NovelToon NovelToon
Membawa Lari Benih Sang Mafia

Membawa Lari Benih Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:478.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Elise, seorang gadis keturunan bangsawan kaya, hidupnya terikat pada aturan keluarga. Untuk mendapatkan harta warisan, ia diwajibkan menikah dan segera melahirkan keturunan. Namun Elise menolak. Baginya, pernikahan hanyalah belenggu, dan ia ingin memiliki seorang anak tanpa harus menyerahkan diri pada suami yang dipaksakan.
Keputusan nekat membawanya ke luar negeri, ke sebuah laboratorium ternama yang menawarkan program bayi tabung. Ia pikir segalanya akan berjalan sesuai rencana—hingga sebuah kesalahan fatal terjadi. Benih yang dimasukkan ke rahimnya ternyata bukan milik donor anonim, melainkan milik Diego Frederick, mafia paling berkuasa dan kejam di Italia.
Ketika Diego mengetahui benihnya dicuri dan kini tengah berkembang dalam tubuh seorang wanita misterius, murka pun meledak. Baginya, tak ada yang boleh menyentuh atau memiliki warisannya.

Apakah Elise berhasil melarikan diri? Dan apakah Diego berhasil menemukan wanita yang membawa lari benihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Seperti biasa, Elise memulai pagi dengan membersihkan ruangan demi ruangan. Aroma cairan pembersih bercampur kopi memenuhi lantai dua puluh.

Saat ia sedang mengepel lantai dekat ruang rapat, seorang wanita berpakaian formal datang menghampirinya.

“Elise,” panggil wanita itu. “Kau diminta membersihkan ruang CEO hari ini. Biasanya Bianca yang melakukannya, tapi dia sedang sakit.”

Elise berhenti sejenak, menatap wanita itu bingung. “Ruang CEO? Saya belum pernah ke sana.”

“Justru itu,” jawab wanita itu sambil menatap jam tangannya. “Ceo akan kembali dari meeting di luar setengah jam lagi. Ruangannya harus sempurna, tidak boleh ada satu debu pun. Dia sangat perfeksionis soal kebersihan.”

Elise mengangguk pelan. “Baik, saya mengerti.”

“Dan satu lagi, jangan menyentuh barang pribadinya. Tidak satu pun. Paham?!” Wanita itu menambahkan dengan nada serius.

“Ya, tentu,” jawab Elise cepat.

Wanita itu pun pergi, meninggalkan Elise sendirian di depan pintu besar bertuliskan DIEGO FREDERICK.

***

“Wah ternyata seperti ini ruangan Ceo?” gumamnya.

Ruangan itu ternyata jauh lebih besar dari bayangan Elise. Langit-langit tinggi, jendela kaca menjulang menampakkan pemandangan kota, dan aroma parfum maskulin samar memenuhi udara.

Sebuah meja kerja besar berdiri di tengah ruangan, tertata rapi tapi penuh berkas terbuka.

Elise menatapnya sekilas, lalu segera membenarkan kacamata dan memastikan tompel kecil di pipinya masih menempel sempurna.

Ia mulai bekerja, mengelap meja, menyapu debu di sudut, menata buku di rak.

Tapi matanya sempat tertumbuk pada satu bingkai foto di meja. Seorang pria berjas hitam berdiri tegap, menatap tajam ke kamera.

Elise menelan ludah. Wajah itu tampak dingin namun entah kenapa, terasa familiar.

“Kenapa aku merasa pernah melihatnya? Tapi dimana?”

Ia buru-buru mengalihkan pandangan.

“Tidak boleh menyentuh barang pribadi,” gumamnya pelan, mengingat pesan wanita tadi.

Tapi rasa penasaran kecil tetap mengusik pikirannya.

***

Sementara di luar ruangan itu, suara langkah sepatu terdengar.

Diego baru saja kembali dari pertemuan. Wajahnya tetap dingin seperti biasa. Di sebelahnya, Jimmy berjalan sambil membawa tablet.

“Peretas itu masih tidak bisa dilacak, Sir,” lapor Jimmy cepat. “Koneksi terakhir terputus tepat sebelum kami bisa menelusuri sumbernya.”

Diego menghentikan langkahnya di depan pintu kantornya.

“Sistem pertahanan digital Moretti Corporation ditembus anak kecil?” tanyanya datar.

Jimmy menunduk. “Kami yakin dia bukan peretas biasa. Pola enkripsinya sangat aneh. Seolah dia hanya ingin memberi tahu bahwa dia bisa masuk.”

Rahang Diego mengeras.

“Aku tidak peduli apapun niatnya!” Nada suaranya yang tajam dan berat, membuat dua karyawan yang lewat spontan mempercepat langkah.

Di balik pintu, Elise yang sedang menyapu karpet terhenti. Ia menoleh ke arah sumber suara.

“Apa pria itu sudah datang?”

Suara mereka terdengar samar, tapi cukup jelas untuk membuat rasa ingin tahunya meningkat.

“Dapatkan dia! Aku ingin dia dalam keadaan hidup,” kata Diego dengan tegas.

Elise mengernyit. “Siapa yang ingin mereka tangkap?”

Ia mencondongkan tubuh lebih dekat, berusaha mendengar. Tapi sayangnya, suara di luar makin samar.

“Ish, aku tidak bisa mendengarnya lagi…” desisnya pelan, menempelkan telinga ke pintu.

Dan tepat saat itu—

Ceklek.

Pintu terbuka dari luar.

Elise kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh ke depan, tapi sepasang tangan kuat menangkapnya dengan cepat. Tubuhnya tertahan di udara, hanya beberapa inci dari lantai.

Seketika jantungnya berhenti berdetak sepersekian detik.

Ia mendongak dan mendapati mata biru tajam menatapnya lurus.

