NovelToon NovelToon
Skandal Dengan Adik Ipar

Skandal Dengan Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: diamond ice

Yasmin merasa ada ikatan kuat terhadap keponakannya. Layaknya Dejavu, Yasmin merasa anaknya hidup kembali meskipun kenyataannya hal tersebut tidaklah mungkin.
Dibalik suasana hatinya yang selalu sedih ketika merindukan anaknya, ada adik iparnya yang terus menggoda Yasmin. Esther yang melihat suaminya lebih memihak kepada kakaknya, timbulah perasaan cemburu yang kini menyelimuti nya.
Akankah diantara mereka terlibat cinta segitiga? Akankah ada korban, dari rumitnya hubungan asmara mereka? Simak selengkapnya hanya di cerita ini.

Kuy, tak baca tak suka. Sudah baca baru suka❤️. Jangan lupa vote dan komen ya guys. Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghabiskan waktu bertiga

" Apakah Safea tumbuh dengan baik?" tanya Arvin.

" Safea tumbuh jadi anak yang ceria dan lucu. Sayang dia nggak mau nemenin saya lebih lama lagi. Dia udah pergi duluan ninggalin banyak kenangan yang nggak bisa dilupain begitu saja,"

" Tante, Andra belum sempat bertemu dengan Safea "

" Iya sayang, kalian pernah bertemu saat masih bayi" jawab Yasmin.

Pagi yang cerah di sebuah tempat pemakaman umum ada Yasmin bersama Arvin dan juga Andra. Semalam Arvin berencana ingin menjenguk anak Yasmin yang belum pernah ia lihat semasa hidupnya. Yasmin menyetujui hal tersebut, biar bagaimanapun Arvin berhak tahu jika ia memiliki anak lain selain Andra. Mereka tidak pergi berdua, melainkan ada Andra yang mengatakan keikutsertaannya terhadap Yasmin.

" Kamu menjalani kehidupan yang cukup berat. Aku minta maaf untuk hal ini,"

" Lupakan masa lalu, aku hanya ingin menjalani kehidupan ini lebih baik. Safea akan selalu ada di hati ku,"

" Aku berjanji akan membuatmu bahagia setelah ini," ucap Arvin yang maknanya terasa ambigu. Apa yang akan dilakukan pria itu seolah menjadi teka-teki untuk Yasmin. Yasmin sendiri tidak ingin ambil pusing, hatinya cukup senang hari ini karena berhasil membawa Arvin dan Andra ke makam Safea.

" Habis ini kita mau kemana pa?"

" Andra mau nya kemana?"

" Pingin nyoba time zone pa,"

" Oke kita ke sana. Ajak tante mu sekalian,"

" Kalian pergi berdua aja aku masih ada kerjaan,"

" Sama keponakan sendiri perhitungan, abaikan pekerjaan mu temenin Andra main untuk hari ini,"

" Tapi dari kemarin saya udah ninggalin pekerjaan masa hari ini saya harus mangkir dari pekerjaan lagi?" elak Yasmin. Ia berusaha tetap profesional meskipun Arvin adalah kerabat keluarga nya. Laki-laki itu menjadi seenaknya saja menyuruh dirinya melakukan pekerjaan di luar tanggung jawabnya.

" Sama keponakan sendiri masa begitu? Kasihan Andra,"

" Tapi,,,,,,," ucap Yasmin terpotong karena ia melihat mata keponakanya yang tampak memelas. Sepertinya anak itu sangat ingin dekat dengan Yasmin.

" Andra mau menghabiskan waktu sama Tante, apa Tante mau?"

" Bagaimana kalau lain kali?" tawar Yasmin mencoba bernegosiasi.

" Tidak ada lain kali Yasmin ini perintah atasan mu langsung,"

Yasmin tidak bisa menolak. Ia baru tahu jika Arvin bisa berbuat semena-mena termasuk menyuruhnya mangkir dari pekerjaan karena pria itu si pemilik perusahaan.

" Ayo sayang," ucap Arvin entah kata itu ditujukan untuk siapa. Tangannya sibuk menggandeng Andra namun tatapan matanya tertuju kepada Yasmin.

" Yuk pa, Tante ayo" Andra menyahut menghentikan aksi pandang-memandang diantara Arvin dan Yasmin.

Mereka akhirnya meninggalkan tempat pemakaman Safea. Arvin menyuruh Yasmin dan Andra masuk ke dalam mobil. Hari ini pria itu tidak membawa supir, alhasil di mobil hanya ada mereka bertiga. Yasmin duduk di samping kemudi jelas Arvin yang menyuruhnya, kemudian si kecil Andra duduk anteng di kursi belakang.

" Tapi aku nemenin Andra sebentar saja karena sore hari aku harus pergi. Aku masih ada urusan lain,"

" Urusan apa?" tanya Arvin.

" Sudah ada janji dengan teman lamaku,"

" Laki-laki?"

" Apa itu perlu aku jawab?"

" Kamu harus nemenin Andra seharian, dia selalu sendiri karena aku sibuk bekerja "

" Hei dia punya ibu, kenapa kamu tidak menelepon ibunya saja? Kenapa harus aku?"

" Andra lihatlah tante mu sangat perhitungan. Padahal kamu sangat merindukan tante mu kan?"

