

"Hah... Ini nggak salah tuan...? Banyak sekali....'' tanya Shaina tidak percaya melihat nominal uang yang di transfer ke nomor rekeningnya.

"Hah... Dasar kampungan... Ditransfer uang sepuluh juta saja senangnya seperti medapat uang satu milyar..." batin Sagara sambil geleng- geleng kepala.

"Terima kasih ya tuan..." ucap Shaina nampak senang sekali.

"Hem..sekarang kamu kembali ke ruang kerjamu..." sahut Sagara.

"Siap tuan..." jawab Shaina sambil hormat pada Sagara lalu dia balik badan dan segera keluar dari ruang kerja Sagara dengan langkah tegap seperti paskibraka.

Melihat tingkah Shaina, Sagara tersenyum sambil geleng- geleng kepala. Sedangkan Shaina yang sudah keluar dari ruang kerja Sagara segera mentransfer uang pemberian Sagara kepada nomor rekening ayahnya di kampung. Kemudian dia menghubungi nomor sang ayah.

"Halo assalamualaikum Shaina... Tumben kamu telpon ayah siang- siang. Memangnya kamu tidak kerja...?'' tanya pak Wahyu dari ujung telpon.

"Lagi di kantor Yah, Shaina cuma mau ngasih tahu ayah kalau Shaina sudah mentransfer uang ke nomor rekening ayah...." jawab Shaina yang masih berdiri di depan pintu ruang kerja Sagara.

"Nanti uangnya diambil ya Yah, buat nambahin modal usaha ayah. Kan ayah bilang mau buka warung kecil di depan rumah...." sambung Shaina.

"Memangnya kamu sudah gajian...?'' tanya pak Wahyu.

"Belum yah... Tapi Shaina baru saja dapat bonus dari bosnya Shaina..." jawab Shaina.

"Apa...? Bonus...? Hei Shaina.. apa yang kamu lakukan pada bos mu sampai dikasih bonus....? Kamu tidak berbuat macam- macam kan sama bosmu itu...?'' tanya Pak Wahyu.

"Ih ayah... Kalau bicara suuzon aja sukanya. Shaina itu dapat bonus karena pekerjaan Shaina bagus Yah. Bukan karena Shaina macam- macam..." jawab Shaina.

"Oh... Syukurlah..." sahut pak Wahyu.

"Yah, nanti kalau ayah ambil uang di ATM minta ditemani pakde Ahmad ya, jangan sendirian, nanti dijambret lho..." ucap Shaina.

"Ya ndak mungkin to...di sini kan aman..." sahut pak Wahyu.

"Iya tapi buat jaga- jaga Yah. Soalnya kemarin Shaina melihat ada pak tuan yang ambil uang di ATM trus uangnya dijambret. Untuk ada Shaina yang menolong mengejar jambret itu, kalau tidak, pasti uangnya raib dibawa jambret..." ucap Shaina.

"Apa...? Kamu mengejar jambret...? Trus kamu apakan jambret itu...?'' tanya pak Wahyu.

"Shaina kejar, trus Shaina tarik tangannya trus tendang kakinya dua kali sampai si jambret itu pincang..." jawab Shaina.

"Ya Alloh Shaina.... Kamu ini apa- apaan sih... Kamu ini sedang ada di kota besar, jangan macam-macam to nduk. Bahaya..." ucap pak Wahyu.

"Halah... Ayah nggak usah khawatir... Ayah kan tahu Shaina jago karate. Kau cuma menghajar jambret itu masalah kecil..." sahut Shaina.

"Sudah ya Yah. Shaina mau lanjut kerja... Assalamualaikum...." Sambungan telpon pun berakhir.

Shaina segera berbalik badan hendak kembali ke ruang kerjanya. Namun dia tiba- tiba menabrak seseorang yang sejak tadi tanpa Shaina sadari ada di belakangnya.

"Brukkkk...."

"Auw.... Ma...maaf ..." ucap Shaina kaget.

Iya, tanpa disengaja Shaina menabrak sekertaris Jo.

Iya, tadi saat sekertaris Jo hendak masuk ke ruang kerja Sagara , dia menghentikan langkahnya tepat di belakang Shaina yang sedang menelpon ayahnya. Tentu saja sekertaris Jo mendengar semua obrolan Shaina dengan sang ayah termasuk soal Shaina yang menghajar jambret.

"Se...sekertaris Jo...." ucap Shaina.

Sekertaris Jo menghela nafas.

"Sudah berapa orang yang sudah kamu tabrak selama kamu kerja di sini...?'' tanya sekertaris Jo yang sudah berulang kali ditabrak oleh Shaina.

"Hehee...maaf..." ucap Shaina.

Sekertaris Jo pun tersenyum sambil geleng- geleng kepala.

"Kamu dari mana...?'' tanya sekertaris Jo.

"Abis bertemu tuan. Sekertaris Jo tahu, aku tadi abis dikasih bonus sama tuan...'' ucap Shaina.

"Oya... Selamat ya,..." sahut sekertaris Jo.

"Makasih...Oya aku ke ruang keja dulu ya..." ucap Shaina.

Sekertaris Jo mengangguk. Lalu Shaina segera berlalu dari hadapan sekertaris Jo. Dan sekertaris Jo terus menatap kepergian Shaina sambil tersenyum.

Bersambung....

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!