NovelToon NovelToon
Pelacur Ini Adalah Ibu Terbaik

Pelacur Ini Adalah Ibu Terbaik

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: NiSeeRINA

Lucianna Forger adalah seorang pelacur di sebuah klub malam. Walaupun hidup sebagai pelacur, Luci tetap memiliki impian untuk mempunyai suami dan anak.

Malam itu ia bertemu dengan Daniel Radcliffe, orang yang dia target menjadi pelanggan selanjutnya. Setelah melalui malam yang panas di rumah Daniel. Ia malah bertemu dengan tiga anak kembar.

Luci baru saja berpikir kalau dia bermalam dengan suami orang lain. Namun nyatanya Daniel adalah seorang duda. Ini memberikan kesempatan Luci untuk mendekati Daniel.

Sulit untuk mendekati Daniel, Luci pun memilih untuk mendekati anak-anaknya terlebih dahulu.

Apakah Daniel bisa menerima Luci dengan latar belakang seorang pelacur?

__________________________________________
Yang penasaran sama ceritanya silahkan baca🙌

[Warning!! konten dewasa]
[Karya ini hanya fantasi authornya, tidak membawa hal apapun yang berkaitan agama dalam novel ini🙌]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NiSeeRINA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[PIAIT] Bab 15 : Hukuman lagi? [WARNING]

Daniel dan Lucianna masih duduk berdampingan di tepi kolam, terdiam dalam keheningan. Keduanya berusaha menenangkan diri, mencerna kejadian dan perbincangan yang baru saja terjadi.

"Bagaimana kalau kita pergi ke kolam renang minggu depan?" tanya Daniel, memecah keheningan yang canggung.

"Apa maksudmu? Kau mengambil cuti minggu depan?" tanya Lucianna, matanya berbinar bahagia. Akhirnya, Daniel bersedia menyisihkan waktunya untuk si kembar.

Daniel mengangguk sebagai jawaban. Senyum Lucianna semakin merekah mendengar konfirmasi dari Daniel.

"Tapi kenapa harus ke kolam renang?" tanya Lucianna, merasa tidak setuju dengan ide tersebut. Daniel sudah jelas mendengar bahwa ia tidak bisa berenang.

"Untuk menghilangkan traumamu. Ini juga karena anak-anak belum pernah pergi ke kolam renang," ucap Daniel santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hati Lucianna terasa meleleh, merasa begitu dipedulikan.

Lucianna mengiyakan tawaran Daniel, melupakan sejenak tentang ketakutannya pada berenang. Ia juga memikirkan si kembar yang sangat membutuhkan waktu berkualitas bersama Papa mereka.

"Baiklah, sekarang kau harus mandi. Sebelum masuk angin nanti," ucap Daniel, bangkit dari kursi santainya.

Saat tubuh Daniel hampir berdiri tegak, Lucianna menariknya kembali ke kursi santai. Dengan gerakan cepat, ia menarik tangan Daniel ke belakang, lalu mengikatnya ke celah kursi santai menggunakan handuk yang tadi ia gunakan untuk menghangatkan tubuhnya.

"Luci! Apa yang kau lakukan?!" bentak Daniel, terkejut dengan tindakan Lucianna yang tiba-tiba. Ia berusaha melepaskan diri, namun tenaganya kalah oleh wanita yang baru saja pingsan dan kini tampak begitu bersemangat.

"Apa kau tidak merasa kedinginan? Aku kedinginan dan butuh kehangatan sekarang," ucap Lucianna dengan nada menggoda, lalu berjalan naik ke atas tubuh Daniel, mendekatkan wajahnya ke wajah Daniel.

"Turun sekarang!" bentak Daniel lagi, berusaha mempertahankan kewarasannya. Lucianna tidak bergeming dari atas tubuh Daniel, malah semakin memprovokasi dengan menurunkan bokongnya tepat di pinggul Daniel.

"Lucianna Forger!! Apa kau tidak waras? Kau baru saja tenggelam dan tubuhmu masih lemas. Kau masih memikirkan hal konyol seperti ini!" Daniel berusaha melepaskan ikatan di tangannya dengan sekuat tenaga, namun usahanya sia-sia.

"Daniel... apa kau merasa bersalah saat melemparku ke kolam?" tanya Lucianna dengan nada menggoda, menggigit bibirnya dengan sensual.