" Tante mau ya main sama Andra? Andra kangen banget sama tante. Andra nunggu lama supaya bisa bertemu dengan tante. Andra nyaman sama Tante, juga sayang banget sama Tante "

Yasmin menolehkan kepalanya menghadap ke belakang. Ia merasa terharu melihat kata-kata yang diucapkan keponakannya. Ia sebenarnya juga merasakan hal yang sama. Ia merasakan rindu yang sangat berat meskipun bertemu dengan Andra untuk pertama kalinya. Tidak perlu diragukan lagi hubungan keponakan dan seorang tante juga sama seperti hubungan ibu kepada seorang anaknya, pikir Yasmin begitu.

" Kamu sudah kehilangan masa kecil Andra, jangan lewatkan kesempatan itu berulang kali" peringat Arvin yang membuat Yasmin berpikir berkali-kali lipat. Ia tidak mengerti maksud dari ucapan adik iparnya. Bukankah ia hanya sebatas tante, mengapa kata-katanya seperti ditujukan kepada seorang ibu yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya.

" Iya sayang tante mau nemenin Andra main di time zone," putus Yasmin akhirnya.

Mobil melaju kemudian membawa mereka bertiga berhenti di sebuah mall di tengah kota. Arvin turun dari mobil, dengan santai pria itu membukakan pintu untuk Yasmin kemudian Andra. Mereka berjalan bertiga beriringan memasuki area mall. Meskipun hari biasa dan di jam kerja mall tetap ramai. Banyak penjual makanan di area food court, Yasmin jadi ngiler melihatnya. Godaan terbesar perempuan ketika menjamah pusat perbelanjaan adalah kulineran yang dijajakan. Fakta mengatakan sembilan puluh sembilan persen perempuan menyukai kuliner jajanan.

" Loh kamu kok ikut? Bukannya kamu cuma mau ngantar aja?" tanya Yasmin yang melihat Arvin mengikuti langkahnya. Posisi mereka berdua sekarang sedang sama-sama menggandeng tangan Andra di kedua sisi. Mereka sudah seperti keluarga yang sangat serasi.

" Ya iyalah, kenapa memangnya? Apa kamu berpikir jika aku hanya mengantar kalian saja?"

" Kalau kamu ikut menemani kita bagaimana dengan pekerjaan mu?"

" Aku bos nya kalau kamu lupa. Biar aku ingetin, bos bebas berbuat apa saja. Mau dia berkerja atau tidak, gajinya tetaplah cair," jawab Arvin dengan nada yang seperti disombongkan.

Yasmin hanya ber oh ria tidak ingin bertanya lebih. Ia sebenarnya ilfill dengan jawaban adik iparnya namun ia masih ingat jika adik iparnya ini sekarang juga bos nya. Yasmin harus menunjukkan citra baik jika tidak ingin mencari masalah dengan Arvin.

Akhirnya Arvin dan Yasmin menemani Andra bermain di time zone. Andra terlihat sangat bahagia, ia bermain dengan sangat puas. Yasmin pun turut bahagia, ia ikut bermain seperti mengenang masa kecilnya.

" Yah tante aku gagal dapat bonekanya," keluh Andra ketika tidak bisa mendapatkan boneka dari sebuah mesin pencapit. Ini adalah spot permainan mereka yang kesekian. Sudah banyak spot permainan yang mereka coba, dengan sabar Arvin mengikuti keduanya. Dalam hati ia geleng-geleng kepala, padahal tadi Yasmin menolak ikut bermain di time zone namu lihatlah wanita itu sekarang justru yang paling antusias mengalahkan Andra yang memang ingin sekali mencoba permainan di time zone.

" Tante juga nggak dapat nih, coba tanya papa kamu bisa nggak dia dapetin bonekanya?"

" Oh ya bener, ayo pa cobain dapetin boneka itu"

Arvin menuruti keinginan Andra dan Yasmin. Pria itu mencoba memasukkan koin kemudian menggeser-geser tuas mesin pencapit dan mengarahkannya ke boneka yang menjadi incarannya. Tekkk, tak lama setelah ditekan tombol hijau Arvin berhasil mengeluarkan boneka beruang dari mesin pencapit.

" Yeayyy dapet," bukan Andra yang bersorak melainkan Yasmin yang sangat antusias. Wanita itu sampai bertepuk tangan karena Arvin berhasil mendapatkan boneka yang ia mau. Entahlah hanya sebuah permainan kecil saja mampu membuatnya sebahagia ini.

" Kasih tante aja pa, dia yang mau bonekanya" ucap Andra. Arvin menyerahkan boneka tersebut kepada Yasmin. Dengan sumringah Yasmin menerimanya. Arvin yang melihat tingkah Yasmin hanya tersenyum tipis, ia baru sadar jika Yasmin lebih berkelakuan bocah ketimbang Andra yang memang masih bocah.

" Terima kasih Arvin,"

" Dasar kekanak-kanakan! Sepertinya lebih dewasa Andra ketimbang kamu,"

" Ishhhh menyebalkan,"

" Hahahah," Arvin tertawa lepas. Pria itu juga mengacak-acak rambut Yasmin saking merasa gemasnya.

" Ayo kita cari makan, papa sudah lapar nih"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!