NovelToon NovelToon
Istri Idaman Tuan Gio

Istri Idaman Tuan Gio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:979
Nilai: 5
Nama Author: ArsyaNendra

Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku menjadi seorang Ayah (IITG)

"Tidak aku ingin bertemu dengan Nadira dan anak anakku".

"Saya mohon jangan usir kami Saya Mama dari Gio hanya bisa meminta maaf atas perbuatan yang putra saya lakukan. Tolong jangan usir kami saya hanya ingin melihat cucu kami. Sita terdiam merasakan sedikit luluh.

"Sebaiknya anda peringatkan putra anda yang berani kurang ajar pada teman saya." jawab Sita yang langsung pergi meninggalkan mereka.

Tiba-tiba saja Kepala Gio dipukul dengan tas Mamanya.

"Dasar anak kurang ajar, secepatnya kamu harus bertanggungjawab" ucap Mama Belina yang tak bisa menahan rasa marahnya.

"Iya ma, Mama sabar Jawab Gio yang pada akhirnya dimarahi habis-habisan Setelah itu Nadira dimasukkan di ruang inap VIP yang ada dirumah sakit itu.

Nadira masih belum sadarkan diri, Sita pun sedang keluar menghubungi seseorang Sedangkan posisi Gio dan kedua orang tuanya didalam kamar itu menunggu Nadira.

"Jangan banyak bertingkah kamu, lebih baik kamu menikahi wanita itu." Bisik tuan Marco pada putranya.

"Iya pa, Gio tahu." Gio terdiam berdiri disampingnya Papanya, sedangkan Mama Belina mengelus tangan Nadira.

Entah apa yang membuat Mama Belina tiba-tiba begitu menyayangi Nadira.

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, yang ternyata ada dua perawat yang datang membawa keranjang bayi.

"Permisi tuan, kami hanya mengantarkan bayi milik Nyonya Nadira," keranjang itu langsung diletakkan disampingnya kanan Nadira.

Semua orang terpanah dengan ketampanan bayi kembar itu. "Papa, lihat cucu kita tampan. Mirip sekali dengan Gio waktu kecil." Mama Belina langsung menggendongnya.

Gio pun langsung dituntun oleh Papanya. "Kamu gendong anakmu, kamu harus belajar bertanggung jawab merawat mereka." ucap tuan Marco yang menuntun putranya.

Gio pun akhirnya menggendong anaknya dengan tangan dia membelai wajah bayi itu. "Benar-benar mirip, mereka sangat mirip denganku bahkan matanya yang lebih mirip dengan ibunya. "Batin Gio yang tak menyangka dia sudah menjadi ayah dari si kembar itu.

Dari balik pintu, Sita hanya menahan tangisannya. "Semoga pria itu bersedia bertanggungjawab dengan apa yang dia lakukan,semoga saja Nadira bahagia dengan keluarga barunya. Tapi pria yang berjas abu-abu itu seperti tak begitu asing." Batin Sita yang akhirnya memilih pergi, baru beberapa langkah kaki berjalan tiba-tiba langkahnya terhenti.

"Kamu." Spontan Sita menoleh kebelakang ternyata tuan Marco memanggil Sita.

"Ada tuan?"tanya Sita pada pria itu.

"Bukannya kamu karyawan yang ada di hotel itu?" Seketika Sita kaget, dan tuan Marco langsung menebak bahkan menceritakan siapa dirinya sebenarnya.

"Jadi anda pemilik hotel itu?" tanya Sita sekali lagi.

Tuan Marco membalasnya dengan anggukkan kepala, seketika nyali Sita langsung menciut mengetahui kebenaran dari pria itu.

"Mampus aku,ternyata pria didepan ku adalah pemilik hotel aku bekerja." Batin Sita yang mulai gugup.

"Jadi kamu teman dari wanita itu?" tanya tuan Marco pada Sita.

"lya tuan, kebetulan kami sahabat." jawab Sita dengan suara sedikit bergetar.

"Bisa kita bicara sebentar." ucap tuan Marco yang pada akhirnya mereka berbicara empat mata, dan disaat itulah Sita menceritakan apa yang terjadi semuanya pada tuan Marco.

Sita pun menceritakan semuanya tentang Nadira, respon tuan Marco hanya menghela nafas setelah mendengar kebenaran yang selama ini putranya sembunyikan dari mereka.

