NovelToon NovelToon
CORA'S TRANSMIGRATION

CORA'S TRANSMIGRATION

Status: tamat
Genre:Duda / Beda Usia / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Gelsomino

Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.

"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Jadi aku masih hidup?"


"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"

"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15: Bukan Supirmu

Cora menghela nafas lega. Akhirnya kedua pria itu pergi. Tak sengaja tatapan Cora tertuju ke bawah. Kedua matanya membulat saat menyadari sesuatu. Satu tangan pria itu tampak memeluknya dari belakang, dan apa kalian tahu. Telapak tangan besar pria itu sedang menempel di dadanya. Cora tidak merasakannya lagi karena ketakutan yang dialaminya. Sepertinya pria di belakangnya ini sedang memanfaatkan situasi.

"Das__" pria itu membekap mulut Cora.

"Mereka belum jauh, apa kamu ingin mereka kembali lagi," bisik pria itu membuat Cora menggelengkan kepalanya.

"Lepaskan tanganmu," ucap Cora berbisik. Pria itu mengerutkan alisnya. Bukankah ia sudah melepaskan tangannya dari mulut wanita itu.

"Sial.. dasar mesum," gumam Cora sebal menjauhkan tangan pria itu dari dadanya karena pria dibelakangnya itu tidak menggubris kata-katanya.

"Ah maaf, aku tidak sengaja nona," kata pria itu dengan santainya. Pria itu lalu berdiri merapikan penampilannya.

Cora menatap kesal wajah pria itu. Tunggu dulu, kenapa pria didepannya ini tampan sekali. Cora bahkan lupa mengedipkan matanya.

"Aku memang tampan Nona, terima kasih sudah memuji ku," ucap pria itu membuat Cora terkejut.

"Dasar narsis, memangnya siapa yang bilang dia tampan," gumam Cora berdiri. Cora meringis merasakan bokongnya yang sakit karena ulah pria di depannya itu.

"Lain kali berhati-hatilah," ucap pria itu datar.

"Terima kasih atas bantuannya tuan," kata Cora.

"Tidak ada yang gratis Nona," ucap pria itu menarik satu sudut bibirnya.

"Apa anda menginginkan uang? jujur saya tidak punya banyak uang tuan," kata Cora mengambil dompetnya dari dalam tasnya.

"Aku tidak butuh uangmu Nona," ucap pria itu. Yang benar saja, wanita itu ingin memberinya uang. Dia tidak kekurangan uang.

"Lain kali aku akan meminta imbalannya," kata pria itu.

"Ayo.. aku tidak ingin pemilik rumah ini melihat kita dan mengira kita pencuri," ucap pria itu mengajak Cora pergi.

"Apa kamu mau," ucap Cora menawarkan minuman kaleng ditangannya pada pria di sampingnya. Keduanya sedang berjalan keluar dari gang itu.

"Thanks," balas pria itu mengambil minuman kaleng dari tangan Cora.

"Tidak ada yang gratis tuan," ucap Cora.

"Uhukkk," pria itu tersedak mendengar perkataan Cora.

"Aku hanya bercanda tuan," ujar Cora tertawa lalu berjalan mendahului pria itu menuju jalan besar.

"Terima kasih atas bantuannya tuan," kata Cora melambaikan tangannya lalu pergi.

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan Cora. Kaca mobil itu terbuka menampilkan sosok pria yang duduk di kursi pengemudi.

"Naiklah, aku akan mengantarmu," ucap pria itu. Pria yang sudah menolongnya. Cora tampak ragu. Ia baru saja akan memesan taxi, lalu pria itu tiba-tiba muncul di depannya.

"Apa kamu tidak takut? bagaimana jika mereka masih berada disekitaran tempat ini," ucap pria itu. Cora berpikir sejenak sebelum ia memutuskan untuk masuk ke dalam mobil pria itu.

"Aku bukan supir mu," ucap pria itu kesal saat Cora duduk di kursi belakang.

"Turun dan duduk di depan!" perintah pria itu. Cora akhirnya turun dan duduk di depan.

Selama perjalanan, Cora dan pria itu hanya diam saja, mereka hanya berbicara saat pria itu menanyakan alamat Cora. Setibanya di depan gedung apartemen Cora, mobil yang ia naiki lalu berhenti.

Cora membuka pintu mobil dan mengambil barang belanjaannya.

"Terima kasih tuan," ucap Cora.

1
Shinta Dewiana
iyyuuu..si mark...pedofil...huh bianca di bilangin enggak percaya
Shinta Dewiana
jack masih cemburu aja..
tp gmn dg si brenda ya
Shinta Dewiana
ya ampun...
Shinta Dewiana
brenda bukan adik bianca toh
Shinta Dewiana
aneh
Shinta Dewiana
iiyyyuuu...
Shinta Dewiana
rupanya brenda tidak setulus itu..
Shinta Dewiana
brenda ini adik siapa ya...kok sepertinya dia tulus
Shinta Dewiana
lha main nyosor aja ni orang...
Shinta Dewiana
baguspah aset si brandon di tendang
Shinta Dewiana
muda muda han udah ada kelebihan...bukan hanya mulutnya aja
Shinta Dewiana
wow chatherine emang luar biasa...model lain dari yang lain ini
Shinta Dewiana
hedeeh...mc nya enggak jelas ni enggak da kelebihan apapun
Shinta Dewiana
tu kan pembalasan apaan kayak gitu
Shinta Dewiana
apa cora udah punya kekuatan tuk balas dendam...di ikuti 2 preman hrs sembunyi
Shinta Dewiana
kan bener...huh
Shinta Dewiana
penasaran dg kekasih cora asli apa selingkuh juga ya sama sahabatnya
Shinta Dewiana
kayaknya cora ini di tipu sama kekasihnya
Shinta Dewiana
menarik
mei
👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!