NovelToon NovelToon
CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

Status: tamat
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pembantu / Pernikahan rahasia / Tamat
Popularitas:409.1k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

Sean, seorang Casanova yang mencintai kebebasan. Sean memiliki standar tinggi untuk setiap wanita yang ditidurinya. Namun, ia harus terikat pernikahan untuk sebuah warisan dari orang tuanya. Nanda Ayunda seorang gadis yatim piatu, berkulit hitam manis, dan menutup tubuhnya dengan jilbab, terpaksa menyanggupi tuntutan Sean karena ulah licik dari sang Casanova.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

"Sean, kamu di mana?"

"Di jalan. Ada apa?" sahut Sean, tetap fokus menyetir. Ia menggunakan headset agar konsentrasinya tidak terganggu.

"Kebetulan, aku juga sedang ingin keluar."

"Wow, kebetulan sekali."

Terdengar tawa renyah dari seberang sana. "Kamu di mana? Siapa tahu kita berjodoh keluar. Kamu bisa jemput aku, mungkin?"

"Aku ingin sekali, tapi..."

"Aku ada di kafe X-Kiss. Mungkin saja kamu tak jauh."

"Sayang sekali."

"Ah, apakah jauh? Kamu di mana?"

"Jakarta."

Sean langsung mematikan panggilan sepihak dan melempar headset sembarangan. Ia lelah. Hampir seharian di jalan, menempuh perjalanan lebih dari sepuluh jam. Apalagi, sempat terjebak macet. Yang ia inginkan hanyalah pulang dan tidur di bawah selimut hangat.

Pukul enam petang, lelaki beralis tebal itu memarkirkan mobilnya di garasi. Ia berjalan ke teras, merogoh kantong celana, lalu mengeluarkan kunci duplikat untuk membuka pintu rumah. Ruang depan remang karena lampu tidak dinyalakan. Aroma masakan menyambut kedatangannya. Sean tersenyum, menerka-nerka apa yang sedang Nanda masak. Perutnya tiba-tiba terasa lapar.

Semakin masuk ke dalam rumah, terdengar musik dari dapur. Di ambang pintu dapur yang memang tanpa daun pintu, Sean berdiri diam.

Dapur itu dipenuhi suara musik berirama cepat, berpadu dengan suara masakan dan dentang spatula. Seorang gadis, membelakanginya, ikut bernyanyi sambil menggoyangkan tubuh. Gumaman kecilnya mengikuti irama lagu. Sepertinya, ia sedang menikmati suasana memasak.

Sean ragu menyebutnya Nanda. Sebab, gadis itu tidak mengenakan jilbab seperti biasanya. Rambut panjang hitam legamnya tergerai hingga punggung. Ia mengenakan piyama lengan panjang bermotif kucing berwarna hitam. Entah mengapa, bibir Sean tertarik ke atas. Padahal sebelumnya, ia sangat ingin memarahi Nanda karena perkataannya di telepon semalam.

Karena terlalu hanyut dalam musik, Nanda tak menyadari kehadiran Sean. Ia masih bersenandung dan menari kecil, sementara tangannya terus mengaduk masakan di wajan. Sean tanpa sadar ikut menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan. Entah apa yang menghipnotisnya—musik yang mengalun atau gerakan Nanda?

Tiba-tiba, Nanda berbalik sambil membawa spatula di tangannya. Ia tersentak begitu melihat Sean di ambang pintu dapur. Matanya membesar, tubuhnya membeku. Spatula di tangannya jatuh ke lantai, tetapi ia tetap terpaku.

Siapa itu? Gadis manis dengan poni menyamping, menutupi sebagian alisnya. Imut sekali, meski kulitnya cenderung gelap. Seperti anak SMA yang polos dan tak tahu apa-apa.

Nanda menunduk, matanya bergerak ke sana kemari dengan panik. Ini pertama kalinya ia ada di hadapan Sean tanpa jilbabnya.

Malu!

Kenapa Sean pulang lebih cepat? Apakah ini hanya halusinasi? Apa yang ada di pikiran Sean setelah melihatnya seperti ini?

Dengan kepala tertunduk, Nanda berjalan cepat melewati Sean, masuk ke kamarnya, dan menutup pintu.

Sean hanya diam, mengikuti kepergian Nanda dengan pandangan mata. Hingga gadis itu menghilang di balik pintu kamar.

