NovelToon NovelToon
Terperangkap Dimensi Lain

Terperangkap Dimensi Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Akademi Sihir / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:392
Nilai: 5
Nama Author: Sunny Rush

Elara dan teman-temannya terlempar ke dimensi lain, dimana mereka memiliki perjanjian yang tidak bisa di tolak karena mereka akan otomatis ke tarik oleh ikatan perjanjian itu itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Rush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Latihan Dimulai

Elara berdiri di tengah arena latihan, napasnya ngos-ngosan. Arsen berdiri di sampingnya, tatapannya dingin tapi waspada. Lysandra dan Brian ikut berdiri, tapi Brian tampak jelas tidak senang berada dekat Elara.

"Mulai sekarang, Elara! Latihan sihirmu harus fokus!" titah Arsen.

Elara mengeluh pelan, "Gak nyangka sih, latihan pagi-pagi gini sudah capek. Bisa nggak ya sambil makan cemilan?"

Brian menatapnya dengan alis terangkat, menahan kekesalan. "Kamu serius? Ini latihan, bukan waktu nongkrong," gumamnya sinis.

Lysandra menepuk tangannya, bersiap mengajari dasar sihir Veyra.

Sihir Veyra (Lysandra)

Angin Lincah → meningkatkan kecepatan dan mobilitas, memungkinkan pemiliknya bergerak cepat, menghindar, atau menyerang dari berbagai arah.

Gelombang Energi → serangan area sekaligus bisa digunakan sebagai pelindung sekutu (proteksi kecil).

Lysandra mengangkat tangan, menciptakan pusaran angin di sekitar Elara. "Coba rasakan anginnya. Kau bisa lari, lompat, dan menyerang sambil tetap aman."

Elara menatap pusaran itu, lalu dengan refleks melompat ,eh malah terpeleset dan terjungkal, membuat angin kecil itu menghantam Brian hingga ia tersentak.

"Ups, sorry! Maksudku… latihan!" celoteh Elara sambil bangkit.

Brian menatapnya, bibirnya mengerucut, jelas kesal. "Latihan atau tidak, jangan sampai mengacaukan energiku!"

Sihir Luminara (Brian)

Cahaya Pelindung → perisai untuk pertahanan, menahan serangan ringan.

Sinar Murni → serangan ringan tapi cepat dan efektif.

Aura Suci Penguatan → meningkatkan kemampuan fisik dan sihir teman di sekitarnya.

Brian membentuk bola cahaya di tangannya, menatap Elara tajam. "Gunakan ini untuk bertahan atau menyerang. Jangan sampai tersandung seperti tadi," ucapnya datar, tapi nada sinisnya jelas terdengar.

Elara mencoba menyalakan cahaya, tapi alih-alih muncul sinar yang indah, tangannya malah mengeluarkan cahaya ungu berkelap-kelip, membuat dirinya sendiri terkejut. "Heh, ini bukan Luminara, kan?"

Brian menahan tawa tapi segera menekannya. "Kamu… terlalu ceroboh," gumamnya.

Sihir Klan Iblis atau Noctyra (Arsen)

Menyala Abadi → energi api yang terus menyala, sulit dipadamkan, bisa menyerang atau bertahan dalam bentuk pelindung membara.

Bayangan Malam → kemampuan pengintai, bergerak diam-diam, menghilang dalam bayangan untuk menyerang atau mengintai musuh.

Kutukan Abadi → pertahanan kuat berupa energi gelap yang sulit ditembus dan bisa menempel pada musuh sebagai efek jangka panjang.

Arsen menyalakan energi bayangan di tangan kanannya, sosoknya tampak seperti menyatu dengan kegelapan. "Latihan ini bukan untuk main-main. Gunakan kekuatanmu atau kau akan tertinggal," ucap Arsen dingin.

Elara menatap energi bayangan itu, lalu menepuk tangannya sendiri. "Kalau begitu aku gabungin aja semuanya! Angin, cahaya, dan… bayangan gelap! Eh, Arsen, ini boleh nggak?"

Brian menatapnya tajam, lengan terangkat siap menghalangi, "Jangan main-main dengan kekuatanku!"

Lysandra hanya menggeleng sambil menahan tawa. Arsen menatapnya datar, "Berhenti bercanda, Elara."

Elara menatap mereka semua, bangga tapi bingung. "Eh, tapi seru juga ya latihan ini. Kayak main game tapi lebih nyebelin!"

Brian mendengus kesal, menyalakan aura Luminara-nya sedikit lebih terang, memberi isyarat kalau ia tidak mau kalah dari tingkah Elara.

Elara menatap ketiga instruktur sekaligus Brian, Lysandra, dan Arsen ,dengan ekspresi penuh semangat. Ia mengibaskan tangan, mencoba menggabungkan kekuatan: angin dari Veyra, cahaya dari Luminara, dan bayangan dari Klan Iblis.