Diego Frederick.

Wajah yang barusan ia lihat di foto kini berdiri nyata di depannya, begitu dekat hingga Elise bisa merasakan aroma parfum maskulin itu menyeruak di antara napasnya.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Diego.

Elise tergagap, lalu berusaha menarik diri. “Sa-saya… saya hanya—”

“Menguping?” potong Diego dingin, matanya menyipit curiga.

Elise buru-buru berdiri dan menunduk. “T-tidak, Tuan. Saya hanya membersihkan ruangan anda, seperti yang diperintahkan.”

Jimmy yang berdiri di belakang Diego ikut menimpali, “Benar, Sir. Bianca sakit, jadi dia digantikan oleh wanita ini.”

Tapi Diego mengangkat tangan, menyuruh Jimmy diam. Tatapannya tetap tertuju pada Elise, menelusuri wajah wanita itu dari atas ke bawah.

Rambut disanggul, kacamata besar, tompel kecil di pipi kanan. Penampilan yang begitu biasa. Tapi entah kenapa, ada sesuatu yang terasa janggal di matanya.

“Wanita aneh,” gumam Diego lalu berjalan masuk melewati Elise yang menunduk.

“Pastikan ruangan ini bersih. Dan jangan pernah berdiri di balik pintuku lagi tanpa izin!”

Elise menunduk dalam-dalam. “Ya, Tuan. Maafkan saya.”

Diego melangkah ke mejanya, menatap layar laptopnya yang menyala, lalu bergumam pelan pada Jimmy, “Kau lihat? Bahkan orang-orang biasa pun sekarang bisa muncul di tempat yang tak terduga.”

Jimmy hanya mengangguk pelan. “Akan saya pastikan semua staf diperiksa sebelum masuk ke ruangan anda.”

“Tidak perlu!” sahut Diego dingin. “Kalau seseorang memang berniat menyembunyikan sesuatu… dia tidak akan lolos dari pengawasanku!”

Elise yang mendengar kata-kata itu tanpa sengaja, menelan ludah.

Peluh dingin menetes di pelipisnya saat ia buru-buru merapikan peralatan kebersihan dan keluar dari ruangan.

Begitu pintu tertutup di belakangnya, Elise menekan dada, berusaha menenangkan degup jantungnya yang masih liar.

“Hampir saja jantungku terlepas dari tempatnya…”

Ia menatap bayangannya di cermin kecil di dinding koridor. Kacamata besar, tompel di pipi, sanggul rapi.

Tapi kini, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, penyamarannya terasa rapuh.

1
Sri Rahayu
mafia masak....apa jadi nya 😀😀🤭... lanjut Thorr 😘😘😘
Keysha Aurellie
kau meremehkanku ?
PRETT
apaan Diego kalau gak bisa bilang sini tak bantuin🤣🤣🤣
Opi Sofiyanti
oooo jd ini sebab musabab alex tiba2 ada mansion Edward trus ketemu sama nene lampir Laura??? 🤭🤭🤭
Leny Wijaya
hahaha Diego mau jadi suami trbaik tapi pegang pisau aja salah🤣🤣
Mifta Nurjanah
seorang diego berusaha gmna cra memotong wortel???🤭🤭🤭

btw lanjutttt bebb🤭🤭
Keysha Aurellie
akhirnya nona model itu sadar dan luluh
Theo jodohmu Jen
Keysha Aurellie
ngakak berlebihan sekali ini Diego 😭
kan agak lain ini bapak ,anak nya pergi malah bahagia, dibalik alasannya pas ya itu🤣
Vita Vita
matre yg berlebihan itu menjijikan,Krn Jenifer turunan orang GK punya.apapun itu yg wajar2 aja. Tuhan SDH mmbagi rzkymu PD umatnya masing2 👍
Yani Sugondo
mengurus mafia yg ngidam membuat Jimmy geli, dan uring" an terus, Diego ada ada saja dan betah di rumah jadi alasan dia biar gak mual, lnjuut 😍💪
Vita Vita
lama2 kok GK suka karakter Alek...pikiran anak kecil GK wajar KL terlalu dewasa kasihan thor
Senja: Maaf kak kalau terlalu dewasa, sebelum buat karakter Alex, aku melakukan riset dulu, memang gak semua anak sama ya🙏🙏 lain kali aku perbaiki lagi. Makasih yaa masukannya/Kiss/
total 1 replies
Mifta Nurjanah
lanjutt bebb
Sri Rahayu
semoga Jenifer cepet hamil dan tidak cemburu sama Elise lagi....lanjut Thorr 😘😘😘
Sri Rahayu
ada2 aja sih Diego....kasihan Jimmy....yg sabar ya menghadapi tuan mu yg lg ngidam 😀😀😀....lanjut Thorr 😘😘😘
partini
dah lah Theo mending tebar cebong biar bereng ria di rahim istrimu
nona mu aman ko
partini
hemmm is ok Jim nanti pas udah ada bini dah siaga
Luluk Maghfiroh
rumah mafia ko ngga dijaga ketat, bisa gitu orang lain masuk.
Leny Wijaya
Alex di mansion Edward kerjai tuh jul jul ya lex biar kapok gak ganggu Edward dan Ara lagi🤣🤣
Nike Natalie
jangan2,,yg dulu tolong ayahnya Elise yaa Diego
Vita Vita
asyiiiik CPT segera nikah apa lagi SDH ada anak.lnjut Thor smngat NGTIK thx 👍
Keysha Aurellie
kedatangan Alex malah membuat pusing pamannya hahaha
ini Diego gak bisa menahan kah sampai harus melakukan itu di Rs ,keterlaluan
😂
Elise lagi sakit juga baru bangun pingsan setelah 2 hari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!