Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kegiatan
Setelah Zora selesai mengurus Prince kini gantian Zora mengurus Papanya Prince seperti janji dia. "Sudah sayang kamu ketawa hati-hati ditemani sama Bibik ya, Bunda mau ngurusin papa kamu sebentar oke sayang." bujuk Zora
Bibik yang ada di kamar milik Prince yang Zora langsung tersenyum, hal ini sudah terbiasa untuk Bibik tahu kegiatan Zora yang harus mengurus bayi besarnya. "Tapi Bunda nggak usah lama-lama aku kan mau makan disuapin sama Bunda." tajuk Prince
"Hari ini Bunda izin nggak siapin Prince dulu ya sayang, kan kamu lihat sendiri Papa kamu lagi nggak enak badan, Papa kalau nggak enak badan maunya dimanja, tapi Tenang saja kok nanti bunda yang nganterin kamu berangkat sekolah oke sayang." ucap Zora yang saat ini sudah selesai memakaikan baju untuk Prince dan juga menyisir rambut Prince
"Ya udah, Tapi Bunda janji ya anterin Prince ke sekolah dan juga tungguin Prince." ucap Prince
"Untuk tungguin nggak bisa dong sayang Bunda kan harus kerja." jawab Zora
2 tahun ini memang sudah mewujudkan impiannya yaitu mempunyai sebuah butik, butik yang dikelola oleh Zora juga bukan butik sembarangan, karena customer murah dari kalangan artis kebanyakan dan juga para pejabat
"Tapi Bunda Nanti yang jemput Prince, nantikan Prince mau ke butiknya bunda." ucap Prince lagi
"Iya Sayang kalau Prince nggak ikut Bunda nanti Prince di rumah sama Oma memang mah Prince mau di rumah sama Oma?," tanya Zora lagi yang kelihatan sangat sabar sekali
"nggak mau lah aku kan maunya sama Bunda." jawab Prince lagi
"Ya sudah kalau seperti itu sekarang Prince ke bawah sama Bibik ya. Ingat nggak boleh lari di tangga nanti apa sayang?." tanya Zora lagi
"jatuh dan kepalanya berdarah nanti bisa bikin Bunda menangis, sedangkan Prince tidak mau Bunda menangis." ucap Prince
"Oke anak pintar ya udah sana kamu ke bawah sama Bibik, bik tolong ya di bawah ke bawah Prince nya hati-hati ya bi." ucap Zora
"Baik nyonya, ayo tuan muda Prince." ucap Bibik
Prince langsung mengangguk lalu menggandeng tangan Bibik, Zora langsung tersenyum melihat Prince bersifat baik dengan Bibik. Zora memang mengajarkan nilai kesopanan sangat baik kepada Prince
Setelah selesai melihat Prince ke bawah Zora saat ini langsung berjalan menuju kamar Kael yang terletak di sebelah kamar prince dan dia, karena Prince memang selalu tidur dengan Zora. Tentunya di kamar milik Kael yang dulu, karena Prince tidak mau pindah bahkan kamar Kael juga penuh dengan mainan milik Prince
"Cekret"
Zora membuka kamar milik Kael. terlihat Kael sedang duduk dan hanya mengunakan boxer ketat tanpa memakai baju. "Kenapa kamu lama sekali sih Zora, kamu Padahal Tahu aku lagi nggak enak badan." ucap Kael yang selalu ngomel jika Zora telat masuk ke kamarnya dan belum mengambilkan pakaian
lagian kalaupun diambilkan pakaian Kael juga akan menunggu Zora untuk memakaikan pakaiannya. "Maaf Kael tadi kan aku urusi anak kamu dulu." ucap Zora yang tersenyum lalu masuk ke dalam walk in closet
Kael cukup kesal dan saat ini Dia sedang sibuk dengan ponselnya. Zora datang kembali membawa pakaian untuk Kael, tapi Kael terlihat masih sibuk dengan ponselnya. "mau pakai baju atau tidak Kael, katanya dingin, Katanya sakit?," tanya Zora