"Tentu saja, aku merasa bersalah," jawab Daniel jujur, mengalihkan pandangannya, tidak ingin menatap godaan Lucianna.

"Kalau begitu, aku akan memberikan hukuman padamu," ucap Lucianna dengan nada menggoda, lalu mulai membuka satu per satu kancing jas Daniel.

"Hukuman? Hey! Saat kemarin kau bersalah, aku tidak menghukummu! Kenapa sekarang kau ingin menghukumku?!" protes Daniel, merasa tidak adil.

"Itu karena kau tidak mampu memanfaatkan peluang dengan baik, Daniel," jawab Lucianna dengan senyum nakal. Ia berhasil membuka semua kancing jas dan kemeja Daniel. Kini, dada atletis Daniel terlihat dengan sempurna di hadapannya.

"Tubuhmu sangat bagus, padahal waktumu hanya digunakan untuk bekerja," puji Lucianna, menggerakkan jari-jarinya mengikuti arah garis dada Daniel, membuat Daniel merinding.

"Luci, hentikan! Aku sudah bilang bahwa kau tidak boleh bertindak seperti pelacur lagi!" bentak Daniel, berusaha menghentikan tindakan Lucianna.

"Tapi 'kau' bilang aku tidak boleh bertindak seperti pelacur lagi jika di depan anak-anak. Sekarang anak-anak sudah tidur, Daniel," balas Lucianna, menekankan kata 'kau' untuk mengingatkan Daniel akan perkataannya sendiri. Ia turun ke paha Daniel dan menguncinya dengan kedua kakinya. Tangannya kini berusaha membuka ikat pinggang Daniel, berniat untuk mengeluarkan 'benda spesial' di dalamnya.

"Kalau begitu, mulai sekarang jangan bertindak seperti pelacur di depan anak-anak atau di rumahmu!" Daniel merevisi ucapannya, berharap Lucianna akan mengerti.

"Berarti kalau kita sedang berada di luar rumah, kita boleh melakukan sepuasnya?" Lucianna menyeringai, lalu dengan gerakan yang lincah, ia mengeluarkan 'milik' Daniel dari celananya, menantang batas kesabaran pria itu.

Daniel menggertakkan giginya, menarik napas dalam-dalam dengan kasar. Rasanya percuma saja berdebat dengan wanita ini. Setiap ucapan yang dilontarkannya selalu diputarbalikkan oleh Lucianna dengan logikanya yang sulit untuk dibantah.

Tanpa ragu, Lucianna menggunakan salivanya sebagai pelumas, membasahi 'milik' Daniel yang sudah menegang sempurna. Ia mulai menggosoknya dengan kedua tangannya, memberikan sentuhan yang lembut namun menggoda. Daniel memejamkan matanya, mencoba sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan di tangannya, namun sia-sia. Ikatan itu terlalu kuat, dan ia merasa tenaganya terkuras.

Daniel menggigit bibirnya, berusaha menahan desahan yang ingin keluar dari mulutnya. Tubuhnya bergidik setiap kali Lucianna menggosok 'miliknya' di bawah sana. Sensasi yang ditimbulkan oleh sentuhan Lucianna begitu kuat, membuatnya hampir kehilangan kendali.

Dengan susah payah, Daniel mencoba membuka matanya untuk melihat apa yang membuat Lucianna begitu tenang dan fokus dengan kegiatannya dibawah sana. Pandangannya tertuju pada dua buah dada Lucianna yang terjiplak jelas oleh pakaiannya yang masih basah. Dadanya berguncang pelan mengikuti gerakan tangannya, menciptakan pemandangan yang sangat menggoda.

Sudah lima tahun lamanya ia tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Kehidupan seksnya setelah kepergian istrinya bisa dibilang mati total. Namun, kali ini terasa sangat berbeda. Istrinya dulu tidak memiliki semangat membara dan keberanian seperti Lucianna. Begitu juga dengan bentuk tubuh mereka, Lucianna memiliki lekuk tubuh yang lebih menggoda dan aura seksi yang memancar kuat.

Daniel menggeleng pelan kepalanya, berusaha mengusir pikiran-pikiran yang mulai berkecamuk di benaknya. Ia kembali memejamkan matanya, mencoba untuk tidak terhipnotis oleh tubuh gemulai Lucianna. Namun, gerakan Lucianna semakin membuatnya kehilangan akal sehat. Sentuhan lembut namun menggoda itu seolah membangkitkan kembali hasratnya yang sudah lama terpendam.