"Eh, lihat nih! Aku gabungin semuanya jadi… ‘Angin Cahaya Gelap’! Keren gak?" celoteh Elara sambil melompat-lompat.

Brian segera menatapnya tajam, aura Luminara di tangannya berkilat, siap menahan energi Elara yang tak terkendali. "Hei! Jangan sampai merusak energiku!"

Lysandra mengerutkan alis, sikapnya jelas tidak menyukai Elara. "Ini… tidak sopan. Kamu benar-benar sembrono," gerutunya sambil mencoba menstabilkan gelombang energi angin di sekitar Elara. Tapi matanya terus melirik Arsen, yang berdiri tegak di sampingnya, tatapan dingin tak berubah. Sekadar melihat Arsen membuat Lysandra tetap sabar menahan rasa kesal.

Arsen berdiri di pojok arena, tenang, tatapannya menusuk tapi ekspresinya tetap datar. "Fokus atau berhenti. Jangan sia-siakan energi kalian," ucapnya dingin, tapi tanpa menegur secara langsung Elara.

Elara mengangkat bahu, "Yah, aku cuma mau liat apa bisa kombinasi semua jadi satu. Jangan terlalu serius dong!"

Brian mendengus, menyulut aura Luminara yang lebih terang, menciptakan perisai cahaya kecil di sekeliling Elara agar energi gabungannya tidak meledak. "Kamu terlalu ceroboh… dan terlalu percaya diri," gerutunya.

Lysandra menarik napas panjang, menambahkan gelombang energi angin di sekitar Elara agar tidak keluar dari kontrol. "Kalau kau ingin bertahan, dengarkan instruksi! Tapi kalau cuma bercanda… aku tidak akan membantumu," katanya setengah marah.

Elara menoleh sambil tersenyum, "Eh, aku kok merasa kayak kalian senang lihat aku ribet ya?"

Brian memutar mata, tapi Lysandra menahan kata-kata. Bahkan Arsen sedikit mengerutkan alis, tapi tetap diam.

Tiba-tiba, Dorion muncul di pintu arena, sedikit tergesa-gesa dan napasnya tersengal. "Eh, apa aku ketinggalan…?!"

Elara menoleh, senyum lebar. "Dorion! Akhirnya datang juga! Duduk, duduk, sini liat aku gabungin kekuatan!"

Dorion berjalan mendekat, menatap gabungan energi Elara yang berwarna-warni, namun sedikit ragu. "Apa… kau yakin bisa mengontrol itu?" tanyanya.

Elara mengedipkan mata, "Tentu! Kalau tidak, kan gak seru!"

Brian menggeram, aura Luminara-nya berkedip lebih terang, seperti ingin menunjukkan, “Aku bisa mengimbangi!”

Lysandra menepuk tangannya dengan nada sedikit marah tapi terpaksa, "Ini benar-benar menyebalkan. Tapi… Arsen ada di sini, jadi aku harus sabar."

Arsen tetap tegak, menatap semua dengan dingin. Tidak ada satu pun kata yang keluar dari bibirnya, tapi aura kekuasaan Klan Iblis membuat suasana latihan terasa menegangkan.

Elara berputar-putar, tangannya mengeluarkan semburat cahaya ungu, angin berdesir di sekeliling, dan bayangan tipis menempel di tanah. "Heh, keren kan! Ini kayak sulap tapi lebih nyata!"

Brian menepuk pundaknya keras, mencoba menenangkan energi Elara. "Bodoh! Jangan sampai energi itu meledak!"

Elara menoleh sambil tersenyum jahil, "Yah, santai aja Brian. Kalau meledak, kan aku bisa bilang… ‘kekuatan gabungan’!"

Dorion menatap Arsen, sedikit heran tapi terhibur. "Ini… seriusan latihan atau pertunjukan sirkus?"

Arsen akhirnya mengangkat alis tipis, tatapannya ke arah Elara tak bergeser. Tidak ada kata, hanya perintah diam yang tersirat: “Kontrol atau kau akan menyesal.”

Elara hanya mengangguk sambil cengar-cengir. "Oke deh, aku akan coba lebih serius… sebentar aja."

Brian menghela napas, Lysandra menarik alis, tapi Arsen tetap dingin dan Dorion hanya bisa menahan tawa sambil menonton kekacauan lucu tapi menegangkan itu.

Kalau mau, aku bisa lanjutkan ke adegan malam hari, Arsen mulai serius melatih Elara, sementara Brian dan Lysandra mulai terbiasa sedikit dengan tingkah nyeleneh Elara, tapi tetap ada ketegangan interpersonal yang seru.

1
Flynn
Ngakak!
Melanie
Romantis banget!
Android 17
Jlebbbbb!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!