"Siapa dia?" gumam Sean, masih bingung. Tapi, siapa lagi yang mungkin ada di rumah ini jika bukan Nanda?

Aroma masakan yang mulai terlalu matang mengusik penciumannya. Sean menoleh ke arah kompor.

"Astaga!"

Ia buru-buru mengambil spatula yang tergeletak di lantai, melemparnya ke wastafel, dan mengambil yang baru. Mengaduk-aduk masakan yang mulai berubah warna.

"Anak itu ngapain sih? Masak malah ditinggal," omelnya.

Merasa tak bisa mengatasi keadaan, ia mematikan kompor. Baru melakukan sedikit saja sudah membuatnya merasa lelah. Aneh memang.

"Nanda!"

"Gosong!"

 

Sean menatap gadis yang kini sedang memindahkan nasi ke dalam piring. Sekarang, Nanda sudah mengenakan jilbab seperti biasa.

"Apa?"

"Kamu mau menyuruhku makan oseng tempe yang setengah gosong ini?" protes Sean ketika Nanda menyendok oseng tempe yang kecoklatan—bahkan ada yang menghitam.

"Jadi Kakak mau makan apa? Adanya cuma ini. Kalau nggak suka, Kakak bisa pesan lewat aplikasi," ketus Nanda, meletakkan piring berisi nasi saja. Ia urung memindahkan oseng tempe setelah mendengar protes Sean tadi.

"Apa ini? Kenapa hanya nasi?"

Nanda yang sudah kesal karena Sean pulang tanpa pemberitahuan menarik kembali piring yang sudah ia letakkan.

Sean buru-buru menahan piringnya. "Apa ini? Kenapa diambil lagi?"

"Bukannya Kakak nggak mau makan?"

"Siapa yang bilang?"

Nanda melepaskan piringnya, bersamaan dengan Sean yang menariknya kembali ke hadapan. Sama-sama diam. Hening. Lalu, secara bersamaan pula mereka menghela napas berat.

"Kenapa pakai jilbab lagi?" tanya Sean, memindahkan telur dadar ke piringnya.

"Ada Kak Sean," jawab Nanda singkat.

Gerakan Sean terhenti. Ia menatap Nanda.

"Apa dia pikir aku akan memakannya jika nggak pakai jilbab seperti ini?" batinnya.

"Aku nggak tahu Kakak pulang secepat ini. Kupikir baru nanti malam sampai," lanjut Nanda.

Sean mengangguk-angguk, menyendok oseng tempe yang setengah gosong, lalu menyuapnya.

"Tapi, kamu selama ini selalu pakai jilbab. Setiap aku pulang, kamu sudah terbungkus seperti itu."

Nanda enggan menjawab. Ia memilih untuk fokus makan.

"Kamu manis juga kalau nggak pakai jilbab," celetuk Sean tiba-tiba.

Nanda yang sedang menyuap nasi langsung tersedak. Ia menatap Sean dengan wajah penuh perasaan ngeri.

"Jangan jatuh cinta padaku!"

Sean tergelak. Tawanya pecah.

"Kamu kok lucu banget," ujarnya sambil menggelengkan kepala.

"Bisa saja kan Kakak jatuh cinta padaku?"

Sean semakin tertawa lebar. Nanda semakin kesal. Ia memilih menyelesaikan makan tanpa menghiraukan Sean. Bahkan saat ia selesai, Sean masih saja terkekeh sambil menggeleng-geleng.

"Apa sih yang lucu?" gerutu Nanda.

Ia bangkit, membawa piring bekas makannya ke wastafel. Saat ia mencuci, Sean menyusul, berdiri di sampingnya. Masih tertawa kecil, bahunya berguncang pelan.

Nanda yang sudah selesai mencuci hanya melirik ke arahnya. Melihat Sean mencuci piring sendiri adalah sesuatu yang langka. Namun, ia jengkel karena Sean masih saja tertawa.

Memutar mata malas, Nanda melangkah pergi.

 

"Ini!"

Sean, yang tengah bersantai sambil merokok di halaman belakang, menatap benda pipih yang disodorkan Nanda.

"Apa ini?"

"Test pack."

Sean menoleh, melihat Nanda yang kini berdiri di sampingnya.

"Iya, tahu. Buat apa?"