Lucianna merasakan 'milik' Daniel semakin membesar di tangannya, berdenyut dengan kuat. Ia memainkannya semakin cepat, meningkatkan intensitas sentuhannya. Daniel, yang hampir mencapai klimaksnya, dengan sisa tenaga yang dimilikinya berhasil melepaskan tangannya dari ikatan. Dengan gerakan tiba-tiba, ia menarik tubuh Lucianna untuk menghentikan kegiatannya dan berbalik menjatuhkan tubuh Lucianna ke bawahnya, mengunci pergerakannya.

Lucianna sedikit terkejut dengan tindakan Daniel yang tiba-tiba. "Kenapa? Kau sudah tidak bisa menahannya? Baiklah, lakukan saja. Tapi... jika tanpa pengaman, aku bisa saja hamil," ucap Lucianna, masih mencoba menggoda Daniel dengan senyum nakalnya.

Tubuh indah Lucianna yang terjiplak oleh gaun biru mudanya semakin terlihat jelas dari pandangan Daniel. Lekuk tubuhnya yang menggoda seolah memanggil-manggil Daniel untuk segera menyentuhnya.

"Luci... jika kau berani melakukan hal seperti ini lagi, aku tidak akan segan-segan memecat dan mengusirmu dari sini," ancam Daniel dengan nada serius, berusaha menutupi gejolak yang sedang berkecamuk di dalam dirinya.

"Tidak masalah. Kau akan melihat bagaimana reaksi si kembar nanti," ucap Lucianna dengan percaya diri, meskipun ia tidak tahu apakah si kembar sudah berpihak padanya atau belum. Ia tahu bahwa si kembar sangat menyukainya, dan ia yakin mereka akan mencarinya nanti.

Daniel bangun dari atas tubuh Lucianna, merapikan sedikit pakaiannya dan segera pergi meninggalkannya di tepi kolam renang. Saat sampai di kamar mandi, Daniel melihat ke bawah, ke arah 'miliknya' yang masih berdenyut dengan kuat.

Kegiatan tadi memang belum mencapai klimaksnya, dan kini 'benda' di dalam celana Daniel masih terasa berdenyut dengan penuh hasrat. Daniel menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya.

"Ayo, kita selesaikan masalah ini sendiri. Setelah itu, kita pergi tidur dan melupakan semua kejadian malam ini," ucap Daniel pada dirinya sendiri, mencoba untuk mengendalikan gejolak dalam tubuhnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Bersambung...

1
Cut syifa
biarlah soal profesi, yg penting hatinya baik
Cut syifa
dasar lucianna benar benar 😄😄, meresahkan sekali kmyyuuuu🤭
mama Al
jangan bilang Luci nekat bawa anak anak ke kebun binatang. 😁
mama Al
berasa ibunya anak-anak 🤭
mama Al
si Daniel antisipasi takut para emak emak smake down lagi
Dewi Ink
Daniel kuat bgt imannya 😂😂
Dewi Ink
wadduuuww di tepi kolam loh itu 😭
Dewi Ink
di rumah kan ada kolam renang
Istri Zhiguang!: anggap aja liburan bersama kak😭
total 1 replies
Cut syifa
untung bukan ramadhan dasar kamu lucianna 🤣🤣🤣
Drezzlle
ayo ajak ke Zoo Lucianaa kasihan mereka
Drezzlle
ya pasti anak-anak pilih kamu lah Lucianaa
Nurika Hikmawati
mantaaaap... kamu masih kuat iman aja Niel. padahal Luci udh mengerahkan semua skillnya tuh /Facepalm/
Nurika Hikmawati
Beda tenaga ya Luc... kalau utk yg gini mah tenaganya gak akan prnh habis
Rosse Roo
aah dasar bocahhh🤣🤦‍♀️
Rosse Roo
yeeeey aku juga ikutt senang.... 😌😄
Rosse Roo
tidak akan ada waktu untuk mengulang kebersamaan dengan anak-anak pak Daniel... nanti kalau mereka udah dewasa. menyesal lah kau, tak pernah menyenangkan mereka.
mama Al
wkwkwkwk kalah telak
mama Al
tetap saja harus berusaha keras, Luci.
mama Al
Daniel ini gengsinya gede ya.
padahal dalam hati 🤭
Cut syifa
gak semua pelacur benar2 niat jadi pelacur🥺😫
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!