"Baiklah saya paham, tapi saya harus mengakui akan kesalahan yang dilakukan oleh putra saya." Tuan Marco pun berani mengakuinya.

"Saya mengerti pasti anda paham." ucap Sita yang yakin betul jika tuan Marco orang yang bijak menyelesaikan permasalahan ini.

"Nanti saya akan membicarakan hal ini pada putra saya."

"Terserah anda tuan, saya pun hanya sekedar mengingatkan apa yang putra anda Apa yang telah dia sudah salah besar bukan hal mudah teman saya bisa menerima itu tuan." ucap Sita yang menghormati beliau.

Setelah pembicaraan mereka berdua selesai, nampak tuan Marco duduk terdiam memikirkan sesuatu.

"Pantas saja, apa yang terjadi pada Gio beberapa bulan yang lalu ternyata ada kaitannya dengan wanita itu. Tak disangka dia mengalami ngidam saat beberapa bulan yang lalu " Gumam tuan Marco yang diam-diam sedikit bingung dengan cara pikirannya.

Sore hari

Pada akhirnya tuan Marco dan Nyonya Belina pulang lebih dulu. Nyonya Belina begitu nampak bahagia, diusianya yang tak muda lagi akhirnya keinginan mendapatkan cucu terwujud juga.

"Papa perintah orang kita untuk segera mempersiapkan segala keperluan untuk cucu kita, kalau bisa satu toko Papa beli semuanya pun tak apa-apa yang terpenting kebutuhan cucu kita tercukupi." ucap Mama Belina yang masih antusias melihat foto dari cucunya.

"Baik Ma, akan papa perintah mereka." jawab tuan Marco yang tak keberatan dengan permintaan istrinya.

"Oh iya Pa, bagaimana dengan wanita itu?" tanya Mama belina pada suaminya, yang secara langsung tuan Marco menceritakan semuanya tentang siapa wanita itu

Mama Belina hanya terdiam menahan air matanya. "Kasihan Sekali Pa sebaiknya kita tolong saja dia Apalagi dia sudah berusaha keras menjaga cucu kita pa tapi lihat apa reaksi dari putramu itu yang lebih banyak diam dan semakin membuat Mama jengkel Pa" ucap Belina yang sudah lelah mengurus putranya yang semakin susah di atur

"Masalah Gio akan Papa urus ma, Papa yakin jika Gio akan bersedia menikahi wanita itu." jawab santai tuan Marco.

"Mama juga setuju pa, biarkan Gio menikahi wanita itu dan bertanggungjawab dengan apa yang dia perbuat. Mama tak ingin jauh dengan cucu-cucu Mama" jawab Mama Belina yang sedikit menangis jika harus kehilangan cucu yang selama ini Mama Belina harapkan.

"Iya ma, Papa akan berusaha agar wanita itu bersedia menikahi putra kita."

"Semoga saja Pa, Mama juga sudah Lelah dengan pemberitaan di luar sana tentang putra kita yang dimana sering dibilang penyukai sesama jenis Mama malu Pa alasan itulah Mama selalu memerintahkan Gio untuk segera cepat menikah agar tak selalu dianggap seperti itu." Mama Belina hanya bisa menghela nafas.

Tuan Marco merangkul istrinya. "Mama tenang saja, Gio pun tak akan bisa lari dari tanggung jawab dia pada wanita itu Apalagi kita sudah memiliki cucu yang akan menjadi penerus keluarga kita mia tuan Marco dengan pelan-pelan memberikan pengertian pada istrinya.

"Iya Pa, Mama juga merasa lega. Mama pun tak juga mempermasalahkan asal usul wanita itu juga yang terpenting dengan hadirnya cucu kita sudah Cukup membuat Mama bahagia Pa. "Mama Belina tersenyum bahagia, harapan itu akhirnya menjadi kenyataan.

Tuan Marco tersenyum melihat istrinya begitu bahagia,

Di tempat lain

Gia sedang ada di luar bersama Yoga, keduanya tampak serius dengan obrolan mereka.

"Untuk sementara ini masalah pekerjaan kantor aku serahkan padamu. Jika ada sesuatu kabari aku." Pesan Gio pada asistennya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!