Nanda berdecak kesal. "Mama pikir aku hamil kemarin. Jadi, daripada ambil risiko, lebih baik tunjukkan saja ini."

Sean tersenyum miring, menghisap rokoknya.

"Pintar."

"Demi apa coba aku sampai beli test pack dan tes urin sendiri?!"

Sean terkekeh. "Berarti sudah selesai urusan Mama. Sini biar ku foto."

Ia meletakkan rokoknya di asbak, mengambil test pack, lalu memotretnya.

Nanda, yang tidak suka asap rokok, langsung mematikan rokok Sean.

"Apaan sih? Aku masih mau ngudut!" protes Sean.

"Ngudud lah," tukas Nanda, merebut test pack dari tangan Sean, lalu pergi. Tapi, sebelum benar-benar melangkah jauh, ia berbalik, mengambil puntung rokok yang masih panjang, lalu mematahkannya menjadi dua.

Sean langsung melotot.

"Kamu!"

Merasa dalam bahaya, Nanda melempar puntung rokok ke arah Sean, lalu berlari ke dalam.

Sean mendelik melihat patahan rokok di tangannya.

"Nggak bisa dibiarkan nih bocah!"

Sean bangkit, berlari mengejar Nanda.

"Malika, kedelai hitam!"

"Kubikin kecap kamu!"

1
Sri Wahyuni
Alhamdulillah....padahal g rela berpisah dengan novel ini...kasih bonchap donk kak💓💓
DEWI MULYANI
Luar biasa
muthia
maaf mau tanya kok ning untuk Yuda hilang ya, padahal ceritanya seru
muthia: g punya aplikasinya lg pl g ngerti di KBM maklum emak gaptek 🙏
Cinta_manis: bisa ke KBM ka 😊 atau kk
total 4 replies
Atmita Gajiwi
/Determined//Kiss//Rose//Rose/
mheldaaa
ya padahl masih seru, kok sudah tamat aja 😢😢
Sri Rahayu
terima kasih sdh menghadirkan cerita yg bagus, lucu dan greget Thorr....tdk ada bonchap nya kah? soalnya masih pengen tau kisah Sean dan Nanda dgn ketiga baby nya 😘😘😘😘😘
Sri Rahayu
semoga darah Nanda tdk sama dgn darah Rendra...sebab bahaya kl hanya darah Rendra yg cocok dgn darah Nanda, semoga gol darah Nanda sama dgn Mega 😇😇😇
Sri Rahayu
makanya pak Rendra jgn mengumbar syahwat nya dgn ber ganti2 pasangan, palagi dgn sembarang pr....skrg apa yg kamu dpt, nikmati saja hasilnya....kasihan Nanda kl stress mana dia lg hamil 🙃🙃🙃
Sri Rahayu
aduh Sean segitu cemburunya kamu sama om Rendra....kamu mengira semua casanova seperti diri mu tukang goda cewek 🤪🤪🤪
Sri Rahayu
😆😆😆😆😆....di bela2in mandi dikantor tp malah si Malika tdk suka....yg dicari Mslika justru bau keringat Sean....aneh2 aja ngidam nya Malika 🤩🤩🤩🤩🤩
Sri Rahayu
ya harus tahan Sean....emang kamu mau kl Nanda pendarahan lg 🤪🤪🤪
Sri Rahayu
berarti bener Nanda hamidun karena tingkahnya yg aneh hobi membaui badan suaminya 🤩🤩🤩
Asyatun 1
keren thoor
Sri Rahayu
jangan2 Nanda hamidun kok tanda2nya seperti org lg hamil....itu ibu2 yg mengawasi Nanda mungkinkah mama kandung Nanda 😇😇😇....
Sri Rahayu
yaudah lah nurut ma suami mu kenapa sih Nanda ....Sean uda sayang ma kamu, skrg ga macam2 lg kamu ngikuti aja apa yg Sean mau 😍😍😍
Nurul Khomariyah
ya padal baru aja bahagia Thor up lg dung,tetep semangat thor
Yessi Kalila
yaahh..... selesai deh ..padahal masih suka banget sama romantis dan bucinnya pak Sean...
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Yessi Kalila
Alhamdulillah...
Uthie
Yaaa... padahal masih pengen tetep baca keseruan para laki2 kocak itu setelah kehadiran anak2 Sean sekaligus cucu-cucu para Opa-opa keren 👍🤩🤩🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!