NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona CEO Dingin

Terjerat Pesona CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Mereka saling menatap beberapa detik hingga terdengar suara Elisa membuyarkan lamunan mereka.

"Sayang, kamu mau pesen apa?"Tanya Elisa dengan manja.

Mendengar itu, membuat hati Ayunda merasa tergelitik. Ternyata sang pujaan hati telah memiliki pemilik hatinya sendiri. Namun Yunda tak memperlihatkan keterkejutannya.

"Apa saja.."jawab Nathan dengan dingin.

"Oke kalau gitu saya pesen 2 sup iga dan 2 es jeruk."

"Baik, silahkan tunggu sebentar ya kak."

Setelah mengatakan itu, Ayunda pun bergegas pergi menuju dapur. Disana ia melihat mas Taufik sedang mengawasi koki yang sedang memasak.

"Ayunda bagaimana pekerjaan kamu hari ini?"Tanya Taufik dengan senyum manisnya.

"Alhamdulillah mas, sejauh ini masih aman." Ayunda membalas senyum itu dengan senyum manis pula.

Taufik selalu terpesona saat melihat senyum manis itu, senyum yang nampak terlihat tulus. Mereka asyik mengobrol sambil menunggu pesanan tanpa mereka sadari ada 4 pasang mata yang sedang menatap ke arahnya. Namun dengan tatapan yang berbeda.

Yang satu menatap dengan penuh kebencian sedangkan yang satu menatap dengan kekaguman saat melihat gadis cantik yang selalu ceroboh dan sederhana tapi begitu menawan dan menggemaskan.

Ya... Yang sedang memandang mereka tak lain adalah Melisa dan Nathan yang kebetulan ingin ke kamar mandi dan tak sengaja melihat ke arah dapur.

"Aku sudah bilang sama kamu untuk tidak mendekati mas Taufik tapi nyatanya kamu tak menghiraukan ancaman ku."gumam Melisa.

"Oke kita lihat apa kamu akan tetap bertahan kerja disini."ucap Melisa penuh amarah.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesanan siap untuk diantar. Saat berjalan menuju meja ia dapat melihat Melisa berada di depannya. Dengan senyum licik Melisa membuat rencana yang akan membuat Ayunda terkena masalah.

Saat jarak mereka semakin dekat, dengan sengaja Melisa menjegal kaki Ayunda hingga membuat ia hampir terjatuh namun nampan yang berisi makanan tersebut telah jatuh berserakan dan mengenai salah satu pelanggan.

"Heeee dimana mata kamu hah? Kalau gak bisa kerja gak usah kerja. Kamu tahu berapa harga baju saya? Gaji kamu satu tahun saja tidak akan cukup untuk membeli baju saya ini."Elisa menatap marah pada pelayanan didepannya ini.

"Maaf kak, saya tidak sengaja. Saya merasa tadi ada yang menjegal kaki saya."ucap Ayunda takut dan gemetar.

"Gak usah banyak alasan kamu, dimana bisa kamu akan aku buat kamu dipecat dari sini."

Ayunda syok mendengar itu, "Maaf ka tolong maafkan saya." Ayunda menangis tersedu, dia tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini.

Di belakangnya Melisa melihat kejadian itu dengan senyum licik.

Sedangkan Nathan mencoba menenangkan Elisa.

"Sudahlah El, kamu tinggal bersihkan baju itu ke kamar mandi tidak perlu berteriak - teriak seperti itu. Kamu tidak malu kita jadi tontonan semua pengunjung cafe."ucap Nathan mencoba menenangkan.

"Ini mahal Nath,ini limited edition. Di rancang sama desainer terkenal di New York. Aku pesen baju ini selama 1 bulan."keluh Elisa.

Mendengar keributan di luar, Taufik keluar untuk melihat apa yang terjadi. Melihat Ayunda menangis dan gemetaran lantas ia langsung berlari mendekat.

"Yunda kamu kenapa? Apa yang terjadi? Kamu terluka?"

Bukan hanya Taufik, tapi Putri dan Tika pun menghampiri Ayunda.

"Ayunda.."Panggil Tika dan Putri bersamaan. Mendengar itu, Yunda menoleh dan dan memeluk temannya dengan tubuh gemetar.