Kael langsung berdiri dan Zora melihat Kael hanya menggunakan boxer saja, hal ini sudah biasa buat Zora jadi dia tidak menjerit atau nafsu tentunya. Zora langsung memakaikan baju terlebih dahulu di badan Kael
"Zora kamu pegang kening aku dong, aku merasa tidak enak badan sekali." ucap Kael manja
"Coba aku periksa." ucap Zora dan langsung memegang kening Kael. Kael memejamkan mata dan merasakan nyaman saat tubuhnya di pengang oleh Zora
"Sedikit hangat, sepertinya setelah kamu meeting kamu bisa pulang ke rumah untuk istirahat Kael." ucap Zora
"Hmm, apa kamu nanti di rumah setelah mengantar bocil itu ke sekolahnya?," tanya Kael
"tidak Kael aku harus ke butik untuk bekerja, sudah cukup dua hari kalian membuat aku tidak ke butik." ucap Zora yang saat ini posisinya sedang mengancingkan baju kemeja yang dipakai oleh Kael
"kemarin kan memang aku libur Prince juga libur, makanya kita minta kamu di rumah, tapi kan hari ini aku sakit Zora di rumah ya rawat aku." ucap Kael
"Maaf sekali Kael kali ini aku tidak bisa jadi kamu bisa dirawat sama mama." ucap Zora yang memakai kan celana saat ini
"Angkat kakinya Kael, aku harus segera mengantar Prince ke sekolah daripada dia harus ngambek dengan kamu." ucap Zora
Kael pada akhirnya dia mengangkat kakinya dan berpegangan pada pundak Zora, Zora hanya tersenyum melihat tingkah bayi besar yang selalu minta diperhatikan dari pada bayi kecil yang harus diperhatikan
Zora dengan cekatan dan tanpa risih dia langsung sat set memakai kan celana dan juga sabuk milik Kael. Kael langsung memeluk pinggang zora saat Zora akan memakaikan dasi untuk Kael
"Kael lepas kamu jangan peluk seperti ini." ucap Zora
"Kenapa kamu deg-degan?," tanya Kael dan tersenyum
"Nggak sama sekali, tapi pelukan kamu seperti ini membuat aku susah untuk memakaikan dasi ini." ucap Zora
Senyum yang tadi Zora Lihat langsung hilang di wajah Kael, hal itu tidak dipikirkan oleh Zora juga. Kael wajahnya masih cemberut dan membuat Zora terseyum lagi
"sudah selesai Kael ayo kita turun ke bawah." ajak Zora
Kael hanya diam dan juga tidak melepas pelukan dari pinggang Zora, Zora yang tahu saat ini Kael sedang merajuk pada akhirnya langsung memeluk Kael untuk menenangkan nya. Zora juga membawa Kael duduk di tempat tidur dan memeluk kepala Kael di dadanya
"Nanti setelah aku pulang dari butik, aku akan memeriksa keadaan kamu Kael. tapi izinkan hari ini untuk aku ke butik ya Kael." ucap Zora yang mengelus kepala Kael dengan sayang
Kael yang tadinya sedikit kesal dengan ucapan Zora pada akhirnya dia menganggukkan kepala. "Zora Aku minta peluk yang lama boleh?." tanya Kael dan mendongakkan kepala dan melihat kearah Zora
"5 menit waktu yang lama untuk berpelukan, karena ada bayi kecil yang menunggu di bawah, nanti kalau bayi kecilnya ngambek bisa-bisa mogok untuk sekolah." ucap Zora
Kael langsung tersenyum karena dia paham siapa bayi kecil yang dimaksud oleh Zora, Kael tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan langsung memeluk Zora dengan sangat erat, entah mantra Apa yang membuat Kael bisa semanja ingin dengan Zora, padahal dulu bahkan Kael tidak pernah berpikir akan sedekat ini dengan Zora