Melihat itu, Melisa semakin naik pitam. Ia tidak suka melihat perhatian yang Taufik berikan kepada pelayan baru itu.

Ia bergegas pergi dari sana enggan melihat kedekatan Taufik dan Yunda.

Sedang Nathan hanya menatap orang tersebut dengan penuh keheranan.

"Kenapa pria itu perhatian sekali dengan karyawannya?" Batin nathan.

"Kamu boss di cafe ini?"Tanya Elisa penuh selidik.

"Ya,, saya pemilik cafe ini? Apa ada yang membuat anda tidak nyaman?"Tanya Taufik.

"Karyawan kamu ini tidak pecus bekerja, dia mengotori baju saya dengan minuman. Dapat dari mana kamu karyawan tidak kompeten seperti ini? Saya minta kamu pecat dia sekarang juga kalau tidak saya akan viralkan cafe ini dengan pelayanan buruk. Kamu tahu kan siapa saya?"

Taufik menoleh kembali kepada Ayunda.

"Benar kamu menumpahkan minuman itu kepada kakak ini Yunda?"

"Maaf mas, saya gak sengaja. Saya merasa kalau kaki saya ada yang jegal. Lalu tidak sengaja nampan itu jatuh."

"Alah banyak alasan kamu, gak usah banyak membela diri. Kalau salah ya salah saja."

"Elisa cukup, ini hanya masalah sepele kamu tidak perlu marah sampai begini."

"Ini bukan masalah sepele Nath,ini karena keteledoran pelayan rendahan itu."

"Cukup Elisa, kamu mempermalukan diri kamu sendiri dan mempermalukan saya."bentak Nathan begitu marah.

"Sudah kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin kak. Saya selaku pemilik cafe ini meminta maaf atas ketidaknyamanan anda."potong Taufik.

:Kita bisa cek kamera CCTV untuk melihat kronologi kejadiannya."tambahnya lagi.

Semua orang pun mengangguk setuju. Namun tidak dengan orang yang berada di pojok ruangan.

Melisa dan Yuni terlihat sangat tegang dan takut jika mereka melihat rekaman CCTV dan melihat siapa yang sebenarnya bersalah.

"Bagaimana ini Mel, mas Taufik mau cek CCTV aku takut kalau kita ketahuan dan kita di pecat."

Dengan wajah pucat pasi Melisa mendekat dan ikut melihat hasil rekaman CCTV. Ia ingin melihat apa tindakannya akan tersorot oleh kamera.

Setelah memutar rekaman CCTV tersebut, sudah terlihat jelas jika memang seseorang dengan sengaja menjegal Ayunda. Sontak semua mata langsung menuju ke arah belakang dan menatap melisa dengan penuh kekesalan.

"Hmm.. Maaf mas Taufik aku gak sengaja. Tadi kaki aku itu gatel jadi berniat untuk menggesekkan kaki ke pinggiran meja. Tapi malah mengenai Yunda."bela melisa.

"Aku yakin kalau kamu sengaja membuat Yunda dalam masalah Mel. Aku tahu kalau kamu itu suka sama mas Taufik kan makanya kamu gak suka kalau Yunda dekat dengan mas Taufik. Makanya kamu sengaja buat Yunda biar kena masalah dan dipecat?"Cecar Tika penuh emosi.

Melisa gelagapan. Ia tidak menyangka tika paham dengan rencananya..

Sedangkan Elisa dan Nathan hanya saling pandang. "Kamu lihat sendiri kan, cepat minta maaf saya dia."ujar Nathan.

"Hmm Nath, sudahlah lupakan saja. Yuk kita pulang saja. Aku sudah gak mood berada di sini."

Kemudian Taufik berkata, "sudah jelas kak kalau bukan Yunda yang salah melainkan karyawan saya yang lain. Saya akan memberi hukuman yang pantas untuk karyawan saya yang telah bersalah."

"Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan anda selama berada di cafe saya."ujar Taufik dengan bijaksana.

Nathan pun hanya menganggukkan kepala kemudian mengajak Elisa untuk segera meninggalkan cafe.

Sedangkan Taufik menatap tajam ke arah melisa. Kamu bisa jelaskan Melisa?

"Kenapa semua ini harus terjadi dan kamu berhasil membuat keributan di cafe saya.."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!